/
MENGUKUR KEMISKINAN: MENGUKUR KEMISKINAN:

MENGUKUR KEMISKINAN: - PowerPoint Presentation

tawny-fly
tawny-fly . @tawny-fly
Follow
361 views
Uploaded On 2018-11-09

MENGUKUR KEMISKINAN: - PPT Presentation

Garis Kemiskinan Indeks Kedalaman dan Keparahan Kemiskinan TOPIK Konsep Kemiskinan Metode Penghitungan Penduduk Miskin Moneter Contoh Hasil ID: 724149

garis kemiskinan miskin penduduk kemiskinan garis penduduk miskin yang pengeluaran dan indeks makanan 150 dari rata komoditi penghitungan index 100 kapita untuk

Share:

Link:

Embed:

Download Presentation from below link

Download Presentation The PPT/PDF document "MENGUKUR KEMISKINAN:" is the property of its rightful owner. Permission is granted to download and print the materials on this web site for personal, non-commercial use only, and to display it on your personal computer provided you do not modify the materials and that you retain all copyright notices contained in the materials. By downloading content from our website, you accept the terms of this agreement.


Presentation Transcript

Slide1

MENGUKUR KEMISKINAN:

Garis

Kemiskinan

,

Indeks

Kedalaman

dan

Keparahan

KemiskinanSlide2

TOPIK

Konsep

Kemiskinan

Metode

Penghitungan

Penduduk

Miskin

(

Moneter

)

Contoh

Hasil

PenghitunganSlide3

I. KONSEP KEMISKINAN

Kemiskinan adalah Multi-Dimensi!

Tidak hanya satu ukuran tetapi

banyak ukuranSlide4

DEFINISI UMUM KEMISKINAN

Kondisi dimana seseorang atau sekelompok orang, tidak mampu memenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat.

Hak-hak dasar antara lain:

terpenuhinya kebutuhan pangan,

kesehatan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, air bersih, pertanahan, sumberdaya alam dan lingkungan hidup,

rasa aman dari perlakuan atau ancaman tindak kekerasan

hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial-politikSlide5

Pendekatan

Kuantitatif/Moneter

Pendekatan

Kualitatif/Non-Moneter

Pendapatan per kapita

Konsumsi/pengeluaran per kapita

Indikator

individu

? (

Angka

kematian bayi, partisipasi sekolah, harapan hidup)Indikator rumah tangga? (Kondisi rumah, proporsi pengeluaran rumah tangga thd makanan)Aksesibilitas dan PartisipasiMasalah sosial? (Pengangguran, Kurangnya Jaminan Sosial, Kekurangan Perumahan, Minim Pendapatan)

PENGUKURAN KEMISKINAN

Mungkinkah mengkombinasikan keduanya?Slide6

II. METODE PENGHITUNGAN

PENDUDUK MISKIN

(Moneter/Makro)Slide7

Tahapan dalam Mengukur Kemiskinan

Mendefinisikan sebuah

indikator

kesejahteraan

Menentukan

standar minimum (

garis kemiskinan)

Membuat

ringkasan statistik

dari populasiSlide8

8

Jenis Garis Kemiskinan

Garis Kemiskinan Subyektif

menilai kemiskinan berdasarkan pendapat atau pandangan orang miskin sendiri

Garis Kemiskinan Relatif

Menilai kemiskinan berdasarkan peningkatan fungsi

“rata-rata”

dari standar hidup suatu negara – distribusi pendapatan

GARIS KEMISKINAN ABSOLUT

Didasarkan atas standar hidup

yang tetap (tidak berubah)Slide9

Pendekatan untuk mengukur kemiskinan :

Definisi kemiskinan yang aplikatif - Kurangnya penguasaan atas komoditi

Indikator moneter (bukan non-moneter)

Pengukuran objektif (bukan subjektif)

Pengukuran per kapita didasarkan data survei rumah tangga

Berapa jumlah dan persentase penduduk miskin di suatu wilayah

?

Bagaimana perkembangannya dari waktu ke waktu?

Bagaimana tingkat kedalaman dan keparahannya?

menuju indikator kemiskinan

:PENDEKATANSlide10

KONSEP KEMISKINAN MONETER

Konsep yang dipakai BPS dan juga beberapa negara lain adalah kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (

Cost of

Basic Needs/CBN approach)

“ Kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar

makanan

dan

bukan makanan

(diukur dari sisi pengeluaran)”

Penduduk miskin

adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita perbulan di bawah Garis Kemiskinan.Slide11

Garis Kemiskinan: Visual

Garis Kemiskinan

x

x

x

x

x

x

x

x

x

Tidak MiskinMiskinRp. 294.727,- per kapita per bulan (Maret 2010)Slide12

Membuat Garis Kemiskinan Absolut:

Metode Cost of Basic Needs

(CBN)

Menentukan indikator kesejahteraan

:

pengeluaran per kapita

Menentukan minimum asupan energi untuk kesehatan yang baik

Berapa asupan energi minimum yang tepat?

Memilih ‘paket makanan’ atau kelompok komoditi makanan yang dapat memenuhi energi minimum .

Memperkirakan komponen makanan (M) atau biaya paket komoditi ini.

Memperkirakan biaya komponen bukan makanan (NM). Metode direct atau indirect?GK dihitung: GK=GKM + GKNMSlide13

CBN: Ilustrasi Sederhana

Komoditi

Kalori

Pengeluaran per hari

Kalori disesuaikan 2.100 kalori

Pengeluaran, utk 2.100 kalori

Beras

1.400

60

1.470

63

Jagung

400

20

420

21

Telur

200

20

210

21

Jumlah

2.000

100

2.100

105

Paket komoditi makanan: 3 komoditi, asupan energi minimum per hari = 2.100 kalori

Memperkirakan komponen makanan.

Asumsi: non-makanan = 20% makanan = 20%*105 = 21.

GK = GKM+GKNM = 105 + 21 = 126.Slide14

Penghitungan Kemiskinan BPS

Badan Pusat Statistik (BPS) pertama kali melakukan penghitungan jumlah dan persentase penduduk miskin pada tahun 1984.

Sejak itu, setiap tiga tahun sekali BPS secara rutin mengeluarkan data jumlah dan persentase penduduk miskin yang disajikan menurut daerah perkotaan dan perdesaan.

Sejak tahun 2003, BPS secara rutin mengeluarkan data jumlah dan persentase penduduk miskin setiap tahun

data Susenas Panel Modul Konsumsi setiap bulan Februari atau Maret.Slide15

Penyempurnaan Metode 1998

Sejak Desember 1998 digunakan standar kemiskinan baru yang merupakan penyempurnaan standar yang lama. Penyempurnaan

standar kemiskinan

ini diharapkan dapat mengukur tingkat kemiskinan secara lebih realistis.

Penyempurnaan standar ini meliputi:

perluasan cakupan komoditi yang diperhitungkan dalam kebutuhan dasar.

penyempurnaan juga dilakukan dengan

mempertimbangkan

keterbandingan antar daerah (provinsi serta perkotaan-perdesaan) dan antar waktu yang disebabkan oleh adanya perbedaan tingkat harga antar daerah yaitu dengan cara melakukan standardisasi harga terhadap harga di DKI Jakarta. Slide16

TAHAPAN PENGHITUNGAN GK BPS

Populasi Referensi:

Tahap pertama adalah menentukan populasi referensi yaitu 20 persen penduduk yang berada diatas Garis Kemiskinan Sementara yg merupakan Garis Kemiskinan periode lalu yang di-

inflate

dengan inflasi umum (IHK).

Dari penduduk referensi ini kemudian dihitung Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non-Makanan (GKNM).

Penghitungan dilakukan terpisah menurut

provins

i

dan

daerah (kota dan desa)Slide17

POPULASI REFERENSI

GARIS KEMISKINAN PERIODE SEBELUMNYA

INFLASI UMUM (IHK)

P – 1

.

P - 20

P - 30

..P - 100POPULASI REFERENSI: 20% diatas GKSPENGELUARAN NOMINALMENURUT PERCENTILEGK = GKM + GKNM

GARIS KEMISKINAN SEMENTARA (GKS)Slide18

PENGHITUNGAN GARIS KEMISKINAN

Penghitungan GKM:

GKM adalah

jumlah nilai pengeluaran dari 52 komoditi dasar makanan yang riil dikonsumsi penduduk referensi yang kemudian disetarakan dengan 2100 kilokalori perkapita perhari

Penyetaraan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan dilakukan dengan menghitung harga rata-rata kalori dari ke-52 komoditi tersebut. Slide19

19 February 2011

19

Komoditi untuk penghitungan

Garis Kemiskinan Makanan

BERAS

DAGING BABI

NANGKA MUDA

GULA PASIR

BERAS KETAN

DAGING AYAM RAS

BAWANG MERAH

GULA MERAH

JAGUNG PIPILAN

DAGING AYAM KAMPUNG

CABE MERAH

TEH

TEPUNG TERIGU

TETELAN

CABE RAWIT

KOPI

KETELA POHON

TELUR AYAM RAS

KACANG TANAH

GARAM

KETELA RAMBAT

TELUR ITIK/MANILA

TAHU

KEMIRI

GAPLEK

SUSU KENTAL MANIS

TEMPE

TERASI/PETIS

TONGKOL/TUNA

SUSU BUBUK

MANGGA

KERUPUK

KEMBUNG

BAYAM

SALAK

MIE INSTANT

TERI

BUNCIS

PISANG AMBON

ROTI MANIS

BANDENG

KACANG PANJANG

PEPAYA

KUE KERING

MUJAIR

TOMAT SAYUR

MINYAK KELAPA

KUE BASAH

DAGING SAPI

DAUN KETELA POHON

KELAPA

ROKOK KRETEK FILTERSlide20

PENGHITUNGAN GARIS KEMISKINAN

Hitung GKM (belum setara 2100 kalori) dengan rumus:

Hitung harga per kalori:

Hitung GKM (setara 2100 kalori):

adalah nilai rupiah yang harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan enerji minimal 2100 kilo kalori per kapita per hariSlide21

PENGHITUNGAN GARIS KEMISKINAN

Penghitungan GKNM :

GKNM adalah

merupakan penjumlahan nilai kebutuhan minimum dari komoditi-komoditi non-makanan terpilih yang meliputi perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan

r = ratio pengeluaran barang non makanan terhadap sub-kelompok pengeluaran

V= nilai pengeluaran per komoditi non-makananSlide22

19 February 2011

22

Komoditi untuk penghitungan

Garis Kemiskinan Non-Makanan

PERUMAHAN

BENSIN

HANDUK/IKAT PINGGANG

LISTRIK

POS DAN BENDA POS

PERABOT RUMAH TANGGA

AIR

PENGANGKUTAN

PERKAKAS RUMAHTANGGA

MINYAK TANAH

FOTO

ALAT DAPUR/MAKAN

KAYU BAKAR

PAKAIAN JADI LAKI2, DEWASA

ARLOJI/JAM DINDING

OBAT NYAMUK, BATERAI

PAKAIAN JADI PEREM-PUAN DEWASA

TAS

BARANG KECANTIKAN

KEPERLUAN MENJAHIT

MAINAN ANAK

PERAWATAN KULIT/MUKA

ALAS KAKI

PBB

KESEHATAN

TUTUP KEPALA

PUNGUTAN LAIN

PEMELIHARAAN KESEHATAN

SABUN CUCI

PERAYAAN HARI AGAMA

PENDIDIKAN

BAHAN PEMELIHARAAN PAKAIAN

UPACARA AGAMASlide23

PENGHITUNGAN GARIS KEMISKINAN

Komponen Garis Kemiskinan:

GK = GKM + GKNM

dimana:

GK = Garis Kemiskinan

GKM = Garis Kemiskinan Makanan

GKNM = Garis Kemiskinan Non Makanan

Penduduk miskin

adalah penduduk

yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita perbulan di bawah garis kemiskinan.Slide24

INDIKATOR KEMISKINAN

Headcount Index

: mengukur persentase penduduk miskin terhadap total penduduk

Indeks Kedalaman Kemiskinan/ Poverty Gap Index

: merupakan ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin thd garis kemiskinan. Semakin tinggi nilai indeks, semakin jauh rata-rata pengeluaran penduduk dari garis kemiskinan.

Indeks Keparahan Kemiskinan/ Poverty Severity Index

: semakin tinggi nilai indeks, semakin tinggi ketimpangan pengeluaran diantara penduduk miskin

Ukuran tingkat kemiskinan:

Formula Foster –Greer- Thorbecke [FGT]Slide25

Formula Foster- Greer- Thorbecke [FGT]

Z = Garis kemiskinan

yi = rata-rata pengeluaran per kap sebulan yg berada dibawah garis kemiskinan

q = jumlah penduduk hidup di bawah garis kemiskinan

N = jumlah penduduk

 = 0, headcount index, % penduduk miskin

 = 1, poverty gap index, indeks kedalaman kemiskinan,

 = 2, poverty severity index, indeks keparahan kemiskinanSlide26

Headcount

Indeks (

Dinotasikan

P0)

adalah proporsi

penduduk

yang

konsumsinya

di

bawah garis kemiskinan

, yaitu penduduk yang tidak mampu membeli paket kebutuhan dasar.Rasio antara penduduk miskin dan total pendudukMengukur insiden kemiskinanDisebut juga angka kemiskinana atau insiden kemiskinanHeadcount IndexSlide27

Headcount Index

Kelebihan

(+):

(+)

Penghitungannya

Mudah

(+)

Mudah Difahami(+) ukuran yang memadai

dalam menilai kemajuan penanggulangan kemiskinan secara keseluruhanSlide28

Headcount Index

Kekurangan

(-):

(-)

mengabaikan

perbedaan

kesejahteraan

antara rumah tangga miskin yang berbeda;

menganggap semua miskin berada dalam situasi yang samaMisalkan ada orang miskin tiba-tiba menjadi sangat jauh lebih miskin. Apa yang akan terjadi dengan pengukuran kemiskinan? Tidak ada.(-) dari waktu ke waktu, indeks tidak berubah jika individu di bawah garis kemiskinan

memiliki lebih atau kurang

dari ukuran kesejahteraan

selama mereka berada

di bawah garis

kemiskinanSlide29

Example 1:

Garis

Kemiskinan

=125

Ada

kemiskinan

lebih besar di Wilayah, A namun indeks headcount tidak menangkap ini.Pengeluaran Per Kapita di Suatu WilayahHeadcount Poverty Rate (P0)

A

100

100

150

150

50%

B

124

124

150

150

50%

Contoh

of

Headcount IndexSlide30

Cara

termudah

untuk

mengurangi angka

kemiskinan

adalah

memberikan

“bantuan” kepada orang-orang

yang berada tepat di sekitar garis kemiskinan, karena orang-orang inilah yang paling murah untuk berpindah melintasi garis kemiskinan. Headcount IndexSlide31

merupakan

ukuran

rata-rata

kesenjangan

pengeluaran

masing-masing

penduduk miskin terhadap garis kemiskinan

.Disebut juga indeks kedalaman kemiskinanPoverty Gap Index/ Indeks Kedalaman KemiskinanSlide32

Contoh

2:

Garis

Kemiskinan =125

Pengeluaran

Perkapita

Per

Bulan di Suatu WilayahPoverty Gap(P1)A

100

100

150

150

10%

B

124

124

150

150

0.4%

Poverty Gap IndexSlide33

(+)

Ukuran

ini

menunjukkan berapa biaya yang harus

ditranfer

kepada

penduduk miskin untuk mendorong pengeluaran mereka

di atas garis kemiskinan.(+) Ukuran ini dapat dengan mudah dibaca sebagai minimum biaya yang dibutuhkan untuk mengurangi penduduk miskin melalui transfer biaya untuk mengentaskan kemiskinan.Poverty Gap IndexSlide34

(-)

Indeks tidak menangkap perbedaan dalam tingkat keparahan kemiskinan di antara orang miskin dan mengabaikan "ketidaksetaraan di antara orang miskin"

Contoh

3

:

Garis

Kemiskinan

=

125

Indeks

kedalaman kemiskinan sama tetapi B lebih parahJika penduduk termiskin kedua di wilayah C (dengan pengeluaran per kapita per bulan Rp. 120) memberikan Rp. 20 kepada penduduk termiskin, kesenjangan kemiskinan dan Indeks

kedalaman kemiskinan

tidak akan

berubah (akan

seperti di

wilayah A). Jadi

indeks kesenjangan

kemiskinan tidak

sensitif

terhadap

transfer

di

antara

orang

miskin

.

Pengeluaran

Per

Kapita

Per

Bulan

di

Suatu

Wilayah

(P

1

)

A

100

100

150

150

10%

C

80

120

150

150

10%

Poverty Gap IndexSlide35

P

overty Severity Index/

Indeks

Keparahan

Kemiskinan

memberikan

gambaran

mengenai penyebaran pengeluaran

diantara penduduk miskin. Semakin tinggi nilai indeks, semakin tinggi ketimpangan pengeluaran diantara penduduk miskin. Slide36

(+)

Indeks

Keparahan

Kemiskinan mengukut perbedaan

pengeluaran

di

antara

penduduk miskin Transfer dari penduduk miskin

ke penduduk yang lebih miskin akan mengurangi ketimpangan kemiskinan, juga sebaliknya.Pengeluaran Per Kapita di Wilayah (P2)A

100

100

150

150

2%

B

80

120

150

150

3.28%

Indeks

Keparahan

Kemiskinan

Garis

Kemiskinan

125Slide37

Garis

Kemiskinan

=125

Pengeluaran

Per

Kapita

Per

Bulan

(P0)(P1)

(P

2

)

A

100

100

150

150

50%

10%

2%

B

124

124

150

150

50%

0.4%

0.0%

Indeks

Keparahan

KemiskinanSlide38

III. CONTOH HASIL PENGHITUNGANSlide39

SUMBER DATA

Sumber data utama: SUSENAS (Survei Sosial Ekonomi Nasional) Modul Konsumsi. Panel: 68.000 RT mulai Maret 2007, Modul: 280.000 RT mulai Juli 2008.

Sebagai informasi tambahan, digunakan hasil survei SPKKD (Survei Paket Komoditi Kebutuhan Dasar), yang dipakai untuk memperkirakan proporsi dari pengeluaran masing-masing komoditi pokok non-makanan.Slide40

Perkembangan

Garis

Kemiskinan

Provinsi

Papua Barat

(Rupiah/

Kapita

/ Bulan)

TahunGKMGKNMGK2007

154.698

54.820

209.518

2008

180.866

63.941

244.807

2009

223.357

81.373

304.730

2010

233.764

85.406

319.170Slide41

Trend

Kemiskinan

di

Papua Barat:

2006-2010Slide42

DISPARITAS

TINGKAT KEMISKINAN

ANTAR

KABUPATEN/KOTA SANGAT

TINGGI ….

Tingkat

Kemiskinan

Menurut

Kabupaten/Kota, Maret

2009Slide43

Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan

Persoalan kemiskinan bukan hanya sekadar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan.

Indeks Kedalaman Kemiskinan turun dari

12,97

pada Maret 2007 menjadi

10,47

pada Maret

2010.

Indeks Keparahan Kemiskinan turun dari

5,66

menjadi 4,30 pada periode yang sama. Penurunan nilai kedua indeks ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung makin mendekati garis kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin juga semakin menyempit.Slide44

Indeks Kedalaman dan Indeks Keparahan KemiskinanSlide45

D

2

Garis

Kemiskinan

Penduduk

Y/P

Y

0

P

1

D1

P

0

D

0

Jalur

D

1

:

Jumlah

penduduk

miskin

berkurang

(P

o

P

1

),

tetapi

tidak

menyelesaikan

peningkatan

kesejahteraan

bagi

penduduk

sangat

miskin

Jalur

D

2

:

Jumlah

penduduk

miskin tetap (P1), tetapi memperbaiki tingkat kesejahteraan penduduk kelas terbawahPENGENTASAN KEMISKINAN: Suatu RenunganSlide46

Mensinkronisasikan strategi kebijakan makro dan mikro

Mensinkronisasikan kebijakan operasional

Peningkatan Pendapatan

Pengurangan Pengeluaran

Meningkatkan kesejahteraan rakyat

Penurunan

kemiskinan

Mencipta-kan Kesem-patan

Pengarusutamaan

Penanggulangan Kemiskinan sebagai upaya utk menempatkan perspektif yg benar dan konsistensi kebijakan antar sektor, antar program, anggaran, target dan sistem pelaksanaan

Peningkat-an kapasitas

Perlin-dungan Sosial

Pember-dayaan Masyara-kat

STRATEGI UTAMA PENANGGULANGAN KEMISKINANSlide47

TERIMA KASIH

Like slavery & apartheid, poverty is not natural. It is man-made, and it can be overcome and eradicated by the action of human beings.

Nelson Mandela (2003)