/
Argumen PRINSIP LOGIKA Argumen Argumen PRINSIP LOGIKA Argumen

Argumen PRINSIP LOGIKA Argumen - PowerPoint Presentation

phoebe-click
phoebe-click . @phoebe-click
Follow
400 views
Uploaded On 2018-02-28

Argumen PRINSIP LOGIKA Argumen - PPT Presentation

adalah suatu deret proposisi yang dituliskan sebagai P 1 P 2 P n Q yang dalam hal ini P 1 P 2 P n disebut ID: 639041

jika maka premis bilangan maka jika bilangan premis saya bulat silogisme logika dan ganjil argumentasi diketahui disebut dengan suatu implikasi modus dapat

Share:

Link:

Embed:

Download Presentation from below link

Download Presentation The PPT/PDF document "Argumen PRINSIP LOGIKA Argumen" is the property of its rightful owner. Permission is granted to download and print the materials on this web site for personal, non-commercial use only, and to display it on your personal computer provided you do not modify the materials and that you retain all copyright notices contained in the materials. By downloading content from our website, you accept the terms of this agreement.


Presentation Transcript

Slide1

Argumen

PRINSIP LOGIKASlide2

Argumen

adalah

suatu deret proposisi yang dituliskan sebagai P1 P2 . . . Pn Qyang dalam hal ini, P1, P2, …, Pn disebut premis (atau hipotesis), dan Q disebut konklusi. Slide3

Premis / hipotesis

diketahui

sebagai suatu

pernyataan yang benar.Penegasan dari beberapa premis yang diketahui, melalui langkah-langkah yang correct sehingga didapat suatu pernyataan disebut argumentasi/inferensi (inference).Argumentasi menghasilkan kesimpulan / konklusi (conclusion). Kesimpulan / konklusi merupakan suatu pernyataan. Argumentasi dapat bernilai benar, disebut argumentasi sah / valid dan dapat bernilai salah, disebut argumentasi tidak sah / fallacy.Prinsip logika merupakan argumentasi-argumentasi yang sah / valid.Slide4

Prinsip logika digunakan untuk menarik suatu

kesimpulan.

Prinsip logika tersebut antara lain:

Prinsip InferensiModus Ponens (law of detachment)Modus TollensPrinsip Silogisme (Silogisme hipotesis)Silogisme disjungtifPenjumlahan disjungtifSimplifikasiKonjungsiSlide5

Modus Ponens

Apabila suatu implikasi itu diketahui benar, beserta diketahui juga benarnya anteseden, maka dapat disimpulkan benarnya konsekuen.

Secara skematis ditulis:

P  Q P Q Notasi: {(P  Q)  P)} |= QSlide6

Contoh:

Premis 1 : Jika

x bilangan prima, maka x mempunyai 2 faktor (T) Premis 2 : 5 adalah bilangan prima (T)  5 mempunyai 2 faktor (T)Modus ponens sesuai dengan baris ke-1 tabel nilai implikasi.Slide7

Modus Tollens

Apabila suatu implikasi itu diketahui benar, beserta diketahui salahnya konsekuen, maka dapat disimpulkan salahnya anteseden.

Secara skematis ditulis:

P  Q Q P Notasi: {(P  Q)  Q)} |= PSlide8

Contoh 1:

Premis 1 : Jika

x bilangan prima, maka x mempunyai 2 faktor (T) Premis 2 : 6 mempunyai 4 faktor (T)  6 bukan bilangan prima (T)Contoh 2: Premis 1 : Jika x bilangan bulat ganjil, maka x2 bilangan bulat ganjil (T) Premis 2 : 9 bukan bilangan bulat ganjil (T)  3 bukan bilangan bulat ganjil (T)Modus tollens sesuai dengan baris ke-4 tabel nilai implikasi.Slide9

Silogisme

Silogisme disebut juga

silogisme hipotesis / sifat

transitif dari implikasi (transitivity).Apabila diketahui benarnya implikasi “Jika P, maka Q” dan “Jika Q, maka R”, maka dapat disimpulkan benarnya implikasi “Jika P, maka R”. Secara skematis ditulis P  Q Q  R  P  R Notasi: {(P  Q)  (Q  R)} |= (P  R)Slide10

Contoh1:

Premis 1 : Jika saya jujur, maka usaha saya berhasil

Premis 2 : Jika usaha saya berhasil, maka hidup saya senang  Jika saya jujur, maka hidup saya senangContoh 2:Premis 1 : Jika x bilangan bulat ganjil, maka x2 bilangan bulat ganjil Premis 2 : Jika x2 bilangan bulat ganjil, maka (x2 + 1) bilangan bulat genapJika x bilangan bulat ganjil, maka (x2 + 1) bilangan bulat genapMenarik kesimpulan dengan prinsip inferensi dan silogisme dapat dilakukan sekaligus bersamaan / simultan.Slide11

Contoh 3: Tentukan konklusi dari pernyataan berikut

P1 : Jika F(

x

) habis dibagi oleh (x - a), aRiil, maka F(a) = 0. P2 : Jika F(a) = 0, maka x = a merupakan akar persamaan F(x) = 0. P3 : x = 5 bukan akar persamaan dari F(x) = 0.P1 dan P2 dengan silogisme diperolehP’ : Jika F(x) habis dibagi oleh (x - a), aRiil, maka x = a merupakan akar persamaan F(x) = 0. Jika P’ dan P3 dengan modus tollens, diperolehP’’ : F(x) tidak habis dibagi oleh (

x

- 5)Slide12

Silogisme

D

isjungtif

Bentuk silogisme disjungtif (disjunctive syllogism) P  Q P  Qatau P  Q Q  PContohP1: Saya belajar dengan giat atau saya menikah tahun depan.P2:

Saya

tidak

belajar

dengan

giat

.

Saya

menikah

tahun

depan

.Slide13

Penjumlahan Disjungtif

Biasa disebut penjumlahan saja.

P

atau Q  P  Q  P  QContohJono mengambil matakuliah Logika InformatikaJono mengambil matakuliah Logika Informatika atau AlgoritmaSlide14

Simplifikasi

Simplifikasi dinamakan juga penyederhanaan konjungsi

P  Q  P atau  QContohJono adalah mahasiswa UNIKU dan UIN Sjech Nurjati. Jono adalah mahasiswa UNIKU, atau Jono adalah mahasiswa UIN Sjech NurjatiSlide15

Konjungsi

Bentuknya

P

Q  P  Q Contoh Jono mengambil matakuliah Logika InformatikaJono mengambil matakuliah AlgoritmaJono mengambil matakuliah Logika Informatika dan Algoritma