SARI BUAH APEL Oleh Pradistita Paras A 125100307111065 Amelia Monika M 125100307111069 Gita Ayu Pratiwi 125100307111075 Alfida Indana Z 125100307111089 Priscilla Arlendita ID: 662790
Download Presentation The PPT/PDF document "APLIKASI SANITASI PADA PEMBUATAN" is the property of its rightful owner. Permission is granted to download and print the materials on this web site for personal, non-commercial use only, and to display it on your personal computer provided you do not modify the materials and that you retain all copyright notices contained in the materials. By downloading content from our website, you accept the terms of this agreement.
Slide1
APLIKASI SANITASI PADA PEMBUATAN
SARI BUAH APEL
Oleh
:
Pradistita
Paras
A. 125100307111065
Amelia Monika M. 125100307111069
Gita
Ayu
Pratiwi
125100307111075
Alfida
Indana
Z. 125100307111089
Priscilla
Arlendita
125100307111093Slide2
Nama
produk
: sari
buah apel “Siiplah” Ukuran : 120 ml, 200 ml, 300 mlVarian rasa : anggur, leci, mangga, markisa, original dan jambu merah. Komposisi : sari buah apel asli, gula asli, tanpa pemanis buatan, tanpa pewarna, dan tanpa pengawet. Produk ini telah lulus uji BPOM. Produk ini biasanya menjadi oleh-oleh utama khas Kota Malang.
PROFIL PRODUKSlide3
STANDAR MUTUSlide4
PERAN BAKTERI
PATHOGEN DAN SUMBER KONTAMINAN
Produk
minuman dengan kadar asam yang cukup rendah seperti sari buah ini banyak mengandung mikroorganisme berupa E.coli, Salmonella, Crytosporidium yang merupakan bakteri patogen yang dapat tumbuh secara bebas apabila produk minuman sari buah tidak dipasteurisasi. Salah satu teknik pasteurisasi minuman sari buah adalah menggunakan pasteurisasi dengan
panas
yang
berfungsi
untuk
membunuh
atau
mengeliminasi
mikroba
patogen
yang
terdapat
pada
minuman
sari
buahSlide5
Hasil
identifikasi jenis
kapang
yang terdapat dalam buah apel segar dari varietas Manalagi dan Fuji terlihat bahwa dalam buah apel tersebut teridentikasi kapang-kapang penghasil patulin.
patulin
merupakan
racun
metabolit
yang diproduksi oleh beberapa spesies Penicillium, Aspergillus dan Byssochlamys. Kapang penghasil patulin yang utama adalah Penicillium expansum. Infeksi P. expansum terutama disebabkan luka akibat serangga dan pengangkutan, yang menyebabkan masuknya kapang melalui sistem vaskuler dan lentisel.Slide6
Lanjutan…
Tingginya kadar patulin
pada
sari
buah kemungkinan disebabkan bahan baku yang digunakan pada pembuatan sari buah apel telah tercampur dengan bahan yang sudah mulai membusuk/berjamur, atau perlakuan penghilangan bagian buah yang busuk (trimming) kurang sempurna.Guna mengurangi kadar patulin sebaiknya melaksanakan GAP (Good Agricultural Practices) dan GMP (Good Manufacturing Practices) di semua rantai produksi. Selain itu juga
mengadopsi
sistem
HACCP
(Hazard Analysis Critical Control Point)
sebagai
garansi untuk mengkontrol patulin dan kontaminan lain yang terdapat dalam sari buah apel.Slide7
6 PRINSIP HIGIENE SANITASI PANGANSlide8
PROSEDUR SANITASI
Pastikan form pencatatan dan
skedul
pembersihan serta sanitasi tersediaPastikan petugas khusus untuk pelaksanaan pembersihan dan sanitasi tersediaPastikan petugas telah dilatih atau mengikuti pelatihan pembersihan dan sanitasiPastikan petugas inspeksi / monitoring pembersihan dan sanitasi tersedia.Petugas menyapu lantai ruangan dari kotoran/debu
berat
dengan
menggunakan
sapu plastikPetugas menyiapkan larutan klorin 150-200 ppm dalam bak tersedia (terbuat dari plastik)Semprotkan larutan klorin menggunakan sprayer bertekanan tinggi pada lantai.Pastikan seluruh lantai tersanitasi terlebih sudut-sudut ruangan yang tersebunyi sesudah dan sebelum ruangan digunakan.Slide9
LANJUTAN
Pastikan air mengalir dengan
baik
pada saluran drainase didalam ruangan dan mengalir ke luar ruangan menuju pada tempat penampunga limbah pencucian.Hindarkan air sanitasi tergenang pada lantai dan saluran drainase.Pastikan bahwa peralatan yang digunakan sudah bersih dan tersanitasi sebelum dan setelah digunakan.Peralatan
dapat
dicuci
dan
disanitasi bila yakin bahwa peralatan tersebut belum bersih ketika saat akan digunakan atau proses berlangsung.Peralatan seperti krat plastic untuk wadah untuk mentransfer produk dari wadah pemanenan dikebun dicuci menggunakan deterjen dan disanitasi menggunakan larutan klorin.Slide10
LANJUTAN
Alat timbangan dibersihkan
dengan
sikat dan bagian yang boleh kena air dicuci dengan deterjen dan disanitasi dengan larutan klorin.Peralatan dan bahan kimia (klorin) disimpan pada tempat aman yang telah disediakan.Petugas pembersih dan sanitasi mencatat pada form pencatatan yang tersediaPetugas inspeksi melaksanakan inspeksi pada
saat
kegiatan
sanitasi
dan melakukan monitoring hasil kegiatan melalui form pencatatan petugas pembersih dan sanitasi.Lakukan pengujian kemungkinan kontaminasi pada ruang dan peralatan secara regular dengan mengambil sampel (sweb) pada tempat-tempat kritis berkembangnya mikroorganisme penyakit manusia.Slide11
PEMECAHAN MASALAH DAN SOLUSI ALTERNTIF DALAM
APLIKASI SANITASIPerubahan
warna
lantai : mengembalikan warna lantai yang telah kotor dengan membasuh lantai dengan larutan pemutih keseluruh bagian dan diamkan selama kurang lebih 30 menit, kemudian dapat disikat hingga bersih kembali. Lakukan pembersihan tersebut secara berkala.Lapisan putih pada peralatan : Terdapat
lapisan-lapisan
putih
pada
peralatan
karena terlalu banyak cairan pembersih yang digunakan dan ketika pembilasan kurang merata. Sebaiknya, gunakan cairan pembersih sesuai dengan kebutuhan dan proses pembilasan yang harus lebih merataSaluran pembuangan buntu : kemungkinan saluran pembuangan tidak dibersihkan setiap hari dan/atau
kotoran dari sapuan
lantai
ikut
mengalir
ke
saluran
pembuangan
.
Sebaiknya
dilakukan
pembersihan
saluran
pembuangan
secara
berkala
agar
tidak
terjadi
penumpukan
limbah
pada
saluran
.Slide12
TERIMA KASIH