/
PARTISIPASI POLITIK & SOSIALISASI POLITIK PARTISIPASI POLITIK & SOSIALISASI POLITIK

PARTISIPASI POLITIK & SOSIALISASI POLITIK - PowerPoint Presentation

ripplas
ripplas . @ripplas
Follow
354 views
Uploaded On 2020-06-30

PARTISIPASI POLITIK & SOSIALISASI POLITIK - PPT Presentation

ANDRI RUSTA Partisipasi Politik Partisipasi Politik adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik seperti memilih pimpinan negara atau upayaupaya mempengaruhi kebijakan pemerintah ID: 789711

dan politik dalam yang politik dan yang dalam sosialisasi partisipasi dengan orang proses dari nilai negara untuk atau sikap

Share:

Link:

Embed:

Download Presentation from below link

Download The PPT/PDF document "PARTISIPASI POLITIK & SOSIALISASI PO..." is the property of its rightful owner. Permission is granted to download and print the materials on this web site for personal, non-commercial use only, and to display it on your personal computer provided you do not modify the materials and that you retain all copyright notices contained in the materials. By downloading content from our website, you accept the terms of this agreement.


Presentation Transcript

Slide1

PARTISIPASI POLITIK & SOSIALISASI POLITIK

ANDRI RUSTA

Slide2

Partisipasi Politik

Partisipasi Politik adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, seperti memilih pimpinan negara atau upaya-upaya mempengaruhi kebijakan pemerintah.

Menurut

Myron Weiner

, terdapat 5 penyebab timbulnya gerakan ke arah partisipasi politik :

Modernisasi dalam segala bidang kehidupan.Perubahan-perubahan struktur kelas sosial. Pengaruh kaum intelektual dan kemunikasi masa modern. Konflik antar kelompok pemimpin politik. Keterlibatan pemerintah yg meluas.

Slide3

Konsep

Partisipasi

Politik

Dalam ilmu politik, dikenal adanya konsep partisipasi politik untuk memberi gambaran apa dan bagaimana tentang partisipasi politik.

AhliKonsep

Indikator

Kevin R. Hardwick

Partisipasi politik memberi perhatian pada cara-cara warga negara berin-teraksi dengan pemerintah, menyampaikan kepentingannya thd pejabat publik agar mampu mewujudkan kepentingan-kepentingan tsb.

Terdapat interaksi antara warga negara dengan pemerintah

Mempengaruhi pejabat publik.

Miriam Budiardjo

Partisipasi politik mrp kegiatan sese-orang/sekelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, dng jalan memilih pimpinan negara, dan secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kebijakan pemerintah.

Berupa kegiatan individu atau kelompok

Bertujuan ikut aktif dalam kehidupan politik publik.

Slide4

Ramlan Surbakti

Partisipasi politik ialah keikutser-taan warga negara biasa dalam menentukan segala keputusan menyangkut atau mempengaruhi hidupnya.

Partisipasi politik berarti keikut-sertaan warga negara biasa (yang tidak mempunyai kewenangan) dalam mempengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik.

Keikutsertaan warga negara dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik

Dilakukan oleh warga negara biasa

Michael Rush dan Philip Althoft

Partisipasi politik adalah keterli-batan individu sampai pada bermacam-macam tingkatan di dalam sistem politik.

Berwujud keterlibatan individu dalam sistem politik

Memiliki tingkatan-tingkatan partisipasi

Lanjutan ……………….

Slide5

Lanjutan ……………….

Menurut

Ramlan Surbakti

, rambu-rambu konsep partisipasi politik :

Berupa kegiatan atau perilaku luar individu warga negara biasa yang dapat diamati (bukan berupa sikap dan orientasi).Diarahkan untuk mempengaruhi pemerintah selaku pembuat dan pelaksana keputusan politik. Kegiatan yang berhasil (efektif) maupun yang gagal mempenga-ruhi pemerintah termasuk dalam konsep partisipasi politik.

Untuk mempengaruhi pemerintah yang bisa dilakukan secara langsung ataupun secara tidak langsung.Kegiatan mempengaruh pemerintah bisa dilakukan melalui prosedur wajar (konvensional), non kekerasan (nonviolence), seperti ikut memilih dalam pemilu dan mengajukan petisi, maupun dengan cara-cara diluar prosedur (tak konvensional), dan kekerasan (violence), seperti demonstrasi, pembangkangan halus, huru-hara, dan gerakan politik seperti kudeta & revolusi.

Slide6

Praktik

Partisipasi

Politik

Huntington dan Nelson menemukan 5 bentuk kegiatan utama yang dipraktikan dalam partisipasi politik :

Praktik Partisipasi PolitikPemilihanLobbyingOrganisasi

Mencari Koneksi

Tindakan Kekerasan

Slide7

Milbrarth M.L. Goel

mengidentifikasi tujuh bentuk partisipasi politik individual :

Lanjutan ……………….

No

Bentuk Partisipasi

Keterangan

1.

Aphatetic Inactuves

Tidak beraktifitas yang partisipatif, tidak pernah memilih.

2.

Passive Supporters

Memilih secara reguler/teratur, menghadiri parade patriatik, membayar seluruh pajak, “mencintai negara”.

3.

Contact Specialist

Pejabat penghubung lokal (daerah), propinsi dan nasional dalam masalah-masalah tertentu.

4.

Communicators

Mengikuti informasi politik, dan mengirim pesan-pesan dukungan dan protes terhadap pemimpin politik.

5.

Party and campign workers

Bekerja untuk partai politik atau kandidat, bergabung dan mendukung parpol, dan dipilih jadi kandidat partai politik.

6.

Community activitis

Bekerja dengan orang lain berkaitan dengan masalahlokal, melakukan kontak kpd pejabat berkenan dgn isu-isu sosial.

7.

Protesters

Bergabung dengan demonstrasi di jalanan, melakukan protes, menolak mematuhi aturan-aturan.

Slide8

Tingkatan Partisipasi Politik

Pejabat

Partai sepenuh

Waktu. Pemimpin partai/kelompok kepentingan

Petugas kampanye.

Anggota aktif dari partai/kelompok kepentingan dalam proyek-proyek sosial

Menghadiri rapat umum anggota partai/

kelompok kepentingan, membicarakan masalah politik, mengikuti perkembangan politik melalui media massa, memberikan suara dalam pemilu

Aktivis

Partisipan

Orang-orang yang apolitis

Slide9

Lanjutan ……………….

Kriteria tingkatan partisipasi politik menurut Huntington dan Nelson

No

Tingkatan

Partisipasi

Keterangan

1.

Kategori

Pengamat

Praktik Partisipasi, antara lain : menghadiri rapat umum, memberikan suara dalam pemilu, dan usaha meyakinkan orang lain. Intensitas Partisipasi, tingkat hubungan rendah.

2.

Kategori

Aktivis

Praktik Partisipasi

, jumlahnya terbatas dan hanya bagi se-jumlah kecil orang (terutama elite politik). Kegiatan yang dilakukan, tidak terbatas cara-cara formal-prosedural, akan tetapi dapat juga dengan tindakan kekerasan.

Intensitas Partisipasi

, memiliki tingkat yang tinggi dan pe-nuh waktu. Mereka memiliki akses yang cukup kuat untuk melakukan hubungan “pribadi”

dengan pejabat-pejabat pemerintah, sehingga upaya-upaya untuk mempengaruhi pembuatan kebijakan pemerintah menjadi efektif.

Slide10

Hierarki

Partisipasi Politik

Menduduki jabatan politik atau administratifMencari jabatan politik atau administratifKeanggotaan aktif suatu organisasi politikKeanggotaan pasif suatu organisasi politik Keanggotaan aktif suatu organisasi semu politikKeanggotaan pasif suatu organisasi semu politikPartisipasi dalam rapat umum, demonstrasi,dsbPartisipasi dalam diskusi politik informal, minat umum dalam politik.

Voting (pemberian suara)Apathi total

Tingkatan partisipasi politik menurut Huntington dan Nelson, Rush dan Althoff .

Slide11

Lanjutan ……………….

Tingkatan partisipasi politik, mencerminkan kapasistas partisipan dalam berpartisipasi politik. Semakin tinggi tingkatan yang ditempati, maka semakin tinggi pula tingkatan partisipasi politiknya. Dalam lingkup partisipasi politiknya, jika semakin tinggi maka semakin sedikit (semakin mengerucut pada jumlah tertentu).

Voting

mrp tingkatan partisipasi politik terendah, yang membedakan satu tingkat di atas orang yang apatis total, sementara di atasnya terdapat orang atau sekelompok orang yang sering terlibat dalam diskusi-diskusi politik informal, yang proporsinya lebih rendah, namun intensitasnya lebih tinggi.

Slide12

Faktor Pendukung Partisipasi Politik

Pendidikan Politik

Menurut Ramdlon Naning Usaha untuk memasyarakatkan politik, dalam arti mencerdaskan kehidupan politik rakyat, meningkatkan kesadaran tiap warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara; serta meningkatkan kepekaan dan kesadaran rakyat terhadap hak, kewajiban, dan tanggung jawabnya terhadap bangsa dan negara

Menurut Alfian Usaha sadar untuk mengubah proses sosialisasi politik masyarakat sehingga mereka memahami dan menghayati betul-betul nilai-nilai yang terkandung dalam suatu sistem politik yang ideal yang hendak dibangun.

Slide13

Manfaat Pendidikan Politik :

Memperluas pemahaman, penghayatan, dan wawasan terhadap masalah atau isu politis

Meningkatkan kualitas diri dalam berpolitik dan berbudaya politik sesuai peraturan perundangan yang berlaku

Meningkatkan kualitas kesadaran politik rakyat menuju peran aktif dan partisipasinya terhadap pembangunan politik bangsa secara keseluruhan

Slide14

Kesadaran Politik

Menurut

Drs. M. Taopan

Proses batin yang menampakkan keinsafan dari setiap warga negara akan urgensi urusan kenegaraan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Tingkat kesadaran politik masyarakat tidaklah sama, sangat tergantung pada latar belakang pendidikannya. Kaum elit dan kelompok menengah, nampak relatif lebih baik. Sedangkan kelompok masyarakat yang tingkat pendidikannya rendah, diperlukan pembinaan yang intensif.

Menurut Drs. Arbi Sanit Sekalipun sudah bangkit kesadaran nasional dan meningkatnya aktivitas kehidupan politik di tingkat pedesaan, namun masyarakat tani masih belum terkait secara aktif kepada pemerintah nasional dalam hubungan timbal balik yang aktif dan responsif. Hubungan yang ada baru bersifat berat sebelah, yaitu dari atas ke bawa. Partisipasi politik merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan sebagai wujud tanggung jawab negara yang berkesadaran politik tinggi

Slide15

Cara partisipasi politik anggota masyarakat

Bidang

Implementasi Partisipasi Politik

PolitikIkut memilih dalam PemiluJadi anggota aktif Parpol, kelompok penekan dan kelang tinggiMenjauhkan diri dari pembebelajar yompok kepentingan

Duduk dalam lembaga politikBerkomunikasi dengan wakil rakyat kamar 10Berkampanye, menghadiri diskusi, dllMempengaruhi pembuat keputusan sehingga produk yang dihasilkan sesuai aspirasi EkonomiMenciptakan sektor ekonomi produktif

Menciptakan produk unggulan yang inovatif, kreatif dan kompetitif dari produk luarKesadaran membayar pajak secara teratur demi kesejahteraan

Slide16

Kebalikan dari partisipasi politik adalah

sikap apatis.

Orang yang apatis adalah jika dia tak mau ikut serta dalam berbagai kegiatan politik kenegaraan di berbagai bidang kehidupan. Itu sebabnya, kegiatan

pendidikan politik, kesadaran politik dan partisipasi politik masyarakat perlu terus ditingkatkan baik di pedesaan maupun perkotaan

Bidang Implementasi Partisipasi PolitikSosial-BudayaMenunjukkan prestasi belajar tinggiMenjauhkan diri dari perbuatan melanggar hukumProfesional dalam bidang pekerjaannya, disiplin, dan produktivitas tinggi

HankamBela negara dalam arti luas, sesuai kemampuan dan prosesi masingMemelihara ketertiban dan keamanan wilayah tempat tinggalnyaMemelihara persatuan dan kesatuan bangsa, demi tetap tegaknyaMenjaga stabilitas keamanan nasional agar pelaksanaan pembangunan dapat berjalan sesuai rencana

Slide17

Alasan untuk tidak berpartisipasi

Apathi

(masa bodoh), tidak punya minat atau tidak punya perhatian terhadap orang lain, situasi, atau gejala-gejala pada umumnya atau pada khususnya.

Sinisme, kepasifan dan ketidakaktifan relatif juga didefinisikan sebagai kecurigaan buruk dari sifat manusia yaitu perasaan yang menghayati tindakan dan motif orang lain dengan rasa kecurigaan.(perasaan bahwa politik itu tidak dapat dipercaya, politik itu kotor, dll)

Slide18

Alienasi

(terasing), yaitu perasaan keterasingan seseorang dari politik dan pemerintahan masyarakat. Kecenderungan berfikir mengenai pemerintahan dan politik bangsa, yang dilakukan orang lain dan untuk orang lain mengikuti sekumpulan aturan-aturan yang tidak adil.

Anomi

(terpisah) yaitu perasaan kehilangan nilai dan ketiadaan arah dalam mana individu mengalami perasaan ketidakefektifan dan bahwa para penguasa bersikap tidak peduali yang mengakibatkan devaluasi daripada tujuan-tujuan dan hilangnya urgensi untuk bertindak.

Slide19

Got any question ? Please ask...

Slide20

SOSIALISASI POLITIK: (1) Pengaruh Faktor Keluarga Terhadap Sikap & Perilaku Politik

PENGERTIAN SOSIALISASI :

S.N. Eisenstadt (1956), Sosialisasi adalah suatu proses komunikasi yang dipelajari dari manusia lain dengan siapa individu secara bertahap memasuki beberapa jenis relasi-relasi umum.

David F. Aberle (1961), Sosialisasi adalah pola-pola mengenai aksi sosial atau aspek-aspek tingkah laku, yang ditanamkan kepada individu tentang pengetahuan dan ketrampilan, motif-motif dan sikap-sikap dalam menampilakan peranan-peranan sepanjang hidupnya.Irvin L. Child (1970), Sosialisasi adalah suatu proses dimana individu dilahirkan cukup banyak memiliki potensi tingkah laku, dituntut untuk mengembangkan tingkah laku aktualnya yang ditasai di dalam satu jajaran yang menjadi kebiasaannya dan bisa diterima olehnya sesuai dengan standar-standar dari kelompoknya.

Slide21

KERANGKA PEMIKIRAN KONSEP SOSIALISASI

SISTEM BUDAYA

SISTEM SOSIAL

SISTEM PSIKOLOGIS

SISTEM BIOLOGIS

Proses Belajar

ENKULTURASI

SOSIALISASI

INTERNALISASI

BIO-PSIKO-SOSIO-CULTURAL

Slide22

BEBERAPA ASPEK PENTING DARI KONSEP SOSIALISASi :

Sosialisasi secara fundamental merupakan proses hasil belajar, yaitu belajar dari pengalaman dan menurut Aberle disebut “pola-pola aksi”.

Memberikan indikasi umum hasil belajar tingkah laku individu dalam batas-batas yang luas terutama berkenaan dengan pengetahuan, informasi, nilai-nilai dan sikap-sikap.

Sosialisasi merupakan proses berlanjut sepanjang hidup setiap individu.

Slide23

DEFINISI SOSIALISASI POLITIK :

Hyman (1959) Sosialisasi Politik adalah cara-cara belajar seseorang terhadap pola-pola sosial yang berkaitan dengan posisi-posisi kemasyarakatannya.

Almond & Powell (1966) Sosialisasi Politik adalah suatu proses dimana sikap dan niali-nilai politik ditanamkan kepada anak-anak sampai mereka dewasa, dan orang dewasa direkrut ke dalam peranan-peranan tertentu.

Michael Rush & Philip Althoff (2007), Sosilisasi Politik adalah suatu proses bagaimana memperkenalkan sistem politik pada seseorang, serta bagaimana orang tersebut menentukan tanggapan serta reaksi-reaksinya terhadap gejala-gejala politik.Sosialisasi Politik ditentukan oleh :

Lingkungan SosialKondisi EkonomiAspek KebudayaanPengalaman-Pengalaman Individu & Kepribadian

Slide24

SOSIALISASI

POLITIK

SOSIALISASI

POLITIK

KELUARGAAGAMA & EKONOMI

STRATIFIKASI SOSIAL

Slide25

Sosialisasi Politik

Pengertian

Sosialisasi politik adalah proses dengan mana individu-individu dapat memperoleh pengetahuan, nilai-nilai, dan sikap-sikap terhadap sistem politik masyarakatnya.

Melalui sosialisasi, suatu kebudayaan

dapat diwariskan kpd generasi berikut-nya. Ada 3 sifat dasar mengapa sosiali-sasi perlu :Manusia tidak akan bisa hidup tanpa bantuan orang lain.”Secara ekstrim” manusia tidak punya naluri sehingga sebagian besar perilaku untuk kelangsungan hidupnya harus dipelajari.Manusia harus belajar mengendali-kan hubungan dgn sesamanya, yaitu hidup menurut nilai-nilai dan membi-na peranan bersama.

Slide26

Gabriel A. Almond

, Sosialisasi politik menunjukkan pada proses dimana sikap-sikap politik dan pola-pola tingkah laku politik diperoleh atau dibentuk, dan juga merupakan sarana bagi suatu generasi untuk menyampaikan patokan-patokan politik dan keyakinan-keyakinan politik kepada generasi berikutnya.

Irvin L. Child

, Sosialisasi politik adalah segenap proses dengan mana individu, yang dilahirkan dengan banyak sekali jajaran potensi tingkah laku, dituntut untuk mengembangkan tingkah laku aktualnya yang dibatasi di dalam satu jajaran yang menjadi kebiasaannya dan bisa diterima olehnya sesuai dengan standar-standar dari kelompoknya.

Lanjutan ……………….

Menurut Para Ahli

Slide27

Lanjutan ……………….

Richard E. Dawson dkk.,

Sosialisasi politik dapat dipandang sebagai suatu pewarisan pengetahuan, nilai-nilai dan pandangan-pandangan politik dari orang tua, guru, dan sarana-sarana sosialisasi yang lainnya kepada warga negara baru dan mereka yang menginjak dewasa.

Denis Kavanagh

, Sosialisasi politik merupakan suatu proses dimana seseorang mempelajari dan menumbuhkan pandangannya tentang politik.

Slide28

Beberapa segi penting sosialisasi politik :

Secara fundamental merupakan proses hasil belajar, belajar dari pengalaman/ pola-pola aksi.

Memberikan indikasi umum hasil belajar tingkah laku individu dan kelompok dalam batas-batas yang luas, dan lebih khusus lagi, berkenaan pengetahuan atau informasi, motif-motif (nilai-nilai) dan sikap-sikap.

Tidak terbatas pada usia anak-anak dan remaja saja (walaupun periode ini paling penting), tetapi berlangsung sepanjang hidup.

Mrp prakondisi yang diperlukan bagi aktivitas sosial, baik secara implisit maupun eksplisit memberikan penjelasan mengenai tingkah laku sosial.

Lanjutan ……………….

Slide29

Proses Sosialisasi

Sosialisasi politik

adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan proses dengan jalan mana orang belajar tentang politik dan mengembangkan orientasi pada politik.

Dalam Proses Sosialisasi Politik, metode yang kerap digunakan adl : Pendidikan Politik dan Indoktrinasi Politik.

Sarana dalam sosialisasi politik KeluargaSekolah

Partai Politik

Slide30

Sosialisasi Politik Dalam Masyarakat Berkembang

Robert Le Vine

, berpendapat bahwa sosialisasi politik di negara-negara berkembang cenderung mempunyai relasi lebih dekat pd sistem-­sistem lokal, kesukuan, etnis, dan regional daripada dengan sistem-sistem politik nasional.

Masalah terberat yang dihadapi, yaitu adanya berbagai macam kelompok dan tradisi di negara itu.

3 (tiga) faktor masalah penting

Pertumbuhan penduduk Pendidikan dan nilai-nilai tradisional Pengaruh urbanisasi

Slide31

Sosialisasi Politik Dan Komunikasi Politik

Dalam proses sosialisasi politik kaitannya dengan fungsi komunikasi politik, berhubungan dengan struktur-struktur yang terlibat dalam sosialisasi serta gaya sosialisasi itu sendiri.

Pada sistem politik masyarakat modern, institusi seperti kelompok sebaya, komuniti, sekolah, kelompok kerja, perkumpulan-perkumpulan sukarela,

media komunikasi

, partai-partai politik dan institusi pemerintah semuanya dapat berperan dalam sosialisasi politik.

Slide32

Negara maju seperti Amerika, Inggris, Jerman dan sebagainya arus informasi yg dimiliki relatif homogen.

Para elite politik pemerintahan mempunyai sumber-sumber informasi khusus melalui surat kabar tertentu yang ditujukan pada kelompok kelas/politik tertentu.

Masyarakat mempunyai akses ke suatu arus informasi dan media massa sehingga hambatan-hambatan bahasa atau orientasi kultural sangat minim.

Lanjutan ……………….

Masyarakat dapat melakukan kontrol terhadap para elite politik dan sebaliknya kaum elite-pun dapat segera mengetahui tuntutan masyarakat dan konsekuensi dari segala macam tindakan pemerintah.

Slide33

MODEL SOSIALISASI POLITIK

Pengetahuan, Nilai, Sikap

Pengalaman

Kepribadian

Persepsi

Subyek Anak/Remaja/Dewasa

KELUARGA

PENDIDIKAN

KELOMPOK KERJA

KELOMPOK EKONOMI

KELOMPOK AGAMA

MEDIA MASA

Kondisi politik dulu

Kondisi Politik Sekarang

Kondisi Politik ke Depan

Slide34

PENGARUH FAKTOR KELUARGA TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU POLITIK

KELUARGA

BENTUK

SOSIAL-BUDAYA

PENGALAMANSIKAP DAN PERILAKU POLITIKAPATIS

KONSEVATIF

RADIKAL

PENDIDIKAN

Slide35

PERKEMBANGAN SOSIALISASI POLITIK DALAM KELUARGA

PADA ANAK-NAKA & REMAJA

Easton & Dennis : ‘Children in the Political System’ (1953) mengemukakan ada 4 tahap perkembangan sosialisasi politik pada diri anak-anak & Remaja :Pengenalan otoritas melalui individu tertentu, seperti : orang tua- anak;Perkembangan perbedaan antara otoritas internal dan yang eksternal, yaitu antara di dalam lingkungan keluarga dengan di luar lingkungan keluarga seperti pejabat swasta dan pejabat pemerintah.

Pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal, seperti : Kongres, Mahkamah Agung dan Pemilihan Umum.Perkembangan pembedaan antara institusi-institusi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang diasosiasikan dengan institusi tersebut.

Slide36

SOSIALISASI POLITIK PADA ORANG DEWASA :

Proses peralihan dari masa kanak-kanak ke masa remaja yang cukup benyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan akan berlanjut pada masa dewasa;

Kompleksitas sosialisasi politik akan diperbaharui melalui medium-medium lainnya, seperti : pekerjaan, kesenangan, agama dan media masa.

Pengetahuan, nilai-nilai dan sikap yang diperoleh seseorang selama masa kanak-kanak dan masa remaja akan diperbandingkan dengan pengalaman masa hidupnya semasa dewasa.Apabila dari hasil pengalaman hidup politiknya dirasakan cukup nyaman, orang dewasa cenderung memperkokoh tingkah laku politiknya (konservatif).Sebaliknya apabila dari hasil pengalaman hidup politiknya penuh dengan konflik, maka tingkah laku politiknya cenderung berubah secara radikal.

Slide37

Bahan Bacaan

Suryadi, Budi,

Sosiologi Politik; Sejarah, Definisi dan Perkembangan Konsep, IRCiSoD, Yogyakarta.

Bottomore, Tom, 1992, Sosiologi Politik, diterjemahkan Sahar Simamora, Rieneka Cipta, Jakarta. Rush, Michael dan Phillip Althooff,2005, Pengantar Sosiologi Poitik, Rajawali Press. Jakarta.Dll