/
J OURNAL READING “Can the First Web Space Angle Be Predictive of Carpal Tunnel Syndrome J OURNAL READING “Can the First Web Space Angle Be Predictive of Carpal Tunnel Syndrome

J OURNAL READING “Can the First Web Space Angle Be Predictive of Carpal Tunnel Syndrome - PowerPoint Presentation

cozync
cozync . @cozync
Follow
344 views
Uploaded On 2020-10-06

J OURNAL READING “Can the First Web Space Angle Be Predictive of Carpal Tunnel Syndrome - PPT Presentation

Cuma UZ Ebru Umay Ibrahim Gundogdu and Aytul Cakci Pembimbing dr Nurtakdir Kurnia Setiawan SpS MSc Oleh Farida Nurhayati 18120221093 Universitas Pembangunan Nasional ID: 813130

yang dan pada cts dan yang cts pada kelompok dengan tangan dalam jari web pasien saraf untuk dapat metode

Share:

Link:

Embed:

Download Presentation from below link

Download The PPT/PDF document "J OURNAL READING “Can the First Web Sp..." is the property of its rightful owner. Permission is granted to download and print the materials on this web site for personal, non-commercial use only, and to display it on your personal computer provided you do not modify the materials and that you retain all copyright notices contained in the materials. By downloading content from our website, you accept the terms of this agreement.


Presentation Transcript

Slide1

JOURNAL READING“Can the First Web Space Angle Be Predictive of Carpal Tunnel Syndrome?”Cuma UZ, Ebru Umay, Ibrahim Gundogdu, and Aytul Cakci

Pembimbing :

dr. Nurtakdir Kurnia Setiawan, Sp.S, M.Sc

Oleh :Farida Nurhayati18120221093Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta

Slide2

ABSTRAK

2Latar Belakang : Carpal tunnel syndrome

(CTS) merupakan neuropati kompresif yang paling sering terjadi di ekstremitas atas. Meskipun metode penilaian yang lebih objektif telah dilaporkan dalam literatur, ada kekurangan bukti mengenai metode terbaik untuk penilaian CTS. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki apakah terdapat perbedaan pada first web space angle pada pasien CTS dengan tingkat keparahan yang berbeda dalam kaitannya pada kelompok kontrol yang sehat sebagai metode

screening yang mudah.Metode : Penelitian ini menggunakan uji coba terkontrol prospektif, dilakukan pada 126 pasien di Klinik Rehabilitasi Medik, Rumah Sakit Pendidikan dan Penelitian Ankara Diskapi Yildirim Beyazit, Turki, dimulai pada Januari 2016 hingga Januari 2018. Pegangan tangan dan kekuatan cubitan pasien ditentukan.

First web angle diukur dengan goniometer. Pasien dibagi menjadi 3 kelompok secara elektrofisiologis yaitu kelompok ringan, sedangm dan berat". Kelompok sakit dan kelompok sehat dibandingkan kemudian dievaluasi.Hasil : Terdapat penurunan yang signifikan dalam kekuatan tangan dan first web angle pada kelompok sakit dibandingkan dengan kelompok sehat (P <0,05). Selain itu, first web angle secara signifikan berbeda antara kelompok CTS (P = 0,001). Nilai cut-off untuk CTS adalah <38.5º.Kesimpulan : Kemungkinan CTS dapat dievaluasi dengan mengukur first web angle dengan goniometer sederhana sebagai metode yang mudah dan murah di klinik rawat jalan.Kata kunci : Carpal tunnel syndrome

, elektrofisiologi, antropometri

Slide3

INTRODUCTION

3

1

Slide4

Sebagaian besar etiologi CTS adalah idiopatik.

Kelompok idiopatik CTS terlibat dalam kegiatan berulang atau repetitif dan posisi yang menetap.LATAR BELAKANG

4

Carpal tunnel syndrome

(CTS) adalah salah satu gangguan pada tangan karena terjadi penyempitan pada terowongan karpal, baik akibat edema fasia pada terowongan tersebut maupun akibat kelainan pada tulang-tulang kecil tangan sehingga terjadi penekanan terhadap nervus medianus dipergelangan tanganJika terjadi kompresi saraf berkepanjangan di terowongan karpal, pasien akan mengalami gejala sensorik seperti paresthesia, mati rasa, nyeri dan gejala motorik seperti kekakuan, dan juga kelemahan kekuatan tangan.

Hal tersebut akan mempengaruhi

kinerja dan efisiensi kemampuan pasien dalam melakukan tugas

sehari-hari

.

Intervensi pada CTS diperlukan sebelum memburuknya gejala, perkembangan atrofi otot dan penurunan

fungsi.Metode penilaian yang lebih objektif pada CTS seperti elektrofisiologi, evaluasi klinis, metode ultrasonografi dan antropometrik  dianggap rumit, mahal, membutuhkan peralatan dan memakan waktu. Dibutuhkan pemeriksaan di klinik rawat jalan yang dapat memprediksi kemungkinan CTS dengan

metode sederhana  First web angle pada pasien CTS dengan berbagai keparahan dan dibandingkan dengan kelompok kontrol yang sehat.

Slide5

MATERIALS AND METHODS

5

2

Slide6

Materials and Methods6

Time and placeKlinik rehabilitasi medik di Rumah Sakit Pendidikan dan Penelitian Ankara Diskapi Yildirim Beyazit, Turki, antara Januari 2016 dan Januari 2018.

Participants

230 subjek

Kelompok sakit : 126 subjek

Kelompok kontrol : 104 subjek

Kelompok sakit :

yang

berusia antara 18 dan 65 tahun, dengan diagnosis CTS yang dikonfirmasi menggunakan

electroneuromyography

(EMG) dengan gejala nyeri, paresthesia dan kelemahan di tangan.

Inclusion Criteria

Kelompok kontrol :

jenis kelamin, usia, dominansi tangan, dan sukarelawan yang sehat yang sesuai indeks massa tubuh (BMI) (n = 104) dengan EMG normal dan tanpa gejala dan temuan CTS, yang melibatkan kerabat pasien dan staf rumah sakit

Exclusion Criteria

Usia <18

atau

>65 tahun

keterlibatan

tangan yang tidak

dominan

adanya

inflamasi, autoimun, penyakit endokrin, metabolisme, penyakit ginjal berat, penyakit

SSP, herniasi

serviks, polineuropati, neuropati perifer, riwayat trauma tangan atau pembedahan, osteoartritis tangan dan jari, variasi anatomi, kista ganglion, tenosinovitis atau tendinitis pada

tangan

kehamilan

atau

menyusui

Slide7

7

Demografi dan Karakteristik

Usia

J

enis kelamin

Status pendidikan : "buta huruf", <5 tahun, 5 tahun, 8 tahun, 11 tahun, dan >11

tahun

Pekerjaan : ibu rumah tangga, pegawai, buruh, pelajar

Tinggi, berat, dan BMI dari semua

subjek

T

angan dominan

Evaluasi Elektrofisiologi

satu spesialis rehabilitasi medik menggunakan Medelec Synergy berupa 10 saluran perangkat electroneuromyographyMenurut protokol yang didefinisikan oleh Oh et al. kecepatan konduksi sensorik puncak median yaitu pergelangan tangan ke jari kedua lebih lambat 41,25 m/detik, kecepatan konduksi puncak saraf campuran yaitu telapak ke pergelangan tangan lebih lambat 34 m/detik, dan/atau perpanjangan latensi motorik distal saraf medianus yaitu pergelangan ke otot abductor pollicis brevis (> 3,6 msec) dievaluasi sebagai

CTS.Perlambatan pada median sensorik dan kecepatan konduksi saraf campuran dengan potensial aksi sensorik amplitudo dinilai sebagai CTS ringan.Latensi motorik saraf distal memanjang, maka dinilai sebagai CTS moderat.Dalam studi konduksi sensorik dan motorik, dinilai sebagai CTS berat jika potensi aksi sensoris tidak ada dan / atau gabungan potensial aksi motorik berkurang.

Pasien dibagi menjadi 3 kelompok sesuai dengan hasil evaluasi ENMGCTS

ringan : kelompok 1 CTS sedang : kelompok 2CTS berat : kelompok 3 Perbandingan

juga dibuat antara kelompok-kelompok ini.

Slide8

8

Evaluasi Klinis

Pengukuran kekuatan genggaman tangan maksimal ditentukan dengan menggunakan Jamar-DynamometerUntuk menstandarisasi hasil, uji kekuatan genggaman tangan dilakukan pada

posisi duduk, bahu dalam adduksi penuh, siku fleksi pada sudut 90°, serta pergelangan tangan dalam semipronasi dan ibu jari pada posisi menunjuk ke atas. Penilaian dilakukan tiga kali berturut-turut dan nilai rata-rata diambil dalam satuan

pound.Pegangan jari dinilai oleh pinchmeter dalam tiga posisi terpisah yitu lateral, palmar, dan ujung jari

Slide9

9

Penilaian Antropometri

Tangan subjek diletakkan sehingga dorsum tangan akan menyentuh meja seluruhnya dan aspek volar tangan menunjuk ke atas. Ibu jari diposisikan dalam abduksi radial maksimum dan tidak ada peregangan ibu jari secara pasif. Tiga

area ditandai yaitui proses radial styloid, perbatasan radial dari sendi metacarpophalangeal pada jari telunjuk, dan perbatasan radial di sendi metacarpophalngeal pada ibu jari. Tiga tanda itu terhubung dengan dua garis yaitu sudut yang dibentuk oleh dua garis diukur dengan menggunakan goniometer dengan sumbu ditempatkan pada tanda

web space dan dua lengan pada indeks dan tanda ibu jari

Slide10

STATISTICAL ANALYSIS

10

3

Slide11

Analisis Statistik

11

Analisis data menggunakan SPSS 25.0.Dalam statistik deskriptif, data dinyatakan sebagai rata-rata ± SD untuk

variabel kontinu, dan frekuensi dan persentase (%) untuk variabel nominal. Tes Kolmogorov-Smirnov digunakan untuk menentukan distribusi normal atau tidak untuk variabel kontinu.

Signifikansi perbedaan antara kelompok dianalisis dengan uji T dan uji ANOVASignifikansi perbedaan untuk variabel nominal dianalisis menggunakan uji Fisher exact. Analisis regresi logistik diterapkan untuk korelasi signifikan. Kurva Receiver Operating Characteristic (ROC) dibentuk untuk nilai batas sudut antara kelompok sakit dan kelompok sehat.

Area

di bawah kurva (AUC), nilai

cut-off point

, sensitivitas dan spesifisitas dihitung. Hasil dianggap signifikan secara statistik jika p <0,05.

Slide12

RESULTS

12

4

Slide13

HASIL PENELITIAN13

Distribusi Demografi Karakteristik Subjek

Slide14

14

Kekuatan Genggaman dan Jepitan Kelompok Pasien dan Kelompok Sehat serta Distribusi dan Perbandingan Evaluasi Antropometrik

Slide15

15

Distribusi Kekuatan Genggaman dan Kekuatan Jepitan dan First Web Angle Menurut Kelompok

Slide16

DISCUSSION

16

5

Slide17

DISKUSI

Diagnosis dini CTS dapat meningkatkan respon pengobatan. Terlepas dari itu, masih terdapat kekurangan bukti tentang pendekatan terbaik untuk penilaian CTS.Terdapat metode objektif untuk penilaian CTS termasuk tes elektrodiagnostik dan nerve imaging yang memberikan informasi tentang sejauh mana keterlibatan aksonal dan perubahan struktural, tetapi manfaat pastinya bagi pasien tidak diketahui. Selain itu, dalam praktik klinis, evaluasi elektrofisiologis pada hampir semua pasien CTS memakan waktu dan biaya yang banyak.

Maka dari itu dalam literatur, terdapat banyak publikasi yang didasarkan pada evaluasi tanda-tanda klinis, gejala dan kemungkinan faktor risiko untuk mendiagnosis

CTS

17

Slide18

Evaluasi antropometrik juga merupakan metode yang telah dipelajari selama beberapa tahun terakhir dan hubungan antara fitur struktural tangan dan CTS. Menurut

penelitian tersebut, dapat memprediksi perubahan patofisiologis dalam terowongan karpal dalam hal sirkulasi kapiler yang lebih lambat, hipoksia serabut saraf, edema dan peningkatan tekanan di dalam terowongan karpal, yang akibatnya mengurangi konduktivitas saraf medianTelah dilaporkan bahwa faktor-faktor pribadi lain seperti status penggunaan tangan dan usia yang dapat menyebabkan kompresi.18

Slide19

Dalam beberapa tahun terakhir, penelitian telah menunjukkan bahwa ada disfungsi sensorimotor dari saraf median, khususnya mengenai ibu jari dan jari telunjuk pada

CTS, dilaporkan bahwa kedua jari ini memiliki perubahan arah gerakan dan area kontak selama gerakan pada pasien dengan CTS. Selain itu, telah dilaporkan bahwa kekuatan cubitan kedua jari ini menurun karena keterlibatan cabang motorik.Namun, penelitian tersebut hanya mengungkapkan fitur antropometrik yang tetap dan tidak menunjukkan karakteristik tangan masing-masing orang, seperti perubahan kulit dan otot yang mungkin timbul karena penggunaan tangan seseorang. Selain itu, penelitian tersebut tidak dapat mengungkapkan perbedaan tekanan variabel dalam terowongan karpal karena terlalu sering digunakan19

Slide20

First web angle

yang merupakan metode sederhana yang dapat diterapkan di klinik rawat jalan pada pasien dengan tingkat keparahan CTS yang berbeda. 20

Sudut ruang ini menurun secara signifikan dibandingkan dengan orang

sehat.Sudut ruang tersebut terus menurun secara signifikan sejalan dengan meningkatnya kepaarahan CTS

Pada penelitian ini ditemukan bahwa sensitivitas web space 38,5º adalah 82,9% dan spesifisitas 77,3% untuk mendiagnosis CTS.

Slide21

The first web antara ibu jari dan jari

telunjuk terbentuk oleh abduksi jari pertama. Abduksi ibu jari dibentuk oleh kontraksi otot abductor pollicis brevis (APB), yang dipersarafi oleh saraf median, dan adduksi ibu jari merupakan kontraksi dari otot adductor pollicis (AP) yang dipersarafi oleh saraf ulnaris Konduksi saraf dari cabang motorik saraf median diperantarai oleh otot APB. Kompresi pada saraf median mempengaruhi cabang sensorik pertama, kemudian serat motorik juga dipengaruhi oleh peningkatan kompresi. Terjadi penurunan kekuatan abduksi, maupun ketidakseimbangan otot antara otot abduksi dan adduksi karena persarafan saraf yang berbeda yang cenderung mengarah pada pengurangan ruang jaringan.

bahwa peningkatan keparahan dalam CTS dapat menjelaskan penurunan web space.

21

Slide22

Kompresi saraf median yang disebabkan oleh peningkatan tekanan intermiten dapat mengurangi kekuatan koordinasi genggaman dan

jepitan Efek neuropati terhadap kemampuan gerakan jari secara terampil juga dapat membatasi manipulasi benda secara tangkas. Fungsi otot dapat diperngaruhi pada periode awalketidakseimbangan otot terjadi bahkan pada tahap awal CTS dan sebagai akibat dari hal tersebut, first web space menyempit. Selain itu, bahwa ketidakseimbangan otot dan koordinasi berkembang sejalan dengan keparahan CTS.

22

Slide23

CONCLUSION

23

6

Slide24

KESIMPULAN

Pada pasien CTS perubahan neuropatik terjadi dari tahap awal dan sebagai refleksi dari ini first web space menyempit.Sebelum tes elektrofisiologi dilakukan, kemungkinan CTS dapat dievaluasi dengan mengukur first web angle dengan goniometer sederhana sebagai metode non-invasif dan murah di klinik rawat jalan.

24