MSi PENDAHULUAN Matriks merupakan kumpulan bilangan yang disusun dalam bentuk persegi panjang atau bujur sangkar Pemberian nama pada matriks ID: 796007
Download The PPT/PDF document "[ matriks ] Ismail Saleh, SP.," is the property of its rightful owner. Permission is granted to download and print the materials on this web site for personal, non-commercial use only, and to display it on your personal computer provided you do not modify the materials and that you retain all copyright notices contained in the materials. By downloading content from our website, you accept the terms of this agreement.
Slide1
[matriks]
Ismail Saleh, SP.,
M.Si
Slide2PENDAHULUANMatriks merupakan
kumpulan
bilangan
yang
disusun
dalam
bentuk
persegi
panjang
atau
bujur
sangkar
Pemberian
nama
pada
matriks
ditulis
dengan
huruf
besar
,
misalnya
A, B, C, …, Z
dan
setiap
baris
mempunyai
baris
dan
kolom
Banyaknya
baris
dan
kolom
ini
menentukan
ukuran
dan
ordo
matriks
Misalnya
matriks
A
mempunyai
baris
sebanyak
m
dan
kolom
sebanyak
n,
maka
ukuran
atau
ordo
matriks
A
adalah
m x n
Slide3PENDAHULUANSecara umum
dapat
ditulis
matriks A = (aij), dengan aij adalah elemen matriks AMatriks A dapat dituliskan sebagai berikut
PENDAHULUANDidefinisikan
matriks
A = (
aij
) yang
berukuran 4 x 4 dengan Tentukan matriks A
PENDAHULUANSubmatriks dari
matriks
antara lain adalah , ,
Slide6Bentuk matriks khusus
Suatu
matriks
disebut matriks segi, jika banyaknya baris sama dengan banyaknya kolomSuatu matriks segi disebut dengan matriks segitiga atas, jika elemen di bawah diagonal utama bernilai nol. Sedangkan matriks segitiga bawah jika elemen di atas diagonal utama bernilai nol.Suatu matriks segi disebut dengan matriks identitas jika semua elemen diagonal utamanya bernilai satu sedangkan lainnya bernilai nol.
Slide7Operasi matriksPenjumlahan
dan
Pengurangan
Matriks serta Perkalian dengan SkalarUntuk penjumlahan/pengurangan antara matriks A dan B harus memiliki ukuran yang sama. Penjumlahan/pengurangan matriks tidak dapat dilakukan jika kedua matriks berbeda ukurannyaHasil penjumlahan dan pengurangan diperoleh dengan menjumlahkan elemen-elemen yang seletak antara matriks A dan BPerkalian scalar k dengan matriks A adalah matriks yang diperoleh dengan mengalikan setiap elemen A dengan skalar k
Slide8Operasi matriks
Penjumlahan
dan
Pengurangan
Matriks serta Perkalian dengan SkalarContoh Soal:Misalkan matriks A = dan B = , maka tentukan:A + B3B – 2A4A - B
Slide9Operasi matriksPenjumlahan
dan
Pengurangan
Matriks serta Perkalian dengan SkalarHukum-Hukum pada Penjumlahan dan Perkalian SkalarJika A, B, dan C adalah matriks-matriks berukuran sama dan k1, k2 skalar maka:(A + B) + C = A + (B + C)A + (-A) = OA + B = B + Ak1(A + B) = k1A + k1B0A = O; O adalah matriks nol, yaitu matriks yang semua elemennya nol.
Slide10Operasi matriks
Perkalian
Matriks
Tinjau
matriks A dan B dengan banyaknya kolom matriks A sama dengan banyaknya baris matriks B.Misalkan matriks A berukuran m x p dan B berukuran p x n, maka matriks hasil kali A dan B adalah berukuran m x nMisalkan matriks A = dan B = Hitunglah hasil perkalian AB
Operasi matriks
Putaran/
Transpos
Matriks
Putaran/transpos suatu matriks A, ditulis AT adalah matriks yang diperoleh dengan mengganti setiap baris A menjadi kolom atau sebaliknyaJika matriks A berukuran m x n maka matriks AT berukuran n x m.Contoh:
Operasi matriksPutaran
/
Transpos
Matriks
Sifat-sifat matriks putaran(A + B)T = AT + BT(AT)T = A(kA)T = kAT(AB)T = BT AT
Slide13Determinan matriks segi
determinan
matriks
segi
A, diberi notasi det(A) atau , didefinisikan sebagai bilangan real yang diperoleh melalui aturan tertentuUntuk matriks berukuran 1 x 1, determinannya didefinisikan sebagai berikutA = (a11), maka det(A) = a11Untuk matriks berukuran 2 x 2, determinannya didefinisikan sebagai berikut:Jika matriks A2x2 =
Maka
det
(A) = +a
11
a
22
– a
12
a
21
Determinan matriks segi
Untuk
matriks
berukuran
3 x 3 maka penentuan determinan matriks sebagai berikut:Maka det(A) = (a11a22
a
33
+ a
12
a
23
a
31
+ a
13
a21a32) – (a13a22a31 + a
12
a
21
a
33
+ a
11
a
23
a
32
)
Metode
tersebut
dengan
metode
Sarrus
Determinan matriks segi
Metode
Sarrus
hanya
dapat digunakan untuk matriks berukuran 3 x 3.Penghitungan determinan matriks dengan ukuran lebih besar cukup rumitSalah satu cara menentukan determinan suatu matriks segi adalah dengan minor-kofaktor elemen matriks tersebutHitung determinan matriks:
Slide16Determinan matriks segi
Misal.
Dengan
memilih
baris ke-2 sehinggaDalam hal ini
Jadi
,
Coba
dengan
menggunakan
pemilihan
baris
/
kolom
yang
berbeda
Determinan matriks segi
Catatan
:
Dalam
pemilihan baris/kolom yang hendak diuraikan tidak perlu dipersoalkan, karena akan menghasilkan nilai det(A) yang samaAkan lebih mudah untuk menguraikan berdasarkan baris/kolom yang mempunyai banyak elemen nol.
Slide18Determinan matriks segi
Beberapa
sifat
determinanJika matriks A memiliki suatu baris/kolom yang semua elemennya nol, maka det (A) = 0Jika ada satu baris/kolom matriks A merupakan kelipatan dari baris/kolom yang lain, maka det (A) = 0Jika A merupakan matriks segitiga atas atau matriks segitiga bawah, maka determinan matriks A adalah perkalian unsur-unsur diagonal utamanya
Slide19Matriks inversMatriks segi
A
dikatakan
mempunyai
invers, jika ada suatu matriks B sedemikian sehingga AB = BA = I. matriks B dinamakan invers dari matriks A atau dapat ditulis B = A-1.Dari definisi tersebut tersirat bahwaAA-1 = A-1A = IDengan I adalah matriks identitas
Slide20Matriks inversSifat-Sifat
Matriks
Invers
(A
-1
)-1 = A(AB)-1 = B-1A-1(AT)-1 = (A-1)T
Slide21Matriks invers
Menentuka Invers
Matriks
dengan
Metode Matriks AdjoinMatriks CT disebut matriks adjoin dari matriks AContoh soal: Tentukan invers dari matriks
Slide22Matriks invers
Menentuka Invers
Matriks
dengan
Metode Matriks AdjoinPeriksa bahwa det (A) = -2, sedangkan matriks kofaktor dari matriks A adalahDengan demikian, invers matriks A adalah
Matriks inversTentukan invers
matriks
A =
Tentukan
invers
matriks A = dengan ad – bc 0Tentukan matriks T sedemikian sehingga TA = B, jika
Operasi baris dasar terhadap matriks
Suatu
matriks
dikatakan ekuivalen dengan matriks B, jika diperoleh dari A dengan menerapkan beberapa operasi yang disebut operasi dasarSuatu matriks dapat ekuivalen secara baris maupun kolom terhadap matriks yang lainnya. Jika ekuivalen secara baris, maka matriks itu diperoleh dengan operasi baris dasarDalam bab ini hanya akan dibahas mengenai operasi baris dasar
Slide25Operasi baris dasar terhadap matriks
Jenis-jenis
operasi
baris
dasar terhadap matriks antara lain adalah:Saling menukarkan baris ke-i dengan baris ke-j, diberi notasi Eij, dengan Mengalikan baris ke-i dengan suatu konstanta , diberi notasi Ei(k).Menempatkan atau mengisikan baris ke-i dengan k kali baris ke-j ditambah baris ke-i, diberi notasi
E
ij
(k)
dengan
.
Pada
notasi
di atas
diasumsikan
bahwa
i
, j <
10,
jika
>10
maka
penulisan
dipisahkan
dengan
tanda
koma
Operasi baris dasar terhadap matriks
Secara
umum
serangkaian
operasi baris dasar yang dilakukan berturut-turut mulai dari E1, lalu E2, hingga Ep terhadap matriks A untuk mendapatkan matriks B dinotasikan dengan Misalkan matriks A =
Jika
,
tentukan
A
1
.
Jika
,
tentukan
A
2
.
Jika
rangkaian
OBD
dilakukan
berturut-turut
mulai
dari
E
12
,
E
13(2)
,
dan
E
2(-1)
tentukan
matriks
A
3
Operasi baris dasar terhadap matriks
Misalkan
diberikan
matriks
A seperti di bawah iniLakukan operasi baris dasar sehingga diperoleh matriks segitiga atas dengan unsur diagonal utamanya 1.Misalkan diberikan matriks berikut
Lakukan
operasi
baris
dasar
sehingga
diperoleh suatu matriks segitiga bawah
Pangkat/rank matriks
Misalkan A
matriks
berukuran
m x n. pangkat/rank matriks A, diberi notasi p(A), didefinisikan sebagai ordo terbesar anak matriks A yang determinasinya tidak nolTentukan pangkat matriks A3x3 berikut iniJawab:Diperiksa submatriks A yang berordo 3 yaitu matriks A sendiri ternyata det(A) = 0, karena baris pertama adalah kelipatan dari baris ke dua
Pangkat/rank matriks
Kemudian
diperiksa
submatriks
berordo 2, salah satunya adalah matriks yang didapat dengan menghapus baris pertama dan kolom pertama dari matriks A. karena det(B) = -1 0 maka ada submatriks A yang berordo 2 dengan determinan tidak sama dengan nol (yaitu matriks B). Jadi pangkat matriks A adalah 2, atau p(A) = 2.Misalkan diberikan matriks A berikut ini
Pangkat/rank matriks
Jawab:
Ambil
submatriks
dari matriks A yang berordo 2 (karena yang berordo 3 tidak ada) misalkan submatriks tersebut adalahKarena det(B) tidak sama dengan nol maka pangkat matriks A adalah 2Pangkat matriks hasil serangkaian operasi baris dasar sama dengan pangkat matriks soal.
Slide31Sistem persamaan linear
Beraneka
ragam
masalah
dirumuskan secara matematis dalam bentuk sistem persamaan linearSuatu persamaan dalam n variabel x1, x2, …, xn dikatakan linear jika dituliska sebagaiDengan
dan
suatu
konstanta
real.
contoh
persamaan
linear
Contoh
persamaan
taklinear
Sistem persamaan linear
Sistem
persamaan
linear (SPL) yang
terdiri
dari m buah persamaan dan n buah variable adalah satu system persamaan yang dapat dituliskan dalam bentuk:
Dengan
berupa
konstanta
,
sedangkan
merupakan
variabel
.
Sistem persamaan linear
SPL
dapat
dituliskan
dalam bentuk catatan matriks sebagai berikut ini
Matriks
tersebut
disebut
dengan
matriks
gandeng
Jika
semua
nilai
sisi
kanan
suatu
SPL
bernilai
nol
maka
SPL
tersebut
dinamakan
SPL homogeny
Sebaliknya
jika
tidak
semua
nilai
sisi
kanannya
nol
maka
SPL
tersebut
dikatakan SPL tidak homogen
Slide34Sistem persamaan linear
Berikut
ini
diberikan
sebuah SPL tak homogeny dengan dengan 2 buah persamaan dan 3 buah variabel:SPL tersebut
dapat
dinyatakan
dalam
catatan
matriks
sbb:
Atau
dalam
matriks
gandeng
:
Kekonsistenan spl
Suatu SPL yang
sekurangnya
mempunyai
satu penyelesaian dikatakan SPL yang konsisten, sedangkan SPL yang tidak memiliki penyelesaian disebut SPL yang tidak konsistenSuatu SPL AX = B dengan Amxn, dikatakan konsisten jika dan hanya jika pangkat matriks A sama dengan pangkat matriks yang diperbesarnya, yaitu Jika maka SPL tersebut mempunyai penyelesaian tunggalJika
maka
SPL
tersebut
mempunyai
banyak
penyelesaian
Kekonsistenan spl
Periksalah
kekonsistenan
SPL
berikut
ini:
Jawab
:
Kekonsistenan spl
Terlihat
dari
matriks
terakhir
bahwa
.
berarti
SPL
tersebut
konsisten
dan
karena
maka
penyelesaian
SPL
tersebut
adalah
tunggal
.
Kekonsistenan spl
Periksalah
kekonsistenan
SPL di
bawah
ini
Slide39Penentuan penyelesaian Spl dengan metode
eliminasi
gauss
Ada
beberapa
metode yang dapat digunakan untuk menentukan penyelesaian SPL AX = BDi sini hanya akan dibicarakan satu metode yaitu Metode Eliminasi GaussMetode ini menggunakan OBD yang telah dibahas sebelumnyaSPL baru yang diperoleh dengan OBD mempunyai penyelesaian yang sama dengan SPL sebelumnya.
Slide40Penentuan penyelesaian Spl dengan metode
eliminasi
gauss
Contoh
soal:Sebuah yayasan social memiliki beberapa buah mobil bermerk Flamingo, Kasuari, dan Kolibri yang digunakan untuk mengangkut tiga macam sembako yaitu beras, gula pasir, dan tepung terigu. Mobil Flamingo mampu membawa 1 karung beras, 1 karung gula pasir, dan 2 karung tepung terigu; mobil Kasuari mampu membawa 1 karung beras dan 1 karung tepung terigu; sedangkan mobil Kolibri mampu mengangkut 2 karung beras
, 1
karung
gula
pasir
,
dan
3
karung
tepung terigu.
Slide41Penentuan penyelesaian Spl dengan metode
eliminasi
gauss
Jika
yayasan tersebut ingin mengangkut 15 karung beras, 10 karung gula pasir, dan 25 karung tepung terigu secara bersamaan, maka berapakah banyaknya masing-masing jenis mobil yang diperlukan agar kemampuan maksimum masing-masing mobil dapat dipenuhi?Jawab:Tentukan dahulu variabel yang ingin diketahui dari masalah tersebut, misalnya:x = banyaknya mobil jenis flamingo yang diperlukany = banyaknya mobil jenis kasuari yang diperlukanz =
banyaknya
mobil
jenis
kolibri
yang
diperlukan
Slide42Penentuan penyelesaian Spl dengan metode
eliminasi
gauss
Tentukan
batasan-batasan
yang harus dipenuhi. Kapasitas ketiga jenis mobil dalam mengangkut sembako diperlihatkan pada Tabel berikut:Kemampuan Mobil dalam Mengangkut SembakoBanyaknya sembakoFlamingoKasuariKolibriBeras112
15
Gula
Pasir
1
0
1
10
Tepung
Terigu
2
1
3
25
Slide43Penentuan penyelesaian Spl dengan metode
eliminasi
gauss
Batasan yang
harus
dipenuhi adalah:Selain itu batasan ketaknegatifan harus dipenuhi yaituPenyelesaian SPL tersebut dapat dilakukan dengan
menggunakan
Metode
Eliminasi
Gauss
sehingga
akan
diperoleh matriks gandeng
Penentuan penyelesaian Spl dengan metode
eliminasi
gauss
Terlihat
di
sini
bahwa
SPL
tersebut
konsisten
dan
penyelesaiannya
tidak
tunggal
.
Dengan
mengambil
,
dengan
bilangan
real
sembarang
maka
akan
diperoleh
.
Tetapi
batasan
ketaknegatifan
harus
diperiksa
sehingga
.
jadi
penyelesaian
masalah
tersebut adalah
Latihan soalDalam
rangka
suatu
pesta, panitia membuat 2 jenis roti, yaitu Roti-1 dan Roti-2. untuk membuat 1 satuan Roti-1 dibutuhkan 1 satuan tepung terigu, 2 satuan telur, dan 1 satuan gula pasir. Sedangkan untuk membuat 1 satuan Roti-2 diperlukan 1 satuan tepung terigu, 3 satuan telur, dan 4 satuan gula pasir. Bahan yang tersedia adalah 30 sataun tepung terigu, 70 satuan telur, dan 60 satuan gula pasir. Jika semua bahan yang tersedia harus habis makaRumuskan bentuk
SPL yang
sesuai
dengan
masalah
di
atas
Tentukan
banyaknya Roti-1 dan Roti-2 yang diproduksi
Slide46TERIMA KASIH