Widelia Ika Putri STP MSc Pendinginan dan pembekuan merupakan teknologi pengawetan pangan yang didasarkan pada pengambilan panas dari bahan Pengambilan suhu dari produk menyebabkan suhu produk menurun ID: 568008
Download Presentation The PPT/PDF document "Pendinginan" is the property of its rightful owner. Permission is granted to download and print the materials on this web site for personal, non-commercial use only, and to display it on your personal computer provided you do not modify the materials and that you retain all copyright notices contained in the materials. By downloading content from our website, you accept the terms of this agreement.
Slide1
Pendinginan
Widelia
Ika
Putri
, S.T.P., M.Sc. Slide2
Pendinginan dan pembekuan merupakan teknologi pengawetan pangan yang didasarkan pada pengambilan panas dari bahan.
Pengambilan suhu dari produk menyebabkan suhu produk menurun
penundaan seluruh perubahan yg dapat terjadi selama penyimpanan reaksi biokimia dan perubahan akibat pertumbuhan mikroba menjadi lambat atau menurun umur simpan panjangSlide3
Keuntungan pendinginan dan pembekuan adalah perubahan karakteristik produk yg dapat dijaga serendah-rendahnya.
Perubahan sensoris akibat reaksi enzimatis atau aktivitas mikroba sangat sedikit terjadi.
Nutrisi produk dapat dipertahankan
.Slide4
Pendinginan
Masih
diatas
titik
beku
air
Perbedaan
Pembekuan
dibawah
titik
beku
airSlide5
Permintaan konsumen terhadap produk-produk yg didinginkan terus mengalami peningkatan.
Banyak bermunculan produk pangan siap saji dan siap santap yg disimpan dalam kondisi dingin dan konsumen hanya membutuhkan sedikit persiapan sebelum dikonsumsi.Slide6
Tidak semua produk atau bahan pangan sesuai diawetkan dengan pendinginan.
Buah-buahan tropis dan beberapa jenis buah subtropis mengalami kerusakan akibat pendinginan (
Chilling injury
) jika disimpan pada suhu 3 – 10 oC.Slide7
GEJALA PENCOKLATAN PADA BELIMBING
Penyimpanan belimbing pada suhu 10
o
C selama 10
hari mengakibatkan
chilling injury
=> Terjadi
perubahan warna pada permukaan buah menjadi coklat.Penyebab: adanya aktivitas polifenol oksidase (PPO) dan peroksidase (POD). Intensitas warna coklat semakin meningkat seiring dengan lama penyimpanan serta penyimpanan pada suhu yang lebih rendah (2oC) (Ali et al., 2004).Slide8
Pada
peach
,
l
eatheriness
(
tekstur kaku seperti kulit
)
disebabkan sel parenkim mengalami kerusakan yang diikuti dengan peningkatan ruang antarsel serta pektin.
Tomat dapat mengalami chilling injury atau kerusakan dalam penyimpanan 1-12oC (Lana, et al., 2008), sehingga dapat mengakibatkan penurunan kualitas citarasa (Boukobza dan Taylor, 2002). Slide9
Penyimpanan kacang panjang pada suhu kurang dari 4
o
C dapat mengakibatkan
chilling injury
. Gejala
chilling injury
yang ditimbulkan ditandai dengan adanya lubang, daerah berwarna coklat, pudarnya warna, dan keluarnya air pada permukaan kacang panjang yang dapat meningkatkan kerentanan terhadap berbagai kerusakan.Slide10
Selain secara fisik, tanda-tanda terjadinya
chilling injury
dapat diketahui dengan menentukan
kadar
putresin
putresin merupakan respon bahan hasil pertanian terhadap kondisi stres. Slide11
Menurut Lyons (1973)
chilling injury
diawali dengan modifikasi permeabilitas
mengubah membran bersifat lentur menjadi kaku
komoditas kehilang
an pengendalian, ketidakseimbangan metabolisme, dan autokatalisis muncul gejala chilling injury (Wang dalam Ana et al., 2008). Slide12
Komoditas yang Rentan
B
elimbing
Alpukat
Pisang
Srikaya
J
eruk
J
ambuManggaZaitunPepayaNanasKetimun Ubi AnggurTomatPareKentang
Labu kuningAsparagusPeachNektarin Slide13
Akibat
Perubahan
permeabilitas
Perubahan
sifat
sensoris (warna dan
tekstur)Komoditas rentan terhadap jamur dan bakteri Produksi ATP turun, karena mitokondria rusakVitamin C hilang diganti zat racun
klorogenatSlide14
Suhu
Jenis Bahan dan Produk Pangan
-1
sampai 1 oC
Ikan segar, daging, sosis, daging giling, dan daging asap
0 sampai 5 oC
Daging kaleng pasteurisasi, susu, krim, yoghurt, salad siap
saji, pasta, pizza, produk roti-rotian, adonan siap masak
0 sampai 8 oC
Mentega, margarin, kejuSlide15
Tiga kelompok mikroba berdasarkan suhu pertumbuhannya :
Termofilik, dengan kisaran suhu pertumbuhan 35 – 55 oC
Mesofilik, dengan kisaran suhu pertumbuhan 10 – 40 oC
Psikrofilik, dengan kisaran suhu pertumbuhan -5 – 15 oCSlide16
Tujuan Pendinginan
Mencegah
atau
menghambat
pertumbuhan
mikrobiaMengurangi
aktivitas katalitik enzim mikrobia, terutama proteinase dan lipase tahan panasGerminasi spora terhambatFreezing dapat
menyebabkan kematian sel, namun suhu rendah tidak ditujukan untuk membunuh mikrobia.Slide17
Faktor-faktor Berpengaruh
Jenis dan varietas
Tingkat pemanen atau pematangan
Kondisi pemanenan seperti adanya kerusakan mekanik dan kontaminasi mikroba
Suhu distribusi dan suhu penyajian di pengecer.
Kelembaban relatif ruang penyimpanan yg akan mempengaruhi penyusutan akibat dehidrasiSlide18
Teknik Pendinginan
Pendinginan Hembusan Udara Dingin
Proses pendinginan cepat sehingga cocok untuk produk pangan yg sangat mudah rusak
Laju optimum 2-3 m/detik dibutuhkan untuk mendinginkan bahan pangan yg tebal.
Laju pergerakan udara dingin yg tepat dibutuhkan untuk meminimumkan waktu pendinginan.
Faktor lain yg harus diperhatikan kelembaban udara yang relatif tinggi jika produk pangan yg didinginkan tidak dikemasSlide19
Contoh alat pendinginan yg menggunakan teknik ini adalah cabinet cooler dan alat pendingin dengan sirkulasi udara tetap (fixed air cooler), chilling tunnel
Alat tersebut umumnya dilengkapi dengan rak beroda, nampan/rak, gantungan untuk meletakkan produk.
Bisa sistem bacth (cabinet cooler) atau kontinyu (chilling tunnel)
Laju pergerakan udara bisa diatur sesuai kebutuhanSlide20
Ruang Pendingin
Ruang pendingin digunakan untuk menjaga suhu bahan atau produk tetap rendah, tetapi tidak cocok jika digunakan untuk pendinginan cepat
Udara dingin biasanya dihembuskan dari bagian atas ruang pendingin dan bergerak menuju bagian bawahSlide21
Pendinginan Kriogenik
Teknik pendinginan ini menghasilkan proses pendinginan yg sangat cepat.
Pengendalian laju pendinginan sangat diperlukan untuk mecegah pembekuan
Sesuai untuk mendinginkan produk yg hangat
Contoh : pencelupan pada nitrogen (
N
2
)
atau CO
2 cairSlide22
Pendinginan dengan Air (Hydrocooling)
- Pendinginan dengan air digunakan terutama untuk menghilangkan panas setelah pemanenan untuk buah-buahan atau sayuran.
Pendinginan air dilakukan dengan cara perendaman, penyemprotan, atau pencelupan pada air dingin.
Proses pendinginan dapat bersifat kontinyu dengan waktu berkisar 20 – 40 menit.
Keuntungan : mecegah pembekuan, tidak terjadi penyusutan berat, dan dapat memulihkan produk yg layuSlide23
Pendinginan vakum
Digunakan untuk sayuran berdaun yang mempunyai permukaan luas dan jumlah air bebas yang tinggi, seperti selada.
Tidak sesuai untuk produk atau bahan pangan yang bervolume besar (bulk), tebal, dan mempunyai lapisan lilin.Slide24
Teknik pendinginan vakum didasarkan pada efek pendinginan akibat penguapan air pada tekanan rendah.
Contoh : selada dapat didinginkan sampai suhu
2-3
o
C
ketika kondisi vakum tercapai.
Beberapa produk tanaman pangan harus disemprot dengan air sebelum didinginkan untuk meminimumkan
penyusuta
n
berat.Pada teknik pendinginan ini penyusutan berat sebesar 1% terjadi pada setiap penurunan suhu 5oCSlide25
Perubahan selama pendinginan
Perubahan karakteristik sensori
Selama pendinginan, produk pangan dapat mengalami kehilangan air atau menyerap air sehingga terjadi perubaan tekstur dan penampakan.
Kehilangan air dapat menyebabkan menurunkan kerenyahan produk, perubahan warna menjadi kusam pada produk unggas.Slide26
Produk gel seperti jeli atau puding serta yoghurt dapat mengalami sineresis selama penyimpanan yaitu produk memisah dan terbentuk lapisan air.
Sebagian besar buah-buahan dan sayuran segar mengalami penurunan aroma dan cita rasa selama penyimpanan.
Sebagian besar perubahan aroma dan cita rasa pada penyimpanan dingin disebabkan karena aktivitas mikroba. Slide27
Perubahan tersebut seringkali dapat dideteksi, misalnya timbulnya bau asam oleh pertumbuhan bakteri asam laktat, bau amoniak berkaitan dengan tumbuhnya Pseudomonas.
Biasanya kondisi penyimpanan dingin dkombinasikan dengan pengemasan atmosfer termodifikasi dengan kadar oksigen rendah.Slide28
Perubahan
Kimiawi
Secara umum, semakin rendah suhu yg digunakan maka laju reaksi
e
nzimatis
akan semakin lambat.
Perubahan kimiawi yg terjadi selama penyimpanan dingin bergantung pada faktor-faktor intrinsik di dalam produk seprti kadar air, aktivitas enzim, ketersediaan substrat, serta pH.Slide29
Faktor-faktor yg paling berpengaruh terhadap perubahan kimiawi dalam suatu produk harus diketahui dan bersifat spesifik untuk setiap jenis produk.
Contoh : faktor penting yg menentukan mutu daging segar adalah warna, yg dikehendaki yaitu merah terang. Dengan mengatur kondisi yg mendukung oksimioglobin (bentuk mioglobin yg berperan dalam pembentukan warna merah) seperti kadar oksigen yg tinggi, maka kesegaran tersebut dapat
dijag
a
sampai satu minggu.Slide30
Perubahan
Mikrobiologis
Proses pembusukan mikroba bervariasi tergantung pada jenis mikroba yg tumbuh pada bahan atau produk pangan.
Proses pembusukan menyebabkan perubahan karakteristik sensori produk atau bahan pangan.
Misalnya perubahan bau diakibatkan oleh metabolisme protein oleh mikroba, bau dan rasa asam oleh mikroba yg memetabolisme karbohidrat, pembentukan polisakarida yg mengakibatkan terbentuknya lendir, dll.Slide31
Penyimpanan dingin tidak ditujukan untuk mencegah pertumbuhan mikroba patogen
Penggunaan suhu rendah ditujukan untuk memperlambat kecepatan pertumbuhan mikroba.
Pengaruh suhu rendah terlihat nyata jika suhu yg digunakan mendekati suhu pertumbuhan minimum mikroba.
Kombinasikan penyimpanan dingin dengan proses pengawetan yg lain, seperti pengaturan pH, penambahan pengawet, dan pengaturan Aw.Slide32
wideliaikaputri.lecture.ub.ac.id
Thank You !
www.themegallery.com