Teknologi Pati dan Gula EKSTRAKSI PATI Ekstraksi pati ubi kayu Tepung dan pati mudah diperoleh dari bahan tanaman sumber karbohidrat yang biasanya terdapat pada bagian umbi daging buah batang akar empelur batang dan ID: 815444
Download The PPT/PDF document "Fadlianto Botutihe ,S.TP" is the property of its rightful owner. Permission is granted to download and print the materials on this web site for personal, non-commercial use only, and to display it on your personal computer provided you do not modify the materials and that you retain all copyright notices contained in the materials. By downloading content from our website, you accept the terms of this agreement.
Slide1
Fadlianto Botutihe,S.TP
Teknologi Pati dan Gula
Slide2EKSTRAKSI PATI
Ekstraksi pati ubi
kayu
Tepung
dan pati mudah diperoleh dari bahan tanaman sumber karbohidrat
yang
biasanya
terdapat pada bagian umbi, daging buah, batang, akar, empelur batang dan
biji. Tepung
merupakan bahan kering yang mengandung komponen bahan berupa pati,
lemak, protein
, serat kasar dan komponen lain dalam bahan yang dikeringkan Sedangkan
pati merupakan
hasil ekstraksi komponen amilum yang mengandung amilosa dan amilopektin.
Slide3Pati adalah salah satu jenis polisakarida yang amat luas tersebar di alam. Pati
disimpan sebagai
cadangan makanan bagi tumbuhan di dalam biji buah (padi, jagung), di dalam
umbi (ubi
kayu, ubi jalar, garut) dan pada batang (sagu, aren). Tanaman ubi kayu termasuk
dalam keluarga
Euphorbiaceae dari genus Manihot. Potensi tanaman ubi kayu sebagai bahan
pokok sudah
dikenal orang sejak zaman maya di Amerika Serikat sekitar 2000 tahun yang lalu,
atau bahkan
jauh sebelumnya
Slide4Pengolahan gaplekCara pengolahan yang paling sederhana dari ubi kayu yaitu diolah menjadi gaplek
atau chip
kering. Cara ini dilakukan untuk mengurangi berat dengan mengeluarkan
kandungan airnya
agar lebih memudahkan dalam proses trasnportasi dan mengurangi kerusakan dari
ubi
kayu
selama penyimpanan dan transportasi. Dari turunan gaplek atau chip ini dapt
dihasilkan
tepung
pati. Tepung pati tersebut mengandung sekitar 85% pati murni
Slide5Pemotongan ubi kayu menggunakan mesin yang terbuat dari suatu lempeng
besi dengan
ketebalan 2 - 10 mm. Namun di beberapa daerah di Indonesia masih
menggunakan cara
manual dengan cara memotong-motong ubi kayu dengan menggunakan pisau
.
Terdapat beberapa metode dalam proses pengeringan gaplek antara lain :
1. Pengeringan buatan
Pengeringan ini belum banyak dilakukan di Indonesia karena kita sinar matahari
masih cukup
banyak di Indonesia, namun proses pengeringan menggunakan mesin ini
biasa dilakukan
pada musim hujan sehingga proses produksi gaplek terus berjalan khususnya
bagi industri-industri
. Beberapa alat pengering gaplek antara lain
Slide6a. Static bed dryer
Bahan
yang akan dikeringkan dimasukkan ke dalam suatu ruangan (
bins atau trays
).
Uap
panas dari brander ditiupkan ke dalam ruangan memakai
kipas. Cara
ini
kurang efisien
karena kekeringan produk yang dihasilkan tidak seragam,
sedangkan efisiensi
panasnya sangat rendah
Slide7b. Moving bed dryers Pada
proses ini bahan yang akan dikeringkan dimasukkan kedalam
ruangan
memakai
alat yang bergerak dari ujung ruangan ke ujung yang lain. Ubi
kayu
yang
telah dipotong-potogn diletakkan di atas belt yang berjalan dalam oven
yang panas
. Belt tersebut sebaiknya berlubang-lubang karena lebih dapat
menyeragamkan kelembaban
dari bahan.
Slide8c. Rotary dryerBahan dimasukkan dalam drum yang berputar, pad saat drum berputar bahan
ikutn berputar
. Udara panas ditiupkan kedalam drum lewat salah satu ujung, dapat
searah, dapat
pula berlawanan dengan arah aliran yang dikeringkan
Slide9Pada pengeringan menggunakan penngeringan alami yang memanfaatkan
sinar matahari
ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses penngeringan antara lain : (
1) Ukuran
dan bentuk potongan chips, pengirisan yang makin tipis menyebabkan
luas permukaan
lebih besar sehingga proses pengeringan lebih cepat; (2) tebal lapisan chips
di lantai
penjemuran. Pada lantai penjemuran yang terbuat dari beton diperlukan sekitar
3 hari
untuk mengeringkan chip dengan tebal lapisan sebesar 6,1 kg/m2; (3) kondisi iklim
dan cuaca
, faktor ini merupakan faktor pembatas yang tidak dapat dikontrol
Slide10Industri kecil tepung tapiokaPengolahan ubi kayu menjadi tepung dalam skala kecil banyak dilakukan di
Amerika Latin
, Afrika, Asia Selatan-Tenggara, termasuk di
Indonesia. Di
Brasil ubi kayu diolah menjadi
farinha grossa dan farinha mandioca.
Farinha grossa
yang dibuat dengan mengeringkan chips dari ubi kayu yang dikupas
kulitnya
kemudian
dijemur dan dikeringkan. Chips kering tersebut kemudian ditumbuk
menjadi tepung
. Farinha mandioca dibuat dengan cara mengupas kulit ubi kayu kemudian
diparut, hasil
parutan tersebut kemudian di peras airnya kemudian disangrai.
Slide11Proses pengolahan tapioka skala industri kecil dimulai dengan proses
pengolahan pendahuluan
dimana ubi kayu hasil panen disortir dan dibersihkan. Proses pencucian
dan pengupasan
dilakukan dalam tangki besar atau bak yang dilengkapi dengan pedal kayu
yang dapat
berputar pada as horisontal. Karena pengaruh gesekan antara umbi dengan
pedal-pedal kayu
tersebut, maka kulit luar dari umbi akan terkelupas. Air yang dialirkan secara
kontinu ke
dalam bak tersebut mengalir keluar membawa tanah, pasir, kulit dan kotoran
lainnya. Umbi
yang telah dikupas kemudian diumpankan dalam mesin parutan untuk di
hancurkan, mesin
paruten terdiri atas sebuah silinder kayu yang pada sisi luarnya dipakukan
kawakawat kecil
dari baja. Fungsi kawat-kawat baja tersebut adalah untuk memarut
umbi. SIlinder
digerakkan oleh motor atau diesel
Slide12Proses selanjutnya yaitu proses ekstraksi pati. Bubur hasil parutan
kemudian dimasukkan
ke dalam alat penyaring. Penyaringan dapat dilakukan dengan tangan, atau
alat yang
menggunakan mesin. Alat penyaring digerakkan mesin berbentuk silinder dari
logam yang
berputar pada sumbu horizontal. Dinding silinder berlubang-lubang dengan diameter
1
cm
. Dibagian dalam dari dinding silinder diberikan lapisan kawat anyaman, dan
kemudian
kain
saringan. Pati bersama-sama dengan air akan keliar menembus dinding
saringan, sedangkan
serat dan bagian pati yang masih tersisa dikeluarkan lewat lubang
alat penyaring
tersebut.
Slide13Bubur pati yang keluar dari alat penyaringan kemudian dialirkan ke
tangki-tangki
pengendapan
. Ukuran bak pengendapan dibuat berdasarkan kapasitas pabrik. Didalam
bak pati
dibiarkan mengendap selama beberapa hari. Setelah pati mengendap, cairan jernih (
air Dan
beberapa
macam zat terlarut didalamnya) dikeluarkan dari dalam bak sampai
mencapai
lapisan
tipis diatas endapan pati. Lapisan tersebut disebut juga
stain yang kemudian
dibuang
dengan
cara menyendoknya. Setelah lapisan
stain dikeluarkan pati yang
mengendap
langsung
dikeringkan sebagai tepung tapioka
Slide14Pengolahan tepung dan ekstraksi pati jagung
Biji
jagung
Biji jagung mengandung pati 54,1-71,7%, sedangkan kandungan gulanya 2,6-12,0
%.
Karbohidrat
pada jagung sebagian
besar merupakan
komponen pati, sedangkan
komponen lainnya
adalah pentosan, serat kasar, dekstrin, sukrosa, dan gula pereduksi. Selain itu
biji jagung
juga memiliki kandungan minyak sebesar 3,8%; protein 8%, serat 11,2% dan
kadar air
16%. Minyak Jagung terdapat pada germ biji jagung. Sedangkan patinya sebagian
besar terdapat
pada endosperm.
Slide15Dry milling maizeSelain berasal dari umbi-umbian, sereal dan legum juga merupakan sumber
pati, jagung
merupakan salah satu komoditi bari tanaman jenis sereal yang sering diambil
patinya. Pati
pada jagung disebut juga dengan maizena
.
Proses pengolahan tepung jagung (maizena) dengan metode dry milling
bertujuan untuk
menghasilkan yield grits yang maksimum dengan kontaminasi sedikit lemak dan
tip cap
. Pada metode ini pemisahan germ tidak menjadi fokus utama, mamun dapat
juga dilakukan
. Beberapa negara eropa dan Amerika menggunakan metode dry milling
untuk pegolahan
ethanol. Sedangkan pada industri pangan penggunaan dry milling
akan menghasilkan
produk