Indonesia 1 Era Orde Baru Otoriter pemerintah punya aturan SIUPP Pers Pancasila Terpimpin dan sentralistis Asas dan organisasi ID: 786847
Download The PPT/PDF document "Perkembangan Pers di" is the property of its rightful owner. Permission is granted to download and print the materials on this web site for personal, non-commercial use only, and to display it on your personal computer provided you do not modify the materials and that you retain all copyright notices contained in the materials. By downloading content from our website, you accept the terms of this agreement.
Slide1
Perkembangan Pers di Indonesia
1. Era
Orde
Baru
Otoriter
(
pemerintah
punya
aturan
SIUPP)
-
Pers
Pancasila
-
Terpimpin
dan
sentralistis
-
Asas
dan
organisasi
tunggal
Slide22. Era Reformasi
-
Tumbangnya
Pemerintah
Orde
Baru
-
Dihapuskannya
SIUPP
-
Transisi
dari
otoriter
ke
bebas
-
Kebebasan
yang
berlebihan
-
Siapa
saja
bisa
membuat
media
-
Mengabaikan
kode
etik
dan
profesionalisme
-
Tanpa
kontrol
Slide33. Era Pascareformasi-
Pers
baru
yang
tidak
profesional
berguguran
-
Pers
lama
tetap
bertahan
-
Dominasi
dua
konglomerat
pers
-
Berkembangnya
Community
Newspapper
(
koran
daerah
)
-
Peningkatan
profesionalisme
:
Uji
Kompetensi
Wartawan
-
Masyarakat
semakin
kritis
4. Konglomerasi Media di Indonesia
A.
Grup
Kompas
(
koran
, TV
dan
online)
B.
Grup
Jawa
Pos (
koran
dan
TV)
C.
Grup
Media (
koran
, Metro TV
dan
Online)
D.
Grup
MNC (TV,
koran
dan
Online)
E. Trans Corp (TV, Online
dan
koran
)
F. SCTV (SCTV
dan
Indosiar
)
G.
Vivanews
(
TVOne
,
AnTV
, online
dan
koran
)
Slide55.Fungsi Pers
Media
Informasi
Media
Pendidikan
Media
Hiburan
Kontrol
Sosial
Lembaga
Ekonomi
(
Pasal
3 UU
nomor
40
tahun
1999)
Slide66. Peran Pers
-
Memenuhi
hak
masyarakat
untuk
tahu
-
Menegakkan
nilai
demokrasi
,
supremasi
hukum
,
HAM
dan
kebihinekaan
-
Mengembangkan
pendapat
umum
berdasarkan
informasi
yang
tepat
,
akurat
dan
benar
-
Melakukan
pengawasan
,
kritik
,
koreksi
dan
saran yang
terkait
kepentingan
umum
-
Memperjuangkan
keadilan
dan
kebenaran
(
Pasal
6 UU
nomor
40
tahun
1999)
Slide77. Media Relations : Pers – Humas
-
Satu
rumpun
komunikasi
-
Saling
membutuhkan
-
Keterbukaan
memberikan
informasi
yang
benar
untuk
kepentingan
umum
-
Tidak
membangun
‘’
tembok
pemisah
’’
antara
kebenaran
dan
khalayak
-
Keterbukaan
humas
terbatas
demi
memelihara
citra
lembaga
Keterbukaan
pers
tidak
terbatas
untuk
mendapat
informasi
yang
lengkap
dan
mendalam
untuk
kepentingan
khalayak
8.
Panduan
hubungan
Pers
-
Humas
1.
Beri
kepercayaan
pers
untuk
menjalankan
fungsinya
dengan
baik
2.
Jangan
menekan
pers
3.
Jalin
kerja
sama
profesional
4.
Bila
terjadi
masalah
pemberitaan
selesaikan
lewat
prosedur
universal
5.
Menggunakan
hak
jawab
6.
Mengadukan
kepada
Dewan
Pers
7.
Lewat
jalur
hukum
8.
Boikot
media
Slide99. Pers Mitra Humas
Membuat
press room
Menggelar
Press Conference
secara
berkala
Press Tour
Menyiapkan
Press
Rilis
- Dibuat sama seperti
berita
Membantu
kecepatan
penulisan
berita
-
Menjaga
akurasi
data
dan
fakta
10. Jangan Memusihi Wartawan
,
Jangan
Dekat-dekat
Wartawan
Anggap
pers
sebagai
partner
Banyak
orang yang diuntungkan oleh wartawan
Ada
juga
yang ‘’
dijatuhkan
’’
oleh
wartawan
Kasus
Desy
Ratna
Sari
Kasus
Pilpres
2004 : Megawati ‘’
memusuhi
’’
wartawan
Kasus
Pilgub
Jakarta :
Foke
yang
tidak
bersahabat
dengan
wartawan
.
Jokowi
yang
ramah
terhadap
wartawan
Slide1111. Menghadapi wartawan “nakal
”
-
Tanyakan
identitas
wartawan
Berani
menolak
kalau
wartawan sengaja minta
uang
Jangan
dilayani
kalau
mulai
memeras
Wartawan
dari
media yang
kredibel
tidak
akan
melakukan
pemerasan
Perusahaan media yang
baik
melengkapi
wartawan
dengan
ID Card
Akan
diberlakukan
ID Card
tunggal
dari
Dewan
Pers
Slide1212. Struktur Organisasi redaksi
1.
Pemimpin
Redaksi
2.
Redaktur
pelaksana
(
manajer
redaksi
)3. Koordinator liputan 4. Sekretaris
redaksi
5.
Redaktur
6. Reporter/
Fotografer