CITRA YUNITASARI HANIF EKA SULISTYANIGRUM JERI FARIS LABIB LAILATUL DEWI PURNANINGSIH Pengertian Tingkah laku menolong atau dalam bahasa psikologi sosial lebih dikenal dengan tingkah laku prososial adalah tindakan individu untuk menolong orang lain tanpa adanya keuntungan langsung bagi si pe ID: 567864
Download Presentation The PPT/PDF document "Tingkah Laku Menolong" is the property of its rightful owner. Permission is granted to download and print the materials on this web site for personal, non-commercial use only, and to display it on your personal computer provided you do not modify the materials and that you retain all copyright notices contained in the materials. By downloading content from our website, you accept the terms of this agreement.
Slide1
Tingkah Laku Menolong
CITRA YUNITASARI
HANIF EKA SULISTYANIGRUM
JERI FARIS LABIB
LAILATUL DEWI PURNANINGSIHSlide2
PengertianTingkah laku menolong, atau dalam bahasa psikologi sosial lebih dikenal dengan tingkah laku prososial, adalah tindakan individu untuk menolong orang lain tanpa adanya keuntungan langsung bagi si penolong (Baron, Byrne, dan Branscombe, 2006) (dalam Sarlito .dkk, 2009:123). Slide3
Kapan Anda menolong:
Saat orang lain melakukan
pertolongan 52,3%
Saat orang lain membutuhkan
pertolongan 42,8%
Modeling BanduraKesamaan Kesamaan dengan orang lain mendukung munculnya perasaan positif memperbesar peluang untuk munculnya tingkah laku menolong sehingga orang cenderung menolong kepada orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya (Myres, 1996) (dalam Sarlito .dkk, 2009:140).Slide4
Cara yang paling efektif bagi seorang korban untuk mengurangi ketidakjelasan atas kondisinya yang membutuhkan pertolongan adalah dengan meminta pertolongan secara jelas
(Baron, Byrne, dan Branscombe, 2006). Kondisi tidak jelas (Ambigu) dapat menyebabkan penolong potensial menahan diri dan menunggu kejelasan (Sarlito .dkk, 2009:140).
Hipotesis empati-altruisme
Empatimerupakan respon yang kompleks, meliputi komponen afektif (merasakan) dan kognitif (memahami) (Sarlito .dkk, 2009:128). Motivasi menolong dari Empati bisa sangat
besar sehingga seseorang bersedia terlibat dalam aktivitas menolong yang tidak menyenangkan, berbahaya, bahkan mengancam jiwanya (Batson, 1995, 2008).Siapa yang Anda tolong:
Orang yang meminta tolong 9,5%
Orang yang lemah/dalam keadaan susah 85,7%Slide5
Laki-laki cenderung lebih mau terlibat dalam aktivitas menolong pada situasi darurat atau berbahaya, sebabnya laki-laki dianggap lebih kuat dan memiliki keterampilan melindungi (Sarlito .dkk, 2009:136). Sementara perempuan, lebih tampil menolong pada situasi yang bersifat pada memberi dukungan emosi, merawat, dan mengasuh (Deaux, Dane, Wrightsman, 1993) (dalam Sarlito .dkk, 2009:136).
Teori Evolusi, orang tua yang mengutamakan kesejahteraan anak dibandingkan dengan kesejahteraan dirinya sendiri, genya akan mempunyai peluang lebih besar untuk bertahan dan lestari dibandingkan orang tua yang mengabaikan anaknya (Myers, 1996) (dalam Sarlito .dkk, 2009: 125).
Mana yang Anda dahulukan:
Menolong
Wanita 19,5%
Menolong
Anak-anak 71,6%
Golput
4,7%Slide6
Norma tanggung jawab sosial Norma ini memotivasi seseorang untuk membantu (karena rasa tanggung jawab) orang-orang yang lebih lemah darinya. Sehingga seseorang harus memberikan pertolongan kepada yang membutuhkan pertolongan tanpa mengharapkan balasan dimasa datang (Sarlito .dkk, 2009:131)
Mana yang Anda dahulukan:
Menolong Orang
tua 71,4%
Menolong Wanita &
Anak-anak 23,8%Slide7
Mana yang lebih membutuhkan pertolongan:
A
B
76,1%
14,2%Golput4,7%Slide8
Sifat kebutuhan Korban
Kesediaan untuk menolong dipengeruhi oleh kejelasan bahwa korban benar-benar membutuhkan pertolongan (
clarity of need
),korban memang layak mendapatakan bantuan yang dibutuhkan (
legitimate of need), dan bukanlah tanggung jawab korban sehingga korban memerlukan bantuan dari orang lain (atribusi eksternal) (Deaux, Dane, Wrightsman, 1993).Jumlah Korban (orang yang membutuhkan pertolongan)Slide9
Mana yang lebih membutuhkan pertolongan:
A
B
61,9%%
28,5%%Golput4,7%Slide10
Locus of control Atribusi (internal/Eksternal)
Seseorang akan termotivasi untuk memberikan bantuan pada orang lain bila Ia mengasumsikan bahwa ketidakberuuntungan korban adalah diluar kendali (Weiner, 1980)
Ketika menolong Anda berfokus kepada:
Masalah orang yang
ditolong 42,8%
Keadaan orang yang ditolong 52,3%Slide11
Bystander memiliki pengetahuan & keterampilan untuk memberikan pertolongan yang sesuai.
Sifat Heroik Penghargaan, penerimaan,
prestise.
Keuntungan dari tingkah laku menolong dapat bersifat menolong untuk memperoleh imbalan dari lingkungan (
external self-rewards) atau menolong untuk mendapat kepuasan batin (internal self-rewards) (Myers, 1996).
Pilihlah salah satu tindakan menolong:Mengantarkan seseorang yang tersesat sampai ke tujuan 61,9%
Menyelamatkan seseorang yang terseret
ombak 33,3%Slide12
Hipotesis kesenangan empatik
Dalam hipotesis tersebut, dikatakan bahwa seseorang akan menolong bila Ia memperkirakan dapat ikut merasakan kebahagiaan orang yang akan ditolong atas pertolongan yang diberikannya (Sarlito .dkk, 2009:129)
Guilt
, orang dapat merasa lebih baik setelah memberikan pertolongan, atau menolong untuk menghindari perasaan bersalah atau malu jika tidak menolong (Deaux, Dane, Wrightsman, 1993).
Bagaimana perasaan Anda setelah menolong orang lain:Bahagia 66,6%
Tenang 28,5%Slide13
Clary dan Snyder (1999) dalam Baron, Byrne, Branscombe (2006), ada enam funsi dasar yang berlaku pada pekerja sukarela:Fungsi nilai (misalnya, menjunjung nilai-nilai kemanusiaan)
Fungsi pemahaman (belajar lebih memahami dunia)
Fungsi pengembangan (pengembangan diri)
Fungsi karier (berhubungan dengan karier)
Fungsi sosial (memperkuat hubungan sosial)Fungsi perlindunagn (misalnya, untuk mengurangi perasaan negatif atau rasa bersalah).Apakah anda memiliki pemikiran untuk menjadi relawan/mendedikasikan diri untuk orang lain:Ya 23,8%
Tidak 71,4%Slide14
Desakan Waktu
Orang-orang yang sibuk dan tergesa-gesa cenderung tidak menolong, sedangkan orang yang mempunyai waktu luang lebih besar kemungkinannya untuk memberika pertolongan kepada yang memerlukannya (Sarwono, 2002) (dalam sarlito .dkk, 2009:133).Slide15
Menerima pertolonganKorban dapat merasa rendah diri apabila penolong dipresepsikan sebagi orang yang “setingkat” atau memiliki “kemampuan” dibawah korban dan pertolongan terkait dengan tugas-tugas yang bersifat
ego-central
task
(tugas yang menyangkut harga diri seseorang) (Deaux, Dane, Wrightsman, 1993).Slide16
Menolong - Ditolong
Baik menolong maupun ditolong adalah sebuah keputusan yang diambil oleh seseorang. Mereka mempertimbangkan perasaan, tanggung jawab, pengetahuan, kemampuan (keterampilan), nilai, dan hasil. Slide17
S.O.SAsk For Help!
Thank You,