/
Definisi Definisi

Definisi - PowerPoint Presentation

jane-oiler
jane-oiler . @jane-oiler
Follow
387 views
Uploaded On 2016-07-05

Definisi - PPT Presentation

Secara umum paku keling adalah batang silinder pendek dengan sebuah kepala di bagian atas silinder tengah sebagai badan dan ID: 391829

paku keling kepala yang keling paku yang kepala dengan pengelingan pada untuk sambungan dan bagian tidak ikatan harus lubang

Share:

Link:

Embed:

Download Presentation from below link

Download Presentation The PPT/PDF document "Definisi" is the property of its rightful owner. Permission is granted to download and print the materials on this web site for personal, non-commercial use only, and to display it on your personal computer provided you do not modify the materials and that you retain all copyright notices contained in the materials. By downloading content from our website, you accept the terms of this agreement.


Presentation Transcript

Slide1

Definisi

Secara

umum

paku

keling

adalah

batang

silinder

pendek

dengan

sebuah

kepala

di

bagian

atas

,

silinder

tengah

sebagai

badan

dan

bagian

bawahnya

yang

berbentuk

kerucut

terpancung

sebagai

ekor

.

Paku

keling

adalah

pengencang

mekanis

yang

umumnya

dipasang

permanen

untuk

menyambung

dua

atau

lebih

bagian

bersamaan

.

Secara

fisik

paku

keling

memiliki

dua

bagian

,

yaitu

bagian

batang

dan

kepala

.Slide2

"

Paku

Keling

Chyntia Fitri Maneva 210132011 Maria Ivanova 210132016 Nurhayati 210132021

1DEASlide3

Definisi

‘rivet’Slide4
Slide5
Slide6
Slide7
Slide8
Slide9
Slide10
Slide11
Slide12

Sambungan

yang

tidak

dapat dilepas

adalah

suatu

pengikatan

yang

diinginkan

agar

sambungan

yang

telah

terbentuk

tidak terlepas lagi atau tidak untuk dilepas / bongkar.Diharapkan pengikatan yang terbentuk tidak mengalami gerakan sedikitpun, walaupun sambungan tersebut masih bisa dibongkar atau dilepas dengan merusak ikatannya.

SAMBUNGAN YANG TIDAK DAPAT DILEPAS PASANGSlide13

PAKU KELING (Rivets)

panjang paku keling

panjang

ikatan

penambahan

Kepala pembentukan

Kepala Pemasangan

Bentuk

dasar

paku

keling

mirip

dengan pena ataupun paku.Terbuat dari bahan loam yang ulet untuk memudahkan pembentukan kepala keling dan juga untuk melepas ikatan dengan cara merusaknyaSlide14

Klasifikasi

Paku

Keling

Berdasarkan

Proses

PembentukanSlide15

Untuk pengelingan diameter <9 mm

Pada

pengelingan

Dingin lubang harus di

chamfer

terlebih dulu untuk

menghindari terjadinya

konsentrasi

tegangan

.

Selain

itu

lubang dan paku keling harus memiliki suaian yang tepat agar tidak terjadi pergeseran elemen yang diikat saat pengelingan. Karena bagian kepala keling yang menempel permukaan elemen relatif kecil, maka dengan sendirinya gaya F langsung diterima oleh penampang potong paku kelingF

F

Cold Forming,

Pengelingan

DinginSlide16

Untuk pengelingan

diameter >10 mm

Bila

konstruksi menuntut Kekuatan dan

kerapatan ikatanPada pengelingan diameter besar sebenarnya dapat

dilakukan

melalui proses dingin, namun tentunya memerlukan gaya

pembentukan yang besar. Bila dilakukan pengelingan

panas

,

paku

keling

dipanaskan

hingga

temperatur Austenitik 9000-10000 C, maka pembentukan menjadi ringan.Pada saat pendinginan, batang dan kepala keling menyusut sehingga antara lubang dan batang terjadi kelonggaran, namun bagian permukaan kepala menekan elemen. Gaya tekan ini akan menahan gaya FHot Forming, Pengelingan PanasFFSlide17

Paku Keling

Berdasarkan

bentuk Paku KelingPaku Keling Masif

/ Pejal Paku keling ini penampangnya masif / pejal dengan bentuk

yang

hampir sama dan yang membedakannya hanya pada bentuk kepala

Paku Keling

Berlubang

Paku

keling

yang

memiliki

lubang

tembus (hollow) ataupun tidak tembus pada bagian ujungnya. Lubang berfungsi untuk membentuk kepala penguncianPaku Keling Beralur Paku keling ini memiliki alur-alur memanjang pada sisi batang. Digunakan untuk pengikatan pada lubang buntuSlide18

Bentuk

Nama

/

Standar

Penggunaan

Paku

keling

Kepala

Bulat

DIN 660 (

hingga

8mm)

DIN 124 (

dari 10mm)Bangunan, Jembatan, ketelPaku keling Kepala Kontersang 750DIN 660 (hingga 8mm)DIN 124 (dari 10mm)Digunakan untuk konstruksi umum yang menginginkan permukaan rata dimana kepala keling tenggelam pada bagian

sambungan

Paku

keling

Kepala

Kontersang

90

0

Paku

keling

Kepala

kontersang

Bulat

Untuk

sambungan

pada

konstruksi

kapal

Contoh

Pemakaian

Ikatan

Paku

KelingSlide19

Bentuk

Nama

Std

Penggunaan

Paku

keling

Kepala

Bulat

Datar

Pada

sambungan

pelat yang permikaannya luas,dengan beban tidak terlalu kasarPaku keling Kepala silinderPada konstruksi dengan beban besar, seperti kapal <agar tidak terjadi kebocoran>

Paku keling Kepala Panhead

Pada

kendaraan

seperti

Bis

Paku keling Kepala Panhead Tipis

Untuk

sambungan

dinding

(body)

dan

konstruksi

ringan

seperti

:

katrol

,

alat

angkat

Paku keling Sabuk

Untuk

sambungan

benda

lunak

seperti

sabuk

dari

bahan

kulit

,

kain

,

dan

karet

Click to edit Master title styleSlide20

Bentuk

Nama

Std

Penggunaan

A.

Paku

keling

DIN 7341

Untuk

beban

geser

ringan

Hampir sama dengan tipe A, hanya penggunaannya pada kontruksi dengan beban geser yang lebih besar BPaku keling bulat berlubangPenggunaan

sama

dengan

paku

keling

bulat

/

paku

keling

kontersang,sedangkan

alat

penekan

yang

digunakan

serupa

dengan

pena

keling

Paku

keling

kontersang

berlubang

Paku keling Tekan

Untuk

merekatkan

dua

plat Slide21

Bentuk

Nama Std

Penggunaan

Paku

keling

Kepala

Panhead

<

paku

keling

pipa>Untuk mangikat logam dengan bahan-bahan lunak dalam industri elektronika,seperti: kulit, karton, plastikPaku keling Lubang Buntu (Blind Rivets)Digunakan apabila pengelingan hanya

dapat

dilakukan

satu

arah

.

Tidak

membutuhkan

landasan

Paku

keling

Buntu-Standar

Kepala

bulat

Untuk

sambungan

pada

plat

tipis

,

dimana

pengelingan

hanya

dapat

dilakukan

dari

satu

arahSlide22

Paku

Keling

Beralur

Paku

keling

beralur

ujung

bertingkat

Untuk

konstruksi

beban yang besar.seperti mengikat pelat-pelat nama pada mesinSlide23

PROSES PEMBUATAN KEPALA PAKU KELINGSlide24

Proses Pengelingan Blind RivetSlide25

Image

Type

DIN

 

                                    

Paku

keling

DIN 660

DIN 124 (

struktur

baja

)

 

                                     Paku keling kontersang 750 (8mm)DIN 661                                      Paku keling kontersang 750 (>10mm)DIN 302                                       

Paku

keling

jamur

DIN 662

 

                                    

Paku

keling

bulat

datar

DIN 674

 

                              

Paku

keling

sabuk

DIN 675Slide26

 

                                                    

Paku

keling

bulat berlubang

(kanan

)

Paku

keling

kontersang

berlubang

(

kiri)DIN 6791DIN 6792                                    Rivets for Brake and clutch liningsDIN 7338                                                                                                                                       

Hollow rivets (drawn from strip)

Tubular rivet (manufactured from tube)

DIN 7339

DIN 7340

Solid shank (Form A)

With centre hole (Form B)

Tubular rivet

(Form C)Slide27

Pembentukan kepala Keling

Pembentuk

Landasan

Rivet Head Former PunchSlide28

Klasifikasi

Ikatan

Paku Keling

Ikatan

Berimpit

Lap JointIkatan BilahButt JointIkatan Bilah Ganda

Dari ketiga ikatan diatas, ikatan yang terbaik dan kuat dalam menerima beban tarik adalah ikatan Bilah Ganda

F

F

F

FSlide29

Baris Ikatan Pengelingan

Baris Tunggal

Baris Ganda (majemuk 2)

Baris Majemuk 3

Berdasarkan

konstruksi ikatan baris

ganda dan majemuk,

dapat

diatur

menjadi

bentuk

paralel

ataupun zigzagSlide30

Berdasarkan

Jumlah

Penampang

Potong

½ F

½ F

F

F

Satu Penampang

Dua PenampangSlide31

Sambungan pada bagian Tekukan.

Bagian tekukan adalah bagian kritis, jarak paku keling agak jauh dari tekukan selain itu mempermudah pengelingan

.

SALAH

BENARSlide32

Sambungan Pada permukaan Miring

Permukaan bagian yang miring harus diratakan atau dibut sejajaragar ikatan dapat merata

SALAH

BENARSlide33

Sambungan Berimpit

.

Jarak paku keling dengan tepi pelat tidak terlalu pendek. Sebaiknya jarak tersebut sekitar 2 x diameter paku keling agar pelat tidak mudah sobek.

X

SALAH

BENARSlide34

Sambungan

pada

dua plat

dengan

tebal

berbeda

Kepala pembentukan harus diletakkan pada permukaan pelat yang lebih tebal untuk menghindarkan kerusakan.

SALAH

BENARSlide35

Sambungan Pada Bagian yang Lunak

Antara Kepala Keling dan permukaan bagian yang lunak diberi ring flat, agar tidak rusak akibat pembentukan kepala

SALAH

BENARSlide36

Sambungan Baris Majemuk.

Jarak sumbu pengelingan jangan terlalu dekat, sebaiknya 3 kali diameter paku keling.

X

X

SALAH

BENARSlide37

Sambungan dengan Kepala Tenggelam.

Untuk memudahkan pengelingan, lubang untuk kepala dibuat cukup besar agar alat pembentuk dapat mencapai permukaan pelat.Slide38

Sambungan

pada

pelat yang cukup

besar

.

Harus diperhatikan perbandingan ketebalan total pelat dengan diameter paku keling.

SALAH

BENARSlide39

Hal yang

harus

diperhatikan

saat

pengelingan

Untuk

memperoleh

hasil

yang

baik

dalam

proses pengelingan harus diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:Gaya Penekanan harus sesuaiGunakan alat yang tepatLubang pengelingan harus tegak lurus dengan permukaan, sesuai dan sesumbu dengan diameter paku keling.Proses

pembentukan

kepala

keling

harus

sesumbu

dengan

lubang

dan

paku

kelingSlide40

Pengelingan

yang

tidak

sempurnaLubang Miring

Lubang

Bergeser

Lubang Terlalu Besar

Paku Keling Terlalu Panjang

Paku Keling Terlalu Pendek

Posisi Pembentuk Miring

Slide41

Bahan

Paku

Keling :Bahan

paku keling harus bersifat Ulet / Ductile agar mudah dibentuk, dan

untuk mempermudah pembongkaran bila diperlukan.

Selain yang dibutuhkan adalah

tidak

mudah

berkarat

apaila

melalui

pembentukan panas.Bahan paku keling yang sering digunakan sbb:U St 36-2Baja Konstruksi umum dengan tegangan tarik ~360 N/mm2, diproses tempa dingin dengan kualitas-kualitas (untuk kebutuhan yang lebih tinggi dengan kandungan Phospor maks 0.05%)UQ St 36-2Sama dengan material diatas, hanya mempunyai sifat khusus yaitu cocok untuk

proses

pembentukan

dingin

.

CuZn 37

Paduan Tembaga Seng (Kuningan)dengan kandungan Zink 37%

Al 99,5

Aluminium (hampir murni) 99,5%

Monel

Baja dengan kandungan 70% Nikel dan 30% Tembaga

AlMg 3,5

Paduan

Al magnesium

dengan

magnesium 3,5%