/
Perkembangan Perkembangan

Perkembangan - PowerPoint Presentation

giovanna-bartolotta
giovanna-bartolotta . @giovanna-bartolotta
Follow
487 views
Uploaded On 2017-07-08

Perkembangan - PPT Presentation

Fisik dan Kognitif Masa KanakKanak Madya 612Tahun Olivia Tjandra Waluya M Si Psi Perkembangan Fisik Perkembangan Fisik Pertumbuhan fisik anak cenderung melambat tidak secepat pada masa kanakkanak awal ID: 567875

dan anak dapat yang anak dan yang dapat usia tahun perkembangan untuk lebih pada laki sudah dengan saat sekolah

Share:

Link:

Embed:

Download Presentation from below link

Download Presentation The PPT/PDF document "Perkembangan" is the property of its rightful owner. Permission is granted to download and print the materials on this web site for personal, non-commercial use only, and to display it on your personal computer provided you do not modify the materials and that you retain all copyright notices contained in the materials. By downloading content from our website, you accept the terms of this agreement.


Presentation Transcript

Slide1

Perkembangan Fisik dan KognitifMasa Kanak-Kanak Madya (6-12Tahun)

Olivia Tjandra Waluya, M. Si., PsiSlide2

Perkembangan FisikSlide3

Perkembangan FisikPertumbuhan fisik anak cenderung melambat, tidak secepat pada masa kanak-kanak awalJaringan lemak pada anak perempuan berkembang lebih banyak daripada anak laki-lakiPada usia 5 tahun, anak perlu 11 jam tidur/hari

Pada usia 9 tahun, anak perlu 10 jam tidur/ hariPada usia 13 tahun, anak perlu 9 jam/ hari

Anak yang memiliki masalah tidur, cenderung lebih banyak memiliki masalah karena perilaku menjadi kurang optimalSlide4

Perkembangan OtakPerkembangan otak anak usia sekolah lebih cepat, lebih efisien dalam pemrosesan informasi, dan anak punya kemampuan untuk mengabaikan informasi yang mengganggu.Hal ini memungkinkan anak untuk dapat berkonsentrasi saat belajar di sekolah, saat ada lelucon pada pelajaran yang membosankanPerkembangan otak merupakan gabungan peran aspek genetik, dan lingkungan.

Perkembangan fungsi kognitif, perhatian, dan perasaan mencapai puncaknya pada usia 7 tahun (untuk perempuan), dan 10 tahun (pada laki-laki).Perkembangan kemampuan keruangan dan perencanaan mencapai puncaknya saat anak berusia 11 tahun (perempuan) dan 12 tahun (laki-laki)

Pada saat anak berusia 16 tahun, perkembangan fungsi bahasa sudah paling optimal.Slide5

Perkembangan Motorik dan FisikPerkembangan motorik terus berlanjut. Usia 6 tahun: anak sudah dapat melakukan lompat tali.

Usia 7 tahun: keseimbangan anak sudah baik dan dapat melakukan ‘jumping jack’

Usia 8 tahun: genggaman anak sudah lebih bertenaga, usia ini sangat baik untuk anak terlibat dalam permainan dengan aturan, anak dapat melompat dengan ritme tertentu, dan melempar bola sejauh 40 kaki.

Usia 9 tahun: anak laki-laki dapat berlari 16, 5 kaki/detik, dan melempar bola sejauh 70kaki

Usia 10 tahun: anak dapat memperkirakan jangkauan lemparan bola, anak perempuan dapat berlari 17 kaki/ detik

11 tahun: anak dapat melakukan lompat jauh sejauh 5 kaki (laki-laki) dan 4,5 kaki (perempuan)Slide6

Lanjutan perkembangan fisik dan motorikDi USA, anak lebih sedikit menghabiskan waktu untuk kegiatan olah raga dan kegiatan luar ruangan daripada waktu tahun 80-an. Sekarang kegiatan anak lebih banyak diisi dengan belajar, mengerjakan PR, bermain gadget.Anak laki-laki lebih suka permainan aktif secara fisik, anak perempuan lebih suka permainan yang libatkan ekspresi verbal atau menghitung, seperti: bermain lompat tali

Kegiatan di waktu luang dapat meningkatkan pertumbuhan dan kompetensi sosial untuk menyesuaikan diri di sekolahMerupakan masa puncak anak memainkan permainan yang kasar dan dapat menyebabkan cedera (

rough and tumble-

biasanya disertai dengan berteriak, menendang, menjatuhkan, mengejar, dan tertawa), anak laki-laki lebih tinggi ‘level’ permainannya daripada anak perempuan ( pengaruh hormon dan sosialisasi)

Manfaat permainan

rough and tumble:

untuk perkembangan tulang dan otot, anak berlatih ‘memburu’ dan berkelahi dengan aman, mengalihkan agresi dan kompetisi

Saat anak usia 11 tahun, permainan dapat menjadi sarana untuk menjadi dominan dalam

peer groupSlide7

Perkembangan KognitifSlide8

Pendekatan Piaget: Tahap Kongkrit OperasionalMulai usia 7 tahun anak masuk tahap kongkrit operasionalPemahaman anak sudah lebih baik daripada pada tahap preoperasional, dalam hal kemampuan keruangan, sebab akibat, kategorisasi, penalaran induktif dan deduktif, conservation,

dan angkaAnak sudah dapat menggunakan operasi mental seperti menalar, memecahkan permasalahan kongkrit.

Anak dapat berpikir logis karena mereka dapat mempertimbangkan berbagai aspek dalam situasi

Namun demikian, pemikiran anak masih terbatas pada situasi nyata, saat ini dan sekarang. Slide9

Aspek-Aspek Kognitif yang Lebih MatangHubungan keruangan: anak sudah dapat memahami peta, memahami jalan dari sekolah ke rumah dan sebaliknya, memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk menuju ke suatu lokasi, dan mengingat rute jalan.

Untuk dapat melakukan hal-hal di atas, anak perlu mengalami sendiri  pengalaman penting karena pemikiran anak masih cenderung kongkrit,

here n now

Sebab akibat

: semakin bertambah usia anak, kemampuan memahami sebab akibat semakin baik (contoh: anak usia 12 tahun lebih mampu memahami hubungan keseimbangan dan jarak benda dari titik tumpu)

Kategorisasi

: anak sudah dapat melakukan

Seriation

(mengatur obyek yang memiliki 1 dimensi atau lebih dalam urutan-cth: anak sudah mampu mengurutkan foto dirinya mulai dari bayi hingga saat ini)

T

ransitive inferences

(jika a<b dan b<c, maka a<c)

C

lass inclusion

(kemampuan untuk melihat hubungan antara keseluruhan dan bagian-bagiannya, dan untuk mengerti kategori di dalam keseluruhan)Slide10

Lanjutan....Pemikiran induktif

(mengamati sebagian dan menyimpulkan keseluruhan) dan deduktif (dari pernyataan umum, diaplikasikan pada yang khusus

) sudah berkembang

Conservation

:

semakin besar usia anak

conservation

-nya lebih sempurna (misal: Michael sudah dapat mengatakan bahwa bola dan ular yang dibuat dari clay, menggunakan clay dengan jumlah yang sama)

-principle of identity:

anak sudah dapat memahami bahwa clay yang digunakan adalah clay yang sama dengan jumlah yang sama meskipun bentuknya berbeda

-principle of reversibility:

anak memahami ‘jika waktu berjalan mundur’ ular kembali berbentuk bola

-decenter:

saat clay berbentuk bola, clay lebih tebal bentuknya daripada saat berbentuk ular

Angka dan Matematika:

-usia 6 tahun anak dapat melakukan penambahan sederhana

-usia sekitar 9 tahun anak dapat melakukan penambahan dan pengurangan, anak juga sudah dapat memecahkan soal cerita.

-usia 12 tahun: anak sudah bisa mengaplikasikan angka 0-1000Slide11

Penalaran MoralPerkembangan kemampuan kognitif anak mempengaruhi kemampuan moralnya3 tahap perkembangan moral menurut Piaget: Kepatuhan yang kaku terhadap aturan  usia anak 2-7 tahun, anak masih berpikir egosentris dan cenderung melihat hanya dari 1 sudut pandangFleksibilitas meningkat: usia anak 7/8 – 10/11 tahun, anak menyadari adanya standard moral yang absolut, dan mengembangkan keadilan mereka sendiri berdasarkan perilaku yang adil terhadap semua pihak

Penalaran formal: anak berpikir mengenai keadilan dan kesetaraan, dengan mempertimbangkan faktor lingkunganSlide12

Pemrosesan Informasi: perencanaan, perhatian dan ingatanIngatan jangka panjang anak akan masa lalu dapat membantu anak mengontrol perilakunya saat ini. Saat anak masuk SD, kemampuan anak untuk mengatur dan menahan perhatian, memproses dan mempertahankan informasi, merencanakan dan memonitor perilaku, berkembang baik dan mantap  terkait dengan perkembangan fungsi eksekutif: kontrol yang disadari mengenai pemikiran, emosi, dan perilaku untuk mencapai tujuan atau memecahkan permasalahan

Pengetahuan anak yang bertambah

menyebabkan anak menyadari

informasi yang penting mereka perhatikan dan ingat

Anak sudah mampu melakukan

s

elective attention

: kemampuan untuk mengarahkan perhatian dan mengabaikan hal yang mengganggu

Working memory

pada anak usia sekolah meningkat sangat baik, seiring dengan perkembangan kognitif anak  terkait dengan prestasi belajar anakSlide13

Pendekatan Psikometri: Tes InteligensiAlat tes inteligensi yang umum digunakan adalah WISC (Wechsler Intelligence Scale for Children)Alat tes ini digunakan untuk anak usia 6-12 tahunBiasa digunakan untuk tes secara individualAlat tes IQ yang umum digunakan secara berkelompok adalah: Otis Lennon School Abilility Test (OLSAT 8): dapat digunakan mulai level TK sampai kelas 12

Hasil tes intelegensi pada usia sekolah dapat digunakan untuk memperkirakan kemampuan prestasi akademik anakHal yang perlu diperhatikan saat mengikuti tes IQ: harus dalam keadaan sehat, tidak lapar

Faktor budaya, etnis, dan sekolah juga mempengaruhi IQ

Berkembang juga teori of multiple intelligences GardnerSlide14

Perkembangan Bahasa dan MembacaAnak usia sekolah memiliki kemampuan yang lebih baik dalam memahami dan menginterpretasikan komunikasi lisan dan tulisan, dan untuk membuat mereka dimengertiPenggunaan kosakata dan tatabahasa meningkat terutama dalam hal perkembangan pragmatik (pemahaman kalimat dalam konteks sosialnya) Paling baik, diutamakan perkembangan bahasa ibu, agar pemahaman bahasa anak berkembang dulu. Apabila anak memiliki perkembangan verbal yang baik, dapat ditambahkan dengan pembelajaran bahasa lain. Slide15

Anak di SekolahSaat anak pertama kali masuk kelas 1 SD, menentukan keberhasilan akademik pada tingkatan selanjutnyaKetertarikan, perhatian, dan partisipasi aktif anak berasosiasi positif dengan pencapaian skor di sekolahPada sebuah penelitian jangka panjang, kegagalan anak saat kelas I SD disebabkan oleh rendahnya tingkat ekonomi dan sosial, perhatian, dan adanya masalah perilakuKeyakinan anak akan keberhasilan di sekolah (self efficacy) mempengaruhi keberhasilan akademik anak

Prestasi anak perempuan lebih baik daripada anak laki-lakiPeran orangtua besar terhadap keberhasilan akademik anak: keterlibatan orangtua, motivasi, pengajaran sikap terhadap belajarPenerimaan kelompok sebaya dan ukuran kelas mempengaruhi belajarSlide16

Mendidik Anak Berkebutuhan Khusus3 Masalah utama belajar: ketidakmampuan intelektual, kesulitan belajar, dan ADHDMasalah yang banyak terjadi ADHD dan disleksia (gangguan perkembangan bahasa dimana anak mengalami kesulitan membaca)Anak dengan IQ di atas 130, disebut anak berbakat (gifted

)Anak yang kreatif belum tentu IQ-nya tinggi, dan sebaliknyaPendidikan khusus untuk anak berbakat, menekankan pada pengayaan dan akselerasi