/
Alkohol   Deninta   Fitri Alkohol   Deninta   Fitri

Alkohol Deninta Fitri - PowerPoint Presentation

projoutr
projoutr . @projoutr
Follow
351 views
Uploaded On 2020-07-02

Alkohol Deninta Fitri - PPT Presentation

Yurindhani Heni Fitria Puspitasari Meilisa Dwi N Siti Laras Dharma P M Wita Ramesta Alkohol Minuman beralkohol adalah minuman ID: 793034

dan yang dalam alkohol yang dan alkohol dalam atau untuk pada bir jenis merupakan dengan minuman akan dari khamir

Share:

Link:

Embed:

Download Presentation from below link

Download The PPT/PDF document "Alkohol Deninta Fitri" is the property of its rightful owner. Permission is granted to download and print the materials on this web site for personal, non-commercial use only, and to display it on your personal computer provided you do not modify the materials and that you retain all copyright notices contained in the materials. By downloading content from our website, you accept the terms of this agreement.


Presentation Transcript

Slide1

Alkohol

Deninta Fitri Yurindhani Heni Fitria Puspitasari Meilisa Dwi N Siti Laras Dharma P. M Wita Ramesta

Slide2

Slide3

Alkohol

? Minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung etanol. Etanol adalah bahan psikoaktif dan konsumsinya menyebabkan penurunan kesadaran. Di berbagai negara, penjualan minuman beralkohol dibatasi ke sejumlah kalangan saja, umumnya orang-orang yang telah melewati batas usia tertentu. Alkohol dalam kehidupan sehari-hari memiliki manfaat baik dan buruk, Manfaat baik alkohol itu sendiri bisa dijadikan

obat

antiseptik

membunuh

kuman

,

bakteri

dll

.

Sedangkan

efek

negatif

mengkonsumsi

alkohol

berlebihan

bisa

menghilangkan

kesadaran

dan

merusak

organ

penting

dalam

tubuh

kita

.

Slide4

Golongan A : kadar

etanol 1%-5% (bir)Golongan B : kadar etanol 5%-20% (wine)Golongan C : kadar etanol 20%-45% (whiskey, Vodka)Jenis-jenis alkohol

Slide5

Jenis-jenis

alkoholBirWineCiderWhiskyRum

Slide6

Bir

Bir merupakan minuman beralkohol dengan cita rasa berasal dari suatu bahan berasa pahit, yaitu hop, serta diperoleh dari fermentasi khamir pada maltosa yang didapat dari degradasi enzimatik pati. Warnanya keemasan dan terdapat busa di permukaannya. Secara komersial, bir diproduksi dalam beberapa tahap.Malting. Gandum (barley) direndam dalam air (steeping), ditiriskan, dan dibiarkan

berkecambah

dalam

kondisi

yang paling

mendukung

pembentukan

amilase

.

Kecambah

selanjutnya

dikeringkan

,

serta

diayak

untuk

memisahkan

akar-akarnya

.

Bahan

ini

disebut

malt.

Malt

digiling

dan

direndam

dalam

air

panas

bersama

dengan

pati

serealia

(

jagung

atau

beras

).

Pati

akan

tergelatinisasi

dan

terhidrolisis

oleh

enzim

amilase

menjadi

gula

yang

dapat

difermentasi

.

Ekstrak

yang

dapat

difermentasi

ini

,

disebut

wort

,

kemudian

disaring

.

Untuk

memberi

cita

rasa,

ke

dalam

wort

selanjutnya

ditambahkan

hop.

Campuran

tersebut

kemudian

dididihkan

untuk

sterilisasinya

.

Slide7

4.

Cairan yang disebut liquor ini selanjutnya disaring kembali dan didinginkan sebelum diinokulasi dengan khamir S. cerevisiae, yang merupakan khamir "permukaan" (top yeast), untuk mendapatkan bir tipe ale —menggunakan malt yang sangat kering-- dan S. carlsbergensis atau S. uvarum, yang merupakan khamir "bawah" (bottom yeast), untuk mendapatkan bir tipe lager, yang biasanya berwarna lebih terang daripada tipe ale.5. Bahan tersebut selanjutnya dibiarkan pada suhu sekitar 50 sampai

100

derajat

Celsius (

untuk

bir

tipe

lager)

atau

100

sampai

200

derajat

Celsius (

untuk

bir

tipe

ale)

untuk

difermentasi

selama beberapa hari. Selama waktu itu maltosa terkonversi menjadi alkohol dan gas karbondioksida.6. Untuk memperbaiki kualitas, pada akhir fermentasi bir akan mengalami proses pengendapan, centrifuge, dan penyaringan khamir. Bir kemudian disimpan dalam tong-tong penyimpanan untuk pematangan selama 1 hingga 4 minggu pada suhu rendah (50 derajat Celsius), kemudian dimasukkan ke dalam tong kecil (cosk), botol, atau kaleng.7. Bir yang dikemas dalam botol atau kaleng biasanya dipasteurisasi pada suhu 68 derajat Celsius untuk beberapa detik sebelum dipasarkan, sedangkan bir yang dikemas dalam tong tidak dipasteurisasi.

Bir

Slide8

Wine

dan Brandy Wine diperoleh dari fermentasi buah anggur warna merah atau jingga bersama kulitnya yang mengandung pigmen merah. Sementara anggur putih (white wines) dibuat dari buah anggur warna putih dan difermentasi tanpa kulit. Pada pembuatan wine, buah anggur hasil panen akan mengalami proses penghancuran untuk mengeluarkan sari buah yang mengandung gula. Kalium atau natrium

metabisulfit

selanjutnya

ditambahkan

pada

hancuran

yang

disebut

lumut

(must)

tersebut

,

guna

menghambat

pertumbuhan

bakteri

pembusuk dan khamir liar. Ke dalam lumut selanjutnya diinokulasikan S. cerevisiae atau S. ellipsoideus, dan dibiarkan berbulan-bulan hingga fermentasi betul-betul sempurna. Setelah proses tersebut, anggur dikeluarkan dan dimatangkan dalam tong-tong kayu di mana cita rasa selanjutnya akan terbentuk. Sementara brandy, walau bahan dasarnya sama, biasanya grape wine, dibuat melalui proses distilasi.

Slide9

Cider

Cider merupakan minuman yang terbuat dari jus apel. Di Amerika dan Kanada, cider atau sweet cider merupakan istilah untuk jus apel yang tidak difermentasi, sedangkan jus apel yang difermentasi disebut hard cider. Di Inggris, istilah cider selalu digunakan untuk minuman beralkohol. Akan tetapi di Australia, istilah cider dapat digunakan baik untuk produk beralkohol ataupun tidak, Hasil distilasi cider dengan proses pembekuan menghasilkan produk yang dinamakan

applejack.

Slide10

“Whisky”

dan “Bourbon” Minuman beralkohol yang dibuat dari campuran beberapa jenis biji-bijian dikenal dengan nama whisky. Jenis-jenis whisky seperti Scotch dan Rye menunjukkan jenis biji-bijian utama yang digunakan dengan tambahan biji-bijian lain (yang paling sering adalah gandum, kadang-kadang oat). Sementara bourbon umumnya menggunakan campuran biji jagung.

Slide11

Rum

Rum adalah hasil penyulingan air tebu, sirup, atau tetes (molasse)- merupakan produk samping dalam pembuatan gula— yang difermentasi S. cerevisiae. Khamir ini akan menghasilkan enzim zimase dan invertase. Enzim zimase berfungsi sebagai pemecah sukrosa menjadi monosakarida (glukosa dan fruktosa), sedangkan enzim invertase akan mengubah glukosa menjadi etanol. Proses pembuatannya, mula-mula

tetes

diencerkan

dengan

air

hingga

konsentrasi

gulanya

menjadi

14%-18%

persen

.

Nutrisi

yang

ditambahkan

biasanya

berupa

amonium sulfat sebanyak 70-400 g/100 liter cairan tetes. Sementara sebagai sumber unsur nitrogen dapat digunakan amonia, garam amonium, asam amino, peptida, pepton, nitrat atau urea. Pengaturan pH, menjadi 4,5-5,0, dilakukan dengan cara menambahkan asam sulfat antara 1-21/1000 liter cairan tetes.Ke dalam cairan tetes selanjutnya diinokulasikan biakan khamir sebanyak 5%-8% volume. Lama fermentasi berkisar 30-72 jam, sementara suhu optimumnya berkisar antara 32 -330o C.

Slide12

“Vodka”

dan “Gin” Dua jenis distilled beverages yang paling umum adalah vodka dan gin. Karakteristik vodka yang utama adalah dilakukannya proses distilasi terhadap hasil fermentasi berbagai jenis bahan, di mana biji-bijian dan kentang merupakan sumber yang paling umum, secara tuntas hingga aroma bahan asal tidak tersisa sama sekali. Sementara gin merupakan hasil distilasi seperti vodka yang diberi flavor dengan cara menambahkan herba ataupun jenis-jenis tumbuhan lain khususnya juniper berries.

Nama

gin

sendiri

berasal

dari

nama

minuman

genever

yang

berasal

dari

Belanda

yang

berarti

juniper.

Slide13

Efek

Samping

Slide14

Efek

Samping Alkohol Bila dikonsumsi berlebihan, minuman beralkohol dapat menimbulkan efek samping ganggguan mental organik (GMO), yaitu gangguan dalam fungsi berpikir, merasakan, dan berprilaku. Timbulnya GMO itu disebabkan reaksi langsung alkohol pada sel-sel saraf pusat. Karena sifat adiktif alkohol itu, orang yang meminumnya lama-kelamaan tanpa sadar akan menambah takaran/dosis sampai pada dosis keracunan atau mabuk. Mereka yang terkena GMO

biasanya

mengalami

perubahan

perilaku

,

seperti

misalnya

ingin

berkelahi

atau

melakukan

tindakan

kekerasan

lainnya

, tidak mampu menilai realitas, terganggu fungsi sosialnya, dan terganggu pekerjaannya. Perubahan fisiologis juga terjadi, seperti cara berjalan yang tidak mantap, muka merah, atau mata juling. Perubahan psikologis yang dialami oleh konsumen misalnya mudah tersinggung, bicara ngawur, atau kehilangan konsentrasi.

Slide15

Mabuk

: Konsumsi alkohol yang banyak dapat membuat mabuk dan menyebabkan korban mengalami sakit kepala, mual, muntah serta nyeri pada bagian tubuh tertentu. Berat badan naik: Karena pada umumnya minuman beralkohol memiliki kadar kalori dan gula yang tinggi. Tekanan darah tinggi: Alkohol merupakan pemicu tekanan darah.Sistem kekebalan tubuh menurun: Dengan sistem

kekebalan

tubuh

yang

lemah

,

maka

tubuh

anda

akan

mudah

terserang

infeksi

.

Kanker

,

penyakit

jantung

, gangguan pernafasan & gangguan hati: Semakin sering dan semakin banyak jumlah alkohol yang anda konsumsi, semakin besar pula resiko anda terjangkit kanker, penyakit jantung, gangguan pernafasan dan gangguan pada organ hati. Efek Samping Alkohol

Slide16

Mereka

yang sudah ketagihan biasanya mengalami suatu gejala yang disebut sindrom putus alkohol, yaitu rasa takut diberhentikan minum alkohol. Mereka akan sering gemetar dan jantung berdebar-debar, cemas, gelisah, murung, dan banyak berhalusinasi.Efek Samping Alkohol

Slide17

Lebih

Berbahaya dari Heroin dan Kokain Dalam sebuah artikel yang dipublikasikan di jurnal medis Lancet, sang pakar obat-obatan Profesor David Nutt yang merupakan mantan ketua penasehat obat-obatan pemerintah Inggris, memperkenalkan cara baru untuk mengukur kerusakan akibat (penyalahgunaan) obat yang menilai bahayanya pada tingkat perseorangan maupun bahayanya terhadap masyarakat secara keseluruhan. Hasil analisanya menunjukkan bahwa ketika kedua faktor di atas

digabungkan

,

penyalahgunaan

alkohol

merupakan

hal

yang paling

berbahaya

atau

merusak

,

setelah

itu

baru

heroin

kemudian kokain. Ekstasi yang mendapat perhatian media selama dua dekade terakhir hanya seperdelapan sama bahayanya dengan alkohol dalam analisis baru ini.

Slide18