/
ESTIMASI ESTIMASI    ESTIMASI ESTIMASI   

ESTIMASI ESTIMASI  - PowerPoint Presentation

basidell
basidell . @basidell
Follow
347 views
Uploaded On 2020-08-27

ESTIMASI ESTIMASI  - PPT Presentation

Menaksir harga PARAMETER populasi berdasarkan STATISTIK sampel KONSEP DASAR ESTIMASI PENAKSIRAN Nilai parameter dapat dihitung langsung tetapi biasanya tidak diketahui ditaksir ID: 804073

confidence interval sampel populasi interval confidence populasi sampel untuk dan bila yang 100 dari bias dengan batas tidak estimator

Share:

Link:

Embed:

Download Presentation from below link

Download The PPT/PDF document "ESTIMASI ESTIMASI " is the property of its rightful owner. Permission is granted to download and print the materials on this web site for personal, non-commercial use only, and to display it on your personal computer provided you do not modify the materials and that you retain all copyright notices contained in the materials. By downloading content from our website, you accept the terms of this agreement.


Presentation Transcript

Slide1

ESTIMASI

Slide2

ESTIMASI

Menaksir harga PARAMETER populasi berdasarkan STATISTIK sampel KONSEP DASAR ESTIMASI (PENAKSIRAN)Nilai parameter () dapat dihitung langsung, tetapi biasanya  tidak diketahuiditaksir dari statistik sampel ()

ˆ

Slide3

 disebut Estimator = Penaksir

= Penduga

Idealnya

 = Kenyataannya, dapat : * Terlalu tinggi    * Terlalu rendah   

ˆ

ˆ

ˆ

ˆ

Estimator yang tidak baik

Slide4

Idealnya, estimator menaksir parameter populasi tanpa kesalahan atau tidak menyimpang terlalu jauh

ESTIMATOR YANG BAIK :

1. Unbiased (

Tidak bias) 2. Efisien 3. Konsisten

Slide5

UNBIASED ESTIMATOR

Bila statistik sampel (misal

X) tepat sama / ’mengenai’ parameter populasi (misal ) X unbiased estimator bagi  E () = 

Bias = E () -  * E () > 

Bias

positif

(

Overestimate)

* E () <   Bias negatif

(Underestimate)

Cara menghindari bias

Sample at random

ˆ

ˆ

ˆ

ˆ

Slide6

sebenarnya

UNBIASED

BIASED

sebenarnya

E (

)

E (

) =

E (

) ≠

ˆ

ˆ

ˆ

ˆ

BIAS

= E (

)

Slide7

EFISIEN

Bila ada beberapa penaksir (estimator) yang tidak bias (

1, 2, ... , dst) terhadap populasi ( yang sama), penaksir yang paling baik/paling efisien adalah yang mempunyai VARIANS PALING KECIL Variansi 1 EFISIENSI = ------------------ Variansi 2

Varians = 2/n  Penaksir akan lebih efisien bila n

ˆ

ˆ

ˆ

ˆ

Slide8

sebenarnya

1

ˆ

ˆ

2

Kurva

1

dan

2

 penaksir tidak bias terhadap

ˆ

ˆ

1

penaksir lebih efisien daripada

2

,

karena varians-nya lebih kecil

ˆ

ˆ

Slide9

KONSISTEN

Bila penaksir terkonsentrasi pada daerah di sekitar

 Bila ukuran sampel diperbesar sampai Atau bila perbedaan (bias) estimator semua parameter untuk semua ukuran sampel = nol  dapat dicapai bila Varians = 2/n = 0 bila n = 

Slide10

sebenarnya

n=200

n=50

n=10

n=5

ˆ

Slide11

CARA MENAKSIR

1. Estimasi Titik (

Point Estimate

) - Nilai tunggal dari data sampel - Mengajukannya sebagai parameter yang akan diduga - Contoh : Menaksir tinggi badan rata-rata mahasiswa UNAIR dari sampel random x = 163 cm - Harga titik penaksir berlainan dan tergantung hargax dari sampel yang diambil  Kurang dipercaya  Dipakai estimasi interval

Slide12

2. Estimasi Interval (Interval Estimate)

memperkirakan parameter populasi dengan menggunakan nilai dalam interval  Ada 2 nilai : Nilai Atas dan Nilai Bawah 1 <  < 2ˆ

ˆ

Slide13

PENAKSIRAN HARGA MEAN POPULASI ()

MELALUI HARGA

XBila  diketahui Sampling distribution of the mean : x -  Z = ---------- SE 

= x  Z . SE

tanda + dan - menyatakan batas atas dan batas bawah penaksiran

Slide14

Untuk 95% kemungkinan kejadian akan terdapat : - batas bawah - Z = -1,96

- batas atas +Z = +1,96

Jarak kedua batas = Confidence Interval atau Confidence Level

Slide15

Confidence Level (Derajat Kepercayaan) 95% artinya dengan probabilitas 95% maka interval tersebut akan memuat mean populasi

Di luar batas-batas interval tersebut

 area ketidakpercayaan

Slide16

* Derajat Kepercayaan 0,95 artinya :

bila percobaan dilakukan berulang-ulang (replikatif), maka dari tiap 100 percobaan akan ada 95 yang mengandung

populasi dengan intervalx  Z . SE , sisanya (5%) akan berada di luarnya dan tidak dapat ditaksir

Slide17

0

+1,96

-1,96

CONFIDENCE INTERVAL = DERAJAT KEPERCAYAAN

CONFIDENCE INTERVAL

= (1-

) 100%

LOWER CONFIDENCE LIMIT

UPPER CONFIDENCE LIMIT

AREA KETIDAKPERCAYAAN =

/2

AREA KETIDAKPERCAYAAN =

/2

Slide18

RUMUS

(1-

) 100% Confidence Interval untuk  : x + Z/2 . /n <  < x + Z1-

/2 . /

n

Slide19

Contoh :

Dari sampel random n = 100 diperoleh

x = 9,5 dan s = 0,5 . Bila  = 0,25 , dengan Confidence Interval 95%, berapakah taksiran untuk  ?95% Confidence Interval untuk  :9,5 + Z0,025 . 0,25/100 <  < 9,5 + Z0,975 . 0,25/1009,5 - 1,96 . 0,25/10 <  < 9,5 + 1,96 . 0,25/10

9,451 <  < 9,549

Slide20

2.

Bila

 tidak diketahui- Kenyataannya sering  tidak diketahui  digunakan SD

sampel dan tabel t untuk

menentukan

batas

kepercayaan atas dan bawah

sesuai dengan Confidence Intervalnya

Rumus :

x -

t = ---------

s/n

Slide21

(1-) 100% Confidence Interval untuk

x + t/2 (df=n-1) . s/n <  < x + t1-/2 (df=n-1) . s/n df = degree of freedom = derajat kebebasan

Slide22

Contoh :

Sampel

acak n = 25 dipilih dari populasi orang dewasa laki-laki, diukur Hb-nya. Diperoleh x = 12 g%, s=1,5 g%. Dengan Interval Kepercayaan 95% berapa perkiraan

 di populasi ?

12 + t

0,025 (

df

=24)

. 1,5/25 < 

< 12 + t0,975 (df=24) . 1,5/25

12 - 2,064 . 1,5/5 <  < 12 + 2,064 . 1,5/511,3808 <

< 12,6192

Slide23

PENAKSIRAN SIMPANGAN BAKU (

) DAN

VARIANS (

2) DI POPULASIPenaksiran 2 melalui batas kepercayaan berdasarkan distribusi sampling s2Diketahui distribusi sampling s2 yang diperoleh dari percobaan distribusi 2

Slide24

(1-

) 100% Confidence Interval untuk

2(1-) 100% Confidence Interval untuk  (n-1) . s2 (n-1) . s

2------------------ < 2 < ------------------ 

2

1-

/2 (df=n-1)

2/2 (df=n-1)

(n-1) . s2 (n-1) . s

2------------------ <  < ------------------  

2

1-

/2 (df=n-1)

 

2/2 (df=n-1)

Slide25

PENAKSIRAN PROPORSI () DI POPULASI

*

Sampel random (n) dipilih dari populasi (N) di mana terdapat proporsi  untuk peristiwa A dalam populasi. Selanjutnya, terdapat sejumlah x peristiwa A di sampel p = x/n q = 1 - p = 1 - x/n Titik penaksiran  adalah x/n

Slide26

p + Z

/2 .  p (1-p) / n <  < p + Z1-/2 .  p (1-p) / n

Untuk (1-) 100% Confidence Interval

Slide27

Contoh :

Hendak ditaksir

prevalence rate

Gondok Endemik di populasi. Dari sampel random n = 625 terdapat 125 penderita. Berapa prevalence rate Gondok Endemik di populasi dengan C.I. 0,95 ? p = x/n = 125/625 = 0,2 1-p = 1 - 0,2 = 0,80,2 + Z0,025 .0,2. 0,8/625 <  < 0,2 + Z0,975 .0,2. 0,8/6250,169 <

 < 0,231

Slide28

ESTIMASI HARGA

Dengan (1-) . 100% Confidence Interval , nilai  berada dalam interval :½ ln (1+r)/(1-r) + Z/2 . 1/(n-3) <  < ½ ln (1+r)/(1-r) + Z1-/2 . 1/(n-3)

Misal : r = 0,737 0,203 < 

< 1,684

0,203 <

< 1

Slide29

MENENTUKAN BESAR SAMPEL

*

Ketika menaksir

 berdasarkanx , maka b =  -x * Untuk koefisien kepercayaan  dan populasi berdistribusi normal dengan  diketahui, maka :  . Z/2 2 n = ------------- b

Slide30

Jika yang ditaksir proporsi 

Z

/2 2 n =  (1-) ------- b