/
Teknologi   Pasca   Panen Teknologi   Pasca   Panen

Teknologi Pasca Panen - PowerPoint Presentation

gristlydell
gristlydell . @gristlydell
Follow
346 views
Uploaded On 2020-06-30

Teknologi Pasca Panen - PPT Presentation

PENDAHULUAN Maksud amp Tujuan Maksud menjamin penyediaan bahan baku jamu bermutu aman dan berkelanjutan Tujuan menjamin ketersediaan ID: 790782

dan yang obat bahan yang dan bahan obat jamu tradisional atau panen untuk dari simplisia dengan adalah tanaman dalam

Share:

Link:

Embed:

Download Presentation from below link

Download The PPT/PDF document "Teknologi Pasca Panen" is the property of its rightful owner. Permission is granted to download and print the materials on this web site for personal, non-commercial use only, and to display it on your personal computer provided you do not modify the materials and that you retain all copyright notices contained in the materials. By downloading content from our website, you accept the terms of this agreement.


Presentation Transcript

Slide1

Teknologi Pasca Panen

PENDAHULUAN

Slide2

Slide3

Slide4

Maksud & Tujuan

Maksud :“menjamin

penyediaan bahan baku

jamu

bermutu

, aman dan berkelanjutan” Tujuan :“menjamin ketersediaan bahan baku jamu yang bermutu, dalam jumlah cukup dan berkelanjutan”

Slide5

Tahap pengelolaan pasca

panen tanaman obat

meliputi :

pengumpulan

bahan

bakusortasi basahPencucianPenirisanpengubahan bentukPengeringansortasi keringPengemasanpenyimpanan.

Slide6

Slide7

Bangunan

Kaidah yang

harus dip enuhi

:

menyediakan

ruang

dan

cahaya

yang

cukup

untuk

kemudahan

jalannya

proses

pasca panen

Rancangan dan pengelolaan gedung pasca panen harus dapat mencegah masuknya serangga dan hewan pengerat

mengutamakan

kebersihan

guna

mencegah

terjadinya

kontaminasi

dari

bahan

pencemar

Slide8

Peralatan

tidak

beracun

bersifat

inert

mudah

dibersihkan

.

diuji

terlebih

dahulu

sebelum

digunakan

Penjadwalan

perawatan

mesin

secara

berkala

Alat

timbang

ditara

teratur

.

mudah

dibersihkan

,

mudah

digunakan

.

Yang

kontak

langsung

,

dibersihkan

untuk

menghindari

pencemaran

silang

Slide9

Peralatan

bersihkan

alat

yang

digunakan

untuk

pasca

panen

sebelum

digunakan

untuk

penanganan

bahan

panen

lain

Dipastikan

bersih

&

tidak

koyak

Dapat

melindungi

material

tanaman

yang

akan

diproses

.

Slide10

Peralatan apa

saja yang dibutuhkan ?

bak

pencucian

bertingkat

,rak penirisankeranjang pencucianair cucian yang memenuhi

standar

kesehatan

rak

pengering

alat

pengubah

bentuk

(

penyerut, perajang dan

penyerbuk)oven pengeringbahan pengemaslemari penyimpanankotak plastic penyimpananalat pembuat

serbuk

(Grinding mill)

Blower

gunting

,

tambir

,kain hitam,kursi

perjang

meja/alas perajang

,wadah simplisia,vacuum cleaner,ruang

penyimpanan (

gudang)timbangan gantng dan timbangan dudukalat pengepres simplisia label (etiket)

Slide11

Sumber Daya Manusia

Slide12

Pelatihan

Pelaksana kegiatan

pasca

panen

harus

orang yang telah terlatih dan memiliki kompetensi di

bidang

pasca

panen

yang

dapat

diperoleh

melalui

jalur

pelatihan, mau pun magang.

Pelaksana pasca panen harus orang yang mengetahui identifiksai tanaman, guna mencegah kesalahan dalam

penanganan

pasca

panen

.Pelaksanaan psaca panen harus

menjaga

kebersihan diri

dan lingkungannya guna mencegah

terjadinya

pencemaran bahan simplisia dari mikroba.

Slide13

Keamanan :

Pelaksana

pasca panen

mengenakan

pakaian

dan sepatu khusus untuk melindungi tubuh.Pelaksana pasca panen

juga

menggunakan

alat

pelindung

yang

sesuai

seperti

masker,

pelindung

mata, pelindung telinga dan sarung tangan.

Dipastikan untuk melindungi pelaksana pasca panen dari lingkungan yang merusak seperti sughu yang terlalu tinggi atau terlalu

rendah

,

suara

bising

serta debu atau pun gigitan serangga dan

alergi terhadap

specimen tanaman tertentu

.Dipastikan alat dan perlengkapan yang digunakan

dalam

kegiatan pasca panen terpelihara baik sehingga aman untuk digunakan.

Slide14

Kebersihan :

Mencegah terjadinya

kontaminasi

,

terjadi

karena

mikroba atau pun bahan simplisia lain yang tidak dikehendaki.

Dipastikan

tersedianya

fasilitas

kamar

kecil

lengkap

dengan

sabun, tissue dan handuk untuk

memastikan kebersihan diri pelaksana pasca panen.Dipastikan pelaksana pasca panen dalam

kondisi

sehat

.

Bagi

pelaksana pasca panen yang sedang

sakit, memiliki

luka

terbuka atau pun infeksi kulit

sebaiknya

tidak melakukan kegiatan pasca panen.

Slide15

JAMU

Pengertian

,

peluang

Slide16

Obat Bahan

Alamdikelompokkan

menjadi 3 jenis :

Jamu

obat

herbal

terstandar

fitofarmaka.(Empirical based herbal medicine) obat

bahan

alam

yg

disediakan

scr

tradisional

.

Yg

berisi seluruh bahan tanaman yg

menjadi penyusun dan digunakan secara tradisional.Tdk memerlukan pembuktian ilmiah sampai dengan klinis

,

tetapi

cukup

dengan

bukti empiris saja(Scientific based herbal medicine)

 obat

bahan alam

yang disajikan dari ekstrak atau penyaringan

bahan

alam yang dapat berupa tanaman obat, binatang, maupun mineral. membutuhkan peralatan yang lebih kompleks dan mahalditunjang dengan pembuktian ilmiah berupa penelitian-penelitian pre-klinik(Clinical based herbal medicine) dapat disejajarkan dengan

obat modern karena proses pembuatannya telah terstandar serta ditunjang oleh bukti ilmiah sampai dengan uji klinik pada manusia

Slide17

Slide18

DEFINISI MENURUT BADAN POM

“ obat tradisional adalah

bahan atau ramuan

bahan

yang

berasal

dari bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun

temurun

telah

digunakan

untuk

pengobatan

berdasarkan

pengalaman

. Pengolahan jamu antara lain adalah direbus atau digodok, dikeringkan atau dikonsumsi langsung”

Slide19

Jamu adalah obat

tradisional Indonesia.Obat herbal terstandar

adalah sediaan obat bahan

alam

yang

telah

dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan bahan bakunya telah di standarisasi.Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya

secara

ilmiah

dengan

uji

praklinik

dan

uji

klinik, bahan baku dan produk jadinya telah di standarisasi.DEFINISI MENURUT BADAN POM

Slide20

DEFINISI ISTILAH LAIN MENURUT BADAN POM

Obat tradisional dalam

negeri adalah obat tradisional

yang

dibuat

dan

dikemas oleh industri di dalam negeri meliputi obat tradisional tanpa lisensi, obat tradisional lisensi dan obat tradisional kontrak.Obat tradisional lisensi adalah obat tradisional yang dibuat di Indonesia atas dasar lisensi.

Obat

tradisional

kontrak

,

obat

herbal

terstandar

kontrak

dan

fitofarmaka kontrak adalah produk yang pembuatannya dilimpahkan kepada industri obat tradisional lain atau industri farmasi berdasarkan kontrak.Obat tradisional impor adalah obat tradisional yang dibuat oleh industri

di luar negeri, yang dimasukkan dan diedarkan di wilayah Indonesia.

Slide21

PELUANG PENGGUNAAN JAMUkesadaran

back to nature. Ketersediaan bahan baku

untuk pembuatan jamu

tradisional

di

Indonesia

cukup melimpah.berpotensi untuk di ekspor.Di Indonesia, industri jamu memiliki asosiasi yang diakui pemerintah sebagai asosiasi bagi pengusaha jamu

dan

obat

bahan

alam

di

Indonesia

yaitu

Gabungan

Pengusaha Jamu dan Obat bahan alam Indonesia (GP Jamu).

Slide22

kesadaran back to nature.

Keberadaan jamu tradisional sudah

tidak aneh bagi

masyarakat

Indonesia.

Sejak

jaman dahulu, nenek moyang kita sudah banyak mengkonsumsi jamu tradisional untuk menjaga kesehatan ataupun mengobati penyakit.dengan

kesadaran

back to nature

atau

kembali

ke

alam

,

nampaknya

penggunaan

jamu tradisional yang berbahan baku alam perlu dipertimbangkan dibandingkan dengan obat modern yang berbahan baku kimia.

Slide23

Ketersediaan bahan baku

untuk pembuatan jamu

tradisional di Indonesia

cukup

melimpah

.

Hasil riset Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)Indonesia30.000 spesies

dari

total 40.000

spesies

yang

ada

di

seluruh

dunia

Pemanfaatan

sekitar

180

spesies sebagai bahan

bakusekitar 950 spesies yang berkhasiat sebagai obatindustri jamu tradisional tidak memiliki ketergantungan impor

Slide24

Berpotensi untuk di

eksporMenurut data

Gabungan Pengusaha Jamu

dan

Obat

bahan alam Indonesia (GP Jamu), yaitu Malaysia, Korea Selatan, Filipina, Vietnam, Hongkong, Taiwan, Afrika Selatan, Nigeria, Arab Saudi, Timur Tengah, Rusia dan Cile.Ekspor jamu tradisional tersebut sebagian besar masih

dilakukan

oleh

industri

jamu

yang

cukup

besar

.

Slide25

Gabungan Pengusaha

Jamu dan Obat

bahan alam Indonesia (GP

Jamu

)

Anggota

GP

Jamu terdiri dari produsen, penyalur dan pengecer.Hingga saat ini GP Jamu menghimpun 908 anggota, yang terdiri dari 75 unit

industri

besar

(

Industri

Obat

bahan

alam

/IOT)

dan

833

industri kecil (Industri Kecil Obat bahan alam/IKOT)

Slide26

PEMBAGIAN INDUSTRI OBAT TRADISIONAL BERDASARKAN PERMENKES NO 006 TAHUN 2012 TENTANG INDUSTRI DAN USAHA OBAT TRADISIONAL

Industri

Obat Tradisional yang selanjutnya disebut

IOT

adalah

industri

yang membuat semua bentuk sediaan obat tradisional. Industri Ekstrak Bahan Alam yang selanjutnya disebut IEBA adalah industri yang khusus membuat sediaan

dalam

bentuk

ekstrak

sebagai

produk

akhir

.

Usaha Kecil

Obat Tradisional yang selanjutnya disebut UKOT adalah usaha yang membuat semua bentuk sediaan obat tradisional, kecuali bentuk sediaan tablet dan efervesen

. Usaha Mikro Obat Tradisional yang selanjutnya disebut UMOT adalah usaha yang hanya membuat sediaan obat tradisional dalam bentuk param, tapel, pilis, cairan obat luar dan rajangan.

Slide27

Usaha Jamu Racikan

adalah usaha yang dilakukan oleh

depot jamu atau sejenisnya yang

dimiliki

perorangan

dengan melakukan pencampuran sediaan jadi dan/atau sediaan segar obat tradisional untuk dijajakan langsung kepada konsumen. Usaha Jamu

Gendong

adalah

usaha

yang

dilakukan

oleh

perorangan

dengan

menggunakan bahan obat tradisional dalam bentuk cairan yang dibuat segar dengan tujuan untuk dijajakan langsung kepada konsumen.

PEMBAGIAN INDUSTRI OBAT TRADISIONAL BERDASARKAN PERMENKES NO 006 TAHUN 2012 TENTANG INDUSTRI DAN USAHA OBAT TRADISIONAL

Slide28

PEMBAGIANa. IOT;

dan b. IEBA. a. UKOT;

b. UMOT; c. Usaha Jamu Racikan; dan d. Usaha Jamu

Gendong

.

INDUSTRI OBAT TRADISIONAL

USAHA OBAT TRADISIONAL

Slide29

“Saintifikasi Jamu

”Kepala Badan

Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan

(

Balitbangkes

)

Kementerian Kesehatan, Prof. dr. Agus Purwadianto, SH, M.Si, Sp.FF (K)sebagai wujud

perhatian

dan

dukungan

pemerintah

dalam

penggunaan

dan

pemanfaatan jamu sebagai obat tradisional“Jamu Brand Indonesia” Pres. SBYmengusulkan agar anggaran untuk

pengembangan jamu meningkat dari Rp 5 milyar menjadi Rp 100 milyar pada tahun 2011(Menteri Kesehatan dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr. PH)Tindak

lanjut

Slide30

Tantangan yang dihadapi dalam

pengembangan jamu

belum terintegrasinya

obat

tradisional

/

jamu dengan pelayanan kesehatan formal karena belum adanya pengakuan dari profesi tenaga kesehatan (dokter, dokter gigi) bahwa jamu aman

(

tidak

toksis

),

berkhasiat

(

efikasi

),

dan

mutunya

terjamin

(standar).lemahnya koordinasi dan kerjasama lintas sektor terkait.belum adanya standarisasi penyediaan bahan baku (

penanaman, pemanenan, pengolahan paska panen),belum dilaksanakannya standar untuk menjamin mutu, manfaat, dan keamanan.lemahnya data tentang akses obat tradisional yang bermutu, aman, dan efikasi.kurangnya

informasi

terkait

penggunaan

rasional obat tradisional.

Slide31

Cara Menghadapi Tantangan

disusunlah suatu

Grand Strategy Pengembangan Jamu oleh

Kementerian

Kesehatan

melalui :1. Penyusunan kebijakan nasional dan kerangka regulasi dalam mengintegrasikan obat tradisional dengan pelayanan kesehatan formal.2. Meningkatkan keamanan,

mutu

,

dan

efikasi

jamu

.

3.

Menjamin

ketersediaan

bahan

baku  jamu yg berkualitas.4. Meningkatkan akses thd jamu yang bermutu, aman, dan berkhasiat.5. Penggunaan rasional

obat tradisional/jamu

Slide32

Terkait penyusunan regulasi

dalam pengintegrasian obat

tradisional dengan

pelayanan

kesehatan

formal

Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan Kepmenkes No. 1076 Tahun 2003 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional.Kepmenkes No. 1109 Tahun 2009 tentang Pengobatan Komplementer Alternatif

.

Permenkes

No. 003

Tahun

2010

tentang

Saintifikasi

Jamu

.

Slide33

Pengertian Saintifikasi Jamu

“Saintifikasi

Jamu adalah pembuktian

ilmiah

jamu

melalui penelitian berbasis pelayanan kesehatan.”Tujuan :Untuk memberikan landasan ilmiah (evidence based) penggunaan jamu secara empiris

(2)

Mendorong

terbentuknya

jejaring

dokter

/

dokter

gigi

dan

tenaga kesehatan lainnya sebagai peneliti dalam rangka upaya prefentif, promotif, rehabilitatif, dan paliatif terhadap penggunaan

jamu(3) Meningkatnya kegiatan penelitian kualitatif terhadap pasien dengan penggunaan jamu(4) Meningkatkan penyediaan jamu yang aman, memiliki khasiat nyata yang teruji secara ilmiah, dan dimanfaatkan secara

luas

baik

untuk

pengobatan sendiri maupun dalam fasilitas pelayanan kesehatan

Slide34

Langkah yang ditempuh

dalam rangka memasyarakatkan Saintifikasi

Jamu

dikembangkan

Pojok

Jamu” di Puskesmas.pengembangan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) ditingkat rumah tangga untuk pertolongan pertama pada penyakit ringan.diklat kepada

dokter

umum

,

dokter

spesialis

,

dokter

Puskesmas

tentang

pelayanan obat tradisional/jamu.pembinaan produsen jamu tentang Cara Pembuatan Jamu yang Baik (CPJB).pengembangan 12 rumah sakit untuk persiapan

saintifikasi jamu.

Slide35

12 rumah sakit tersebut

adalah

RSUP Persahabatan Jakarta,

RS

Kanker

Dharmais

Jakarta, RSAL Mintoharjo Jakarta, RS Dr. Sutomo Surabaya, RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, RS Orthopedi Solo, RSUP Sanglah Bali, RSUP Adam Malik Medan, RS Dr. Pirngadi Medan,

RS Dr.

Wahidin

Sudirohusodo

Makassar,

RS

Syaiful

Anwar Malang

RSUP

Kandou

Manado

Slide36

SIMPLISIA

Slide37

PENGERTIAN

ialah

bentuk jamak

dari

kata

simpleks yang berasal dari kata simple, berarti satu atau sederhana

.

Istilah

simplisia

dipakai

untuk

menyebut

bahan-bahan

obat

alam yang masih berada dalam wujud

aslinya atau belum mengalami perubahan bentukDepartemen Kesehatan RI membuat batasan tentang simplisia ialah bahan

alami

yang

digunakan

untuk

obat dan belum mengalami perubahan

proses apapun

, dan kecuali

dinyatakan lain umumnya berupa bahan yang telah

dikeringkan

Slide38

TIGA GOLONGAN SIMPLISIA

ialah

simplisia yang dapat

berupa

tanaman

utuh, bagian tanaman, eksudat tanaman, atau gabungan antara

ketiganya

Eksudat

tanaman

adalah

isi

sel

yang

secara

spontan

keluar dari tanaman atau dengan

cara tertentu sengaja dikeluarkan dari selnya. Eksudat tanaman dapat berupa zat-zat atau bahan-bahan nabati

lainnya

yang

dengan

cara

tertentu dipisahkan/diisolasi dari tanamannya

. simplisia

berupa

hewan utuh atau zat-zat

berguna

yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa bahan kimia murniContoh : minyak ikan (Oleum iecoris asselli) dan madu (Mel depuratum).simplisia berupa

bahan pelikan atau mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum berupa bahan kimia murniContoh: serbuk seng

dan serbuk tembaga.

Slide39

TATA NAMA SIMPLISIA

Secara umum :

nama spesies

Namun

,

beberapa

buku teks tidak menganut sistem penyebutan simplisia seperti yang telah disebutkan di atas.contoh

:

Calami

Rhizome

:

nama

belakang

dari

spesies

(Acorns

calamus

= dlingo) nama bagian tanaman (Rhizome= rimpang).Brugmansia Folia : nama genus dari Brugmansia candirla diikuti

Folia= DaunOleum Arachidis : minyak kacang (Arachis hypogea )tanpa nama bagian tanamanLycopodium : nama spora, hanya ditulis Lycopodium saja.Cera Flava :

nama

lilin

,

tanpa

diikuti nama bagian asalChinae Cortex : menggunakan nama daerah, dari tanaman

Cinchona succiruhra. Nama

daerahnya chinae (kina)

nama bagian tanaman

Piperis

albi FructusContoh :

Slide40

Proses pembuatan

simplisia

Dasar pembuatan simplisia

meliputi

beberapa

tahapan sebagai berikut:

Slide41

a. Pengumpulan bahan

baku. sangat

menentukan kualitas bahan

baku

.

Faktor

yang paling

berperan dalam tahapan ini adalah masa panen.Berdasarkan garis besar pedoman panen, pengambilan bahan baku tanaman dilakukan sebagai

berikut

:

Slide42

Biji :

Pengambilan biji dapat

dilakukan pada saat

mulai

mengeringnya

buah atau sebelum semuanya pecah.

Slide43

Buah :

Pengambilan buah tergantung tujuan

dan pemanfaatan kandungan

aktifnya

.

Panen

buah bisa dilakukan saat menjelang masak (misalnya Piper nigruni).setelah benar-benar masak (misalnya adas)dengan cara melihat perubahan

warna

atau

bentuk

buah

yang

bersangkutan

(

misalnya

jeruk

, asam, dan pepaya).

Slide44

Bunga :

Pemanenan bunga tergantung dari

tujuan pemanfaatan kandungan

aktifnya

.

Panen

dapat dilakukan pada saat menjelang penyerbukan, saat bunga masih kuncup (seperti pada Jasminum sambac, melati), atau saat

bunga

sudah

mulai

mekar

(

misalnya

Rosa

sinensis

,

mawar

).

Slide45

Daun atau herba

:Panen daun

atau herba dilakukan

pada

saat

proses fotosintesis berlangsung maksimal, yaitu ditandai dengan saat tanaman mulai berbunga atau buah mulai masak. Untuk pengambilan

pucuk

daun

,

dianjurkan

dipungut

pada

saat

warna

pucuk daun berubah menjadi daun tua.

Slide46

Kulit batang :

Pemanenan kulit batang

hanya dilakukan pada

tanaman

yang

sudah

cukup umur. Saat panen yang paling baik adalah awal musim kemarau.

Slide47

Umbi

lapis : Panen

umbi dilakukan pada saat

akhir

pertumbuhan

Rimpang : Panen rimpang dilakukan pada saat awal musim kemarau.Akar : Panen akar

dilakukan

pada

saat

proses

pertumbuhan

berhenti

atau

tanaman sudah cukup umur.

Slide48

b. Sortasi basah

ialah pemilahan

hasil panen ketika

tanaman

masih

segar.

Slide49

c. Pencucian,

dilakukan untuk membersihkan

kotoran yang melekat, terutama

bahan-bahan

yang

berasal

dari dalam tanah dan yang tercemar pestisida. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Frazier (1978) dilaporkan bahwa untuk pencucian sayuran yang dilakukan sebanyak

satu

kali

akan

menurunkan

jumlah

mikroba

sebanyak

25%.

Namun

,

pencucian yang dilakukan sebanyak tiga kali hanya akan menurunkan mikroba sebesar 58%.

Slide50

d. Pengubahan bentuk.

Pada dasarnya

tujuan pengubahan bentuk

simplisia

adalah

untuk memperluas permukaan bahan baku. Semakin luas permukaan maka proses pengeringan baku akan semakin cepat.

Slide51

e. Pengeringan

Tujuan utama proses pengeringan

simplisia ialah:1.

Menurunkan

kadar

air

sehingga bahan tersebut tidak mudah ditumbuhi kapang dan bakteri.2. Menghilangkan aktivitas enzim yang bisa menguraikan lebih lanjut kandungan

zat

aktif

.

3.

Memudahkan

dalam

hal

pengelolaan

proses

selanjutnya (ringkas,mudah disimpan, tahan lama).

Slide52

f. Sortasi kering

adalah pemilihan

bahan setelah mengalami

proses

pengeringan

.

Pemilihan dilakukan terhadap bahan-bahan yang terlalu gosong, bahan yang rusak akibat terlindas roda kendaraan (misalnya dikeringkan di tepi jalan raya

),

atau

dibersihkan

dari

kotoran

hewan

.

Slide53

g. Pengepakan dan

penyimpanan. Setelah

tahap pengeringan dan

sortasi

kering

selesai maka simplisia perlu ditempatkan dalam suatu wadah tersendiri agar tidak saling bercampur antara simplisia satu dengan lainnya. Selanjutnya

,

wadah-wadah

yang

berisi

simplisia

disimpan

dalam

rak

pada

gudang penyimpanan.

Slide54

faktor-faktor yang mempengaruhi

pengepakan dan penyimpanan simplisia

1. Cahaya

2. Oksigen atau sirkulasi udara

3. Reaksi kimia yang terjadi antara kandungan aktif tanaman dengan

wadah

4.

Penyerapan air5. Kemungkinan terjadinya proses dehidrasi6. Pengotoran dan atau pencemaran, baik yang diakibatkan oleh serangga, kapang, bulu-bulu tikus atau binatang lain.

Slide55

persyaratan wadah vang

akan digunakan sebagai

pembungkus simplisia

1.

Harus

inert,

artinya tidak mudah bereaksi dengan bahan lain2. Tidak beracun bagi bahan simplisia dan bagi manusia yang menanganinya

3.

Mampu

melindungi

bahan

simplisia

dari

cemaran

mikroba

, kotoran, dan serangga4. Mampu melindungi bahan simplisia dari penguapan kandungan aktif5. Mampu melindungi bahan simplisia dari pengaruh cahaya, oksigen, dan uap air

Slide56