DI PERGURUAN TINGGI LATAR BELAKANG 2 Kondisi saat ini sebagian besar lulusan perguruan tinggi kecenderungannya masih sebagai pencari kerja job seeker daripada ID: 811407
Download The PPT/PDF document "DESAIN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN" is the property of its rightful owner. Permission is granted to download and print the materials on this web site for personal, non-commercial use only, and to display it on your personal computer provided you do not modify the materials and that you retain all copyright notices contained in the materials. By downloading content from our website, you accept the terms of this agreement.
Slide1
DESAIN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAANDI PERGURUAN TINGGI
Slide2LATAR BELAKANG2Kondisi saat ini sebagian besar lulusan
perguruan tinggi kecenderungannya masih sebagai pencari
kerja (job seeker) daripada pencipta kerja (job creator
atau entrepreneur
).
Sebagaian besar
perguruan tinggi lebih terfokus untuk menghasilkan “lulusan yang siap kerja” bukan “lulusan yang siap menciptakan pekerjaan / wirausaha/ entrepreneur”
Slide3ISU STRATEGIS3Masukan dari pak Endrotomo Data – lulusan yang job seeker, data ekonomi yang memungkinkan perlunya wirausaha, sumber daya (Indonesia kaya mis kayu dll)
Slide4STRATEGI4Perlunya peran aktif perguruan t
inggi dan pihak lain yang terkait dalam usaha menghasilkan
lulusan yang mampu berwirausaha.Menempatkan pendidikan kewirausahaan dalam kurikulumMendesain metode pembelajaran yang sesuai dengan pendidikan kewirausahaan termasuk didalamnya Program Mahasiswa Wirausaha (PMW)
Melakukan kerjasama / partnership dengan dunia usaha dan industri dan masyarakat untuk mendukung program kewirausahaan
Slide5Entrepreneurship is the process of creating value by bringing together a unique package of resources to exploit an opportunity. Entrepreneurship is the pursuit of opportunity without regard to resources currently controlled. Three foundations of Entrepreneurship: innovation - the ability to see things in novel ways. calculated risk taking - the ability to take calculated chances and to embrace failure as a learning experience. creativity - the ability to conceive of multiple possible futures and to proactively create the one you most desire.
(Morris, 2007)
ENTREPRENEURSHIP
Slide6Sumber: Heinonen, Jarna. 2007. An Entrepreneurial-directed Approach to Teaching Corporate Entrepreneurship at University Level. Education + Training, 49 (4): 310 – 324.PENDEKATAN PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI PERGURUAN TINGGI
Slide7KEBERADAAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DALAM KURIKULUM
Slide8Slide99KONSEP PROGRAM KEWIRAUSAHAAN
I
N
P
U
T
Mhs :
KULIAH
MAGANG
Rencana
bisnis
(3 BULAN)
PENDAMPINGAN USAHA TERPADU
BERKELANJUT
A
N
(
6
BULAN
,
dst
...)
PERGURUAN TINGGI
PENDIRIAN USAHA BARU
A
danya dana bergulir
per
Mhs
H
A
S
I
L
Wirausaha Unggul
“
Usaha baru
”
Berbasis IPTEKS
UKM
KERJASAMA
dengan
UKM
Pembentukan Sikap Mental Kewirausahaan
Slide1010CONTOH HASIL PROGRAM KEWIRAUSAHAAN
I
N
P
U
T
Mhs :
KULIAH
MAGANG
Rencana
bisnis
(BERAPA YANG IKUT)
(3 BULAN)
PENDAMPINGAN USAHA TERPADU
BERKELANJUT
A
N
(
6
BULAN
,
dst
...)
PERGURUAN TINGGI
PENDIRIAN USAHA BARU
A
danya dana bergulir
per
Mhs
(BERAPA DANANYA)
H
A
S
I
L
Wirausaha Unggul
BERAPA YANG BERHASIL DARI PMW)
“
Usaha baru
”
APA JENISNYA
Berbasis IPTEKS
UKM
KERJASAMA
dengan
UKM
Pembentukan Sikap Mental Kewirausahaan
Dana berapa, laba bgmn, berapa % yang berhasil SECARA GARIS BESAR
Slide11Slide12Slide13Slide14TEACHING-LEARNING METHODSActive In-Depth LearningA model of teaching where students learn subjects deeply by thinking, criticize, analyze the problem and involve the problem in the daily life. Discipline as a part of life (Linda and Hammond, 1997) CEFE (Competency based economics formation of enterprise)A comprehensive set of training instruments designed to stimulate positive interventions in the small enterprise development process with the use of training methodologies of experiential and action learning methods (
Kolshorn, 2007)
Cooperative/Partnership with society
-
Business Incubator
, Business Consulting
Slide15HASIL YANG DIHARAPKAN15Mahasiswa memiliki jiwa wirausaha
Mahasiswa mampu berwirausaha berbasis
IPTEKSMenguatnya kapasitas Lembaga Pengelola Pendidikan Kewirausahaan
di
Perguruan Tinggi di bidang pengelolaan dan pengembangan pendidikan kewirausahaan
Slide16PERSYARATAN MAHASISWA PMW16PROGRAM SARJANAMempunyai minat
dan bakat kewirausahaan
Telah menyelesaikan kuliah 4 Semester atau
Telah
menyelesaikan
80 SKS (fakultatif)PROGRAM DIPLOMAMempunyai minat dan bakat kewirausahaanTelah menyelesaikan kuliah 3 Semester
atau
Telah
menyelesaikan
60 SKS (
fakultatif
)
Slide17INDIKATOR KEBERHASILAN17Jumlah mahasiswa yang terlibat dalam programJumlah mahasiswa wirausaha yang memulai bisnisJumlah unit bisnis yang berhasil diciptakan
Jumlah unit bisnis yang masih survive dan keberlanjutan usaha
Keterlibatan pengusaha dan tingkat kepuasan mereka terhadap pelaksanaan programEfektifitas dan Efisiensi
Pemanfaatan
danaKeberlanjutan programEksistensi Lembaga Pengembangan Pendidikan Kewirausahaan
Slide18Slide19Slide20Slide21Slide22Slide23Slide24Slide25Slide26Slide27Slide28Slide29Slide30Slide31Slide32Slide33Slide34Penjelasan Active In-Depth Learning dan CEFE(Competency based Economics Formation of Entreprise) dan Cooperative/ Partnership
Slide35Model pembelajaran “Active In-Depth LearningModel pembelajaran “Active In-Depth Learning” dikembangkan oleh Linda dan Hammond. Model ini didasarkan pada beberapa hasil penelitian yang menyimpulkan adanya pemahaman materi pelajaran menjadi lebih baik, kemampuan mengingat pelajaran yang dipahaminya untuk waktu yang lebih lama, kemampuan berpikir kritis, analitis dan terampil menggunakan teknik-teknik penelitian dapat diperoleh bila mahasiswa mempunyai pengetahuan karena mereka memikirkannya dan berusaha untuk mengerti dengan baik tentang suatu pengetahuan/pelajaran, dan bukan karena mengingat pelajaran tersebut (Linda dan Hammond, 1997).Active In-Depth Learning bertujuan untuk memberikan pengertian yang sebenarnya tentang suatu mata kuliah, yang diawali dengan kegiatan melakukan sesuatu yang merupakan bagian dari konsep inti mata pelajaran tertentu secara disiplin, dan memperlakukan kedisiplinan sebagai bagian dari kehidupan (Linda dan Hammond, 1993). Dengan demikian, apabila dosen mata kuliah kewirausahaan menggunakan berbagai metode pembelajaran dengan model
Active In-Dept Learning, maka sangat dimungkinkan mahasiswa dapat memiliki kemampuan kognitif, psikomotorik dan sikap mental kewirausahaan. Hal ini berarti mahasiswa telah memiliki
hard skill dan soft skill atau life skill (Raka Joni dan Wardhani, 2003).
Slide36Metode Pelatihan CEFE(Competency based Economics Formation of Entreprise) dan Cooperative/ PartnershipCEFE adalah satuan kelengkapan alat-alat
pelatihan yang didisain untuk
menstimulasi intervensi pada proses pengembangan usaha
kecil
dengan menggunakan metode pembelajaran experiential dan action learning (Kolshorn, 2007). Tujuan utama metode pelatihan CEFE adalah meningkatkan performance kewirausahaan dari
pelaku
ekonomi
melalui
:
analisis
pembinaan
diri
,
merangsang
perilaku
kepengusahaan
,
dan
membangun
kemampuan
bisnis
.
COOPERATIVE / PARTNERSHIP (
KEMITRAAN
)
DALAM PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN
Sebaik
apapun
proses pembelajaran yang dikembangkan, atau seberapa banyak pengetahuan
dan ketrampilan yang dipelajari di perguruan tinggi, sebagian besar yang
dibutuhkan dan harus dikuasai untuk
bekerja (baik sebagai intrepreneur maupun entrepreneur), hanya
dapat diperoleh di
dunia nyata, (dunia bisnis). Bentuk program kemitraan yang dapat dilakukan dapat dalam bentuk magang. Bagi mahasiswa calon intrapreneur tentunya akan melakukan magang yang berbeda dengan mahasiswa calon entrepreneur.