/
Memahami  Tema, Latar, dan  Penokohan Memahami  Tema, Latar, dan  Penokohan

Memahami Tema, Latar, dan Penokohan - PowerPoint Presentation

stefany-barnette
stefany-barnette . @stefany-barnette
Follow
420 views
Uploaded On 2017-07-08

Memahami Tema, Latar, dan Penokohan - PPT Presentation

Cerpen 1 TEMA Setiap cerita pasti memiliki gagasan pokok yang diangkatsebagai ide cerita Hal tersebut dinamakan tema cerita Misalnya perjuangan kesetiaan persahabatan percintaan dan sebagainya ID: 568052

cerita yang dalam dan yang cerita dan dalam tidak itu tokoh atau penokohan sekolah kau pengarang orang langsung dengan watak adalah latar

Share:

Link:

Embed:

Download Presentation from below link

Download Presentation The PPT/PDF document "Memahami Tema, Latar, dan Penokohan" is the property of its rightful owner. Permission is granted to download and print the materials on this web site for personal, non-commercial use only, and to display it on your personal computer provided you do not modify the materials and that you retain all copyright notices contained in the materials. By downloading content from our website, you accept the terms of this agreement.


Presentation Transcript

Slide1

Memahami Tema, Latar, dan Penokohan

CerpenSlide2

1. TEMA

Setiap cerita pasti memiliki

gagasan pokok yang diangkatsebagai ide cerita

. Hal tersebut dinamakan

tema cerita.

Misalnya , perjuangan , kesetiaan, persahabatan, percintaan dan sebagainya.

Untuk menemukan tema ,perlu membaca keseluruhan ceritaSlide3

2. LATAR

Latar menunjuk kepada

waktu

dan

tempat

berlangsung kisah cerita itu. Misalnya di sebuah bukit pada pagi hari, di sebuah rumah tua pada malam 1 Syura, dan sebagainya.

Dalam cakupan yang lebih luas, latar dapat menjelaskan

sebuah kurun waktu tertentu

, misalnya zaman perang kemerdekaan

atau zaman pemerintahan kerajaan. Latar juga dapat merujuk pada strata kehidupan, misalnya sebuah kisah cerita berlangsung di kalangan konglomerat atau cerita di kalangan masyarakat miskin, dan sebagainya.

.

Slide4

Kutipan Cerita

Masih terdiam mendengar kalimat demi kalimat yang meluncur baik dari bibir Kapten Ismail maupun Daud. Matahari semakin hangat melelehkan selapis tipis salju di puncak Carstensz Piramid. Aku menatap bola api jingga yang tampak lembut bersahabat dalam naungan kabut dingin dan rintik salju.

Latar Cerita

Di puncak gunung Carstensz Piramid pada waktu pagi hari.Slide5

“Peraih NEM tertinggi sekolah kita ... sekaligus juara umum ... Bahril Hidayat!” Pengumuman itu bergema dari bibir

loudspeaker

yang terletak di sudut timur halaman sekolah. Tepuk tangan riuh. Halaman sekolah sudah setengah jam dipenuhi oleh siswa yang mengikuti upacara bendera hari Senin di SD Negeri 011 Pakan Baru. Sekolah Dasar sederhana yang terletak sekitar 400 meter dari rumahku tepatnya di Jalan Balam Kecamatan Kampung Melayu.

Latar waktu dalam penggalan novel tersebut adalah ...

pagi hari

siang hari

sore hari

malam hariSlide6

PENOKOHAN ATAU PERWATAKAN

Hal yang menarik dalam sebuah cerita berupa diciptakannya konflik antarpelaku akibat gesekan

perbedaan karakter

atau

watak para tokoh

. Hal itu disebut dengan

penokohan

atau perwatakan. Pemberian karakter tokoh atau pelaku dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung.Slide7

Penokohan langsung / Penjelasan Pengarang

Dalam menuturkan ceritanya, pengarang

menjelaskan secara langsung

perwatakan tokohnya.Dalam teknik penokohan jenis ini, pembaca tidak perlu menyimpulkan perwatakan pelaku.

Kutipan Cerita

Mang Sayur tersenyum. Ia memang

selalu tersenyum

. Tidak pernah marah

meskipun anak-anak suka mengganggu. Kami tinggal di asrama di Bandung, terdiri dari 20 keluarga. Karena itu Mang Sayur lama dikerumuni oleh ibu-ibu yang malas pergi ke pasar karena jauh.

A n a k - a n a k a s r a m a suka mengganggu. Mengambil tomat. Mengambil ikatan kacang. Bukan untuk dimakan, hanya untuk mengganggu Mang Sayur

yang baik hati

.

Watak Pelaku

Watak tokoh Mang Sayur adalah :

sabar,baik hati, dan murah senyumSlide8

Penokohan langsung melalui Narasi Pengarang

Sosok kecil itu menerjang hujan, di tengah hiruk pikuknya simpang Jalan Juanda dan Jalan Bigjend Katamso Medan malam itu. Tak ada yang perduli akan nasibnya ditengah perjuangan bertahan hidup dalam kerasnya pengaruh globalisasi ini.?

Ia

terlihat rapuh

seakan-akan bisa hilang diterpa angin.. Sosok kecil itu berlari menghampiriku. Dengan

matanya yang jernih ia memandangku

dan

dengan suaranya yang kekanakan ia menyapaku.”Seribu bang? Belum bayar uang sekolah..”

Ternyata Lamhot namanya. Berceloteh

riang

sambil menyeka butiran hujan di wajahnya. Anak

yang ceria dan lincah

.. namun

menyimpan sejuta kesedihan dimatanya

.Slide9

PENOKOHAN TIDAK LANGSUNG

Artinya dalam menuturkan ceritanya, pengarang

tidak secara langsung menyebutkan watak tokohnya.

Pengarang melukiskannya melalui :

tingkah laku, sikap, pemikiran tokoh

Keadaan lingkungan

Ciri-ciri fisik tokoh.

Melalui reaksi tokoh lain terhadap tokoh utamaDalam teknik penokohan jenis ini, pembaca harus menyimpulkan sendiri perwatakan tokoh.Slide10

PENOKOHAN MELALUI

DESKRIPSI KEADAAN LINGKUNGAN RUMAH

Pagar besi rumahnya melebihi tinggi yang diizinkan oleh dinas perizinan dan tata kota. Pagar itu senantiasa terkunci. Jika Raden Bagus pulang,seorang pembantu wanita tua tergopoh-gopoh setelah mendengarkan klakson mobil mercedeznya hampir sepanjang sirine kebakaran. Bunyi klakson itu tidak saja menyentakkan lamunan pembantu tuanya tetapi juga mengganggu ketenangan tetangganya.

Watak

Raden Bagus adalah

seorang yang egois, tidak peduli lingkungan sekitar.Slide11

PENOKOHAN MELALUI DIALOG TOKOH

“ Kau harus pulang ke Suka Ramai. Ayahmu benar. Kau telah memberi malu kepada keluarga kita. Kau tidak boleh datang lagi ke rumah ioni kalau kau tidak mau mengubah perangaimu”

Masir menangis keras. Kemudoian kakek berpesan” Tidurlah. Besok pagi kau kuantar ke Suka Ramai. Kau harus sekolah kembali. Sekolah dengan teratur. Sadarlah cucuku , ayah dan ibumu sangat susah kalau kau bodoh. Jangan buta huruf seperti kakek. Sesal kemudian tidak berguna cucuku. Selagi muda tuntutlah ilmu. Kakek salah selama imi memanjakan kau. Membiarkan kau merokok. “

Kakek menarik napas dalam-dalam.

Watak Masir

tampak dari dialog kakek yaitu :

Perangainya buruk, tidak sekolah, manja, suka merokokSlide12

Ketika mereka telah sampai di pekarangan sekolah, berkatalah Masrul, “Rasmani, baik engkai pagi datang ke sekolah supaya kita sama berjalan. Anak yang sebesar ini masih diantarkan orang tuanya. Anak-anak di kelas satu pun tak ada yang diantar lagi. Tak ibakah engkau pada ayah dan ibumu, berganti-ganti saja mereka mengantar engkau, padahal ia harus pula dengan segera pergi ke sawah.

Watak Masrul adalah ….

a. perhatian c. pengertian

b. suka mengejek d. rajin bekerjaSlide13

4. Alur/ plot

Cerita dibangun atas jalinan peristiwa yang sambung-menyambung membentuk satu kesatuan cerita yang disebut

alur cerita

.

Alur terbagi atas tahapan-tahapan yang akan dibahas pada bagian lainSlide14

Tahap perkenalan atau pengantar

Pemaparan untuk membantu pembaca mengenali tokoh dan tempat sehingga pembaca terbantu untuk mengikuti jalan cerita.

b.

Tahap penampilan masalah

Pada tahapan ini, mulai terjadi konflik antarpelaku cerita.

c.

Tahap puncak ketegangan

Konflik yang terjadi tak terkendali sehingga terjadi Penggawatan atau mencapai puncaknya yan mengkhawatirkan.d. Tahap ketegangan menurun Konflik yang terjadi mulai dapat diatasi.

e.

Tahap peleraian atau penyelesaian

Konflik terselesaikan dan terjadi

ending

(simpulan cerita).

4. Tahapan alur/ plotSlide15

4. Amanat/ Pesan

Selain berkarya, pengarang cerita berupaya menyampaikan pesan moral kepada pembaca cerita melalui amanat cerita.

Amanat /pesan harus disimpulkan sendiri oleh pembaca.Slide16

Dengan hati yang remuk redam Hanafi pulang ke kampung halamannya di Sumatra Barat. Ibunya ingin mengembalikan Hanafi kepada Rafiah. Hanafi menolak karena tidak mungkin menjilat liur yang sudah diludahkannya. Hanafi menyesal oleh tindakannya yang tidak mau mengindahkan nasehat orang tuanya sehingga ia menderita dalam menjalani hidup ini.

Tak lama kemudian, Hanafi mati karena menelan empat butir sublimat.

Pesan yang tersirat dalam kutipan cerita tersebut adalah ….

Jangan pulang kampung dalam keadaan sedih !

Jangan menolak keinginan orang tua !

Turutilah nasehat orang tua !

Jalani hidup sesuai dengan pilihan !Slide17

4. Sudut Pandang

Sudut pandang adalah posisi pengarang saat menuturkan cerita. Pengarang dapat memerankan dirinya sebagai pelaku yang seolah-olah menceritakan kisahnya sendiri (

Sudut Pandang Orang Pertama

)

Atau pengarang sebagai pengamat yang menceritakan kisah orang lain.(

Sudut Pandang Orang Ketiga)Slide18

Perhatikan penggalan cerpen berikut

....

Satu dua orang mondar-mandir ke rumah itu. Tetapi, berita kedatangan Sapar belum sampai ke rumah itu. Sampai malam hari. Sampai kemudian terdengar ketukan di pintu ketika jam menunjukkan pukul dua dini hari.

Ganjar, Sumino, dan Tarub, saudara-saudara Sapar yang memang tetap menanti sambil terus bersiaga, melompat, golok terhunus.

“Siapa di luar?” tanya Ganjar.

Tak dengar sahutan.

“Siapa di luar?” suara Tarub lebih keras.Gino, tanpa disadari ketiga saudara Sapar, menyusul. “Itu Bapak. Bukakan pintunya,” katanya.Slide19

Sudut pandang yang digunakan dalam penggalan cerpen di atas adalah ....

orang pertama pelaku utama

orang ketiga pelaku sampingan

orang ketiga di luar cerita

orang pertama tokoh sampingan