Pembangunan Pemberdayaan Perempuan Mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam kehidupan keluarga bermasyarakat berbangsa dan bernegara MISI Meningkatkan kualitas hidup perempuan Memajukan tingkat keterlibatan perempuan dalam proses politik dan jabatan publik ID: 568091
Download Presentation The PPT/PDF document "VISI" is the property of its rightful owner. Permission is granted to download and print the materials on this web site for personal, non-commercial use only, and to display it on your personal computer provided you do not modify the materials and that you retain all copyright notices contained in the materials. By downloading content from our website, you accept the terms of this agreement.
Slide1
VISI Pembangunan Pemberdayaan Perempuan
Mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam kehidupan keluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.Slide2
MISIMeningkatkan kualitas hidup perempuan.Memajukan tingkat keterlibatan perempuan dalam proses politik dan jabatan publik.
Menghapuskan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan.
Meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan anak.
Meningkatkan pelaksanaan dan memperkuat kelembagaan pengarusutamaan gender.
Meningkatkan partisipasi masyarakat.Slide3
STRATEGIPelaksanaan pengarusutamaan gender dalam berbagai bidang pembangunan.
Pemberian peluang sementara (affirmative action) terhadap perempuan dalam upaya mengejar ketertinggalan.
Pemberdayaan masyarakat sesuai potensi dan kemampuan yang dimiliki dan
Harmonisasi peraturan perundang-undangan dan perumusan kebijaksanaan pembangunan yang perspektif gender. Slide4
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
Penguatan
perempuan
dalam
berbagai
bentuk
kehidupan
sosial
,
ekonomi
,
dan
politik
berdasarkan
pada
keterkaitan
antara
kebebasan
pribadi
dan
aturan
masyarakat
yang
berlaku
.
(
Sumber
: Website
Kalyanamitra
– 14 Mei 2007)Slide5
Pemberdayaan
perempuan
seharusnya
tidak
dimaksudkan
untuk
memaksa
perempuan
bersaing
dengan
laki-laki
dalam
sektor
publik
untuk
mencapai
posisi
yang
sejajar
,
tetapi
seharusnya
dilakukan
untuk
mendorong
perempuan
(
dan
juga
laki-laki
)
menciptakan
kerja
sama
dan
sinergi
antara
perempuan
dan
laki-laki
baik
dalam
sektor
domestik
maupun
publik
dalam
mencapai
tatanan
keluarga
dan
masyarakat
yang
aman
dan
nyaman
.
(Agustin
Satyawati
–
Ayasha’s
weblog)Slide6
Mengapa
perempuan
wajib
diberdayakan
dan
dilibatkan dalam pembangunan ?
Karena
perempuan
mempunyai
kepentingan
yang
sama
dalam
pembangunan
,
dan
juga
merupakan
pengguna
hasil
pembangunan
, yang
mempunyai
hak
sama
dengan
laki-laki
.
Perempuan
juga
memiliki
kepentingan
yang
khusus
sifatnya
bagi
perempuan
itu
sendiri
dan
anak-anak
. Yang
kurang
optimal
jika
digagas
oleh
laki-laki
karena
membutuhkan
kepekaan
yang
sifatnya
khusus
,
terkait
dengan
keseharian
,
sosio
kultural
yang
ada
.
Memberdayakan
dan
melibatkan
perempuan
dalam
pembangunan
,
secara
tidak
langsung
akan
juga
memberdayakan
dan
menularkan
semangat
yang
positif
kepada
generasi
penerus
, yang
pada
umumnya
dalam
keseharian
sangat
lekat
dengan
sosok
ibu
,
perempuan
yang
mengasuh
mereka
. Slide7
Permasalahan Keberpihakan kepada perempuan
Permasalahan
umum
:
Masih
rendahnya
partisipasi
perempuan dalam pembangunan.Masih
rendahnya
manfaat
pembangunan
bagi
kaum
perempuan
.
Masih
rendahnya
perempuan
terlibat
didalam
pengambilan
keputusan
.
Masih
ada
ketimpangan
akses
dan
kontrol
terhadap
sumberdaya
antara
laki-laki
dan
perempuan
.
Permasalahan
khusus
:
Masih
rendahnya
partisipasi
perempuan
dalam
pelaksanaan
kegiatan
terutama
pada
musyawarah
rencana pembangunan
kelurahan, p
ertanggungjawaban
,
dan
pemeliharaan
kegiatan
.Slide8
Kualitas Partisipasi Perempuan
Dalam
pembangunan
,
keterlibatan
perempuan
masih
lebih banyak di sektor domestik dibandingkan dalam sektor
publik
.
Perempuan
,
terutama
dari
kalangan
miskin
seringkali
menjadi
penerima
informasi
,
karena
tidak
pernah
/
jarang
terlibat
dalam
pengambilan
keputusan
yang
diselenggarakan
untuk
memecahkan
permasalahan
masyarakat
.
Kesadaran
kritis
kepemimpinan
berbasis
nilai
seharusnya
bukan
berdasarkan
jenis
kelamin
kepada
semua
kelompok
masyarakat
baik
melalui
media
masyarakat
maupun
melalui
musyawarah
.
M
asih
menunjukkan
rendahnya
partisipasi
perempuan
terutama
pada
proses
kegiatan
Mus
renbang Kelurahan,
Pertanggungjawaban
serta
proses
Pemeliharaan
Kegiatan
kurang
dari
30
persen
keterlibatan
perempuan
. Slide9
Hal - hal yang harus dicermati :
Dalam
upaya
pemberdayaan
perempuan
,
sesuai
dengan makna
pengarusutamaan
gender,
maka
para
laki-laki
di
desa
/kelurahan
juga
harus
diberikan
pengertian
dan
diberikan
penyadaran
tentang
pentingnya
kesetaraan
antara
laki-laki
dan
perempuan
, agar
tidak
terjadi
bias gender.
Upaya
penyadaran
bersama-sama
dengan
laki-laki
di
desa
khususnya
para
tokoh
desa
/kelurahan
dalam
meyakinkan
perempuan
perdesaan
untuk
ikut
berperan
,
akan
lebih
mempercepat
proses
peningkatan
partisipasi
perempuan
dalam
pembangunan
di
perdesaan
. Slide10
Peran
Fasilitator
Kecamatan
Melakukan
pemetaan
dan analisa sosio
kultural
,
terutama
terkait
dengan
perempuan
perdesaan
setempat
;
Memfasilitasi
proses
penyadaran
kritis
bagi
para
perempuan
perdesaan
;
Sebagai
mediator
untuk
menghindari
bi
a
s
gender
di
kalangan
kaum
laki-laki
,
dan
memberikan
pemahaman
tentang
kesetaraan
gender
kepada
laki-laki
di
daerah
tersebut
;
Memotivasi
dan
meyakinkan
perempuan
perdesaan
untuk
dapat
turut
berperan
dalam
pembangunan
;
Memfasilitasi
proses
menemukenali
potensi
dan
kekurangan
diri
dan
lingkungan
,
serta
alternatif
solusi
yang
dapat
dilakukan
;
Sebagai
“
agen
pencerahan
” yang
dapat
memberikan
alternatif
jalan
bagi
pemecahan
permasalahan
perempuan
perdesaan
;
Memdorong
keterlibatan
perempuan
secara
aktif
dalam
setiap
proses
pelaksanaan
kegiatan
di
daerahnya
. Slide11
Pembekalan
kepada
Fasilitator
meliputi
:
Pengetahuan
tentang gender;Pentingnya kesetaraan gender
dalam
pembangunan
dan
pemberdayaan
masyarakat
;
Kemampuan
memetakan
dan
menganalisa
kondisi
sosio
kultural
di
tempat
tugas
;
Kemampuan
untuk
memfasilitasi
proses
penyadaran
kepada
perempuan
dan
laki-laki
,
tentang
pentingnya
kesetaraan
gender
dalam
pembangunan
dan
pemberdayaan
masyarakat
;
Kemampuan
untuk
memotivasi
perempuan
agar
memiliki
keyakinan
untuk
berperan
aktif
dalam
pembangunan
;
Kemampuan
memfasilitasi
keterlibatan
perempuan
dalam
setiap
tahap
pelaksanaan
di wilayahnya
;
Kepekaan
terhadap
permasalahan
perempuan
perdesaan
,
khususnya
perempuan
miskin
perdesaan
, s
ehingga
dapat
memunculkan
semangat
positif
untuk
belajar
,
peduli
dan
kreatif
.Slide12
Pemberdayaan
perempuan
merupakan
langkah
nyata
untuk mewariskan semangat yang positif dan keberlanjutan
pemberdayaan
itu
sendiri
kepada
generasi
penerus
. Slide13
Gender adalah :
Gender
berasal
dari
bahasa
Latin,
yaitu
“
genus”, berarti tipe
atau
jenis
. Gender
adalah
sifat
dan
perilaku
yang
dilekatkan
pada
laki-laki
dan
perempuan
yang
dibentuk
secara
sosial
maupun
budaya
.
Karena
dibentuk
oleh
sosial
dan
budaya
setempat
,
maka
gender
tidak
berlaku
selamanya
tergantung
kepada
waktu
(
tren
)
dan
tempatnya
.
Gender
ditentukan
oleh
sosial
dan
budaya
setempat
sedangkan
seks
adalah
pembagian
jenis
kelamin
yang
ditentukan
oleh
Tuhan
. Slide14
Pengarusutamaan Gender (PUG) adalah :
Strategi
yang
dilakukan
secara
rasional
dan
sistematis, untuk mencapai
dan
mewujudkan
kesetaraan
dan
keadilan
gender
dalam
sejumlah
aspek
kehidupan
manusia
(
rumah
tangga
,
masyarakat
dan
negara
),
melalui
kebijakan
dan
program yang
memperhatikan
pengalaman
,
aspirasi
,
kebutuhan,dan
permasalahan
perempuan
dan
laki-laki
ke
dalam
perencanaan
,
pelaksanaan
,
pemantauan
dan
evaluasi
dari
seluruh
k
e
bijakan
dan
program
di
berbagai
bidang
kehidupan
dan
pembangunan
.
(
Sumber
:
Situs
resmi
Wikipedia –
Ensiklopedia
)Slide15
Ketidakaadilan Gender :
merupakan
bentuk
perbedaan
perlakuan
berdasarkan
alasan gender, seperti
pembatasan
peran
,
penyingkiran
atau
pilih
kasih
yang
mengakibatkan
terjadinya
pelanggaran
atas
pengakuan
hak
asasi
,
persamaan
antara
laki-laki
dan
perempuan
,
maupun
hak
dasar
dalam
bidang
sosial
,
politik
,
ekonomi
,
budaya
dan
lain-lain.
Lawan
dari
ketidakadilan
adalah
kesetaraan
gender
,
upaya
menjadikan
yang
tidak
adil
menjadi
setara
adalah
suatu
proses
,
karena
terkait
dengan
merubah
sosio
kultural
yang
ada
.Slide16
Bentuk-bentuk
diskriminasi gender?
Marginalisasi (peminggiran).
Peminggiran banyak terjadi dalam bidang ekonomi. Misalnya banyak perempuan hanya mendapatkan pekerjaan yang tidak terlalu bagus, baik dari segi gaji, jaminan kerja ataupun status dari pekerjaan yang didapatkan. Hal ini terjadi karena sangat sedikit perempuan yang mendapatkan peluang pendidikan. Peminggiran dapat terjadi di rumah, tempat kerja, masyarakat, bahkan oleh negara yang bersumber keyakinan, tradisi/kebiasaan, kebijakan pemerintah, maupun asumsi-asumsi ilmu pengetahuan (teknologi).
Subordinasi (penomorduaan),
anggapan bahwa perempuan lemah, tidak mampu memimpin, cengeng dan lain sebagainya, mengakibatkan perempuan jadi nomor dua setelah laki-laki
Stereotip (citra buruk)
yaitu pandangan buruk terhadap perempuan. Misalnya perempuan yang pulang larut malam adalah pelacur, jalang dan berbagai sebutan buruk lainnya.
Violence (kekerasan),
yaitu serangan fisik dan psikis. Perempuan, pihak paling rentan mengalami kekerasan, dimana hal itu terkait dengan marginalisasi, subordinasi maupun stereotip diatas. Perkosaan, pelecehan seksual atau perampokan contoh kekerasan paling banyak dialami perempuan.
Beban kerja berlebihan,
yaitu tugas dan tanggung jawab perempuan yang berat dan terus menerus. Misalnya, seorang perempuan selain melayani suami (seks), hamil, melahirkan, menyusui, juga harus menjaga rumah. Disamping itu, kadang ia juga ikut mencari nafkah (di rumah), dimana hal tersebut tidak berarti menghilangkan tugas dan tanggung jawab diatas. Slide17
Terima kasih