/
PENDAHULUAN IRIGASI DAN BANGUNAN AIR PENDAHULUAN IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

PENDAHULUAN IRIGASI DAN BANGUNAN AIR - PowerPoint Presentation

desiron
desiron . @desiron
Follow
350 views
Uploaded On 2020-06-22

PENDAHULUAN IRIGASI DAN BANGUNAN AIR - PPT Presentation

I PUTU GUSTAVE S P ST MEng Apa Itu Irigasi Irigasi merupakan upaya yang dilakukan manusia untuk mengairi lahan pertanian Pada zaman dahulu jika persediaan air melimpah karena tempat yang dekat dengan ID: 783294

air yang dengan irigasi yang air irigasi dengan dari dalam dan sistem pada ini sawah untuk juga satu sungai

Share:

Link:

Embed:

Download Presentation from below link

Download The PPT/PDF document "PENDAHULUAN IRIGASI DAN BANGUNAN AIR" is the property of its rightful owner. Permission is granted to download and print the materials on this web site for personal, non-commercial use only, and to display it on your personal computer provided you do not modify the materials and that you retain all copyright notices contained in the materials. By downloading content from our website, you accept the terms of this agreement.


Presentation Transcript

Slide1

PENDAHULUANIRIGASI DAN BANGUNAN AIR

I PUTU GUSTAVE S. P., ST, M.Eng.

Slide2

Apa Itu Irigasi ?

Irigasi

merupakan upaya yang dilakukan manusia untuk mengairi

lahan

pertanian

Pada zaman dahulu, jika persediaan air melimpah karena tempat yang dekat dengan

sungai

atau sumber mata air, maka irigasi dilakukan dengan mengalirkan air tersebut ke lahan pertanian. Namun demikian, irigasi juga biasa dilakukan dengan membawa air dengan menggunakan wadah kemudian menuangkan pada tanaman satu per satu

Slide3

Irigasi Mesir Kuno dan Nusantara

Sejak

Mesir Kuno

telah dikenal dengan memanfaatkan Sungai Nil.

Di

Indonesia, irigasi tradisional telah juga berlangsung sejak nenek moyang kita. Hal ini dapat dilihat juga cara bercocok tanam pada masa kerajaan-kerajaan yang ada di

Indonesia

antara lain :

Dengan

membendung kali secara bergantian untuk dialirkan ke sawah.

Cara

lain adalah mencari sumber air pegunungan dan dialirkan dengan bambu yang bersambung.

Ada

juga dengan membawa dengan ember yang terbuat dari daun pinang atau menimba dari kali yang dilemparkan ke sawah dengan ember daun pinang juga.

Slide4

Sistem Irigasi Hindia Belanda

Sistem irigasi adalah salah satu upaya Belanda dalam melaksanakan Tanam Paksa (Cultuurstelsel) pada tahun

1830

. Pemerintah

Hindia Belanda

dalam

Tanam Paksa

tersebut mengupayakan agar semua lahan yang dicetak untuk persawahan maupun perkebunan harus menghasilkan panen yang optimal dalam mengeksplotasi tanah jajahannya.

Sistem irigasi yang dulu telah mengenal

saluran primer, sekunder, ataupun tersier

. Tetapi sumber air belum memakai sistem Waduk Serbaguna seperti TVA di

Amerika Serikat

. Air dalam irigasi lama disalurkan dari sumber kali yang disusun dalam sistem irigasi terpadu, untuk memenuhi pengairan persawahan, di mana para petani diharuskan membayar uang iuran sewa pemakaian air untuk sawahnya.

Slide5

TVA di Amerika Serikat

Tennessee Valley Authority (TVA)

yang diprakasai oleh Presiden AS

Franklin D. Roosevelt

pada tahun 1933 merupakan salah satu Waduk Serba Guna yang pertama dibangun di dunia

.

Resesi ekonomi (inflasi) tahun 1930 melanda seluruh dunia, sehingga TVA adalah salah satu model dalam membangun kembali ekonomi Amerika Serikat.

Isu TVA adalah mengenai:

produksi tenaga listrik, navigasi, pengendalian banjir, pencegahan malaria, reboisasi, dan kontrol erosi

, sehingga di kemudian hari, Proyek TVA menjadi salah satu model dalam menangani hal yang mirip.

Slide6

Waduk Jatiluhur

Waduk Jatiluhur

terletak di Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta (±9 km dari pusat Kota Purwakarta). Bendungan itu dinamakan oleh pemerintah Waduk Ir. H. Juanda, dengan panorama danau yang luasnya n merupakan waduk serbaguna pertama di Indonesia.

Slide7

Jenis Irigasi

Irigasi Permukaan

Irigasi

Permukaan merupakan sistem irigasi yang menyadap air langsung di sungai melalui bangunan

bendung

maupun melalui bangunan pengambilan bebas (

free intake

)

Irigasi Lokal

Sistem

ini air distribusikan dengan cara pipanisasi. Di sini juga berlaku gravitasi, di mana lahan yang tinggi mendapat air lebih dahulu. Namun air yang disebar hanya terbatas sekali atau secara lokal.

Irigasi

dengan Penyemprotan

Penyemprotan

biasanya dipakai penyemprot air atau

sprinkle

. Air yang disemprot akan seperti kabut, sehingga tanaman mendapat air dari atas, daun akan basah lebih dahulu, kemudian menetes ke akar.

Irigasi

Tradisional dengan Ember

Di

sini diperlukan tenaga kerja secara perorangan yang banyak sekali. Di samping itu juga pemborosan tenaga kerja yang harus menenteng ember.

Irigasi

Pompa Air

Air

diambil dari sumur dalam dan dinaikkan melalui pompa air, kemudian dialirkan dengan berbagai cara, misalnya dengan pipa atau saluran. Pada musim kemarau irigasi ini dapat terus mengairi sawah.

Irigasi

Tanah Kering dengan Terasisasi

Di

Afrika yang kering dipakai sustem ini, terasisasi dipakai untuk distribusi air.

Slide8

CONTOH IRIGASI

Slide9

Irigasi Pasang-Surut di Sumatera, Kalimantan, dan Papua

Dengan memanfaatkan pasang-surut air di wilayah Sumatera, Kalimantan, dan Papua dikenal apa yang dinamakan Irigasi Pasang-Surat (

Tidal Irrigation

).

Teknologi

yang diterapkan di sini adalah: pemanfaatan lahan pertanian di dataran rendah dan daerah rawa-rawa, di mana air diperoleh dari sungai pasang-surut di mana pada waktu pasang air dimanfaatkan.

Di

sini dalam dua minggu diperoleh 4 sampai 5 waktu pada air pasang. Teknologi ini telah dikenal sejak Abad XIX. Pada waktu itu, pendatang di Pulau Sumatera memanfaatkan rawa sebagai kebun kelapa

.

Di Indonesia terdapat 5,6 juta Ha dari 34 Ha yang ada cocok untuk dikembangkan. Hal ini bisa dihubungkan dengan pengalaman Jepang di Wilayah Sungai Chikugo untuk wilayah Kyushu, di mana di sana dikenal dengan sistem irigasi

Ao-Shunsui

yang mirip.

Slide10

Sistem Irigasi Pertanian di Niigata Jepang

Air sungai dinaikan ke tempat penampungan air menggunakan pompa berkekuatan besar. Air dari tempat penampungan dialirkan menggunakan pipa-pipa air bawah tanah berdiameter 30 cm ke pertanian di sekitarnya.

Pada

setiap pemilik sawah terdapat tempat pembukaan air irigasi tersebut. Pembagian air ini bergilir berselang sehari, yang berarti sehari keluar, sehari tutup.

Penggunaannya

sesuai dengan kebutuhan sawah setempat yang dapat diatur menggunakan tuas yang dapat dibuka tutup secara manual. Dari pintu pengeluaran air tersebut dialirkan ke sawahnya melalui pipa yang berada di bawah permukaan sawahnya

Slide11

Banaue Rice Terraces di Filipina

sawah irigasi kuno yang berumur 2000 tahun. Terletak di gunung Ifugao Filipina, terkenal dengan sebutan Banaue Rice Terraces

Diperkirakan, sawah yang ‘diukir’ di gunung Ifugo ini, dibuat dengan peralatan yang sangat tradisional oleh nenek moyang bangsa Filipin. Sawah petak ini berada di 1.500 meter di atas permukaan laut dan mengelilingi lereng gunung sejauh 10.360 kilometer persegi.

Slide12

Subak

Subak, merupakan sistem irigasi yang berbasis petani (

farmer-based irrigation system

) dan lembaga yang mandiri (self governmet irrigation institution

).

Ancaman terhadap kelestarian subak adalah  bersumber dari adanya perubahan-perubahan dalam berbagai segi kehidupan masyarakat Bali yang mengiringi derasnya arus globalisasi terutama pembangunan pariwisata Bali

Slide13

Irrigation in a field in New Jersey, United States

Slide14

Center pivot with drop sprinklers

Slide15

Slide16

Slide17

PASONA 2 URBAN UNDERGROUND FARM

Slide18

Slide19

Slide20