/
PENGEMBANGAN FASILITAS WISATA DI TAMAN WISATA PENGEMBANGAN FASILITAS WISATA DI TAMAN WISATA

PENGEMBANGAN FASILITAS WISATA DI TAMAN WISATA - PDF document

daniella
daniella . @daniella
Follow
342 views
Uploaded On 2021-09-13

PENGEMBANGAN FASILITAS WISATA DI TAMAN WISATA - PPT Presentation

ALAM TWA SICIKECIKE DESA LAE HOLE II KECAMATAN PARBULUAN KABUPATEN DAIRIKERTAS KARYAOLEHARDANI MANIK152204038PROGRAM STUDI DIII PERJALANAN WISATAFAKULTAS ILMU BUDAYAUNIVERSITAS SUMATERA UTARAMEDAN20 ID: 879884

wisata yang ini dan yang wisata dan ini objek untuk alam cike sicike fasilitas wisatawan dengan kabupaten para taman

Share:

Link:

Embed:

Download Presentation from below link

Download Pdf The PPT/PDF document "PENGEMBANGAN FASILITAS WISATA DI TAMAN W..." is the property of its rightful owner. Permission is granted to download and print the materials on this web site for personal, non-commercial use only, and to display it on your personal computer provided you do not modify the materials and that you retain all copyright notices contained in the materials. By downloading content from our website, you accept the terms of this agreement.


Presentation Transcript

1 PENGEMBANGAN FASILITAS WISATA DI TAMAN W
PENGEMBANGAN FASILITAS WISATA DI TAMAN WISATA ALAM (TWA) SICIKE - CIKE DESA LAE HOLE II KECAMATAN PARBULUAN KABUPATEN DAIRI KERTAS KARYA OLEH ARDANI MANIK 152204038 PROGRAM STUDI D - III P ERJALANAN WISATA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2 0 1 9 LEMBAR PERSETUJUAN PENGEMBANGAN FASILITAS TAMAN WISATA ALAM (TWA) SICIKE - CIKE DESA LAE HOLE II KECAMATAN PARBULUAN KABUPATEN DAIRI OLEH ARDANI MANIK 152204038 DOSEN PEMBIMBING Koko Sujatmoko, SE., M.Si NIP 197510172005011 001 Disetujui Oleh Program Studi Diploma III Perjalanan Wisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara (USU) Medan Sebagai Kertas Karya Untuk Diploma. Ketua Sekretaris Drs. Jhonson Pardosi, M.Si, Ph. D Mukhtar, S.Sos, S.Par, M.A NIP 19660420 199203 1 003 NIP 19580615 198703 1 001 PENGESAHAN Diterima oleh: Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, Medan untuk melengkapi salah satu syarat ujian Diploma Fakultas Ilmu Budaya dalam bidang Perjalanan Wisata pada Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara Medan Pada : Hari/Tanggal : Kamis, 11 April 2019 Pukul : 13.00 WIB Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumate ra Utara Dekan, Dr. Budi Agustono, M.S. NIP 196008051987031001 Panitia Ujian No Nama Tanda Tangan 1. Dr. Asmyta Surbakti, M.Si. (..........................................) 2. Koko Sujatmoko, SE., M.Si (........... ....................) 3. Mukhtar, S.Sos, S.Par, M.A (.........................................) PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam kertas karya ini tidak terdapat karya yang pernah di ajukan untuk memper oleh gelar Ahli Madya pada suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini disebutkan dalam daftar pust aka. Apabila pernyataan yang saya buat ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi berupa pembatalan gelar Ahli Madya yang saya peroleh. Medan, April 201 9 Penulis Ardani Manik i ABSTRAK Destinasi objek wisata Taman Wisata Alam (TWA) Sicike - cike

2 merupakan salah satu objek wisata di Lae
merupakan salah satu objek wisata di Lae Hole II Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi. Objek wisata ini memiliki keindahan alam dan kekayaan alam. Dalam mengembangakan objek wisata Sicike - cike ini d iperlukan fasilitas wisata agar hasil yang di inginkan sesuai dengan tujuan seperti untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke objek wisata Sicike - cike ini. Terdapat berbagai faktor yang menghambat yaitu fasilitas di objek wisata Sicike - cike ini dan masih perlu pengembangan fasilitas sehingga hal ini menjadi fakor berkurangnya kunjungan wisatawan luar maupun lokal. Dengan ini di perlukanya kerja sama antar masyarakat setempat, pemerintah Kabupaten Dairi dengan pemerintah provinsi untuk mengeluarkan a nggaran untuk perkembangan fasilitas wisata di kawasan Objek wisata Sicike - cike. Keywords: Daya tarik, fasilitas, hambatan, pengembangan. ii KATA PENGANTAR Bismillahirahmanirahim Puji dan Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW, karena berkat rahmat dan hidayah Nya penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini sebagai salah satu syarat menyelesaikan perkuliahan Program Diploma - III Perjalanan Wisata Fakultas I lmu Budaya Universitas Sumatera Utara, denga Judul “ Pengembangan Fasilitas Taman Wisata Alam (TWA) Sicike - cike Desa Lae Hole II Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi ”. Selama dalam peroses penulisan kertas karya ini, penulis banyak menerima dorongan dan bimb ingan baik moril maupun materil. Untuk itu pada kesempatan yang sangat berbahagia ini penulis ingin menyampaikan terimakasih sebesar besarnya kepada: 1. Bapak Drs. Jhonson Pardosi, M.Si., Ph. D., selaku Ketua Program D - III Perjalanan Wisata yang telah banya k memberikan kemudahan dalam menyelesaikan pendidikan. 2. Bapak Koko Sujatmoko, SE., M.Si. selaku Dosen pembimbing saya yang telah memberikan begitu banyak pembelajaran yang baik dan membimbing saya untuk penyusunan kertas karya saya ini. 3. Untuk Orangtua yang saya sayangi Agih Manik dan Almh. Nurhayati br. Lingga yang selalu menyayangi, memberi nasihat serta semangat bagi saya, serta abang yang saya sayangi Waldi Manik yang selalu memberikan arahan dan nasihat dalam penyusunan kertas karya saya ini. iii 4. Kepa da seluruh teman D - III Perjalanan Wisata angkatan 2015, khususnya kelas usaha wisata yang telah banyak berdiskusi dan bekerjasama dengan penulis selama masa pendidikan. 5. Kepada seluruh dosen yang telah mengajar dan mendidik penulis selama di bangku perkulia han. 6. Bapak Matius Sinamo sebagai penjaga pos di Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang memudahkan penulis dalam pengambilan data untu k kertas karya ini. 7. Bapak Camat Kecamatan Parbuluan Pandapotan Situmorang yang telah bekerjasama dan berdiskusi d engan penulis selama proses penyele

3 saian tugas ahir. Penulis menyadari T
saian tugas ahir. Penulis menyadari Tugas akhir ini banyak kelemahan dan kekurangan nya. Karena itu kritik dan saran yang membangun akan di terima dengan senang hati, mudah - mudahan keberadaan tugas akhir ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan kita khususnya tentang Objek Taman Wisata Alam Sicike - cike. Medan, Februari 2019 Penulis Ardani Manik 152204038 iv DAFTAR ISI ..... Halaman ABSTRAK ................................ ................................ ............................ i KATA PENGANTAR ................................ ................................ .......... ii DAFTAR ISI ................................ ................................ ......................... i v BAB I PENDAHULUAN..................................................................... . 1 1.1 Latar Belakang Masalah ................................ .............................. 1 1.2 Batasan M asalah ................................ ................................ .......... 7 1.3 Rumusan M asalah ................................ ................................ ....... 8 1.4 Tujuan P en ulisa n ................................ ................................ ......... 8 1.5 Manfaat Penelitian ................................ ................................ ....... 8 1.6 Metode Penelitian ................................ ................................ ........ 9 1.7 Sistematika Penulisan ................................ ................................ .. 9 BAB II TINJAUAN TEORI................................................................ . 12 2.1 Pengertian Pariwisata.................................................................. 12 2.2 Pengertian Pariwisata Alam........................................................ 14 2.3 Pengertian Fasilitas Pariwisata.................................................... 15 2.3.1 Daya Tarik Wisata ................................ ........................ 16 2.4 Pengertian Pengembangan ....... ......................................... .......... 17 BAB II I TINJAUAN UMUM TENTANG OBJEK TAMAN WISATA ALAM SICIKE - CIKE DESA LAE HOLE II KECAMATAN PARBULUAN KABUPATEN DAIRI.......................................................................... 20 3.1 Letak geografis dan demografi ...... ............ .................................. 21 v 3.2 Kecamatan Parbuluan... ................................ ............................... 22 3.2.1 Letak Geografis...................................................... 23 3.2.2 Demografi ................................ ............................... 24 3.3 Desa Lae H

4 ole II.................................
ole II................................. ................................ ........ 24 3.3.1 Letak Geografis...................................................... 25 3.3.2 Kebudayaan ................................ ............................ 25 3. 4 Objek Taman Wisata Alam Sicike - cike ................. .................... 26 3.4.1 Fasilitas Sicike - cike................................................. 27 BAB IV PEMBAHASAN ..................................................................... 29 4.1 Fasilitas Objek wisata Sicike - cike Desa Lae Hole II Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi......................................................... 29 4.1.1 Fasilitas Pondok Peristrahatan Wisatawan ........................ 30 4.1.2 Fasilitas Kamar Mandi di Objek Wisata ............................ 31 4.1.3 Fasilitas Warung di Objek Sicike - cike......................... ....... 31 4.1.4 Fasilitas Tempat Parikir di Sicike - cike............................... 32 4.2 Pembangan Fasilitas Wisata Sicike - cike...................................... 33 BAB V PENUTUP................................................................................. 36 5.1 Kesimpulan . …………………………………………………. 36 5.2 Saran . ……………………………………………………… ... 37 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………... ..... 46 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kabupaten Dairi adalah sebuah kabupaten yang berada di Provinsi Sumatera Utara yang ibukota nya di Sidikalang, dulunya Kabupaten ini merupakan Kabupaten yang lumayan besar dengan Sumber Daya Alam yang sangat memadai dan juga memiliki beberapa Objek Wisata yang lumayan terkenal. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 192.780 Ha, yaitu sekitar 2,69 % dari luas Provinsi Sumatera Utara dan berpenduduk kurang lebih 300.000 jiwa. Penduduk di Kabupaten Dairi umumnya adalah suku Pak pak dan mayoritas menganut agama K risten. Namun, pada 25 Februari 2003 Kabupaten ini kemudian dimekarkan menjadi dua kabupaten, yaitu Kabupaten Dairi sebagai Kabupaten induk dan Kabupaten Pakpak Bharat dan Kabupaten Humbang Hasundutan. Berdasarkan surat Residen Tapanuli Nomor 1256 tanggal 12 September 1947 maka ditetapkan Paulus Manurung sebagai Kepala Daerah Tk. II pertama di Kabupaten Dairi. Dengan demikian , Paulus Manurung, seorang Ahli Hukum dari Medan, Ketua Pengadilan Tebing Tinggi, Pendidik, dan merupakan Bupati Pertama Kabupaten D airi. Setelah itu p ada kesempatan pertama Bupati dan Kepala Daerah Dairi terpilih dengan suara terbanyak adalah Mayor Raja Nembah Maha pada tanggal 2 Mei

5 1964, sejak saat itu lah dimulai Pemeri
1964, sejak saat itu lah dimulai Pemerintahan Kabupaten Dairi dan sampai saat ini dan sekarang Bupat i terpilih Dr. Eddy Kelleng Ate Berutu dan Wakil Bupati Terpilih Jimmy Andrea Lukita Sihombing, S.H Periode 2019 - 2024. 2 Wilayah Kabupaten Dairi dibagi menjadi 15 kecamatan, yaitu kecamatan Sidikalang, Sumbul, Pegagan Hilir, Silalahi, Sitinjo, Parbuluan, Siempat Nempu, Siempat Nempu Hilir, Siempat Nempu Hulu, Tiga Lingga, Tanah Pinem, Silima Punga - pungga, Gunung Sitember, Lae Parira, Berampu 8 kelurahan dan 161 desa. Dibidang pariwisata, Kabupaten Dairi dapat ditemukan indahnya nuansa alam pegunungan deng an udara yang sejuk. Di daerah ini juga memiliki potensi wisata alam yang relative besar. Potensi wisata alam tersebut menyangkut beberapa potensi objek wisata yaitu Taman Wisata Iman (TWI), Pantai Silalahi, Panorama Lae Nauli, Panorama Puncak Sidiangkat, Air Terjun Lae Basbas, Danau di atas Gunung Kempawa. Panorama Letter "S", Air Terjun Lae Pendaroh, Rumah Adat Pak - pak, Panorama Silemboyah, Batu Kerbo, Danau Sicike - cike, Air terjun Sicike - cike dan budaya yang sangat luar biasa, serta daerah ini merupakan daerah yang sangat cocok bagi pecinta alam. Kabupaten Dairi mempunyai 15 Kecamatan di mana salah satu Kecamatan yaitu Kecamatan Parbuluan, di mana kecamatan tersebut saat ini masih dikatakan struktur ekonomi yang agraris, dengan luas wilayah / area (Km2) 235,4 dengan kepadatan penduduk 69 jiwa per km 2 dengan jumlah penduduk 16.253 jiwa, yang menjadi kecamatan nomor 2 terbesar di kabupaten tersebut. Wilayah kecamatan Parbuluan dibagi menjadi 11 Desa yaitu Desa Bangun, Bangun I, Lae Hole, Lae Hole I, Lae Hol e II, Parbuluan I, Parbuluan II, Parbuluan III, Parbuluan IV, Parbuluan V, dan Desa Parbuluan VI. Rata rata masyarakat desa tersebut merupakan petani, karena desa - desa tersebut sangat baik untuk penanaman padi, kopi, jeruk, coklat, jagung, dan sayur sayura n. 3 Kecamatan Parbuluan juga memiliki potensi wisata yang cukup menarik, seperti Kolam renang wisata Cinendung Mbulan di Desa Bangun dan sangat menarik bagi wisatawan lokal dan kolam renang wisata ini dikelola oleh Bumdes (Badan Usaha Milik Desa). Desa La e Hole II adalah sebuah desa kecil yang terletak di wilayah Kecamatan Parbuluan, berjarak lebih kurang 146 km dari Kota Medan. Di Desa ini terdapat Taman Wisata Alam (TWA) Sicike - cike yang memiliki daya tarik tersendiri untuk wisatawan karena merupakan tem pat yang terkenal akan keindahan danau dan air terjun nya dan dengan udara yang sangat dingin dan sejuk. Luas danau Sicike - cike memiliki luas ±575 Ha, di mana di s ekitar o bjek Taman Wisata Alam (TWA) memiliki 3 Danau dan 1 Air terjun yang berjarak ± 1000 M dari Objek Wisata yang satu ke Objek Wisata lain nya. Danau Sicike - cike ini memiliki kedalaman sek

6 itar ±200 M menurut masyarakat setempat
itar ±200 M menurut masyarakat setempat. Danau Sicike - cike ini merupakan hulu 3 Sungai yaitu Lae Pandaroh, Lae Simblin dan Lae Mbilulu bahkan Lae Pendaroh yang berhulu Danau Sicike - cike ini melintasi Objek Taman Wisata Iman (TW I) . Objek Taman Wisata Alam (TWA) Sicike - cike ini berdekatan dengan Objek Taman Wisata Iman (TWI) Selain dikenal dengan Taman Wisata Alam (TWA) Sicike - cike, di desa Lae Hole II ini me rupakan salah satu hutan suaka alam, hutan pelestarian alam yang berada dibawah pengelolaan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Danau ini terletak di Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi Provinsi Sumatera Utara. Jarak tempuh yang harus ditempuh dari pusat Ibu kota Kabupaten 4 Dairi yaitu Sidikalang, kita dapat menempuh jarak sekitar ±20 Km ke Objek Wisata tersebut. Jarak tempuh yang harus dilalui dari Desa Lae Hole II menuju Objek Taman Wisata Alam (TWA) Sicike - cike sekitar kurang lebih 5 Km dari Des a Lae Hole II. Dari desa Lae Hole II sudah dibangun jembatan papan yang tinggi nya sekitar ±30 Cm untuk mempermudah akses ke lokasi sekitar setengah jalan atau ±2 Km dan setengah jalan lagi sudah dilengkapi petunjuk jalan untuk mengakses lokasi Objek wisat a Taman Wisata Alam (TWA) Sicike - cike. Di Danau Sicike - cike ini di sebagian tempat sudah dilengkapi petunjuk arah menuju Danau 1, Danau 2, Danau 3 dan Air terjun Sicike - cike, menjadikan para pengunjung mudah untuk mengakses lokasi Objek Taman Wisata Alam l ain nya. Para pengunjung tempat wisata ini biasanya di dominasi mulai dari k ategori r emaja bahkan sampai l ansia. Para pengunjung yang sekarang sudah hampir mudah mengakses o bjek Taman Wisata Alam ini dengan bantuan Dinas terkait telah membuka jalan, membu at tempat persinggahan, membuat tempat untuk beristrahat di o bjek w isata membuat para pengunjung tidak ragu apabila di guyur hujan. Ditambah dengan jembatan papan yang di bangun Dinas terkait mempermudah para pengunjung agar tidak melalui jalur yang digena ngi air di perjalanan. Danau 1 merupakan danau utama dari dua danau yang ada di Objek wisata ini, dan danau ini merupakan danau yang terbesar dari Danau 2 dan Danau 3. Letak ketiga Danau ini terpisah namun saling berdekatan, mitos menyatakan bahwa bagi pa ra pengunjung yang beruntung akan melihat rumah didasar danau. 5 Sejarah terbentuknya Danau Sicike - cike ini diceritakan awalnya Raja Naga Jambe dan Permaisuri beru Padang yang mempunyai harta yang sangat kaya raya dengan hasil ladang, sawah yang melimpah, n amun Suatu hari Sang Raja memohon izin kepada Permaisuri untuk menikah kembali dan disetujui untuk meminang beru Saraan. Singkat cerita Baho si Pekerja Sang Raja dan Permaisuri disuruh untuk mengantarkan nasi untuk makan ke ladang tempat Raja dan Permaisu ri, di tengah jalan Baho kemudian tergiur dan pena

7 saran sehingga menikmati menu Raja dan
saran sehingga menikmati menu Raja dan men y i sa kan nasi putih dan tulang tulang nya lalu di bungkus kembali dan disajikan kepada Raja. Setelah Baho sampai di ladang Raja, Sang Raja dan Permaisuri pun terkejut, sedih dan merasa dilecehkan sehingga murka dan kutukan pun tak terbendung hingga terjadi angin kencang hujan lebat diwarnai gemuruh yang sangat dahsyat sehingga tempat mereka tenggelam karena genangan air. Capah meloloskan Raja dari banjir kemudi an Raja dan Permaisuri dan ketujuh anak nya berembuk pindah tempat karena tempat mereka sudah menjadi Danau, ahirnya Angkat ke Sidiangkat, Ujung ke Sidikalang, Sinamo ke arah Pakpak, Kudadiri ke Sitinjo, Capah ke Parbuluan, Bintang ke Bintang, Gajah Manik ke arah Pakpak Bharat yang kemudian menyebar hingga sekarang. Begitulah cerita terbentuknya Danau Sicike - cike menurut Para Tokoh Adat Pakpak yang di mana para Tokoh Adat tersebut merupakan rumpun organisasi Gema Sicike - cike. Taman Wisata Alam (TWA) Sicik e cike di Desa Lae Hole II ini pernah menjadi lokasi penelitian dari luar negeri, objek penelitiannya mengukuhkan taman ini sebagai surga kanto ng semar terkaya di d unia. Fakta tersebut tidak berlebihan, dengan mudah anda dapat menemukan tumbuhan bernama la tin 6 Nephentes ini. Tak hanya itu saja, bagi anda pecinta bunga anggrek, anda dapat mengexplore kekayaan Taman Wisata Alam (TWA) Sicike cike ini. Tumbuhan lain yang tak boleh dilewatkan begitu saja adalah keberadaan Bunga Raflesia Arnoldi, tumbuhan langka d i kawasan pulau Sumatera. Salah satu hal yang belum diperhatikan dalam pengembangan tempat wisata yang sering disebut dengan Taman Wisata Alam (TWA) Sicike - cike di Desa Lae Hole II adalah kurangnya fasilitas yang disediakan di area objek wisata, keterlibat an masyarakat dalam mengembangakan objek wisata tersebut juga masih kurang serta peran pemerintah desa maupun dinas terkait yang belum memadai untuk kegiatan wisatawan di objek wisata tersebut. Pondok - pondok kecil yang belum memadai di objek wisata ini. Na mun, pondok - pondok kecil ini merupakan daya tarik wisatawan yang berkunjung untuk menikmati suasana dan menyediakan tikar bagi wisatawan yang tidak mendapatkan pondok kecil untuk memandang indahnya objek wisata Taman Wisata Alam (TWA) Sicike - cike ini. Fas ilitas dan kualitas pelayanan dalam pengelolaan objek wisata Taman Wisata Alam (TWA) Sicike - cike ini masih kurang memadai. Karena pada saat pengunjung ramai, segala fasilitas dan pelayanan yang belum tersedia tentu berpengaruh untuk menarik wisatawan yang datang. Fasilitas yang belum memadai merupakan satu faktor yang sangat menghambat para wisatawan untuk berkunjung ke Objek Taman Wisata Alam (TWA) Sicike - cike ini. Fasilitas yang sangat diperlukan seperti, kamar mandi, warung/kedai, pendok - pondok kecil, da n lahan parkir. 7

8 Kamar mandi umum yang layak d
Kamar mandi umum yang layak digunakan belum tersedia di Objek wisata ini menjadikan para pengunjung kebanyakan kurang nyaman dengan minimnya fasilitas di Objek wisata ini. Fasilitas ini adalah fasilitas yang sangat penting untuk menjaga ke bersihan di Objek Wisata ini. Warung atau kedai yang belum tersedia di o bjek wisata tersebut menjadikan para pengunjung kurang tertarik dengan o bjek wisata ini, karena fasilitas ini merupakan sarana yang sangat dibutuhkan untuk menikmati o bjek Wisata ini seperti minuman botol, mie rebus, mie goreng, serta berbagai makanan ringan lainnya untuk menambah daya tarik wisatawan yang berkunjung. Lahan parkir juga hal yang harus diperhatikan agar dapat menampung jumlah kendaraan yang digunakan wisatawan yang berk unjung dan untuk menghindari kemacetan serta menambah keamanan dan kenyamanan bagi para wisatawan yang berkunjung maupun wisatawan lokal dan wisatawan luar. Keadaan di objek wisata tersebut yang penulis jumpai pada saat berkunjung ke sana seperti yang diu raikan di atas inilah yang membuat penulis tertarik untuk membahas dan menyusun kertas karya sebagai tugas ahir dengan judul : " Pengembangan Fasilitas Taman Wisata Alam (TWA) Sicike cike Desa Lae Hole II Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi". 1.2 Batasan M asalah Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan diatas, maka yang menjadi batasan masalah dalam penulisan kertas karya ini membahas tentang pengembangan dan peningkatan fasilitas serta kualitas pelayanan di Objek Taman Wisata Alam (TWA) Sicike - cike. 8 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan penulisan ini sebagai berikut: 1. Bagaimana fasilitas di Taman Wisata Alam (TWA) Sicike - cike Desa Lae Hole II Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi ? 2. Bagaimana Pengembangan fasilitas di Taman Wisata Alam (TWA) Sicike - cike Desa Lae Hole II Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi? 1. 4 Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan kertas karya ini selain sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Program Studi D - III Perjalanan Wisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, maka tujuan lainnya adalah: 1. Untuk mengetahui Fasilitas di Taman Wisata Alam (TWA) Sicike - cike Desa Lae Hole II Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi. 2. Untuk mengetahui pengembangan fasilitas di Taman Wisata Alam (TWA) Sicike - cike Desa Lae Hole II Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi. 1. 5 Manfaat Penelitian Dalam membuat penulisan ini, penulis berharap dapat bermanfaat bagi penulis lain yang hendak melakukan penulisan kertas karya, bermanfaat bagi adik - adik D - III Perjalanan Wisata, serta bermanfaat bagi Prodi D - III Perjalanan Wisata, bermanfaat bagi masyarakat luas dan pembaca lain nya. 1.5.1 Manfaat Teoritis Hasi

9 l dari penilitian ini diharapkan dapat m
l dari penilitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan fikiran bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dibidang ilmu 9 kepariwisataan terutama dalam Pengembangan Fasilitas di Taman Wisata Alam (TWA) Sicike - cike Desa Lae Hole II Kecamatan Parbul uan Kabupaten Dairi. 1.5.2 Manfaat Praktis Secara Praktis diharapkan bisa lebih mengetahui Fasilitas apa saja yang ada di Objek Wisata Taman Wisata Alam (TWA) Sicike - cike Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi. 1.6 Metode Penelitian Penulisan kertas karya ini berdasarkan hasil pengamatan dan penilitan terhadap objek yang diteliti agar memberikan suatu fakta yang objektif. Adapun metode yang digunakan penulis dalam penulisan kertas karya ini adalah: 1.6.1 Data Primer Data yang diperoleh langsung dari lapangan, melalui observasi (penelitian daerah objek wisata) dan penelitian langsung yang dilakukan di lapangan, sehingga penulis mengetahui situasi dalam mengembangkan objek Taman Wisata Alam (TWA) Sicike - cike dan melalui interview (wawancara) yaitu penel itian yang dilakukan dengan mengadakan tanya jawab dengan pengelola objek Taman Wisata Alam (TWA) Sicike - cike. 1.6.2 Data Skunder Data yang diperoleh dari penelitian kepustakaan yaitu penelitian dimana informasi diperoleh dari buku - buku, majalah, artikel, dan sumber pustaka lainnya yang relevan dengan penelitian 10 1.7 Sistematika Penulisan Agar penulisan kertas karya ini tersusun secara sistematis, penulis membaginya dalam lima Bab yang bertujuan untuk memperoleh suatu susunan yang lebih mudah diikuti dan d ipahami. Masing - masing bab menjelaskan topik yang akan diuraikan. Adapun sistematika penulisan kertas karya ini adalah sebagi berikut : BAB I : PENDAHULUAN Pendahuluan terdiri atas latar belakang, pembatasan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN TEORI Pada BAB ini terdiri dari sejarah pariwisata, pengertian pariwisata, solusi pengembangan Objek wisata, daya tarik wisata, wisatawan, dan perilaku wisatawan. BAB III : GAMBARAN UMUM Menjelaskan tentang s arana dan prasarana Objek wisata Taman Wisata Alam (TWA) Sicike - cike serta letak geografis dan demografi objek Wisata Taman Wisata Alam (TWA) Sicike - cike. BAB IV : PEMBAHASAN Pada BAB ini akan dibahas tentang Pengembangan Fasilitas Objek Taman Wisata Alam (TWA) Sicike - cike BAB V : KESIMPULAN Merupakan BAB penutup yang berisikan kesimpulan dan saran dari pembahasan yang telah dilakukan. 11 BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Pariwisata Secara etimologis, kata “pariwisata” diidentikkan dengan kata “ tourism ” dalam bahasa Inggris yang diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali - kali dari satu tempat ke tempat lain. Atas dasar itu pula dengan melihat situa

10 si dan kondisi saat ini pariwisata dapa
si dan kondisi saat ini pariwisata dapat diartikan sebagai suatu perjalanan terencana yang dilakukan secar a individu atau kelompok dari satu tempat ke tempat lain dengan tujuan untuk mendapatkan kepuasan dan kesenangan. Pariwisata menurut Salah Wahab (1992) mengatakan : “Pariwisata adalah sebagai suatu kegiatan kemanusiaan berupa hubungan antar orang baik d ari negara yang sama atau antar negara atau hanya dari daerah geografis yang terbatas. Di dalamnya termasuk tinggal untuk memenuhi berbagai kebutuhan kecuali kegiatan untuk memperoleh penghasilan, meskipun pada perkembangan selanjutnya batasan memperoleh p enghasilan menjadi kabur”. Pariwisata adalah sejumlah kegiatan, terutama yang ada kaitannya dengan kegiatan perekonomian yang secara langsung berhubungan dengan masuknya, adanya pendiaman dan bergeraknya orang - orang asing keluar masuk suatu kota, daerah atau negara (Herman V, dalam Yoeti, 2003 ). Selain dari pengertian umum dan menurut para ahli pariwisata juga dapat dibagi berdasarkan letak geografisnya, letak geografis yang dimaksudkan disini adalah jenis pariwisata berdasarkan tempat berwisatanya, baik yang berasal dari daerah itu sendiri, dari luar daerah wisata tersebut, ataupun dari luar negara tempatnya berwisata tersebut. Menurut Yoeti ( 2003 ) berdasarkan letak geografisnya pariwisata dapat kita bagi menjadi beberapa jenis, yaitu: 12 1. Pariwisata loka l ( Local Tourism ) Pariwisata lokal adalah pariwisata setempat yang mempunyai ruang lingkup relatif sempit dan terbatas dalam tempat - tempat tertentu saja. 2. Pariwisata Regional ( Regional Tourism ) Pariwisata regional adalah pariwisata yang berkembang disuatu tempat atau daerah ruang lingkupnya lebih luas bila dibandingkan dengan lokal tourism, tetapi lebih sempit bila dibandingkan dengan national tourism. 3. Pariwisata Nasional ( National Tourism ) Pariwisata nasional dalam arti sempit yaitu kegiatan pariwisata yang berkembang dalam wilayah suatu negara. Pengertian ini sama halnya dengan pariwisata dalam negeri atau domestic tourism, dimana titik beratnya orang - orang yang melakukan perjalanan wisata adalah warga negara itu sendiri dan warga asing yang berdomisili dinegara tersebut. 4. Regional - International Tourism Regional - International Tourism adalah kegiatan pariwisata yang berkembang di suatu wilayah International yang terbatas, tetapi melewati b atas - batas lebih dari dua atau tiga negara dalam wilayah tersebut. 5. International Tourism International Tourism yaitu kegiatan pariwisata yang berkembang diseluruh negara didunia termasuk Regional - International Tourism dan National Tourism. Selain dari itu letak geografis pariwisata juga dapat dibagi berdasarkan rentang dan waktu berkunjung, sebentar lamanya seseorang tersebut berkunjun

11 g 13 kesuatu daerah atau tempat w
g 13 kesuatu daerah atau tempat wisata tertentu. Yoeti ( 2003 ) juga membagi jenis pariwisata berdasarkan saat dan waktu berk unjung. 1. Seasonal Tourism Yaitu jenis pariwisata yang kegiatanya berlangsung pada musim - musim tertentu. Termasuk kedalam kelompok Summer Tourism atau Winter Tourism , yang biasanya di tandai dengan kegiatan olahraga. 2. Occasional Tourism Yaitu jenis pariwisata dimana perjalanan wisatanya dihubungkan dengan kejadian maupun suatu events. Berdasarkan pengertian pariwisata tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pariwisata adalah gerakan atau perjalanan menuju satu daerah yang dilakukan oleh seseorang wi satawan atau lebih dalam jangka waktu pendek dengan tujuan untuk mencari kesenangan atau sekedar ingin tahu maupun menambah pengalaman bukan untuk mencari nafkah atau upah. 2.2 P ariwisata Alam/Ekowisata. Berdasarkan jenis pariwisata yang berbentuk alami, maka akan dibahas mengenai pariwisata alam saja. Jika membahas pariwisata alam maka yang terlintas di benak masyarakat adalah mengenjungi tempat yang masih belum banyak tersentuh oleh polusi dan keindahannya berasal dari alam itu sendiri. Contoh wis ata alam dapat berupa sungai, hutan, gunung, danau bahkan laut. Arief (2001) mengatakan : Pariwisata alam adalah sebuah wadah rekreasi atau tempat berlibur yang berasal dari alam atau alam yang sudah di budidayakan menjadi tempat rekreasi. Sedangkan wisat a alam sendiri adalah bentuk kegiatan rekreasi dan pariwisata yang memanfaatkan potensi sumber daya alam, baik dalam keadaan alami maupun setelah ada usaha budidaya, sehingga 14 memungkinkan wisatawan memperoleh kesegaran jasmaniah dan rohaniah, mendapatkan p engetahuan dan pengalaman serta menumbuhkan inspirasi dan cinta. Pariwisata juga tidak lepas dari beberapa kegiatan, agar para wisatawan tidak mudah merasa bosan ketika berwisata di suatu objek wisata. Arief (2001) membagi kegiatan wisata alam menjadi be berapa contoh, yaitu: 1. Wisata Maritim atau Bahari. Wisata Maritim atau Bahari adalah kegiatan wisata yang selalu dikaitkan dengan air seperi: olahraga di air, lebih - lebih di danau, pantai, teluk, atau laut seperti memancing, berlayar, menyelam sa mbil melakukan pemotretan, komptesi berselancar, balapan mendayung, melihat lihat taman laut dengan pemandangan indah di bawah permukaan air serta berbagai rekreasi perairan Karibia, Hawaii, Tahiti, Fiji dan sebagainya. 2. Wisata Cagar Alam (Taman Konservasi) Wisata Cagar Alam atau Taman Konservasi ini adalah wisata hayati untuk melihat pohon atau tanaman dan hewan - hewan dalam habitat tertentu, dan ini biasanya ada tour guide dari pemerintah setempat. 2.3 Fasilitas Pariwisata Bagi wisatawan sangat dibutuhkan kenyamanan dan kepuasan dala

12 m menikmati suatu objek wisata, maka pe
m menikmati suatu objek wisata, maka pengelola tempat wisata tersebut harus menjaga dan meningkatkan fasilitas dan kualitas dari tempat wisata tersebut. Sedangkan arti dari fasilitas sendiri adalah sarana dan prasarana yang memudahkan dan melancarkan terlaksananya suatu kegiatan. Sangat banyak bentuk fasilitas dalam bidang usaha wisata. Fasilitas wisata merupakan saran penunjang yang dapat menciptakan rasa menyenangkan yang disertai dengan kemudahan dan pemenu han kebutuhan wisatawan dalam menikmati produk wisata yang ditawarkan, Yoeti (2003:56) mengatakan : Fasilitas pariwisata adalah semua fasilitas yang fungsinya memenuhi kebutuhan wisatawan yang tinggal untuk sementara waktu didaerah tujuan wisata yang di kunjunginya, dimana mereka dapat santai menikmati dan 15 berpartispasi dalam kegiatan yang tersedia di daerah tujuan wisata tersebut. Banyak sekali jenis fasilitas yang mendukung wisatawan untuk berkunjung ketempat pariwisata tujuannya. Menurut Yoeti (2003 :5) yang menjadi fasilitas untuk tempat wisata alam yang baik adalah sebagai berikut : 1. Toilet bersih. 2. Tempat santai yang nyaman. 3. Ruang hijau yang sesuai. 4. Tempat makan yang bersih 5. Akses jalan yang bagus. 6. Toko oleh - oleh dan souvenir. 7. Tempat menginap yang nyaman. 8. Tempat parkir yang memadai. 9. Mushola yang bersih. 10. Angkutan umum yang memadai. 11. Aturan yang jelas dan tegas. 12. Tempat sampah yang memadai. 13. Petugas keamanan. 14. Instruktur / pemandu. 2. 3.1 Daya Tarik Wisata Daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang mempunyai daya tarik, keunikan dan nilai yang tinggi, yang menjadi tujuan wisatawan datang ke suatu daerah tertentu. Menurut Pendit (1994) “... daya tarik wisata sebagai segala sesuatu yang menarik dan bernilai untuk dikunjungi dan dili hat”. Sedangkan menurut Yoeti ( 2003 ) “... daya tarik wisata atau “ tourist atraction ” yaitu segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi orang untuk mengunjungi suatu daerah tertentu”. Daya tarik dari pariwisata biasanya berbeda - beda, tergantung jenis pariw isatanya. Tetapi pada umumnya daya tarik yang paling utama dari pariwisata adalah pelayanan yang baik dan fasilitas yang memenuhi standar tempat wisata. Daya tarik wisata harus memiliki 4 hal menurut Pendit ( 1994), diantaranya: 16 1. Keunikan Keunikan merupakan kombinasi kelangkaan dan daya tarik yang khas melekat pada suatu objek wisata. Hal ini merupakan keunggulan produk dalam persaingan pasar. 2. Otensitas Otensitas merupakan sebuah kategori nilai yang memadukan sifat almiah, eksotis , dan bersahaja dari suatu daya tarik ekowisata. 3. Originalitas Originalitas mencerminkan keaslian atau kemurnian, yakni seberapa jauh suatu produk tidak terkontiminas

13 i oleh atau tidaknya mengadopsi nilai a
i oleh atau tidaknya mengadopsi nilai atau model dengan nilai aslinya. 4. Keraga man Keragaman/diversitas produk adalah keanekaragaman produk dan jasa yang ditawarkan. 2.4 Pengembangan Pengembangan adalah cara seseorang untuk meningkatkan kemampuan, fasilitas, pelayanan, dan juga memberikan suatu perubahan dari yang sebelumnya ke arah yang lebih baik. Menurut J usuf Badudu (1994) “... pengembangan adalah hal, cara atau hasil kerja mengembangkan. Sedangkan mengembangkan berarti membuka, memajukan, menjadikan maju dan bertambah baik”. Sedangkan menurut Andrew (1981) “... pengembang an adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan, teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/jabatan melalui pendidikan dan latihan”. Pengunjung yang datang agar tidak merasa bosan dalam menikmati suasana di objek wisata, ada baiknya pengelola melakukan pengembangan terhadap tempat wisatanya, baik berupa objek wisatanya ataupun fasilitasnya. Sehingga dengan berkembangan atau perubahan yang dibuat oleh pengelola menjadi suatu daya tarik bagi pengunjung, baik yang di buat oleh pengelola menjadi suatu daya tarik bagi pengunjung, baik yang sudah dibuat oleh pengelola menjadi suatu daya tarik bagi pengunjung, baik yang sudah pernah berkunjung maupun yang masih ingin datang berkunjung. 17 Mengembangkan suatu usaha atau suat u jenis profesi maka seorang pengelola usaha harus memiliki gembaran dan tujuan yang ingin dicapai, sehingga membantu pengelola tersebut untuk membuat sebuah strategi usaha. Strategi adalah suatu upaya dalam mempersiapkan segala kegiatan - kegiatan agar sesu ai dengan tujuan yang di inginkan. Strategi dapat juga berupa suatu proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan - kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Oleh karena itu, pada hakekatnya terdapat pada setiap jenis usaha manusia. Kesimpul annya strategi adalah suatu upaya penyusunan program baik program yang sifatnya umum maupun yang spesifik, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam bidang pariwisata seorang pengelola juga harus memiliki strategi pariwisata, seperti pengelolaan lah an, pemanfaatan keunikan tempat, sampai kepada peningkatan fasilitas yang ada. Pentingnya pengembangan pariwisata adalah untuk menghindari kejenuhan pengunjung karena fasilitas dan keunikan yang ada hanya itu saja dan tidak dapat mengikuti perkembangan jam an yang ada. Menurut Getz (1987) ada 2 hal yang harus dipersiapkan oleh seorang pengelola untuk mengembangkan pariwisatanya, seper t i: 1. Sesuatu yang dapat dibeli Artinya tempat tersebut harus tersedia fasilitas untuk berbelanja, terutama barang souvenir dan kerajinan rakyat yang dapat menjadi kenangan sebagai oleh - oleh untuk dibawa pulang ketempat asal wisatawan. Ke

14 tersediaan souvenir sangat membantu peng
tersediaan souvenir sangat membantu pengenalan objek dan daya tarik wisata kepada masyarakat luas karena souvenir yang dibeli wisataw an akan di bawa pulang ketempat tinggal nya. Oleh karena itu pengembangan pariwisata perlu mengusahakan supaya souvenir yang dijual benar - benar dapat menimbulkan kesan yang menyenangkan bagi yang mendapatkanya. 2. Sesuatu yang dapat dilihat Artinya temp at tersebut harus mempunyai daya tarik atau objek wisata yang berbeda dengan daerah lain, daerah itu harus mempunyai daya tarik dan atraksi wisata yang hanya dapat di saksikan di daerah itu. 18 Pengembangan pariwisata harus memperlihatkan dengan cermat pengad aan objek dan daya tarik wisata. Objek yang ada harus benar - benar orisional, dan eksekutif. 19 BAB III GAMBARAN UMUM 3.1 Sejarah Singkat Terbentuknya Kabupaten Dairi Kabupaten Dairi adalah sebuah kabupaten yang berada di Provinsi Sumatera Utara yang ibukota nya di Sidikalang, dulunya Kabupaten ini merupakan Kabupaten yang lumayan besar dengan Sumber Daya Alam yang sangat memadai dan juga memiliki beberapa objek wisata yang lumayan terkenal. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 192.780 Ha, yaitu sekitar 2,69 % dari luas Provinsi Sumatera Utara dan berpenduduk kurang lebih 300.000 jiwa. Terletak sejauh 120 km dari kota Medan, ibu kota Provinsi Sumatera Utara Wilayah Kabup aten Dairi dan penduduk di Kabupaten Dairi umumnya adalah suku Pak pak dan mayoritas menganut agama Kristen. Namun, pada 25 Februari 2003 Kabupaten ini kemudian dimekarkan menjadi dua kabupaten, yaitu Kabupaten Dairi sebagai Kabupaten induk dan Kabupaten Pakpak Bharat dan Kabupaten Humbang Hasundutan. Berdasarkan surat Residen Tapanuli Nomor 1256 tanggal 12 September 1947 maka ditetapkan Paulus Manurung sebagai Kepala Daerah Tk. II pertama di Kabupaten Dairi. Dengan demikian , Paulus Manurung, seorang Ahl i Hukum dari Medan, Ketua Pengadilan Tebing Tinggi, Pendidik, dan merupakan Bupati Pertama Kabupaten Dairi. Setelah itu Pada kesempatan pertama Bupati dan Kepala Daerah Dairi terpilih dengan suara terbanyak adalah Mayor Raja Nembah Maha pada tanggal 2 Mei 1964, sejak saat itu lah dimulai Pemerintahan Kabupaten Dairi dan sampai saat ini dan sekarang 20 Bupati terpilih Dr. Eddy Kelleng Ate Berutu dan Wakil Bupati Terpilih Jimmy Andrea Lukita Sihombing, S.H Periode 2019 - 2024. Wilayah Kabupaten Dairi dibagi men jadi 15 kecamatan, yaitu kecamatan Sidikalang, Sumbul, Pegagan Hilir, Silalahi, Sitinjo, Parbuluan, Siempat Nempu, Siempat Nempu Hilir, Siempat Nempu Hulu, Tiga Lingga, Tanah Pinem, Silima Punga - pungga, Gunung Sitember, Lae Parira, Berampu 8 kelurahan dan 161 desa. (Sumber : id.m.wikipedia.org ) 3.1. 1 Letak Geografis Kabupaten Dairi Secara geografis kabupaten terletak pada 2 o 15''

15 00'' - 3 o 00 o 00 o LU 98 o 00''
00'' - 3 o 00 o 00 o LU 98 o 00'' – 98 o 30'' BT. Secara administratif kabupaten dairi diapit oleh 4 kabupaten, yaitu sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Karo, disebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Pak - pak Bharat, disebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tenggara, disebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Samosir. Iklim dan cuaca sebagai daerah pertanian dan se bagian besar penduduknya hidup dan ekonominya bergantung pada pertanian, iklim yang sejuk dengan suhu berkisar antara 16 sampai 17 o C sangat mempengaruhi hasil tanaman menjadi lebih baik dan tentu menambah keberhasilan pertanian di Kabupaten Dairi. Kabupa ten Dairi yang terletak di ketinggian rata - rata 700 s.d 1.200 m diatas permukaan laut, di Kabupaten Dairi jumlah sungai yang cukup banyak dan dipergunakan untuk irigasi teknis, dimana sebagian besar sudah dimanfaatkan menjadi pengairan sawah, perikanan, da n kebutuhan air minum. Adapun sungai terbesar dan dipanjang di Dairi antara lain adalah: 1. Lae Renun terbentang dari Kecamatan Parbuluan sampai Kecamatan Tanah Pinem yang selanjutnya menuju Aceh Tenggara 21 2. Lae Mbilulu terbentang di Kecamtan Tigalingga dan Kec amatan Tanah Pinem serta bermuara di Lae Renun. 3. Lae Sinendang terbentang di Kecamatan Sumbul dan bermuara ke Lae Renun 4. Lae Simbelin terbentang dari Kecamatan Sidikalang menuju perbatasan Kecamatan Siempat Nempu dan Kecamatan Silima Pungga - pungga mengalir k e Provinsi Aceh. Dari empat sungai diatas, Lae Mbilulu merupakan sungai yang masih dimanfaatkan oleh warga setempat untuk aktifitas sehari - hari seperti mandi, mencuci pakaian, mengambil air untuk keperluan sehari - hari, mencuci piring. Lae Mbilulu ini dapa t digunakan masyarakat karena airnya bersih, lebar dan tidak dalam, berbeda dengan sungai yang lain seperti Lae Renun, Lae Simbelin karena airnya cukup deras, kotor dan tidak dapat dipergunakan untuk sehari - hari kecuali untuk perairan sawah. 3.2 Kecamatan Parbuluan Kecamatan Parbuluan adalah salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Dairi memiliki 11 desa yaitu Desa Bangun, Bangun I, Lae Hole, Lae Hole I, Lae Hole II, Parbuluan I, Parbuluan II, Parbuluan III, Parbuluan IV, Parbuluan V, dan Desa Parbulua n VI. Kecamatan Parbuluan juga memiliki potensi wisata yang cukup menarik, seperti Kolam renang wisata Cinendung Mbulan di Desa Bangun I dan sangat menarik bagi wisatawan lokal dan kolam renang wisata ini dikelola oleh Bumdes (Badan Usaha Milik Desa). Pembanguna n kolam renang wisata ini digunakan dengan Anggaran Dana Desa (ADD) tahun 2017 tentunya kolam renang wisata ini 22 adalah salah satu objek wisata di Sumatera Utara yang dikelola oleh Bumdes (Badan Usaha Milik Desa). Luas kolam ini yang hampir mencapai 3 ha t ersebut dihibahkan pemegang hak ul

16 ayat Silima Mpung Marga Capah yang konon
ayat Silima Mpung Marga Capah yang konon merupakan perkampungan nenek moyangnya dan kini telah dibangun fasilitas 2 unit kolam renang berbentuk biola yang merupakan alat musik kesukaan nenek moyangnya dengan masing masing kedalaman 50 cm untuk balita dan anak - anak serta 1,2 meter untuk kalangan dewasa. 3.2.1 Letak Geografis Kecamatan Parbuluan Letak geografis Kecamatan Parbuluan adalah sebagai berikut 2 o 38''00'' – 3 o 00 o 00 o LU 98 o 27'' – 98 o 30'' BT dan berada diatas permukaan laut sekitar 700 – 1.300 meter dengan temperatur 17 o C – 20 o C. Kecamatan Parbuluan juga di a pit oleh 2 Kabupaten yang ada di Sumatera Utara yaitu Kabupaten Pak - pak Bharat dan Kabupaten Samosir, batas - batas nya yaitu, sebelah utara berbatasan denga n Kecamatan Sumbul, sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Siempat Rube, sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Sitinjo dan sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Sianjur Mula - mula 3 .2.2 Demografi Kecamatan Parbuluan Penduduk di Kecamatan Parbuluan umumnya adalah suku Pak - pak dan mayoritas menganut agama Kristen. Menurut data Kecamatan Parbuluan adalah sebagai berikut: No Nama Desa Jumlah Penduduk (jiwa) Jlh KK Laki - laki Perempuan Jumlah 23 1 Parbuluan I 1.516 1.469 2.985 639 2 Parbuluan II 458 478 936 201 3 Parbuluan III 1.002 1.031 2.033 398 4 Parbuluan IV 1.482 1.545 3.027 786 5 Parbuluan V 740 745 1.485 274 6 Parbuluan VI 1.957 2.018 3.975 851 7 Lae Hole 994 948 1.942 430 8 Lae Hole I 323 380 703 285 9 Lae Hole II 463 481 944 235 10 Bangun 588 863 1.451 438 11 Bangun I 951 946 1.897 402 Jumlah 10.474 10.904 21.378 4.939 ( Sumber : Data Kecamatan Parbuluan 2018 ) 3. 3 Latar Belakang Desa Lae Hole II Desa Lae Hole II ini adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Desa ini memiliki objek wisata yang menari seperti Obek Taman Wisata Alam (TWA) Sicike - cike. Penduduk Desa Lae Hole II ini mayoritas adalah petani dan adapun hasil tanaman yang di andalkan di Desa ini adalah Padi , Kopi, Jeruk, Jagung, Sayur manis, Wortel dan Kol. 24 3. 3.1 Demografi Desa Lae Hole II Desa Lae Hole ini adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Parbuluan di Kabupaten Dairi, desa ini mempunyai jumlah penduduk sekitar 944 jiwa. Luas pemukiman 9 Ha/m2, luas persawahan 201,2 Ha/m2, luas perkebunan 101,4 Ha/m2, luas pekarangan 12 Ha/m2, dan luas pemakaman umum 1 Ha/m2. Total keseluruhan penduduk 332 Ha/m2. Berdasarkan luas daerah desa Lae Hole II dataran rendah hampir sama dengan luas dataran tin ggi, dan dapat disimpulkan bahwa desa ini berada di perbukitan yang lumayan datar.

17 Desa Lae Hole II memiliki banyak lo
Desa Lae Hole II memiliki banyak lokasi wisata yang tidak semua orang mengetahuinya, seperti Danau Sicike - cike, Air terjun Sicike - cike, panorama sawah. Lokasi wisata yang p aling sering dinikmati oleh wisatawan lokal adalah Danau Sicike - cike dan Air terjun nya. Objek wisata Taman Wisata Alam (TWA) Sicike - cike ini juga dapat di manfaatkan oleh masyarakat desa Lae Hole II sebagai sumber mata pencarian untuk melanjutkan kelangsu ngan hidup dengan berjualan dan menjaga kelestarian dan keasrian Taman Wisata Alam (TWA) Sicike - cike. 3.3.2 Kebudayaan Desa Lae Hole II Kehidupan masyarakat desa Lae Hole II selalu dikaitkan dengan kebiasaan adat istiadat yang telah diwarisi turun temur un dari para leluhurnya namun tidak terlepas dari ajaran agama yang dianut oleh masyarakat desa Lae Hole II, hal ini tampak dari kehidupan beragama dan saling berdampingan dengan perbedaan. 25 3.4 Taman Wisata Alam (TWA) Sicike - cike Taman Wisata Alam (T WA) Sicike - cike ini adalah salah satu objek wisata yang terletak di desa Lae Hole II, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi. Objek wisata ini merupakan salah satu hutan suaka alam yang berada dibawah pengelolaan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA). Lua s objek Taman Wisata Alam (TWA) Sicike - cike ini mempunyai luas kurang lebih 575 Ha, dimana objek wisata ini memiliki 3 Danau dan 1 Air terjun yang berjarak sekitar 1000 M antara objek wisata yang satu dengan objek wisata yang lain nya. Obek Taman Wisata A lam ini sudah memiliki petunjuk jalan yang sudah dilengkapi disetiap jalur untuk menuju akses objek Wisata lain nya, di Sicike - cike ini. Jalur yang digunakan untuk menuju lokasi ini adalah dengan berjalan kaki, dan dimana jalur menuju lokasi objek wisata s udah dibangun dinas terkait berupa jalan seluas kurang lebih 30 cm untuk mempermudah akses ke lokasi tersebut. Ojek wisata Sicike - cike ini sudah mempunyai fasilitas seperti tempat persinggahan dan tempat untuk menatap danau yang dibangun berlantai 2 ole h dinas terkait di pinggir Danau Sicike - cike. Sicike - cike ini dulu pernah dilakukan penelitian oleh para ilmuwan dunia, dan objek wisata ini juga di nobatkan sebagai Surga kanto ng semar terbanyak di dunia. Objek wisata Sicike - cike ini juga dikunjungi oleh wisatawan luar dan lokal n amun Sicike - cike ini belum cukup terkenal sehingga hanya sebagian orang yang mengetahui Obek Taman Wisata Alam (TWA) Sicike - cike ini. 26 3.4.1 Fasilitas Objek Taman Wisata Alam (TWA) Sicike - cike Fasilitas di objek wisata ini tentu sangat dibutuhkan untuk kepuasan para wisatawan lokal dan wisatawan luar yang datang untuk berkunjung. Fasilitas dapat berupa suatu barang, tempat, suasana, kenyamanan, dan pelayanan yang baik. Fasilitas yang tersedia di objek wisata Sicike - cike ini masih bany

18 ak yang perlu di adakan dan dikembangka
ak yang perlu di adakan dan dikembangkan. Fasilitas yang diperlukan seperti, kamar mandi yang bersih dan layak pakai , warung/kedai, pondok - pondok kecil, dan lahan parkir, dimana fasilitas tersebut belum ada , perlu pengembangan dan tentu sangat m empengaruhi kenyamanan para wisatawan. Kamar mandi yang belum layak digunakan di objek wisata ini merupakan salah satu fasilitas yang sangat penting untuk menjaga kebersihan objek wisata dan kenyamanan para wisatawan luar dan lokal yang berkunjung. Dimana tempat ini yang masih dianggap sakral oleh para masyarakat sekitar tentu menj adi suatu masalah apabila tidak di bangun sebuah kamar mandi yg layak pakai untuk menjaga etika para pengunjung yang datang. Warung/kedai yang belum tersedia di objek wisata ini merupakan satu aspek yang sangat dibutuhkan oleh para wisatawan untuk menikma ti indahnya objek wisata Sicike - cike ini. Selain dari jarak yang harus ditempuh oleh para wisatawan luar maupun wisatawan lokal tentunya membuat para wisatawan lelah atau dehidrasi, warung/kedai inilah jadi pelepas dahaga para pengunjung dan juga dapat men ambah mata pencarian para masyarakat sekitar. Pondok pondok kecil yang belum memadai di Objek wisata ini. Namun, pondok - pondok kecil ini merupakan daya tarik wisatawan yang berkunjung untuk 27 menukmati suasana dan menyediakan tikar bagi wisatawan yang tidak mendapatkan pondok kecil untuk memandang indahnya Objek wisata Taman Wisata Alam (TWA) Sicike - cike ini. Lahan parkir juga hal yang harus diperhatikan agar dapat menampung jumlah kendaraan yang digunakan wisatawan yang berkunjung dan untuk menambah keaman an dan kenyamanan bagi para wisatawan yang berkunjung maupun wisatawan lokal dan wisatawan luar yang membawa kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Hal ini tersebut berkaitan dikarenakan jarak tempuh yang lumayan jauh dari objek wisata ke tempat parkir k endaraan para pengunjung yang datang. 28 BAB IV PEMBAHASAN 4. 1 Fasilitas Wisata di Taman Wisata Alam (TWA) Sicike - cike Desa Lae Hole Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi. Objek wisata Taman Wisata Alam (TWA) Sicike - cike ini adalah suatu hutan suaka alam yang ada di desa Lae Hole II Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi. Objek wisata Sicike - cike ini juga memiliki nuansa alam yang sejuk dan indah, ditambah lagi dengan dinobatkannya objek wisata ini menjadi sebagai surga kantong semar terbanyak di dunia. Fas i l itas objek wisata Sicike - cike saat ini berada di bawah pengelolaan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), dimana dinas ini adalah berada dibawah Dinas Kehutanan yang memiliki struktur dan anggaran yang ada dari Pemerintah Pusat untuk agenda - agenda yan g diperlukan dinas Balai Konservasi Sumber Daya Alam yang ada di desa Lae Hole II Kecamatan Parbuluan Kabupaten Da

19 iri. Pengelola objek wisata Sicike - cik
iri. Pengelola objek wisata Sicike - cike ini kurang mementingkan fasilitas untuk kenyamanan para wisatawan luar maupun wisatawan lokal yang dat ang berkunjung. Objek wisata Sicike - cike ini tentunya kurang dinikmati oleh para wisatawan luar dan lokal yang datang berkunjung ketempat ini karena kurangnya fasilitas yang ada di objek wisata Taman Wisata Alam (TWA) Sicike - cike ini. Kegiatan yang harus dinikmati para wisatawan adalah menikmati indahnya objek wisata ini seperti mandi - mandi di Air terjun Sicike - cike, manggang - manggang bersama keluarga dan teman di pinggir danau Sicike - cike dan kegiatan lain nya. 29 Fasilitas di objek wisata Taman Wisata Alam (TWA) Sicike - cike ini sangat dibutuhkan karena sangat menambah daya tarik wisatawan, kepuasan para wisatawan yang berkunjung, dan meningkatkan jumlah wisatawan yang datang ke objek wisata ini. Adapun fasilitas yang belum tersedia dan harus dikembangkan se perti, kamar mandi yang layak pakai , warung/kedai, pondok - pondok kecil, dan lahan parkir. 4.1.1 Fasilitas Pondok Peristrahatan Wisatawan Fasilitas Pondok di objek wisata ini masih hanya ada satu bangunan yang berdinding tembok berlantai dua, hal ini merupakan salah satu daya tarik bagi wisatawan. Fasilitas pondok yang memadai dan layak digunakan sebagai tempat beristrahat dan berteduh akan menambah kenyamanan bagi wisatawan. Kegiatan wisatawan dalam menikmati fasilitas pondok tersebut seperti, mangga ng - manggang didepan pondok, tempat beristirahat, tempat barang bawaan wisatawan, tempat menikmati objek wisata, tempat menikmati makanan yang dibawa dari luar kawasan objek wisata Taman Wisata Alam (TWA) Sicike - cike. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Ala m (BKSDA) yang menyediakan fasilitas pondok bisa saja mengenakan uang sewa untuk pemakaian pondok peristirahatan untuk uang kebersihan dan meningkatkan fasilitas lain nya di objek wisata Sicike - cike ini. Fasilitas Pondok ini juga sangat dibutuhkan disekitar area danau Sicike - cike ini ataupun disekitar Air Terjun Sicike - cike ini untuk menarik daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke tempat wisata ini dan lebih menikmati panorama alam dan keindahan alam Sici ke - cike ini. Fasilitas ini merupakan satu aspek yang 30 sangat diperlukan oleh wisatawan untuk menikmati indahnya objek wisata dan menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman - temannya. 4.1. 2 Fasilitas Kamar Mandi di Objek Wisata Sicike - cike Di objek wisata Taman Wisata Alam (TWA) Sicike - cike ini kita juga dapat menemukan sebuah kamar mandi yang kurang terurus, berdinding papan dan air yang kurang memadai membuat kamar mandi tersebut jorok. Kamar mandi juga menjadi salah satu fasilitas yang sangat berpengar uh terhadap kenyamanan peng u njung. Jumlah kamar mandi yang cukup sangat berpengaruh terhadap

20 kepuasan wisatawan. Kamar mandi bukan ha
kepuasan wisatawan. Kamar mandi bukan hanya untuk mengganti pakaian saja, namun bisa juga buang air kecil dan besar. Untuk itu kebersihan kamar mandi sangat perlu dijaga dinas terkait dan wisatawan Fasilitas kamar mandi yang b elum layak di objek wisata ini tentu menyebabkan para wisatawan menjadi kurang nyaman menggunakan kamar mandi yang ada di objek wisata Sicike - cike ini . Objek wisata Sicike - cike ini yang masih sakral di anggap masyarakat sekitar dan wisatawan yang berkunjung tentu sangat diperlukan kamar mandi untuk tempat para wisatawan buang air kecil dan besar untuk menjaga etika para wisatawan dan para pengunjung. Fasilitas ini adalah suatu aspek yang menja di satu alat ukur kepuasan para wisatawan yang berkunjung, untuk itu para dinas terkait perlu meninjau hal - hal yang penting untuk diadakan di objek wisata ini guna untuk menarik daya tarik wisatawan luar maupun lokal untuk berkunjung. Dari uraian diatas k ita dapat menyimpulkan fasilitas yang ada di objek Taman Wisata Alam (TWA) Sicike - cike ini yaitu pondok peristirahatan dan kamar mandi yang kurang terurus. Oleh karena itu perlunya pengembangan 31 fasilitas di objek Taman Wisata Alam (TWA) Sicike - cike ini aga r dapat menarik daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke tempat wisata ini dan membuat para pengunjung nyaman dengan fasilitas yang memadai di objek wisata ini. 4.2 Pengembangan Fasilitas di Objek Wisata Sicike - cike Objek wisata Taman Wisata Alam (TWA) Sicike - cike ini sangat minim fasilitas dan kurangnya perhatian dari dinas terkait Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Ada beberapa fasilitas yang sangat diperlukan di objek wisata ini gunanya untuk menarik daya tarik witawan untuk berkunjung ke obje k wisata ini. Untuk masuk ke objek wisata ini tidak ada pungutan retribusi yang dilakukan oleh dinas terkait, hal ini merupakan satu hal yang harus dipertimbangkan oleh dinas terkait untuk menjaga kebersihan objek wisata . Retribusi dapat berbentuk uang ke bersihan atau pun tiket masuk untuk memasuki objek wisata ini. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) juga sudah memiliki pos jika ingin masuk ke objek wisata Sicike - cike ini, namun ada beberapa hal yang harus dibuat oleh dinas terkait guna untuk menja ga kebersihan lingkungan, membuat peraturan, memberi arahan, memperbanyak pengawasan, menambah petunjuk, memberi arahan untuk sopan di objek wisata dan membuat arahan untuk tidak merusak lingkungan. Hal yang harus diperlukan untuk menjaga hal yang tidak d i inginkan, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) harus memberikan sosialisasi dan arahan kepada wisatawan yang mau berkunjung ke objek wisata ini. Karena di objek wisata ini, selain dari pemandangan yang indah, danau yang indah, air 32 terjun yang indah, terdapat juga jenis - jenis tanaman y

21 ang harus dilindungi seperti bunga Arno
ang harus dilindungi seperti bunga Arnold Reflesia, bunga Anggrek, dan kantong semar. Untuk itu perlu diperbanyak sosialisasi dan arahan kepada para pengunjung untuk menjaga hal hal yang tidak di inginkan yang merusak ek osistem objek Taman Wisata Alam (TWA) Sicike - cike ini. Objek wisata ini juga mempunyai danau yang memiliki kedalaman sekitar kurang lebih 200 M menurut masyarakat setempat, oleh karena itu ada juga hal yang harus dijaga para dinas terkait untuk mencegah h al - hal yang tidak di inginkan terjadi di lokasi objek wisata ini. Karena biasanya para pengunjung maupun wisatawan mempunyai karakteristik yang berbeda - beda. Kekayaan alam yang dimiliki objek wisata ini juga hal yang harus dijaga Badan Konservasi Sumber D aya Alam (BKSDA) karena para pengunjung banyak yang tidak mengetahui mana tumbuhan yang di lindungi dan dinas terkait juga perlu melakukan edukasi. Sosialisasi dan Edukasi juga perlu dilakukan dinas terkait kepada para wisatawan maupun para masyarakat sete mpat untuk menjaga kekayaan alam yang dimiliki objek wisata ini. Sedangkan untuk fasilitas kamar mandi yang layak juga harus diadakan para dinas terkait berhubung objek wisata ini masih dianggap sakral oleh masyarakat setempat dan merupakan sejarah marga suku Pak - pak. Oleh sebab itu kamar mandi merupakan salah satu fasilitas yang sangat diperlukan di objek wisata ini untuk menjaga kebersihan dan etika para pengunjung agar tidak membuang air kecil dan besar di sembarang tempat dan tentunya untuk menjaga kenyamanan para wisatawan luar dan lokal yang berkunjung ke objek wisata ini. 33 Warung juga sangat diperlukan diobje k wisata ini karena objek wisata ini lumayan jauh dari daerah pemukiman dan hanya dapat dilalui dengan jalan kaki. Tentunya warung ini juga bisa sebagai pelengkap hal - hal yang dibutuhkan oleh para wisatawan. Warung ini juga harus dapat menyediakan seperti makanan ringan, minuman, mie rebus, mie goreng disamping itu juga berguna untuk menambah kepuasan para pengunjung dan dapat menikmati objek wisata tersebut. Pondok - pondok kecil adalah hal yang harus di pertimbangkan di sekitar objek wisata ini juga sangat penting bagi para wisatawan dan dapat menarik daya tarik para wisatawan untuk berkunjung ke objek wisata ini. Pondok kecil ini juga dapat digunakan para wisatawan untuk beristirahat sejenak, menikmati objek wisata, tempat berteduh, tempat manggang - manggan g, tempat menyimpan barang dan tentu juga menambah kenyamanan para pengunjung. Objek wisata ini yang lumayan jauh dari pemukiman warga setempat dan lokasi objek wisata ini yang hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki membuat para wisatawan yang membawa k endaraan pribadi mobil maupun sepeda motor menjadi berhati - hati dan cemas. Hal ini di kaitkan karena jarak tempat parkir ke lokasi ob

22 jek wisata harus memarkirkan kendaraan n
jek wisata harus memarkirkan kendaraan nya di perumahan warga setempat. Untuk itu dinas terkait kedepan nya perlu mempertim bangkan lahan parkir yang aman bagi para wisatawan yang berkunjung. Dengan pengembangan fasilitas di objek wisata tentu akan menambah daya tarik wisatawan dan kenyamanan wisatawan untuk berkunjung ke objek wisata Taman Wisata Alam (TWA) Sicike - cike ini. F asilitas yang mendukung wisatawan luar negeri maupun lokal, untuk menambah daya tarik wisatawan luar negeri maupun lokal, sangat diperlukan 34 beberapa fasilitas agar tempat wisata alam itu dapat dikatakan sebagai tempat wisata alam yang baik adalah sebagai b erikut : 1. Toilet bersih. 2. Tempat santai yang nyaman. 3. Ruang hijau yang sesuai. 4. Tempat makan yang bersih 5. Akses jalan yang bagus. 6. Toko oleh - oleh dan souvenir. 7. Tempat menginap yang nyaman. 8. Tempat parkir yang memadai. 9. Mushola yang bersih. 10. Angkutan umum yang memadai. 11. Aturan yang jelas dan tegas. 12. Tempat sampah yang memadai. 13. Petugas keamanan. 14. Instruktur / pemandu. 35 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diperoleh dari kertas karya ini adalah: Objek wisata Taman Wisata Alam (TWA) Sicike - cike sangat minim fasilitas menjadikan para wisatawan luar dan wisatawan lokal kurang tertarik dengan objek wisata ini. Kamar mandi yang kurang memadai di objek wisata menjadikan para wisatawan kurang nyaman dan fasilitas ini tentunya sangat berguna untuk menjaga kebersihan dan etika para pengunjung agar tidak buang air kecil/besar dengan sembarangan, apalagi objek wisata ini masih dianggap sakral oleh masyarakat setempat. Pondok kecil yang masih hanya ada satu di samping danau Sicike - cike membuat para pengunjung yang berkunjung berdesakan mencari tempat berteduh, tempat beristirahat, dan tempat menikmati objek wisata ini. Hal ini perlu dipertimbangkan oleh dinas terkait untuk ke depan nya. Warung yang seharusnya ad a di objek wisata ini karena jarak tempuh yang lumayan jauh dari daerah pemukiman dan hanya bisa dilalui dengan jalan kaki dari Desa Lae Hole II ke objek wisata. Tentu para pengunjung juga memerlukan beberapa makanan ringan, atau pun minuman ringan untuk m elepas dahaga para pengunjung. Lahan parkir yang belum ada dan juga hal yang harus diperhatikan oleh dinas terkait karena jarak yang lumayan jauh dari objek wisata membuat para pengunjung cemas dengan kendaraan yang diparkir kan di daerah pemukiman 36 warga. Hal ini perlu diperhatikan agar para pengunjung merasa nyaman meninggalkan kendaraan nya di lahan parkir yang disediakan oleh warga setempat maupun dinas terkait. 5.2 Saran Dalam penulisan kertas karya ini penulis memberikan saran sebagai berikut: Penulis b erharap dinas terkait yang meng

23 elola objek wisata Taman Wisata Alam (T
elola objek wisata Taman Wisata Alam (TWA) Sicike - cike ini bekerja sama dengan masyarakat setempat maupun dengan Dinas Pariwisata atau Pemerintah Daerah untuk meningkatkan fasiltas wisata. Peningkatan tesebut meliputi pemaham an standart operasional penggunaan fasilitas wisatawan dan penambahan fasilitas wisata. Penulis menyarankan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) , masyarakat sekitar, pemerintah daerah, Dinas Kehutanan, BASARNAS, agar bekerja sama dan selalu memberika n solusi maupun edukasi kepada masyarakat setempat dan para pengunjung agar tetap menjaga kelestarian lingkungan, kebersihan, etika dan tata krama saat berkunjung di objek wisata karena objek wisata Sicike - cike ini . Banyaknya instansi - instansi yang harus ikut menjaga, melestarikan, mempromosikan, meningkatkan objek wisata Sicike - cike ini agar objek wisata ini bisa menjadi salah satu objek wisata yang paling unggul di Kabupaten Dairi. Instansi terkait juga harus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masy arakat sekitar dan para pengunjung tentang kekayaan alam Sicike - cike ini agar saling menjaga, saling melestarikan kekayaan alam yang di miliki objek wisata ini. 37 DAFTAR PUSTAK A Wahab. Salah. 1992. Pengertian Pariwisata . Yoeti, Okta A. 2003 . Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung : Angkasa Arief. 2001. Pengertian Pariwisata Alam Pendit. 1994. Daya tarik wisatawan Badudu, Jusuf. 1994. Pengembangan Fasilitas Pariwisata Andrew. 1981. Pengembangan Pariwisata. Getz. 1987. Pengembangan Fasilitas Pariwisa ta. Non Buku: https://id.wikipedia.org/wiki/Objek_Wisata , (akses 18 Februari 2019) 17:45 WIB htt p://megalpmpsumut.blogspot.com/2014/05/legenda - dairi - asal - mula - danau - sicike.html (akses 12 Februari 2019) 20:23 WIB http://kecparbuluandairi.blogspot.com/p/profil - kecamatan.html (akses 19 Februari 2019) 21:45 WIB https://www.dairikab.go.id/ (akses 12 Februari 2019) 22:28 WIB https://ms.wikipedia.org/wiki/Parbuluan,_Dairi (akses 12 Februari 2019) 23:04 WIB ��37 &#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00;&#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00; en-US&#x/Lan;&#xg 00;&#x/Lan;&#xg 00;DAFTAR PUSTAKWahab. Salah. 1992. Pengertian Pariwisata Yoeti, Okta A. Pengantar Ilmu Pariwisata.Bandung : AngkasaArief. 2001. Pengertian Pariwisata Alam Pendit. 1994. Daya tarik wisatawan Badudu, Jusuf. 1994. Pengembangan Fasilitas Pariwisata Andrew. 1981.Pengembangan Pariwisata. Getz. 1987. Pengembangan Fasilitas Pariwisata. https://id.wikipedia.org/wiki/Objek_Wisata, (akses 18 Februari 2019) 17:45 WIB http://megalpmpsumut.blogspot.com/2014/05/legenda-dairi-asal-mula-danau-sicike.html(akses 12 Februari 2019) 20:23 WIB http://kecparbuluandairi.blogspot.com/p/profil-kecamatan

24 .html(akses 19 Februari 2019) 21:45 WIB
.html(akses 19 Februari 2019) 21:45 WIB https://www.dairikab.go.id/ (akses 12 Februari 2019) 22:28 WIB https://ms.wikipedia.org/wiki/Parbuluan,_Dairi(akses 12 Februari 2019) 23:04 WIB UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ��36 &#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00;&#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00; &#x/MCI; 0 ;&#x/MCI; 0 ;warga. Hal ini perlu diperhatikan agar para pengunjung merasa nyaman meninggalkan kendaraan nya di lahan parkir yang disediakan oleh warga setempat maupun dinas terkait. Saran Dalam penulisan kertas karya ini penulis memberikan saran sebagai berikut: Penulis berharap dinas terkait yang mengelola objek wisata Taman Wisata Alam (TWA) Sicike-cike ini bekerja sama dengan masyarakat setempat maupun dengan Dinas Pariwisata atau Pemerintah Daerah untuk meningkatkan fasiltas wisata. Peningkatan tesebut meliputi pemahaman standart operasional penggunaan fasilitas wisatawan dan penambahan fasilitas wisata. Penulis menyarankan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA)masyarakat sekitar, pemerintah daerah, Dinas Kehutanan, BASARNAS, agarbekerja sama danselalu memberikan solusi maupun edukasi kepada masyarakat setempat dan para pengunjung agar tetap menjaga kelestarian lingkungan, kebersihan, etika dan tata krama saat berkunjung di objek wisata karena objek wisata Sicikecike ini Banyaknya instansi-instansi yang harus ikut menjaga, melestarikan, mempromosikan, meningkatkan objek wisata Sicike-cike ini agar objek wisata ini bisa menjadi salah satu objek wisata yang paling unggul di Kabupaten Dairi. Instansi terkait juga harus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat sekitar dan para pengunjung tentang kekayaan alam Sicike-cike ini agar saling menjaga, saling melestarikan kekayaan alam yang di miliki objek wisata ini. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ��35 &#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00;&#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00; &#x/MCI; 0 ;&#x/MCI; 0 ;BAB V PENUTUP Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diperoleh dari kertas karya ini adalah: Objek wisata Taman Wisata Alam (TWA) Sicike-cike sangat minim fasilitas menjadikan para wisatawan luar dan wisatawan lokal kurang tertarik dengan objek wisata ini. Kamar mandi yang kurang memadaidi objek wisata menjadikan para wisatawan kurang nyaman dan fasilitas ini tentunya sangat berguna untuk menjaga kebersihan dan etika para pengunjung agar tidak buang air kecil/besar dengan sembarangan, apalagi objek wisata ini masih dianggap sakral oleh masyarakat setempat.Pondok kecil yang masih hanya ada satu disamping danau Sicike-cike membuat para pengunjung yang berkunjung berdesakan mencari tempat berteduh, tempat beristirahat, dan tempat menikmati objek wisata ini.Hal ini

25 perlu dipertimbangkan oleh dinas terkait
perlu dipertimbangkan oleh dinas terkait untuk ke depan nya.Warung yang seharusnya ada di objek wisata ini karena jarak tempuh yang lumayan jauh dari daerah pemukiman dan hanya bisa dilalui dengan jalan kaki dari Desa Lae Hole II ke objek wisata.Tentu para pengunjung juga memerlukan beberapa makanan ringan, atau pun minuman ringan untuk melepas dahaga para Lahan parkir yang belum ada dan juga hal yang harus diperhatikan oleh dinas terkait karena jarak yang lumayan jauh dari objek wisata membuat para pengunjung cemas dengan kendaraan yang diparkir kan di daerah pemukiman UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ��34 &#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00;&#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00; en-US&#x/Lan;&#xg 00;&#x/Lan;&#xg 00;beberapa fasilitas agar tempat wisata alam itu dapat dikatakan sebagai tempat wisata alam yang baik adalah sebagai berikut : 1. Toilet bersih. Tempat santai yang nyaman. Ruang hijau yang sesuai. Tempat makan yang bersih Akses jalan yang bagus. Toko oleh-oleh dan souvenir. Tempat menginap yang nyaman. Tempat parkir yang memadai. Mushola yang bersih. 10. Angkutan umum yang memadai. 11. Aturan yang jelas dan tegas. 12. Tempat sampah yang memadai. 13. Petugas keamanan. 14. Instruktur / pemandu. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ��33 &#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00;&#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00; &#x/MCI; 0 ;&#x/MCI; 0 ; Warung juga sangat diperlukan diobjek wisata ini karena objek wisata ini lumayan jauh dari daerah pemukiman dan hanya dapat dilalui dengan jalan kaki. Tentunya warung ini juga bisa sebagai pelengkap hal-hal yang dibutuhkan oleh para wisatawan. Warung ini juga harus dapat menyediakan seperti makanan ringan, minuman, mie rebus, mie goreng disamping itu juga berguna untuk menambah kepuasan para pengunjung dan dapat menikmati objek wisata tersebut. Pondok-pondok keciladalah halyang harus di pertimbangkandi sekitar objek wisata ini juga sangatpenting bagi para wisatawan dan dapat menarik daya tarik para wisatawan untuk berkunjung ke objek wisata ini. Pondok kecil ini juga dapat digunakan para wisatawan untuk beristirahat sejenak, menikmati objek wisata, tempat berteduh, tempat manggangmanggang, tempat menyimpan barang dan tentu juga menambah kenyamanan para pengunjung. Objek wisata ini yang lumayan jauh dari pemukiman warga setempat dan lokasi objek wisata ini yang hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki membuat para wisatawan yang membawa kendaraan pribadi mobil maupun sepeda motor menjadi berhati-hati dan cemas. Hal ini di kaitkan karena jarak tempat parkir ke lokasi objek wisata harus memarkirkan kendaraan nya di perumahan warga setempat. Untuk itu dinas terkait kedepan nya perlu m

26 empertimbangkan lahan parkir yang aman b
empertimbangkan lahan parkir yang aman bagi para wisatawan yang berkunjung. Dengan pengembangan fasilitas di objek wisata tentu akan menambah daya tarik wisatawan dan kenyamanan wisatawan untuk berkunjung ke objek wisata Taman Wisata Alam (TWA) Sicike-cike ini. asilitas yang mendukung wisatawan luar negeri maupun lokal, untuk menambah daya tarik wisatawan luar negeri maupun lokal, sangat diperlukan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ��32 &#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00;&#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00; &#x/MCI; 0 ;&#x/MCI; 0 ;terjun yang indah, terdapat juga jenis-jenis tanaman yang harus dilindungi seperti bunga Arnold Reflesia, bunga Anggrek, dan kantong semar. Untuk itu perlu diperbanyak sosialisasi dan arahan kepada para pengunjung untuk menjaga hal hal yang tidak di inginkan yang merusak ekosistem objek Taman Wisata Alam (TWA) Sicike-cike ini. Objek wisata ini juga mempunyai danau yang memiliki kedalaman sekitar kurang lebih 200 M menurut masyarakat setempat, oleh karena itu ada juga hal yang harus dijaga para dinas terkait untuk mencegah h-hal yang tidak di inginkan terjadi di lokasi objek wisata ini. Karena biasanya para pengunjung maupun wisatawan mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Kekayaan alam yang dimiliki objek wisata ini juga hal yang harus dijaga Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) karena para pengunjung banyak yang tidak mengetahui mana tumbuhan yang di lindungi dan dinas terkait juga perlu melakukan edukasi. Sosialisasi dan Edukasi juga perlu dilakukan dinas terkait kepada para wisatawan maupun para masyarakat setempat untuk menjaga kekayaan alam yang dimiliki objek wisata ini. Sedangkan untuk fasilitas kamar mandiyang layakjuga harus diadakan para dinas terkait berhubung objek wisata ini masih dianggap sakral oleh masyarakat setempat dan merupakan sejarah marga suku Pakpak. Oleh sebab itu kamar mandi merupakan salah satu fasilitas yang sangat diperlukan di objek wisata iniuntuk menjaga kebersihan dan etika para pengunjung agar tidak membuang air kecil dan besar di sembarang tempat dan tentunya untuk menjaga kenyamanan para wisatawan luar dan lokal yang berkunjung ke objek wisata ini. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ��31 &#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00;&#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00; en-US&#x/Lan;&#xg 00;&#x/Lan;&#xg 00;fasilitas di objek Taman Wisata Alam (TWA) Sicike-cike ini agar dapat menarik daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke tempat wisata ini dan membuat para pengunjung nyaman dengan fasilitas yang memadai di objek wisata ini.4.2 Pengembangan Fasilitas di Objek Wisata Sicike-cike Objek wisata Taman Wisata Alam (TWA) Sicike-cike ini sangat minim fasilitas dan kur

27 angnya perhatian dari dinas terkait Bala
angnya perhatian dari dinas terkait Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Ada beberapa fasilitas yang sangat diperlukan di objek wisata ini gunanya untuk menarik daya tarik witawan untuk berkunjung ke objek wisata ini. Untuk masuk ke objek wisata ini tidak ada pungutan retribusi yang dilakukan oleh dinas terkait, hal ini merupakan satu hal yang harus dipertimbangkan oleh dinas terkait untuk menjaga kebersihan objek wisataRetribusi dapat berbentuk uang kebersihan atau pun tiket masuk untuk memasuki objek wisata ini. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) juga sudah memiliki pos jika ingin masuk ke objek wisata Sicike-cike ini, namun ada beberapa hal yang harus dibuat oleh dinas terkait guna untuk menjaga kebersihan lingkungan, membuat peraturan, memberi arahan, memperbanyak pengawasan, menambah petunjuk, memberi arahan untuk sopan di objek wisata dan membuat arahan untuk tidak merusak lingkungan. Hal yang harus diperlukan untuk menjaga hal yang tidak di inginkan, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) harus memberikan sosialisasi dan arahan kepada wisatawan yang mau berkunjung ke objek wisata ini. Karena di objek wisata ini, selain dari pemandangan yang indah, danau yang indah, air UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ��30 &#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00;&#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00; &#x/MCI; 0 ;&#x/MCI; 0 ;sangat diperlukan oleh wisatawan untuk menikmati indahnya objek wisata dan menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman-temannya. 4.1.2 Fasilitas Kamar Mandi di Objek Wisata Sicike-cike Di objek wisata Taman Wisata Alam (TWA) Sicike-cike ini kita juga dapat menemukan sebuah kamar mandi yang kurang terurus, berdinding papan dan air yang kurang memadai membuat kamar mandi tersebut jorok. Kamar mandi juga menjadi salah satu fasilitas yang sangat berpengaruh terhadap kenyamanan pengnjung. Jumlah kamar mandi yang cukup sangat berpengaruh terhadap kepuasan wisatawan. Kamar mandi bukan hanya untuk mengganti pakaian saja, namun bisa juga buang air kecil dan besar. Untuk itu kebersihan kamar mandi sangat perlu dijaga dinas terkait dan wisatawan Fasilitas kamar mandi yang belum layakdi objek wisata ini tentu menyebabkan para wisatawan menjadi kurang nyaman menggunakan kamar mandiyang ada di objek wisata Sicikecike ini. Objek wisata Sicikecike ini yang masih sakral di anggap masyarakat sekitar dan wisatawan yang berkunjung tentu sangat diperlukan kamar mandi untuk tempat para wisatawan buang air kecil dan besar untuk menjaga etika para wisatawan dan para pengunjung. Fasilitas ini adalah suatu aspek yang menjadi satu alat ukur kepuasan para wisatawan yang berkunjung, untuk itu para dinas terkait perlu meninjau hal-hal yang penting untuk diadakan di objek wisata ini guna untuk menarik daya tarik wisatawan

28 luar maupun lokal untuk berkunjung. Dari
luar maupun lokal untuk berkunjung. Dari uraian diatas kita dapat menyimpulkan fasilitas yang ada di objek Taman Wisata Alam (TWA) Sicikecike ini yaitu pondok peristirahatan dan kamar mandi yang kurang terurus. Oleh karena itu perlunya pengembangan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ��29 &#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00;&#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00; &#x/MCI; 0 ;&#x/MCI; 0 ; Fasilitas di objek wisata Taman Wisata Alam (TWA) Sicike-cike ini sangat dibutuhkan karena sangat menambah daya tarik wisatawan, kepuasan para wisatawan yang berkunjung, dan meningkatkan jumlah wisatawan yang datang ke objek wisata ini. Adapun fasilitas yang belum tersedia dan harus dikembangkan perti, kamar mandiyang layak pakai, warung/kedai, pondokpondok kecil, dan lahan parkir.4.1.1 Fasilitas Pondok Peristrahatan Wisatawan Fasilitas Pondok di objek wisata ini masih hanya ada satu bangunan yang berdinding tembok berlantai dua, hal ini merupakan salah satu daya tarik bagi wisatawan. Fasilitas pondok yang memadai dan layak digunakan sebagai tempat beristrahat dan berteduh akan menambah kenyamanan bagi wisatawan.Kegiatan wisatawan dalam menikmati fasilitas pondok tersebut seperti, manggang-manggang didepan pondok, tempat beristirahat, tempat barang bawaan wisatawan, tempat menikmati objek wisata, tempat menikmati makanan yang dibawa dari luar kawasan objek wisata Taman Wisata Alam (TWA) Sicike-cike. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang menyediakan fasilitas pondok bisa saja mengenakan uang sewa untuk pemakaian pondok peristirahatan untuk uang kebersihan dan meningkatkan fasilitas lain nya di objek wisata Sicike-cike ini. Fasilitas Pondok ini juga sangat dibutuhkan disekitar area danau Sicike-cike ini ataupun disekitar Air Terjun Sicike-cike ini untuk menarik daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke tempat wisata ini dan lebih menikmati panorama alam dan keindahan alam Sici-cike ini. Fasilitas ini merupakan satu aspek yang UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ��28 &#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00;&#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00; en-US&#x/Lan;&#xg 00;&#x/Lan;&#xg 00;BAB IVPEMBAHASAN 1 Fasilitas Wisata di Taman Wisata Alam (TWA) Sicikecike Desa Lae Hole Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi.Objek wisata Taman Wisata Alam (TWA) Sicike-cike ini adalah suatu hutan suaka alam yang ada di desa Lae Hole II Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi. Objek wisata Sicike-cike ini juga memiliki nuansa alam yang sejuk dan indah, ditambah lagi dengan dinobatkannya objek wisata ini menjadi sebagai surga kantong semar terbanyak di dunia. Fasitas objek wisata Sicikecike saat ini berada dibawah pengelolaan BalaiKonservasi Sumber Daya Alam (BKSDA),

29 dimana dinas ini adalah berada dibawah D
dimana dinas ini adalah berada dibawah Dinas Kehutanan yang memiliki struktur dan anggaran yang ada dari Pemerintah Pusat untuk agendaagenda yang diperlukan dinas Balai Konservasi Sumber Daya Alam yang ada di desa Lae Hole II Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi. Pengelola objek wisata Sicikecike ini kurang mementingkan fasilitas untuk kenyamanan para wisatawan luar maupun wisatawan lokal yang ang berkunjung. Objek wisata Sicike-cike ini tentunya kurang dinikmati oleh para wisatawan luar dan lokal yang datang berkunjung ketempat ini karena kurangnya fasilitas yang ada di objek wisata Taman Wisata Alam (TWA) Sicike-cike ini. Kegiatan yang harus dinikmati para wisatawan adalah menikmati indahnya objek wisata ini seperti mandi-mandi di Air terjun Sicike-cike, manggang-manggang bersama keluarga dan teman di pinggir danau Sicike-cike dan kegiatan lain nya. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ��27 &#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00;&#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00; &#x/MCI; 0 ;&#x/MCI; 0 ;menukmati suasana dan menyediakan tikar bagi wisatawan yang tidak mendapatkan pondok kecil untuk memandang indahnya Objek wisata Taman Wisata Alam (TWA) Sicike-cike ini. Lahan parkir juga hal yang harus diperhatikan agar dapat menampung jumlah kendaraan yang digunakan wisatawan yang berkunjung dan untuk menambah keamanan dan kenyamanan bagi para wisatawan yang berkunjung maupun wisatawan lokal dan wisatawan luaryang membawa kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Hal ini tersebut berkaitan dikarenakan jarak tempuh yang lumayan jauh dari objek wisata ke tempat parkir kendaraan para pengunjung yang datang. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ��26 &#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00;&#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00; &#x/MCI; 0 ;&#x/MCI; 0 ;3.4.1 Fasilitas Objek Taman Wisata Alam (TWA) Sicike-cike Fasilitas di objek wisata ini tentu sangat dibutuhkan untuk kepuasan para wisatawan lokal dan wisatawan luar yang datang untuk berkunjung. Fasilitas dapat berupa suatu barang, tempat, suasana, kenyamanan, dan pelayanan yang baik.Fasilitas yang tersedia di objek wisata Sicikecike ini masih banyak yang perlu di adakan dan dikembangkan. Fasilitas yang diperlukan seperti, kamar mandiyang bersih dan layak pakai, warung/kedai, pondokpondok kecil, dan lahan parkir, dimana fasilitas tersebut belum ada, perlu pengembangan dantentu sangat mempengaruhi kenyamanan para wisatawan. Kamar mandi yang belum layak digunakandi objek wisata ini merupakan salah satu fasilitas yang sangat penting untuk menjaga kebersihan objek wisata dan kenyamanan para wisatawan luar dan lokal yang berkunjung. Dimana tempat ini yang masih dianggap sakral oleh para masyarakat sekita

30 r tentu menjadi suatu masalah apabila ti
r tentu menjadi suatu masalah apabila tidak di bangun sebuah kamar mandi yg layak pakai untuk menjaga etika para pengunjung yang datang. Warung/kedai yang belum tersedia di objek wisata ini merupakan satu aspek yang sangat dibutuhkan oleh para wisatawan untuk menikmati indahnya objek wisata Sicike-cike ini. Selain dari jarak yang harus ditempuh oleh para wisatawan luar maupun wisatawan lokal tentunya membuat para wisatawan lelah atau dehidrasi, warung/kedai inilah jadi pelepas dahaga para pengunjung dan juga dapat menambah mata pencarian para masyarakat sekitar. Pondok pondok kecil yang belum memadai di Objek wisata ini. Namun, -pondok kecil ini merupakan daya tarik wisatawan yang berkunjung untuk UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ��25 &#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00;&#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00; &#x/MCI; 0 ;&#x/MCI; 0 ;3.4 Taman Wisata Alam (TWA) Sicike-cike Taman Wisata Alam (TWA) Sicike-cike ini adalah salah satu objek wisata yang terletak di desa Lae Hole II, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi. Objek wisata ini merupakan salah satu hutan suaka alam yang berada dibawah pengelolaan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA). Luas objek Taman Wisata Alam (TWA) Sicike-cike ini mempunyai luas kurang lebih 575 Ha, dimana objek wisata ini memiliki 3 Danau dan 1 Air terjun yang berjarak sekitar 1000 M antara objek wisata yang satu dengan objek wisata yang lain nya. Obek Taman Wisata Alam ini sudah memiliki petunjuk jalan yang sudah dilengkapi disetiap jalur untuk menuju akses objek Wisata lain nya, di Sicike-cike ini. Jalur yang digunakan untuk menuju lokasi ini adalah dengan berjalan kaki, dan dimana jalur menuju lokasi objek wisata sudah dibangun dinas terkait berupa jalan seluas kurang lebih 30 cm untuk mempermudah akses ke lokasi tersebut. Ojek wisata Sicike-cike ini sudah mempunyai fasilitas seperti tempat persinggahan dan tempat untuk menatap danau yang dibangun berlantai 2 oledinas terkait di pinggir Danau Sicike-cike. Sicike-cike ini dulu pernah dilakukan penelitian oleh para ilmuwan dunia, dan objek wisata ini juga di nobatkan sebagai Surga kantosemar terbanyak di dunia. Objek wisata Sicikecike ini juga dikunjungi oleh wisatawan luar dan lokalamun Sicikecike ini belum cukup terkenal sehingga hanya sebagian orang yang mengetahui Obek Taman Wisata Alam (TWA) Sicikecike ini. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ��24 &#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00;&#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00; en-US&#x/Lan;&#xg 00;&#x/Lan;&#xg 00;3.&#x/MCI; 1 ;&#x/MCI; 1 ;3.1 Demografi Desa Lae Hole IIDesa Lae Hole ini adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Parbuluan di Kabupaten Dairi, desa ini mempunyai jumlah

31 penduduk sekitar 944 jiwa. Luas pemukim
penduduk sekitar 944 jiwa. Luas pemukiman 9 Ha/m2, luas persawahan 201,2 Ha/m2, luas perkebunan 101,4 Ha/m2, luas pekarangan 12 Ha/m2, dan luas pemakaman umum 1 Ha/m2. Total keseluruhan penduduk 332 Ha/m2. Berdasarkan luas daerah desa Lae Hole II dataran rendah hampir sama dengan luas dataran tinggi, dan dapat disimpulkan bahwa desa ini berada di perbukitan yang lumayan datar. Desa Lae Hole II memiliki banyak lokasi wisata yang tidak semua orang mengetahuinya, seperti Danau Sicike-cike, Air terjun Sicike-cike, panorama sawah. Lokasi wisata yang paling sering dinikmati oleh wisatawan lokal adalah Danau Sicike-cike dan Air terjun nya. Objek wisata Taman Wisata Alam (TWA) Sicike-cike ini juga dapat di manfaatkan oleh masyarakat desa Lae Hole II sebagai sumber mata pencarian untuk melanjutkan kelangsungan hidup dengan berjualan dan menjaga kelestarian dan keasrian Taman Wisata Alam (TWA) Sicike-cike. 3.3.2 Kebudayaan Desa Lae Hole II Kehidupan masyarakat desa Lae Hole II selalu dikaitkan dengan kebiasaan adat istiadat yang telah diwarisi turun temurun dari para leluhurnya namun tidak terlepas dari ajaran agama yang dianut oleh masyarakat desa Lae Hole II, hal ini tampak dari kehidupan beragama dan saling berdampingan dengan perbedaan. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 23 1 Parbuluan I 1.516 1.469 2.985 639 2 Parbuluan II 458 478 936 201 3 Parbuluan III 1.002 1.031 2.033 398 4 Parbuluan IV 1.482 1.545 3.027 786 5 Parbuluan V 740 745 1.485 274 6 Parbuluan VI 1.957 2.018 3.975 851 7 Lae Hole 994 948 1.942 430 8 Lae Hole I 323 380 703 285 9 Lae Hole II 463 481 944 235 10 Bangun 588 863 1.451 438 11 Bangun I 951 946 1.897 402 Jumlah 10.474 10.904 21.378 4.939 ( Sumber : Data Kecamatan Parbuluan 2018 ) 3 Latar Belakang Desa Lae Hole IIDesa Lae Hole II ini adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Desa ini memiliki objek wisata yang menari seperti Obek Taman Wisata Alam (TWA) Sicikecike. Penduduk Desa Lae Hole II ini mayoritas adalah petani dan adapun hasil tanaman yang di andalkan di Desa ini adalah Padi, Kopi, Jeruk, Jagung, Sayur manis, Wortel dan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ��22 &#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00;&#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00; &#x/MCI; 0 ;&#x/MCI; 0 ;adalah salah satu objek wisata di Sumatera Utara yang dikelola oleh Bumdes (Badan Usaha Milik Desa). Luas kolam ini yang hampir mencapai 3 ha tersebut dihibahkan pemegang hak ulayat Silima Mpung Marga Capah yang konon merupakan perkampungan nenek moyangnya dan kini telah dibangun fasilitas 2 unit kolam renang berbentuk biola yang merupakan alat musik kesu

32 kaan nenek moyangnya dengan masing masin
kaan nenek moyangnya dengan masing masing kedalaman 50 cm untuk balita dan anak-anak serta 1,2 meter untuk kalangan dewasa. 3.2.1 Letak Geografis Kecamatan Parbuluan Letak geografis Kecamatan Parbuluan adalah sebagai berikut 238''00'' LU 9827'' 9830'' BT dan berada diatas permukaan laut sekitar 700 1.300 meter dengan temperatur 17 20C. Kecamatan Parbuluan juga dipit oleh 2 Kabupaten yang ada di Sumatera Utara yaitu Kabupaten Pakpak Bharat dan Kabupaten Samosir, batasbatasnya yaitu,sebelah utara berbatasan dengaKecamatan Sumbul, sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Siempat Rube, sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Sitinjo dan sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Sianjur Mulamula.2.2 Demografi Kecamatan ParbuluanPenduduk di Kecamatan Parbuluan umumnya adalah suku Pakpak dan mayoritas menganut agama Kristen. Menurut data Kecamatan Parbuluan adalah sebagai berikut: No Nama Desa Jumlah Penduduk (jiwa) Jlh KK Laki - laki Perempuan Jumlah UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ��21 &#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00;&#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00; &#x/MCI; 0 ;&#x/MCI; 0 ;2. Lae Mbilulu terbentang di Kecamtan Tigalingga dan Kecamatan Tanah Pinem serta bermuara di Lae Renun. Lae Sinendang terbentang di Kecamatan Sumbul dan bermuara ke Lae Renun Lae Simbelin terbentang dari Kecamatan Sidikalang menuju perbatasan Kecamatan Siempat Nempu dan Kecamatan Silima Pungga-pungga mengalir ke Provinsi Aceh. Dari empat sungai diatas, Lae Mbilulu merupakan sungai yang masih dimanfaatkan oleh warga setempat untuk aktifitas sehari-hari seperti mandi, mencuci pakaian, mengambil air untuk keperluan sehari-hari, mencuci piring. Lae Mbilulu ini dapat digunakan masyarakat karena airnya bersih, lebar dan tidak dalam, berbeda dengan sungai yang lain seperti Lae Renun, Lae Simbelin karena airnya cukup deras, kotor dan tidak dapat dipergunakan untuk sehari-hari kecuali untuk perairan sawah. KecamatanParbuluanKecamatan Parbuluan adalah salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Dairi memiliki 11 desa yaitu Desa Bangun, Bangun I, Lae Hole, Lae Hole I, Lae Hole II, Parbuluan I, Parbuluan II, Parbuluan III, Parbuluan IV, Parbuluan V, dan Desa Parbuluan VI. Kecamatan Parbuluan juga memiliki potensi wisata yang cukup menarik, seperti Kolam renang wisata Cinendung Mbulan di Desa Bangun I dan sangat menarik bagi wisatawan lokal dan kolam renang wisata ini dikelola oleh Bumdes (Badan Usaha Milik Desa). Pembangunan kolam renang wisata ini digunakan dengan Anggaran Dana Desa (ADD) tahun 2017 tentunya kolam renang wisata ini UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ��20 &#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00;&#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00

33 ; &#x/MCI; 0 ;&#x/MCI; 0 ;Bupati
; &#x/MCI; 0 ;&#x/MCI; 0 ;Bupati terpilih Dr.Eddy Kelleng Ate Berutu dan Wakil Bupati Terpilih Jimmy Andrea Lukita Sihombing, S.H Periode 2019 Wilayah Kabupaten Dairi dibagi menjadi 15 kecamatan, yaitu kecamatan Sidikalang, Sumbul, Pegagan Hilir, Silalahi, Sitinjo, Parbuluan, Siempat Nempu, Siempat Nempu Hilir, Siempat Nempu Hulu, Tiga Lingga, Tanah Pinem, Silima -pungga, Gunung Sitember, Lae Parira, Berampu 8 kelurahan dan 161 desa. (Sumber : id.m.wikipedia.orgLetak Geografis Kabupaten DairiSecara geografis kabupaten terletak pada 215''00'' LU 9800'' 30'' BT. Secara administratif kabupaten dairi diapit oleh 4 kabupaten, yaitu sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Karo, disebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Pakpak Bharat, disebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tenggara, disebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Samosir. Iklim dan cuaca sebagai daerah pertanian dan sebagian besar penduduknya hidup dan ekonominya bergantung pada pertanian, iklim yang sejuk dengan suhu berkisar antara 16 sampai 17 C sangat mempengaruhi hasil tanaman menjadi lebih baik dan tentu menambah keberhasilan pertanian di Kabupaten Dairi. Kabupaten Dairi yang terletak di ketinggian rata-rata 700 s.d 1.200 m diatas permukaan laut, di Kabupaten Dairi jumlah sungai yang cukup banyak dan dipergunakan untuk irigasi teknis, dimana sebagian besar sudah dimanfaatkan menjadi pengairan sawah, perikanan, dan kebutuhan air minum. Adapun sungai terbesar dan dipanjang di Dairi antara lain adalah: Lae Renun terbentang dari Kecamatan Parbuluan sampai Kecamatan Tanah Pinem yang selanjutnya menuju Aceh Tenggara UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ��19 &#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00;&#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00; &#x/MCI; 0 ;&#x/MCI; 0 ;BAB &#x/MCI; 1 ;&#x/MCI; 1 ;III&#x/MCI; 2 ;&#x/MCI; 2 ; en-US&#x/Lan;&#xg 00;&#x/Lan;&#xg 00;GAMBARAN UMUM Sejarah Singkat Terbentuknya Kabupaten Dairi Kabupaten Dairi adalah sebuah kabupaten yang berada di Provinsi Sumatera Utara yang ibukota nya Sidikalang, dulunya Kabupaten ini merupakan Kabupaten yang lumayan besar dengan Sumber Daya Alam yang sangat memadai dan juga memiliki beberapa objek wisatayang lumayan terkenal. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 192.780 Ha, yaitu sekitar 2,69 % dari luas Provinsi Sumatera Utara dan berpenduduk kurang lebih 300.000 jiwa. Terletak sejauh 120 km dari kota Medan, ibu kota Provinsi Sumatera Utara Wilayah aten Dairi dan penduduk di Kabupaten Dairi umumnya adalah suku Pak pak dan mayoritas menganut agama Kristen. Namun, pada 25 Februari 2003 Kabupaten ini kemudian dimekarkan menjadi dua kabupaten, yaitu Kabupaten Dairi sebagai Kabupaten induk dan Kabupaten Pakpak Bharat dan Kabupaten Humbang Hasundutan. Berdasarkan surat Residen Tapanul

34 i Nomor 1256 tanggal 12 September 1947
i Nomor 1256 tanggal 12 September 1947 maka ditetapkan Paulus Manurung sebagai Kepala Daerah Tk. II pertama di Kabupaten Dairi. Dengan demikian , Paulus Manurung, seorang Ahli Hukum dari Medan, Ketua Pengadilan Tebing Tinggi, Pendidik, dan merupakan Bupati Pertama Kabupaten Dairi. Setelah itu Pada kesempatan pertama Bupati Kepala Daerah Dairi terpilih dengan suara terbanyak adalah Mayor Raja Nembah Maha pada tanggal 2 Mei1964, sejak saat itu lah dimulai Pemerintahan Kabupaten Dairisampai saat ini dan sekarang UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ��18 &#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00;&#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00; &#x/MCI; 0 ;&#x/MCI; 0 ;Pengembangan pariwisata harus memperlihatkan dengan cermat pengadaan objek dan daya tarik wisata. Objek yang ada harus benar-benar orisional, dan eksekutif. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ��17 &#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00;&#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00; &#x/MCI; 0 ;&#x/MCI; 0 ; Mengembangkan suatu usaha atau suatu jenis profesi maka seorang pengelola usaha harus memiliki gembaran dan tujuan yang ingin dicapai, sehingga membantu pengelola tersebut untuk membuat sebuah strategi usaha.Strategi adalah suatu upaya dalam mempersiapkan segala kegiatankegiatan agar sesudengan tujuan yang di inginkan. Strategi dapat juga berupa suatu proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Oleh karena itu, pada hakekatnya terdapat pada setiap jenis usaha manusia. Kesimpulannya strategi adalah suatu upaya penyusunan program baik program yang sifatnya umum maupun yang spesifik, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam bidang pariwisata seorang pengelola juga harus memiliki strategi pariwisata, seperti pengelolaan lahan, pemanfaatan keunikan tempat, sampai kepada peningkatan fasilitas yang ada. Pentingnya pengembangan pariwisata adalah untuk menghindari kejenuhan pengunjung karena fasilitas dan keunikan yang ada hanya itu saja dan tidak dapat mengikuti perkembangan jaman yang ada. Menurut Getz (1987) ada 2 hal yang harus dipersiapkan oleh seorang pengelola untuk mengembangkan pariwisatanya, seper 1. Sesuatu yang dapat dibeli Artinya tempat tersebut harus tersedia fasilitas untuk berbelanja, terutama barang souvenir dan kerajinan rakyat yang dapat menjadi kenangan sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang ketempat asal wisatawan. Ketersediaan souvenir sangat membantu pengenalan objek dan daya tarik wisata kepada masyarakat luas karena souvenir yang dibeli wisatawan akan di bawa pulang ketempat tinggal nya. Oleh karena itu pengembangan pariwisata perlu mengusahakan supaya souvenir yang dijual benar-benar dapat menimbulkan

35 kesan yang menyenangkan bagi yang mendap
kesan yang menyenangkan bagi yang mendapatkanya. 2. Sesuatu yang dapat dilihat Artinya tempat tersebut harus mempunyai daya tarik atau objek wisata yang berbeda dengan daerah lain, daerah itu harus mempunyai daya tarik dan atraksi wisata yang hanya dapat di saksikan di daerah itu. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ��16 &#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00;&#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00; &#x/MCI; 0 ;&#x/MCI; 0 ; 1. Keunikan Keunikan merupakan kombinasi kelangkaan dan daya tarik yang khas melekat pada suatu objek wisata. Hal ini merupakan keunggulan produk dalam persaingan pasar. 2. Otensitas Otensitas merupakan sebuah kategori nilai yang memadukan sifat almiah, eksotis, dan bersahaja dari suatu daya tarik ekowisata. 3. Originalitas Originalitas mencerminkan keaslian atau kemurnian, yakni seberapa jauh suatu produk tidak terkontiminasi oleh atau tidaknya mengadopsi nilai atau model dengan nilai aslinya. 4. Keragaman Keragaman/diversitas produk adalah keanekaragaman produk dan jasa yang ditawarkan. Pengembangan Pengembangan adalah cara seseorang untuk meningkatkan kemampuan, fasilitas, pelayanan, dan juga memberikan suatu perubahan dari yang sebelumnya ke arah yang lebih baik. Menurut JBadudu (1994) “... pengembangan adalah hal, cara atau hasil kerja mengembangkan. Sedangkan mengembangkan berarti membuka, memajukan, menjadikan maju dan bertambah baik”. Sedangkan menurut Andrew (1981) “... pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan, teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/jabatan melalui pendidikan dan latihan”. Pengunjung yang datang agar tidak merasa bosan dalam menikmati suasana di objek wisata, ada baiknya pengelola melakukan pengembangan terhadap tempat wisatanya, baik berupa objek wisatanya ataupun fasilitasnya. Sehingga dengan berkembangan atau perubahan yang dibuat oleh pengelola menjadi suatu daya tarik bagi pengunjung, baik yang dibuat oleh pengelola menjadi suatu daya tarik bagi pengunjung, baik yang sudah dibuat oleh pengelola menjadi suatu daya tarik bagi pengunjung, baik yang sudah pernah berkunjung maupun yang masih ingin datang berkunjung. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ��15 &#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00;&#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00; &#x/MCI; 0 ;&#x/MCI; 0 ; berpartispasi dalam kegiatan yang tersedia di daerah tujuan wisata tersebut. Banyak sekali jenis fasilitas yang mendukung wisatawan untuk berkunjung ketempat pariwisata tujuannya. Menurut Yoeti (2003:5) yang menjadi fasilitas untuk tempat wisata alam yang baik adalah sebagai berikut : Toilet bersih. Tempat santai yang nyaman. Ruang hij

36 au yang sesuai. Tempat makan yang bersih
au yang sesuai. Tempat makan yang bersih Akses jalan yang bagus. Toko oleh-oleh dan souvenir. Tempat menginap yang nyaman. Tempat parkir yang memadai. Mushola yang bersih. 10. Angkutan umum yang memadai. 11. Aturan yang jelas dan tegas. 12. Tempat sampah yang memadai. 13. Petugas keamanan. 14. Instruktur / pemandu. Daya Tarik WisataDaya tarik wisata adalah segala sesuatu yang mempunyai daya tarik, keunikan dan nilai yang tinggi, yang menjadi tujuan wisatawan datang ke suatu daerah tertentu. Menurut Pendit (1994) “... daya tarik wisata sebagai segala sesuatu yang menarik dan bernilai untuk dikunjungi dan dilihat”. Sedangkan menurut Yoeti (2003) “... daya tarik wisata atau “tourist atraction” yaitu segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi orang untuk mengunjungi suatu daerah tertentu”. Daya tarik dari pariwisata biasanya berbeda-beda, tergantung jenis pariwisatanya. Tetapi pada umumnya daya tarik yang paling utama dari pariwisata adalah pelayanan yang baik dan fasilitas yang memenuhi standar tempat wisata. Daya tarik wisata harus memiliki 4 hal menurutPendit 1994), diantaranya: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ��14 &#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00;&#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00; &#x/MCI; 0 ;&#x/MCI; 0 ;memungkinkan wisatawan memperoleh kesegaran jasmaniah dan rohaniah, mendapatkan pengetahuan dan pengalaman serta menumbuhkan inspirasi dan cinta. Pariwisata juga tidak lepas dari beberapa kegiatan, agar para wisatawan tidak mudah merasa bosan ketika berwisata di suatu objek wisata. Arief (2001) membagi kegiatan wisata alam menjadi beberapa contoh, yaitu: 1. Wisata Maritim atau Bahari. Wisata Maritim atau Bahari adalah kegiatan wisata yang selalu dikaitkan dengan air seperi: olahraga di air, lebih-lebih di danau, pantai, teluk, atau laut seperti memancing, berlayar, menyelam sambil melakukan pemotretan, komptesi berselancar, balapan mendayung, melihat lihat taman laut dengan pemandangan indah di bawah permukaan air serta berbagai rekreasi perairan Karibia, Hawaii, Tahiti, Fiji dan sebagainya. 2. Wisata Cagar Alam (Taman Konservasi) Wisata Cagar Alam atau Taman Konservasi ini adalah wisata hayati untuk melihat pohon atau tanaman dan hewan-hewan dalam habitat tertentu, dan ini biasanya ada tour guide dari pemerintah setempat. 2.3 Fasilitas Pariwisata Bagi wisatawan sangat dibutuhkan kenyamanan dan kepuasan dalam menikmati suatu objek wisata, maka pengelola tempat wisata tersebut harus menjaga dan meningkatkan fasilitas dan kualitas dari tempat wisata tersebut. Sedangkan arti dari fasilitas sendiri adalah sarana dan prasarana yang memudahkan dan melancarkan terlaksananya suatu kegiatan. Sangat banyak bentuk fasilitas dalam bidang usaha wisata. Fasilitas wisata merupakan saran pe

37 nunjang yang dapat menciptakan rasa meny
nunjang yang dapat menciptakan rasa menyenangkan yang disertai dengan kemudahan dan pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam menikmati produk wisata yang ditawarkan, Yoeti (2003:56) mengatakan : Fasilitas pariwisata adalah semua fasilitas yang fungsinya memenuhi kebutuhan wisatawan yang tinggal untuk sementara waktu didaerah tujuan wisata yang dikunjunginya, dimana mereka dapat santai menikmati dan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ��13 &#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00;&#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00; &#x/MCI; 0 ;&#x/MCI; 0 ;kesuatu daerah atau tempat wisata tertentu. Yoeti () juga membagi jenis pariwisata berdasarkan saat dan waktu berkunjung.Seasonal Tourism Yaitu jenis pariwisata yang kegiatanya berlangsung pada musim-musim tertentu. Termasuk kedalam kelompok SummerTourism atau Winter Tourism, yang biasanya di tandai dengan kegiatan olahraga. Occasional Tourism Yaitu jenis pariwisata dimana perjalanan wisatanya dihubungkan dengan kejadian maupun suatu events. Berdasarkan pengertian pariwisata tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pariwisata adalah gerakan atau perjalanan menuju satu daerah yang dilakukan oleh seseorang wisatawan atau lebih dalam jangka waktu pendek dengan tujuan untuk mencari kesenangan atau sekedar ingin tahu maupun menambah pengalaman bukan untuk mencari nafkah atau upah. ariwisata Alam/Ekowisata.Berdasarkan jenis pariwisata yang berbentuk alami, maka akan dibahas mengenai pariwisata alam saja. Jika membahas pariwisata alam maka yang terlintas di benak masyarakat adalah mengenjungi tempat yang masih belum banyak tersentuh oleh polusi dan keindahannya berasal dari alam itu sendiri. Contoh wisata alam dapat berupa sungai, hutan, gunung, danau bahkan laut. Arief (2001) mengatakan : Pariwisata alam adalah sebuah wadah rekreasi atau tempat berlibur yang berasal dari alam atau alam yang sudah di budidayakan menjadi tempat rekreasi. Sedangkan wisata alam sendiri adalah bentuk kegiatan rekreasi dan pariwisata yang memanfaatkan potensi sumber daya alam, baik dalam keadaan alami maupun setelah ada usaha budidaya, sehingga UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ��12 &#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00;&#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00; &#x/MCI; 0 ;&#x/MCI; 0 ; 1. Pariwisata lokal () Pariwisata lokal adalah pariwisata setempat yang mempunyai ruang lingkup relatif sempit dan terbatas dalam tempat-tempat tertentu saja. 2. Pariwisata Regional (Regional Tourism Pariwisata regional adalah pariwisata yang berkembang disuatu tempat atau daerah ruang lingkupnya lebih luas bila dibandingkan dengan lokal tourism, tetapi lebih sempit bila dibandingkan dengan national tourism. Pariwisata Nasional (National

38 Tourism Pariwisata nasional dalam arti s
Tourism Pariwisata nasional dalam arti sempit yaitu kegiatan pariwisata yang berkembang dalam wilayah suatu negara. Pengertian ini sama halnya dengan pariwisata dalam negeri atau domestic tourism, dimana titik beratnya orang-orang yang melakukan perjalanan wisata adalah warga negara itu sendiri dan warga asing yang berdomisili dinegara tersebut. Regional-International Tourism Regional-International Tourism adalah kegiatan pariwisata yang berkembang di suatu wilayah International yang terbatas, tetapi melewati b-batas lebih dari dua atau tiga negara dalam wilayah tersebut. International Tourism International Tourism yaitu kegiatan pariwisata yang berkembang diseluruh negara didunia termasuk Regional-International Tourism dan National Tourism. Selain dari itu letak geografis pariwisata juga dapat dibagi berdasarkan rentang dan waktu berkunjung, sebentar lamanya seseorang tersebut berkunjung UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ��11 &#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00;&#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00; &#x/MCI; 0 ;&#x/MCI; 0 ;BAB II TINJAUAN TEORI2.1 PariwisataSecara etimologis, kata “pariwisata” diidentikkan dengan kata “tourismdalam bahasa Inggris yang diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali-kali dari satu tempat ke tempat lain. Atas dasar itu pula dengan melihat situasi dan kondisi saat ini pariwisata dapat diartikan sebagai suatu perjalanan terencana yang dilakukan secara individu atau kelompok dari satu tempat ke tempat lain dengan tujuan untuk mendapatkan kepuasan dan kesenangan. Pariwisata menurut Salah Wahab (1992) mengatakan : “Pariwisata adalah sebagai suatu kegiatan kemanusiaan berupa hubungan antar orang baik dari negara yang sama atau antar negara atau hanya dari daerah geografis yang terbatas. Di dalamnya termasuk tinggal untuk memenuhi berbagai kebutuhan kecuali kegiatan untuk memperoleh penghasilan, meskipun pada perkembangan selanjutnya batasan memperoleh penghasilan menjadi kabur”. Pariwisata adalah sejumlah kegiatan, terutama yang ada kaitannya dengan kegiatan perekonomian yang secara langsung berhubungan dengan masuknya, adanya pendiaman dan bergeraknya orang-orang asing keluar masuk suatu kota, daerah atau negara (Herman V, dalam Yoeti, Selain dari pengertian umum dan menurut para ahli pariwisata juga dapat dibagi berdasarkan letak geografisnya, letak geografis yang dimaksudkan disini adalah jenis pariwisata berdasarkan tempat berwisatanya, baik yang berasal dari daerah itu sendiri, dari luar daerah wisata tersebut, ataupun dari luar negara tempatnya berwisata tersebut. Menurut Yoeti () berdasarkan letak geografisnya pariwisata dapat kita bagi menjadi beberapa jenis, yaitu: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ��10 &#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P;&

39 #xagin; tio;&#xn 00;&#x/Att;¬he;&
#xagin; tio;&#xn 00;&#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00; &#x/MCI; 0 ;&#x/MCI; 0 ;1.7 Sistematika Penulisan Agar penulisan kertas karya ini tersusun secara sistematis, penulis membaginya dalam lima Bab yang bertujuan untuk memperoleh suatu susunan yang lebih mudah diikuti dan dipahami. Masing-masing bab menjelaskan topik yang akan diuraikan. Adapun sistematika penulisan kertas karya ini adalah sebagi berikut : BAB I : PENDAHULUAN Pendahuluan terdiri atas latar belakang, pembatasan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN TEORI Pada BAB ini terdiri dari sejarah pariwisata, pengertian pariwisata, solusi pengembangan Objek wisata, daya tarik wisata, wisatawan, dan perilaku wisatawan. BAB III : GAMBARAN UMUM Menjelaskan tentang sarana dan prasarana Objek wisata Taman Wisata Alam (TWA) Sicike-cike serta letak geografis dan demografi objek Wisata Taman Wisata Alam (TWA) Sicike-cike. BAB IV : PEMBAHASAN Pada BAB ini akan dibahas tentang Pengembangan Fasilitas Objek Taman Wisata Alam (TWA) Sicike-cike BAB V : KESIMPULAN Merupakan BAB penutup yang berisikan kesimpulan dan saran dari pembahasan yang telah dilakukan. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ��9 &#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00;&#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00; &#x/MCI; 0 ;&#x/MCI; 0 ;kepariwisataan terutama dalam Pengembangan Fasilitas di Taman Wisata Alam (TWA) Sicike-cike Desa Lae Hole II Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi. 1.5.2 Manfaat Praktis Secara Praktis diharapkan bisa lebih mengetahui Fasilitas apa saja yang ada di Objek Wisata Taman Wisata Alam (TWA) Sicike-cike Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi. 1.6 Metode Penelitian Penulisan kertas karya ini berdasarkan hasil pengamatan dan penilitan terhadap objek yang diteliti agar memberikan suatu fakta yang objektif. Adapun metode yang digunakan penulis dalam penulisan kertas karya ini adalah: Data Primer Data yang diperoleh langsung dari lapangan, melalui observasi (penelitian daerah objek wisata) dan penelitian langsung yang dilakukan di lapangan, sehingga penulis mengetahui situasi dalam mengembangkan objek Taman Wisata Alam (TWA) Sicike-cike dan melalui interview (wawancara) yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan tanya jawab dengan pengelola objek Taman Wisata Alam (TWA) Sicike-cike. Data SkunderData yang diperoleh dari penelitian kepustakaan yaitu penelitian dimana informasidiperoleh dari bukubuku, majalah, artikel,dan sumber pustaka lainnya yang relevan dengan penelitian UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ��8 &#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00;&#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00; en-US&#x/

40 Lan;&#xg 00;&#x/Lan;&#xg 00;1.3 Rumusan
Lan;&#xg 00;&#x/Lan;&#xg 00;1.3 Rumusan MasalahBerdasarkan batasan masalah tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan penulisan ini sebagai berikut: 1. Bagaimana fasilitas di Taman Wisata Alam (TWA) Sicike-cike Desa Lae Hole II Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi? 2. Bagaimana Pengembangan fasilitas di Taman Wisata Alam (TWA) Sicike-cike Desa Lae Hole II Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi? Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan kertas karya ini selain sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Program Studi D-III Perjalanan Wisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, maka tujuan lainnya adalah: 1. Untuk mengetahui Fasilitas di Taman Wisata Alam (TWA) Sicike-cike Desa Lae Hole II Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi. 2. Untuk mengetahui pengembangan fasilitas di Taman Wisata Alam (TWA) Sicike-cike Desa Lae Hole II Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi. Manfaat PenelitianDalam membuat penulisan ini, penulis berharap dapat bermanfaat bagi penulis lain yang hendak melakukan penulisan kertas karya, bermanfaat bagi adikadik DIII Perjalanan Wisata, serta bermanfaat bagi Prodi DIII Perjalanan Wisata, bermanfaat bagi masyarakat luas dan pembaca lain nya.1.5.1 Manfaat TeoritisHasil dari penilitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan fikiran bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dibidang ilmu UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ��7 &#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00;&#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00; &#x/MCI; 0 ;&#x/MCI; 0 ; Kamar mandi umum yanglayak digunakanbelum tersedia di Objek wisata ini menjadikan para pengunjung kebanyakan kurang nyaman dengan minimnya fasilitas di Objek wisata ini. Fasilitas ini adalah fasilitas yang sangat penting untuk menjaga kebersihan di Objek Wisata ini. Warung atau kedai yang belum tersedia di bjek wisata tersebut menjadikan para pengunjung kurang tertarik dengan bjek wisata ini, karena fasilitas ini merupakan sarana yang sangat dibutuhkan untuk menikmati bjek Wisata ini seperti minuman botol, mie rebus, mie goreng, serta berbagai makanan ringan lainnya untuk menambah daya tarik wisatawan yang berkunjung. Lahan parkir juga hal yang harus diperhatikan agar dapat menampung jumlah kendaraan yang digunakan wisatawan yang berkunjung dan untuk menghindari kemacetan serta menambah keamanan dan kenyamanan bagi para wisatawan yang berkunjung maupun wisatawan lokal dan wisatawan luar. Keadaan di objek wisata tersebut yang penulis jumpai pada saat berkunjung kesana seperti yang diuraikan diatas inilah yang membuat penulis tertarik untuk membahas dan menyusun kertas karya sebagai tugas ahir dengan judul : "Pengembangan Fasilitas Taman Wisata Alam (TWA) Sicike cike Desa Lae Hole II Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi".1.2 Batasan MasalahBerdasarkan latar belakang yang t

41 elah di uraikan diatas, maka yang menjad
elah di uraikan diatas, maka yang menjadi batasan masalah dalam penulisan kertas karya ini membahas tentang pengembangan dan peningkatan fasilitas serta kualitas pelayanan di Objek Taman Wisata Alam (TWA) Sicike-cike. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ��6 &#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00;&#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00; &#x/MCI; 0 ;&#x/MCI; 0 ;Nephentes ini. Tak hanya itu saja, bagi anda pecinta bunga anggrek, anda dapat mengexplore kekayaan Taman Wisata Alam (TWA) Sicike cike ini. Tumbuhan lain yang tak boleh dilewatkan begitu saja adalah keberadaan Bunga Raflesia Arnoldi, tumbuhan langka di kawasan pulau Sumatera.Salah satu hal yang belum diperhatikan dalam pengembangan tempat wisata yang sering disebut dengan Taman Wisata Alam (TWA) Sicike-cike di Desa Lae Hole II adalah kurangnya fasilitas yang disediakan di area objek wisata, keterlibatan masyarakat dalam mengembangakan objek wisata tersebut juga masih kurang serta peran pemerintah desa maupun dinas terkait yang belum memadai untuk kegiatan wisatawan di objek wisata tersebut. Pondok-pondok kecil yang belum memadai di objek wisata ini. Namun, -pondok kecil ini merupakan daya tarik wisatawan yang berkunjung untuk menikmati suasana dan menyediakan tikar bagi wisatawan yang tidak mendapatkan pondok kecil untuk memandang indahnya objek wisata Taman Wisata Alam (TWA) Sicike-cike ini. Fasilitas dan kualitas pelayanan dalam pengelolaan objek wisata Taman Wisata Alam (TWA) Sicike-cike ini masih kurang memadai. Karena pada saat pengunjung ramai, segala fasilitas dan pelayanan yang belum tersedia tentu berpengaruh untuk menarik wisatawan yang datang. Fasilitas yang belum memadai merupakan satu faktor yang sangat menghambat para wisatawan untuk berkunjung ke Objek Taman Wisata Alam (TWA) Sicike-cike ini. Fasilitas yang sangat diperlukan seperti, kamar mandi, warung/kedai, pendok-pondok kecil, dalahan parkir. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ��5 &#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00;&#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00; &#x/MCI; 0 ;&#x/MCI; 0 ; Sejarah terbentuknya Danau Sicike-cike ini diceritakan awalnya Raja Naga Jambe dan Permaisuri beru Padang yang mempunyai harta yang sangat kaya raya dengan hasil ladang, sawah yang melimpah, namun Suatu hari Sang Raja memohon izin kepada Permaisuri untuk menikah kembali dan disetujui untuk meminang beru Saraan. Singkat cerita Baho si Pekerja Sang Raja dan Permaisuri disuruh untuk mengantarkan nasi untuk makan ke ladang tempat Raja dan Permaisuri, di tengah jalan Baho kemudian tergiur dan penasaran sehingga menikmati menu Raja dan menkan nasi putih dan tulang tulang nya lalu di bungkus kembali dan disajikan kepada Raja. Sete

42 lah Baho sampai di ladang Raja, Sang Raj
lah Baho sampai di ladang Raja, Sang Raja dan Permaisuri pun terkejut, sedih dan merasa dilecehkan sehingga murka dan kutukan pun tak terbendung hingga terjadi angin kencang hujan lebat diwarnai gemuruh yang sangat dahsyat sehingga tempat mereka tenggelam karena genangan air. Capah meloloskan Raja dari banjir kemudian Raja dan Permaisuri dan ketujuh anak nya berembuk pindah tempat karena tempat mereka sudah menjadi Danau, ahirnya Angkat ke Sidiangkat, Ujung ke Sidikalang, Sinamo ke arah Pakpak, Kudadiri ke Sitinjo, Capah ke Parbuluan, Bintang ke Bintang, Gajah ke arah Pakpak Bharat yang kemudian menyebar hingga sekarang. Begitulah cerita terbentuknya Danau Sicikecike menurut Para Tokoh Adat Pakpak yang di mana para Tokoh Adat tersebut merupakan rumpun organisasi Gema Sicikecike. Taman Wisata Alam (TWA) Sicike cike di Desa Lae Hole II ini pernah menjadi lokasi penelitian dari luar negeri, objek penelitiannya mengukuhkan taman ini sebagai surga kantosemar terkaya di unia. Fakta tersebut tidak berlebihan, dengan mudah anda dapat menemukan tumbuhan bernama latin UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ��4 &#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00;&#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00; &#x/MCI; 0 ;&#x/MCI; 0 ;Dairi yaitu Sidikalang, kita dapat menempuh jarak sekitar ±20 Km ke Objek Wisata tersebut. Jarak tempuh yang harus dilalui dari Desa Lae Hole II menuju Objek Taman Wisata Alam (TWA) Sicike-cike sekitar kurang lebih 5 Km dari Desa Lae Hole II. Dari desa Lae Hole II sudah dibangun jembatan papan yang tinggi nya sekitar ±30 Cm untuk mempermudah akses ke lokasi sekitar setengah jalan atau ±2 Km dan setengah jalan lagi sudah dilengkapi petunjuk jalan untuk mengakses lokasi Objek wisata Taman Wisata Alam (TWA) Sicike-cike. Di Danau Sicike-cike ini di sebagian tempat sudah dilengkapi petunjuk arah menuju Danau 1, Danau 2, Danau 3 dan Air terjun Sicike-cike, menjadikan para pengunjung mudah untuk mengakses lokasi Objek Taman Wisata Alam lain nya. Para pengunjung tempat wisata ini biasanya di dominasi mulai dari ategori emaja bahkan sampai ansia. Para pengunjung yang sekarang sudah hampir mudah mengakses bjek Taman Wisata Alam ini dengan bantuan Dinas terkait telah membuka jalan, membuat tempat persinggahan, membuat tempat untuk beristrahat di bjek isata membuat para pengunjung tidak ragu apabila di guyur hujan. Ditambah dengan jembatan papan yang di bangun Dinas terkait mempermudah para pengunjung agar tidak melalui jalur yang digenangi air di perjalanan. Danau 1 merupakan danau utama dari dua danau yang ada di Objek wisata ini, dan danau ini merupakan danau yang terbesar dari Danau 2 dan Danau 3. Letak ketiga Danau ini terpisah namun saling berdekatan, mitos menyatakan bahwa bagi para pengunjung yang beruntung akan melihat rumah d

43 idasar danau. UNIVERSITAS SUMATERA UTAR
idasar danau. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ��3 &#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00;&#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00; &#x/MCI; 0 ;&#x/MCI; 0 ; Kecamatan Parbuluan juga memiliki potensi wisata yang cukup menarik, seperti Kolam renang wisata Cinendung Mbulan di Desa Bangun dan sangat menarik bagi wisatawan lokal dan kolam renang wisata ini dikelola oleh Bumdes (Badan Usaha Milik Desa). Desa Lae Hole II adalah sebuah desa kecil yang terletak di wilayah Kecamatan Parbuluan, berjarak lebih kurang 146 km dari Kota Medan. Di Desa ini terdapat Taman Wisata Alam (TWA) Sicike-cike yang memiliki daya tarik tersendiri untuk wisatawan karena merupakan tempat yang terkenal akan keindahan danau dan air terjun nya dan dengan udara yang sangat dingin dan sejuk. Luas danau Sicike-cike memiliki luas ±575 Ha, di mana di ekitar bjek Taman Wisata Alam (TWA) memiliki 3 Danau dan 1 Air terjun yang berjarak ± M dari Objek Wisata yang satu ke Objek Wisata lain nya. Danau Sicikecike ini memiliki kedalaman sekitar ±200 M menurut masyarakat setempat. Danau Sicikecike ini merupakan hulu 3 Sungai yaitu Lae Pandaroh, Lae Simblin dan Lae Mbilulu bahkan Lae Pendaroh yang berhulu Danau Sicikecike ini melintasi Objek Taman Wisata Iman (TW. Objek Taman Wisata Alam (TWA) Sicikecike ini berdekatan dengan Objek Taman Wisata Iman (TWI) Selain dikenal dengan Taman Wisata Alam (TWA) Sicike-cike, di desa Lae Hole II ini merupakan salah satu hutan suaka alam, hutan pelestarian alam yang berada dibawah pengelolaan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Danau ini terletak di Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi Provinsi Sumatera Utara. Jarak tempuh yang harus ditempuh dari pusat Ibu kota Kabupaten UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ��2 &#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00;&#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00; &#x/MCI; 0 ;&#x/MCI; 0 ; Wilayah Kabupaten Dairi dibagi menjadi 15 kecamatan, yaitu kecamatan Sidikalang, Sumbul, Pegagan Hilir, Silalahi, Sitinjo, Parbuluan, Siempat Nempu, Siempat Nempu Hilir, Siempat Nempu Hulu, Tiga Lingga, Tanah Pinem, Silima -pungga, Gunung Sitember, Lae Parira, Berampu 8 kelurahan dan 161 desa. Dibidang pariwisata, Kabupaten Dairi dapat ditemukan indahnya nuansa alam pegunungan dengan udara yang sejuk. Di daerah ini juga memiliki potensi wisata alam yang relative besar. Potensi wisata alam tersebut menyangkut beberapa potensi objek wisata yaitu Taman Wisata Iman (TWI), Pantai Silalahi, Panorama Lae Nauli, Panorama Puncak Sidiangkat, Air Terjun Lae Basbas, Danau di atas Gunung Kempawa. Panorama Letter "S", Air Terjun Lae Pendaroh, Rumah Adat Pak-pak, Panorama Silemboyah, Batu Kerbo, Danau Sicike-cike, Air terjun Sicike-

44 cike dan budaya yang sangat luar biasa,
cike dan budaya yang sangat luar biasa, serta daerah ini merupakan daerah yang sangat cocok bagi pecinta alam. Kabupaten Dairi mempunyai 15 Kecamatan di mana salah satu Kecamatan yaitu Kecamatan Parbuluan, di mana kecamatan tersebut saat ini masih dikatakan struktur ekonomi yang agraris, dengan luas wilayah / area (Km2) 235,4 dengan kepadatan penduduk 69 jiwa per km dengan jumlah penduduk 16.253 jiwa, yang menjadi kecamatan nomor 2 terbesar di kabupaten tersebut. Wilayah kecamatan Parbuluan dibagi menjadi 11 Desa yaitu Desa Bangun, Bangun I, Lae Hole, Lae Hole I, Lae Hole II, Parbuluan I, Parbuluan II, Parbuluan III, Parbuluan IV, Parbuluan V, dan Desa Parbuluan VI. Rata rata masyarakat desa tersebut merupakan petani, karena desa-desa tersebut sangat baik untuk penanaman padi, kopi, jeruk, coklat, jagung, dan sayur sayuran. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ��1 &#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00;&#x/Att;¬he; [/; ott;&#xom ];&#x/Typ; /P; gin; tio;&#xn 00; &#x/MCI; 0 ;&#x/MCI; 0 ;BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kabupaten Dairi adalah sebuah kabupaten yang berada di Provinsi Sumatera Utara yang ibukota nya Sidikalang, dulunya Kabupaten ini merupakan Kabupaten yang lumayan besar dengan Sumber Daya Alam yang sangat memadai dan juga memiliki beberapa Objek Wisatayang lumayan terkenal. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 192.780 Ha, yaitu sekitar 2,69 % dari luas Provinsi Sumatera Utara dan berpenduduk kurang lebih 300.000 jiwa. Penduduk di Kabupaten Dairi umumnya adalah suku Pak pak dan mayoritas menganut agama Kristen. Namun, pada 25 Februari 2003 Kabupaten ini kemudian dimekarkan menjadi dua kabupaten, yaitu Kabupaten Dairi sebagai Kabupaten induk dan Kabupaten Pakpak Bharat dan Kabupaten Humbang Hasundutan. Berdasarkan surat Residen Tapanuli Nomor 1256 tanggal 12 September 1947 maka ditetapkan Paulus Manurung sebagai Kepala Daerah Tk. II pertama di Kabupaten Dairi. Dengan demikian , Paulus Manurung, seorang Ahli Hukum dari Medan, Ketua Pengadilan Tebing Tinggi, Pendidik, dan merupakan Bupati Pertama Kabupaten Dairi. Setelah itu ada kesempatan pertama Bupati dan Kepala Daerah Dairi terpilih dengan suara terbanyak adalah Mayor Raja Nembah Maha pada tanggal 2 Mei 1964, sejak saat itu lah dimulai Pemerintahan Kabupaten Dairidansampai saat ini dan sekarang Bupati terpilih Dr.Eddy Kelleng Ate Berutu dan Wakil Bupati Terpilih Jimmy Andrea Lukita Sihombing, S.H Periode 2019 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ��v &#x/MCI; 0 ;&#x/MCI; 0 ; 3.2 Kecamatan Parbuluan.................................................................. 223.2.1 Letak Geografis...................................................... 233.2.2 Demografi ............................................................... 243.3 Desa Lae Hole II.....

45 ............................ ...........
............................ ........................................ 24Letak Geografis...................................................... 253.3.2 Kebudayaan ............................................................ 25Objek Taman Wisata Alam Sicikecike ................. 3.4.1 Fasilitas Sicike-cike................................................. 27BAB IV PEMBAHASAN..................................................................... 29Fasilitas Objek wisata Sicikecike Desa Lae Hole II Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi......................................................... 294.1.1 Fasilitas Pondok Peristrahatan Wisatawan ........................ 304.1.2 Fasilitas Kamar Mandi di Objek Wisata............................ 314.1.3 Fasilitas Warung di Objek Sicike-cike................................ 314.1.4 Fasilitas Tempat Parikir di Sicike-cike............................... 324.2 Pembangan Fasilitas Wisata Sicike-cike...................................... 33BAB V PENUTUP................................................................................. 365.1 KesimpulanDAFTAR PUSTAKA………………………………………………... UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ��iv &#x/MCI; 0 ;&#x/MCI; 0 ;DAFTAR ISI ..... HalamanABSTRAK ............................................................................................ KATA PENGANTAR .......................................................................... DAFTAR ISI ......................................................................................... BAB I PENDAHULUAN..................................................................... . 11.1 Latar BelakangMasalahBatasan asalahRumusan asalahulisaManfaat Penelitian ....................................................................... Metode PenelitianSistematika PenulisanBAB II TINJAUAN TEORI................................................................ . 12Pengertian Pariwisata..................................................................Pengertian Pariwisata Alam........................................................2.3 Pengertian Fasilitas Pariwisata.................................................... 15 2.3.1 Daya Tarik Wisata ........................................................ 162.4 Pengertian Pengembangan ....... ................................................... 17BAB IITINJAUAN UMUM TENTANG OBJEK TAMAN WISATA ALAM SICIKECIKE DESA LAE HOLE II KECAMATAN PARBULUAN KABUPATEN DAIRI..........................................................................3.1 Letak geografis dan demografi UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ��iii en-US&#x/Lan;&#xg 00;&#x/Lan;&#xg 00;4. &#x/MCI; 1 ;&#x/MCI; 1 ;Kepa&#x/MCI; 2 ;&#x/MCI; 2 ;da seluruh teman DIII Perjalanan Wisata angkatan 2015, khususnya kelas usaha wisata yang telah banya

46 k berdiskusi dan bekerjasama dengan penu
k berdiskusi dan bekerjasama dengan penulis selama masa pendidikan.Kepada seluruh dosen yang telah mengajar dan mendidik penulis selama di bangku perkuliahan. Bapak Matius Sinamo sebagai penjaga pos di Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang memudahkan penulis dalam pengambilan data untukertas karya ini. Bapak Camat Kecamatan Parbuluan Pandapotan Situmorang yang telah bekerjasama dan berdiskusi dengan penulis selama proses penyelesaian tugas ahir.Penulis menyadari Tugas akhir ini banyak kelemahan dan kekurangan nya. Karena itu kritik dan saran yang membangun akan di terima dengan senang hati, mudah-mudahan keberadaan tugas akhir ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan kita khususnya tentang Objek Taman Wisata Alam Sicike-cike. Medan, Februari 2019 Penulis Ardani Manik 152204038 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ��ii &#x/MCI; 0 ;&#x/MCI; 0 ;KATA PENGANTAR Bismillahirahmanirahim Puji dan Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW, karena berkat rahmat dan hidayah Nya penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini sebagai salah satu syarat menyelesaikan perkuliahan Program Diploma-III Perjalanan Wisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, denga Judul Pengembangan Fasilitas Taman Wisata Alam (TWA) Sicike-cike Desa Lae Hole II Kecamatan Parbuluan Kabupaten DairiSelama dalam peroses penulisan kertas karya ini, penulis banyak menerima dorongan dan bimbingan baik moril maupun materil. Untuk itu pada kesempatan yang sangat berbahagia ini penulis ingin menyampaikan terimakasih sebesar besarnya kepada: Bapak Drs. Jhonson Pardosi, M.Si., Ph. D., selaku Ketua Program DPerjalanan Wisata yang telah banyak memberikan kemudahan dalam menyelesaikan pendidikan. Bapak Koko Sujatmoko, SE., M.Si. selaku Dosen pembimbing saya yang telah memberikan begitu banyak pembelajaran yang baik dan membimbing saya untuk penyusunan kertas karya saya ini. Untuk Orangtua yang saya sayangi Agih Manik dan Almh. Nurhayati br. Lingga yang selalu menyayangi, memberi nasihat serta semangat bagi saya, serta abang yang saya sayangi Waldi Manik yang selalu memberikan arahan dan nasihat dalam penyusunan kertas karya saya ini. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ��i ABSTRAK Destinasi objek wisata Taman Wisata Alam (TWA) Sicike-cike merupakan salah satu objek wisata di Lae Hole II Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi. Objek wisata ini memiliki keindahan alam dan kekayaan alam. Dalam mengembangakan objek wisata Sicike-cike ini diperlukan fasilitas wisata agar hasil yang di inginkan sesuai dengan tujuan seperti untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke objek wisata Sicike-cike ini. Terdapat berbagai faktor yang menghambat yaitu fasilitas di objek wisata Sicike-cike ini masih perlu pengembangan fasilitas sehingga hal ini menjadi fakor berkurangnya kunjungan wisatawan luar maupun lokal. Dengan

47 ini di perlukanya kerja sama antar masy
ini di perlukanya kerja sama antar masyarakat setempat, pemerintah Kabupaten Dairi dengan pemerintah provinsi untuk mengeluarkan anggaran untuk perkembangan fasilitas wisata di kawasan Objek wisata Sicikecike.Keywords: Daya tarik, fasilitas, hambatan, pengembangan. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PERNYATAANDengan ini saya menyatakan bahwa dalam kertas karya ini tidak terdapat karya yang pernah di ajukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila pernyataan yang saya buat ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi berupa pembatalan gelar Ahli Madya yang saya peroleh. Medan, April 2019 Penulis Ardani Manik UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PENGESAHAN Diterima oleh: Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, Medan untuk melengkapi salah satu syarat ujian Diploma Fakultas Ilmu Budaya dalam bidang Perjalanan Wisata pada Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara Medan Pada : Hari/Tanggal : Kamis, 11 April 2019 Pukul : 13.00 WIB Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Dekan, Dr. Budi Agustono, M.S. NIP 196008051987031001 Panitia Ujian Nama Tanda Tangan Dr. Asmyta Surbakti, M.Si.(..........................................)Koko Sujatmoko, SE., M.Si (...............................) 3. Mukhtar, S.Sos, S.Par, M.A (.........................................) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Disetujui Oleh Program Studi Diploma III Perjalanan Wisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara (USU) Medan Sebagai Kertas Karya Untuk Diploma. Ketua Sekretaris Drs. Jhonson Pardosi, M.Si, Ph.D Mukhtar, S.Sos, S.Par, M.A NIP 19660420 199203 1 003 NIP 19580615 198703 1 001 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA LEMBAR PERSETUJUAN PENGEMBANGAN FASILITAS TAMAN WISATA ALAM (TWA) SICIKE-CIKE DESA LAE HOLE II KECAMATAN PARBULUAN KABUPATEN DAIRI OLEH ARDANI MANIK 152204038 DOSEN PEMBIMBING Koko Sujatmoko, SE., M.Si NIP 197510172005011 001 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PENGEMBANGAN FASILITAS WISATA DI TAMAN WISATA ALAM (TWA) SICIKE-CIKE DESA LAE HOLE II KECAMATAN PARBULUAN KABUPATEN DAIRI KERTAS KARYA OLEH ARDANI MANIK PROGRAM STUDI D-III PERJALANAN WISATA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M D A N UNI