/
Dasar Pengelolaan Sampah Kota Dasar Pengelolaan Sampah Kota

Dasar Pengelolaan Sampah Kota - PowerPoint Presentation

jane-oiler
jane-oiler . @jane-oiler
Follow
382 views
Uploaded On 2018-11-09

Dasar Pengelolaan Sampah Kota - PPT Presentation

Pengelolaan sampah kota merupakan bagian dari pengelolaan kebersihan kota Pengertian bersih sebenarnya bukan hanya berarti tidak adanya sampah melainkan juga mengandung pengertian yang mengarah ke tinjauan estetika ID: 724123

dan sampah organik yang sampah dan yang organik pelayanan aspek pengelolaan sistem daerah dalam kota pengolahan untuk ini dengan

Share:

Link:

Embed:

Download Presentation from below link

Download Presentation The PPT/PDF document "Dasar Pengelolaan Sampah Kota" is the property of its rightful owner. Permission is granted to download and print the materials on this web site for personal, non-commercial use only, and to display it on your personal computer provided you do not modify the materials and that you retain all copyright notices contained in the materials. By downloading content from our website, you accept the terms of this agreement.


Presentation Transcript

Slide1

Dasar Pengelolaan Sampah Kota

Pengelolaan sampah kota merupakan bagian dari pengelolaan kebersihan kota.

Pengertian bersih sebenarnya bukan hanya

berarti tidak adanya sampah, melainkan juga mengandung pengertian yang mengarah ke tinjauan estetika.Slide2

T

erdapat tiga hal yang menjadi perhatian utama dan yang harus dipertimbangkan secara matang dalam pengelolaan sampah, yaitu :

Identifikasi kondisi sistem pengelolaan sampah yang telah ada

Definisi baik dan benar dalam hal pengelolaan sampah

Pola kebijaksanaan pembinaan dan pengembangan Slide3

Aspek Manajemen Pengelolaan Persampahan

Aspek Organisasi Dan Manajemen

Aspek ini mempunyai

peranan pokok

: menggerakan, mengaktifkan dan mengarahkan sistem manajemen persampahan kota,

Sub sistem ini meliputi bentuk serta pola organisasi dan komponen pelengkapnya, yakni

persoalan serta sistem manajemen

.

Struktur manajemen meliputi

perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian untuk jenjang strategis, teknik maupun operasional

Slide4

Aspek Pembiayaan

Aspek ini merupakan

komponen sumber

dalam arti supaya sistem mempunyai kinerja yang baik.

Sub sistem ini diatur dengan struktur pembiayaan dalam bentuk anggaran serta alternatif sumber pendanaan.Slide5

Aspek ini merupakan komponen yang menjaga pola / dinamika sistem agar dapat mencapai sasaran secara efektif

Umumnya kompleksitas permasalahan justru diredam oleh penerbitan peraturan yang mengatur seluruh komponen yang secara umum dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :

Sebagai landasan pendirian instansi pengelola (Dinas Perusahaan Daerah dan lainnya)

Sebagai landasan pemberlakuan struktur tarif

Sebagai landasan ketertiban umum (masyarakat) dalam pengelolaan persampahan

Aspek PengaturanSlide6

Aspek Peran Serta Masyarakat

Aspek ini merupakan komponen yang tidak bersifat sub sistem tapi terikat erat. Dalam kondisi keterbatasan kemampuan sistem, yakni penyediaan kapasitas kerja maupun pendanaan, maka salah satu alternatif adalah peran serta masyarakatSlide7

Aspek Teknik Operasional

Aspek ini merupakan komponen yang paling dekat dengan obyek pengelolaan sampah.

Aspek ini terdiri dari perangkat keras, misalnya : sarana pewadahan, pengumpulan, pengangkutan dan pembuangan akhir.

Disini permasalahan yang timbul pada umumnya berkisar pada perbedaan yang jauh antara kebutuhan dan kapasitas operasi yang dapat disediakan oleh sistem

Slide8

Ruang

Lingkup

T

ata

cara

teknik

operasional

pengelolaan

sampah

meliputi

dasar

-

dasar

perencanaan

untuk

kegiatan

-

kegiatan

:

1.

Pewadahan

sampah

2.

Pengumpulan

sampah

3.

Pemindahan

sampah

4.

Pengangkutan

sampah

5.

Pengolahan

sampah

6.

Pembungan

akhirSlide9

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sistem Pengelolaan Sampah Kota

Rencana Penggunaan Lahan

Kepadatan dan Penyebaran penduduk

Karakteristik lingkungan fisik,biologi, dan sosial ekonomi

Kebiasaan Masyarakat

Karakteristik sampah

Peraturan-peraturan/ aspek legal nasional dan daerah setempat

Sarana pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan pembuangan

Lokasi pembuangan akhir

Biaya yang tersedia

Rencana tata ruang kota

Iklim dan MusimSlide10

Perencanaan Kegiatan Operasional Daerah Pelayanan

Hasil perencanaan daerah pelayanan berupa identifikasi masalah dan potensi yang tergambar dalam peta-peta sebagai berikut :

Peta problem minimal menggambarkan kerawanan sampah, tingkat kesulitan pelayanan, kerapatan timbulan sampah, tat guna lahan

Peta pemecahan masalah menggambarkan pola yang digunakan, kapasitas perencanaan (alat dan personil), jenis sarana dan prasaranaSlide11

Strategi Pelayanan

Mendahulukan pencapaian keseimbangan pelayanan dilihat dari segi kepentingan sanitasi dan ekonomis, kuantitas dan kualitas pelayanan

Tingkat PelayananSlide12

Frekuensi Pelayanan

Berdasarkan hasil penentuan skala kepentingan daerah pelayanan, frekuensi pelayanan dapat dibagi dalam beberapa kondisi sebagai berikut :

Wilayah dengan pelayanan intensif adalah daerah di jalan protokol, pusat kota,kawasan pemukiman tidak teratur dan daerah komersial

Wilayah dengan pelayanan menengah adalah kawasan pemukiman teratur

Wilayah dengan pelayanan rendah adalah daerah pinggiran kota Slide13

Kriteria Penentuan Kualitas Operasional Pelayanan

Penggunaan Jenis Peralatan

Sampah terisolasi dari lingkungan

Frekuensi Pelayanan

Frekuensi Penyapuan lebih sering

Estetika

Tipe KotaVariasi Daerah PelayananPendapatan dan Retribusi

Timbulan sampah MusimanSlide14

“Rumah Pengolahan Sampah” Solusi Teknologi Karya ITBSlide15

Penimbunan sampah sudah menjadi masalah nasionalSlide16

Dr Nyoman Aryantha - Mikrobiologi ITB telah kembangkan “Rumah Pengolahan Sampah” di Sabuga

Rumah Pengolahan Sampah

Lahan di depan rumah untuk penampungan sampah & penyortiranSlide17

Solusi ITB adalah membuat sampah menjadi pupuk organik & menghilangkan tumpukan sampahSlide18

Teknologi pengolahan sampahnya relatif sangat sederhana

SAMPAH DISORTIR

Sampah organik (tanaman)

Sampah non-organik (plastik, kertas, kaleng, gelas)

SAMPAH ORGANIK DIGILING

SAMPAH NON ORGANIK DIBAKAR

DIBUAT PUPUK ORGANIK

MIKRO ORGANISME

Enersi panas

Pupuk organikSlide19

Sampah disortir secara “manual”

(foto diambil di kompleks Sabuga ITB)

Sampah organik seperti daun, sayuran

Sampah non-organik seperti plastikSlide20

Sampah diperkecil volumenya dengan digiling

Alat penggiling sampah non-organik

Alat penggiling sampah organikSlide21

Sampah organik yang telah digiling diberi Mikro-organisme agar bisa menjadi pupuk organik

Sampah organik setelah digiling

Sampah organik yang telah digiling di dipindahkan ke bak beton & diberi Mikro-organismeSlide22

Pupuk organik yang dihasilkan dimasukan ke kantong untuk dijual ke penanam sayuran & buah-buahanSlide23

Sampah non-organik setelah digiling lalu dibakar untuk menghasilkan panas dalam unit Insinerator

Tungku pembakaran

Siklon penangkap debu

Untuk memulai pembakaran diperlukan sumber energi seperti minyak solarSlide24

Dengan teknologi yang dikembangkan ITB, sampah yang menggunung menjadi hilang (zero waste) !!!

Zero WasteSlide25

Produk turunan PT Great GaneshaSlide26

Harga jual pupuk organik (kompos) per kantong (berat antara 3 s/d 4 kg)Slide27

Sampah Non-organik (plastik & kertas) jika tidak dibakar, bisa dijualSlide28

“Rumah Pengolahan Sampah” dapat dibuat secara “modular”

Di dekat kompleks perumahan

Di dekat pasar

Di dekat daerah perhotelan

Di dekat Mall atau supermarket

Untuk mengolah 1000 M3 sampah per bulan diperlukan gedung sekitar 150 M2 dan lahan tempat penyortiran sebesar 500 m2

Sehingga sampah tidak harus dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA)Slide29

ITB telah kembangkan teknologi untuk menghilangkan bau sampah. Sehingga “Rumah Pengolahan Sampah” bisa beroperasi hanya beberapa puluh meter dari ruang-ruang utama Sabuga