Transportasi Air Di Indonesia sebagai negara bahari perahu dan kapal merupakan alat transportasi dan komunikasi penting sejak awal peradaban ID: 807677
Download The PPT/PDF document "Perkembangan Transportasi di Indonesia" is the property of its rightful owner. Permission is granted to download and print the materials on this web site for personal, non-commercial use only, and to display it on your personal computer provided you do not modify the materials and that you retain all copyright notices contained in the materials. By downloading content from our website, you accept the terms of this agreement.
Slide1
Perkembangan Transportasi di Indonesia
Slide2Transportasi
Air
Di Indonesia,
sebagai
negara
bahari
,
perahu
dan
kapal
merupakan
alat
transportasi
dan
komunikasi
penting
sejak
awal
peradaban
Nusantara.
Tak
heran
,
alat
transportasi
yang paling
banyak
ragamnya
di Indonesia
adalah
perahu
dan
kapal
.
Setiap
daerah
berpantai
di Indonesia
memiliki
jenis
perahu
tradisional
dengan
bentuk
dan
ornamen
khas
.
Misalnya
,
Pinisi
dari
Makasar
,
Sope
dari
Jakarta,
Alut
Pasa
dari
Kalimantan
Timur
,
Lancang
Kuning
dari
Riau,
Gelati
dari
Perairan
Bali,
dan
Kora-kora
dari
Maluku.
Di
beberapa
daerah
di Indonesia,
misalnya
Kalimantan,
jalur
penghubung
utama
antarwilayah
adalah
sungai
.
Transportasi
utama
yang
banyak
digunakan
adalah
perahu
.
Mulai
dari
perahu
kecil
yang
disebut
kelotok
atau
ketingting
yang
bisa
memuat
10
penumpang
,
hingga
bus air
berupa
perahu
panjang
(
long boat
) yang
bisa
mengangkut
puluhan
penumpang
.
Slide3Transportasi
Darat
Di
Pulau
Jawa
, yang
menjadi
pusat
perkembangan
peradaban
Nusantara
sejak
abad
ke-4,
jalur
perhubungan
yang
berkembang
adalah
jalur
darat
.
Kuda
banyak
dipakai
untuk
bepergian
karena
kekuatan
dan
kecepatannya
.
Alat
transportasi
yang
berkembang
pun
menggunakan
jasa
kuda
,
misalnya
,
kereta
kuda
yang
kemudian
berkembang
menjadi
andong
atau
delman
.
Sedangkan
untuk
mengangkut
barang
,
selain
menggunakan
jasa
kuda
,
juga
ada
pedati
yang
ditarik
sapi
atau
kerbau
.
Awal
masuknya
transportasi
darat
modern di Indonesia
dimulai
pada
masa
pendudukan
Belanda
, di
pusat
pemerintahannya
saat
itu
yang
berada
di Batavia
atau
Jakarta.
Pemerintah
Belanda
membangun
jalur
kereta
api
dengan
rute
Batavia-
Buitenzorg
(Bogor),
tahun
1873.
Sedangkan
alat
transportasi
yang
digunakan
di
dalam
kota
adalah
trem
yang
digerakkan
oleh
mesin
uap
.
Trem
merupakan
angkutan
massal
pertama
yang
ada
di Jakarta.
Pada
1910, Jakarta
sudah
mempunyai
jaringan
trem
.
Tahun
1960-an,
Presiden
Sukarno
memerintahkan
penghapusan
trem
karena
dianggap
tidak
cocok
lagi
untuk
kota
sebesar
Jakarta.
Trem
pun
digantikan
bus-bus
besar
.
Untuk
transportasi
jarak
dekat
,
ada
oplet
dan
becak
. Ada pula
bemo
yang
mulai
dipakai
sejak
tahun
1962.
Tahun
1970-an,
muncul
helicak
dan
bajaj
.
Meski
sudah
dilarang
beroperasi
,
kita
masih
bisa
menemukan
beberapa
jenis
alat
transportasi
ini
.
Saat
ini
,
alat
transportasi
darat
yang
biasa
dimanfaatkan
masyarakat
adalah
bus
dan
kereta
listrik
.
Pemerintah
pun
berusaha
mengembangkan
transportasi
massal
yang modern
dan
murah
seperti
bus
TransJakarta
.
Di
masa
depan
,
rencananya
,
akan
ada
monorel
yang
lebih
cepat
dan
canggih
.
Meski
sarana
transportasi
sudah
semakin
canggih
,
alat
transportasi
tradisional
seperti
andong
atau
delman
masih
banyak
kita
temui
.
Misalnya
, di Yogyakarta.
Slide4Transpostasi
Udara
Sejarah
transportasi
udara
di Indonesia
terkait
dengan
sejarah
kemerdekaan
.
Untuk
kemudahan
transportasi
,
pada
1948,
mantan
presiden
Soekarno
membeli
dua
pesawat
tipe
DC-3
dari
Singapura
.
Pembelian
pesawat
tersebut
didanai
para
pengusaha
asal
Aceh. Wilayah Aceh
kala
itu
merupakan
bagian
Indonesia yang
belum
tersentuh
Belanda
.
Sebagai
bentuk
penghargaan
kepada
Aceh,
dua
pesawat
tersebut
dinamai
RI-001
Seulawah
Agam
dan
RI-002
Seulawah
Inong
.
Pesawat
tersebut
melakukan
penerbangan
pertama
pada
26
Januari
1949
dengan
rute
penerbangan
Calcutta-Rangoon.
Kedua
pesawat
tersebut
menjadi
cikal
bakal
perusahaan
penerbangan
pertama
tanah
air
yaitu
Garuda
Indonesia.Industri
penerbangan
nasional
dirintis
tahun
1946 di Yogyakarta
oleh
tim
Angkatan
Udara
Republik
Indonesia yang
dipelopori
Wiweko
Soepono
,
Nurtanio
Pringgoadisurjo
,
dan
J.
Sumarsono
. Salah
satu
hasil
rancangannya
adalah
pesawat
Si
Kumbang
yang
melakukan
penerbangan
pertama
pada
1
Agustus
1954
.