Kerja Beban kerja merupakan Tuntutan fisik dan mental yang timbul ketika seseorang melakukan satu ataupun kombinasi pekerjaan Sanders amp McCormick 1987 Beban kerja timbul akibat kombinasi antara tuntutan tugas dan sumberdaya yang dimiliki seorang individu ID: 726597
Download Presentation The PPT/PDF document "MENGENAL BEBAN MENTAL Beban" is the property of its rightful owner. Permission is granted to download and print the materials on this web site for personal, non-commercial use only, and to display it on your personal computer provided you do not modify the materials and that you retain all copyright notices contained in the materials. By downloading content from our website, you accept the terms of this agreement.
Slide1
MENGENAL BEBAN MENTALSlide2
Beban Kerja
Beban kerja merupakan :
Tuntutan fisik dan mental yang timbul ketika seseorang melakukan satu ataupun kombinasi pekerjaan (Sanders & McCormick, 1987)
Beban kerja timbul akibat kombinasi antara tuntutan tugas dan sumberdaya yang dimiliki seorang individuSlide3
Beban Kerja Mental
Beban Kerja Mental (
Mental Workload/MWL
) adalah
tingkat (level)
attentional resource
(perhatian) yang diperlukan untuk memenuhi kriteria performansi objektif maupun subjective dari suatu pekerjaanSlide4Slide5
Beban kerja mental antara lain disebabkan karena:
Keharusan untuk tetap dalam kondisi kewaspadaan tinggi dalam waktu yang lama
Kebutuhan untuk mengambil keputusan yang melibatkan tanggung jawab besar
Menurunnya konsentrasi akibat aktivitas yang monoton
Kurangnya kontak dengan orang lain, terutama untuk tempat kerja yang terisolasi dengan orang lain.Slide6
Analisis beban kerja
merupakan
salah
satu
subbagian
dalam
melakukan
perancangan
kerja
.
Kenapa
beban
kerja
harus
dianalisis
?Slide7
Dalam ergonomi,
prinsip
dalam
perancangan
kerja
adalah
dengan
tetap
menjaga
agar demand
pekerjaan
kurang
dari
kapasitas
manusia
.
WORKLOAD DEMAND < HUMAN CAPACITY
Workload
atau
beban
kerja
merupakan
usaha
yang
harus
dikeluarkan
oleh
seseorang
untuk
memenuhi
“
permintaan
”
dari
pekerjaan
tersebut
.
Sedangkan
Capacity
adalah
kemampuan
/
kapasitas
manusia
.
Kapasitas
ini
dapat
diukur
dari
kondisi
fisik
maupun
mental
seseorang
.Slide8
Misalkan
suatu
pekerjaan
kuli
angkut
mempunyai
“demand”
berupa
mengangkat
100
karung
per
hari
.
Jika
pekerja
hanya
mampu
mengangkat
50
karung
per
hari
,
berarti
pekerjaan
tersebut
melebihi
kapasitasnya
.Slide9
Perhitungan Beban kerja setidaknya
dapat
dilihat
dari
3
aspek
,
yakni
fisik
, mental,
dan
penggunaan
waktu
.
Aspek
fisik
meliputi
perhitungan
beban
kerja
berdasarkan
kriteria-kriteria
fisik
manusia
.
Aspek
mental
merupakan
perhitungan
beban
kerja
dengan
mempertimbangkan
aspek
mental (
psikologis
).
Sedangkan
pemanfaatan
waktu
lebih
mempertimbangkan
pada
aspek
penggunaan
waktu
untuk
bekerja
.Slide10
Akibat Berlebihnya Beban
Mental:
Hasil
kerja
(
kualitas
dan
kuantitas
) yang
tidak
memuaskan
Sering
terjadi
kecelakaan
kerja
atau
kejadian
yang
hampir
berupa
kecelakaan
Pekerja
sering
melakukan
kesalahan
(human error)
Pekerja
mengeluhkan
adanya
nyeri
atau
sakit
pada
leher
,
bahu
,
punggung
,
atau
pinggang
Pekerja
terlalu
cepat
lelah
dan
butuh
istirahat
yang
panjang
Komitmen
kerja
yang
rendah
Rendahnya
partisipasi
pekerja
dalam
sistem
sumbang
saran
atau
hilangnya
sikap
kepedulian
terhadap
pekerjaan
bahkan
keapatisanSlide11Slide12
Pengukuran
Beban
Kerja
MentalSlide13
Beban
Kerja
Mental
Beban
kerja
mental
adalah
perbedaan
tuntutan
kerja
mental
dengan
kemampuan
mental yang
dimiliki
oleh
pekerja
.
Beban
kerja
yang
timbul
dari
aktivitas
mental
dapat
disebabkan
oleh
:
Keharusan
untuk
tetap
dalam
kewaspadaan
tinggi
dalam
waktu
lama
Kebutuhan
untuk
mengambil
keputusan
yang
melibatkan
tanggung
jawab
besar
Menurunnya
konsentrasi
akibat
aktivitas
yang
monoton
Kurangnya
sosialisasi
akibat
tempat
kerja
yang
terisolasiSlide14
Cara Pengukuran Beban Kerja Mental
Primary Task Performance Measures
Secondary Task Performance Measures
Physiological Measures
Subjective RatingsSlide15
Stress
Seyle
membagi
stress
menjadi
dua
:
Stress yang
positif
(
eustress
)
Konstruktif
Menghasilkan
sesuatu
yang
positif
Stress
yang
negatif
(distress)
Destruktif
Menghasilkan
sesuatu yang negatifSlide16
Stresor
Tingkat Kelompok
Perilaku manajerial
Kurangnya kekompakan
Konflik dalam kelompok
Perbedaan status
Tingkat Individual
Tuntutan
pekerjaan
Konflik
peran
Pengendalian
lingkungan
yang
dirasakan
Hubungan
dengan
supervisor’
Beban
kerja
Ekstraorganissional
KeluargaEkonomiWaktu yang berubahPolusi,panas, kepadatan, udaraTingkat OrganisasiKebudayaanStrukturTeknologiPengenalan dan perubahan dalam kondisi kerjaPsikologis yang
berkaitan
dengan
sikap
Kepuasan
kerjaKomitmen organisasionalKeterlibatan dgn pekerjaanKepercayaan diriKepenatanEmosiDepresi
KeperilakuanKetidakhadiranTurnoverKinerja KecelakaanPenyalahgunaan substansi
KognitifPengambilan keputusan yang burukKurang konsentrasiMudah lupa
Kesehatan FisikSistem kardiovaskulerSistem kekebalanSistem muskuloskeletalSistem gastrointestinal
Hasil
Stress yang dirasakan
Perbedaan IndividualKeturunan, usia, kemampuan pribadi, jenis kelamin,dukungan sosial, ciri kepribadian, pekerjaanSlide17
Tahap 1
No.
Gejala Yang Anda Rasakan
Jawaban
YA
TDK
1
Semangat
bekerja
besar
2
Dapat melakukan pekerjaan anda tanpa mengalami gangguan penglihatan
3
Mampu menyelesaikan pekerjaan lebih dari biasanya
4
Senang
dengan
pekerjaan
dan
bertambah
semangat
/
merasa
tertantang
jika
beban
kerja
bertambah
Slide18
Tahap 2
No.
Yang Anda Rasakan
Jawaban
YA
TDK
5
Merasa letih saat bangun pagi
6
Setelah istirahat makan siang, tubuh merasa lelah kurang semangat
7
Lekas
lelah
menjelang
sore
hari
8
Ada
keluhan
lambung
/
perut
9
Jantung terasa berdebar
10
Otot-otot
terasa
tegang
11
Anda kurang dapat bersantai / menikmati aktivitas anda sehari-hari
Slide19
Tahap 3
No.
Yang Anda Rasakan
Jawaban
YA
TDK
12
Anda
sering
mengalami
gangguan
pencernaan
13
Ketegangan otot setelah bekerja masih dirasakan pada keesokan harinya
14
Anda
sering
merasa
tidak
tenang
/
cemas
15
Anda
sulit
untuk
mulai
tidur
,
terbangun
tengah
malam
dan
sulit
kembali
tidur
,
atau
terbangun
terlalu
pagi
dan
tidak
dapat
kembali
tidur
16
Tubuh
sering
merasa
melayang
Slide20
Tahap 4
No.
Yang Anda Rasakan
Jawaban
YA
TDK
17
Jenuh dengan aktivitas anda sehari-hari
18
Anda membutuhkan waktu untuk merespons suatu masalah
19
Kurang
dapat
memenuhi
jadwal
kegiatan
yang
telah
anda
rancang
20
Sering
mengalami
mimpi
buruk
21
Sering menolak ajakan keluar rumah
22
Anda sulit berkonsentrasi setelah bekerja seharian
23
Sering
timbul
rasa
takut
/
cemas
tanpa
sebab
Slide21
Tahap 5
No.
Gejala Yang Anda Rasakan
Jawaban
YA
TDK
24
Anda merasakan kelelahan fisik dan mental yang mendalam
25
Tidak mampu menyelesaikan pekerjaan sehari-hari
26
Anda
mengalami
gangguan
pencernaan
yang
akut
27
Sering
merasa
takut
,
cemas
,
mudah
bingung
,
dan
kepanikan
jika
dihadapkan
pada
keadaan
yang
tidak
biasa
Slide22
Tahap 6
No.
Gejala Yang Anda Rasakan
Jawaban
YA
TDK
28
Jantung
berdebar
keras
seperti
habis
lari
29
Sering
mengalami
sesak
nafas
30
Sekujur
badan
terasa
gemetar
,
dingin
,
disertai
keringat
yang
bercucuran
31
Kehilangan
tenaga
untuk
beraktivitas
32
Mengalami
pingsan
Slide23
NASA TLXNASA TLX (Taskload Index) merupakan alat pengukuran beban kerja mental secara subyektif yang dikembangkan oleh Sandra G. Hart (NASA-Ames Center) dan Lowell E. Stavelan (San Jose State University) pada tahun 1981Slide24
Dimensi
Notasi
Nilai
Deskripsi
Kebutuhan Fisik
KF
Rendah
/
tinggi
Seberapa
banyak
aktivitas
fisik
yang
dibutuhkan
.
Apakah
tugas
itu
mudah
atau
sulit
untuk
dikerjakan
,
gerakan
yang
dibutuhkan
cepat
atau
lambat,
melelahkan atau
tidak
Kebutuhan Mental
KM
Rendah/Tinggi
Seberapa
tinggi
aktivitas
mental
dan
persepsi
yang
dibutuhkan
(
berpikir
,
memutuskan
,
menghitung
,
mengingat
,
memperhatikan
,
mencari
dst
).
Apakah
tugas
tersebut
mudah
atau
sulit
untuk
dikerjakan
,
sederhana
atau
kompleks
,
memerlukan
ketelitian
atau
tidak
Kebutuhan waktu
KW
Rendah/Tinggi
Seberapa
besar
tekanan
waktu
yang
diberikan
untuk
menyelesaikan
tugas
.
Apakah
anda
bekerja
dengan
cepat
atau
lambat
Performansi
PF
Rendah/Tinggi
Seberapa
sukses
anda
menyelesaikan
pekerjaan
yang
ditetapkan
oleh
atasan
anda
? (
Apakah
anda
punya
target
sendiri
).
Apakah
anda
puas
dengan
performansi
anda
dalam
menyelesaikan
pekerjaan
Usaha
U
Rendah/Tinggi
SEberapa
keras
anda
harus
bekerja
(
secara
fisik
dan
mental)
untuk
mencapai
tingkat
perfomansi
saat
ini
Tingkat Frustasi
TF
Rendah/Tinggi
Seberapa
tingakt
amat
,
tidak
bersemangat
,
perasaan
terganggu
atau
stress
bial
dibandingkan
dengan
perasaan
aman
dan
santai
selama
bekerja
.Slide25
Tahapan NASA TLX
Pembobotan
(weighted)
Memilih
faktor
yang
dominan
No
Pasangan
Pilihan
1
KF/KM
KM
2
KF/KW
KW
3
KF/PF
KF
4
KF/U
U
5
KF/TF
TF
6
KM/KW
KM
7
KM/PF
KM
8
KM/U
KM9KM/TFTF
10KW/PFPF11KW/U
KW12KW/TFTF13
PF/UU14
PF/TFPF15
U/TFU
KF = 1KM = 4KW = 2PF = 2U= 3
TF = 3Slide26
Kebutuhan Fisik
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Sangat rendah
Sangat tinggi
Tahapan
NASA
TLX- Rating
Kebutuhan
Mental
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Kebutuhan
Waktu
10
20
30
40
50
60
70
80
90100
Sangat rendah
Sangat rendah
Sangat tinggi
Sangat tinggiSlide27
Performansi
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Sangat rendah
Sangat tinggi
Usaha
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Tingkat
Frustasi
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Sangat rendah
Sangat rendah
Sangat tinggi
Sangat tinggi
Tahapan
Nasa
TLX- RatingSlide28
Tahapan NASA TLX-Pengolahan DataMenghitung Nilai Produk Nilai Produk KF = 1 x 70 =70
Nilai Produk KM = 4 x 90 = 360
Nilai Produk KW = 2 x 70 = 140
Nilai Produk PF = 2 x 70 = 140
Nilai Produk U = 3 x 80 = 240
Nilai Produk TF = 3 x 90 = 270
Menghitung Nilai WWL (weighted workload)
70 + 360 + 140 + 140 + 240 + 270= 1220
Menghitung rata-rata WWL
= 1220/15 = 81.33Slide29
Category
S
cale
Very high
81-100
High
61 - 80
Moderate
41 - 60
Low
21 - 40
Very Low
0 - 20Slide30
Intervensi Ergonomi
untuk
Menurunkan
Beban
Kerja
Mental
Tenaga
Pemasaran
Asuransi
Dian
Mardi
Safitri
, Winnie
Septiani
,
Nur
Astriyani
Amalia
Laboratorium
Desain Sistem Kerja dan
Ergonomi
,
Jurusan
Teknik
IndustriUniversitas Trisakti, Jakarta Slide31
TemuanSlide32Slide33
Aktivitas Karyawan
Setiap
tenaga
pemasaran
mempunyai
target
awal
mendapatkan
tiga
nasabah
pada
tiga
bulan
pertama
.
Tenaga
pemasaran harus memenuhi target premi minimal sebesar Rp. 1.500.000 Jika tenaga pemasaran tidak memenuhi target tersebut maka tenaga pemasaran akan dikenakan surat peringatan, jika dalam waktu enam bulan dari dikeluarkannya surat peringatan masih
belum
memenuhi
target
premi
maka tenaga pemasaran yang bersangkutan akan dikeluarkan.Menyusun dan melaporkan rencana kerja serta hasilnya dalam
kurun waktu satu tahun. Hal ini menuntut
tenaga pemasaran harus memiliki rencana kerja yang baik
dan hasil yang maksimal dalam jangka waktu yang sempit yaitu
satu tahun. Selalu
melakukan tindak lanjut (follow up) atas pendekatan
yang dilakukan kepada nasabah. Tenaga pemasaran
dituntut cerdas dan
cekatan, serta terus berusaha
meyakinkan prospek sehingga
prospek bersedia jadi
nasabah. Mendengarkan saran
dan keluhan nasabah. Tenaga
pemasaran sering kali dihadapkan
oleh nasabah yang selalu mengeluh
, hal ini mengakibatkan
tambahan beban kerja mental pada
tenaga pemasaran.Slide34
Hasil Penelitian Pendahuluan
Karyawan
lebih
banyak
melakukan
aktivitas
dengan
sisi
kognitif
(mental)
Sebagian
besar
karyawan
dengan
tipe
kepribadian A yang cenderung rentan terhadap stres dengan rata-rata skor nilai 65,45
Karyawan
mengalami
tingkat
stress yang
tinggi
(rata-rata skor 4,82) Beban kerja mental diukur
dengan metode NASA-TLX. Pengukuran beban kerja
mental pada kondisi awal
menunjukkan skor 82,67 (tinggi). Slide35
Tujuan
Penelitian
melakukan
intervensi
ergonomi
untuk
menurunkan
beban
kerja
mental
tenaga
pemasaran
asuransiSlide36
Terapi Pijat Dan
Musik
Tahap
Pertama
:
Sebelum
memulai
terapi
Pijat
dan
Terapi
Musik
,
karyawan
sebaiknya
mencuci
bersih kedua tangan kemudian mencari tempat yang nyaman dan tenang untuk memulai sesia terapi.Slide37
Tahap Kedua :Karyawan dapat mendengarkan
musik
melalui
speaker
pada
PC
atau
laptop,
atau
bisa
juga
menggunakan headphone
.Slide38
Tahap KetigaBuka
pergelangan
tangan
kanan
,
pijat
area
di
tengah
pergelangan
tangan
dengan ibu
jari
tangan
kiri
.
Lakukan
selama 5-10 detik. Ulangi gerakan yang sama untuk tangan kiriSlide39
Tahap KeempatDuduk
dengan
tegak
,
angkat
dan
genggam
tangan
kemudian
buka
tangan
. Tahan
posisi
ini
selama
5-10
detik
. Lakukan gerakan ini sebanyak 3-5 kali.Slide40
Tahap KelimaGenggam
punggung
tangan
kiri
dengan
tangan
kanan
.
Lakukan
selama
5-10
detik
. Ulangi gerakan
sebanyak
3-5 kali.
Ganti
tangan
dan ulangi gerakan yang samaSlide41
Tahap KeenamLetakkan tangan
di
ubun-ubun
kepala
,
lalu
lakukan
gerakan
menekan
dan
memijat perlahan
dengan
jari-jari
,
kemudian
trempatkan
jemari di kening, perlahan-lahan usap dan pijat kening. Lakukan selama 5-10 detik. Ulangi gerakan sebanyak 3-5 kaliSlide42
Tahap KetujuhTempelkan ibu
jari
ke
tengah
kening
.
Tekan
dan
pijat
perlahan
selama 5-10 detik.
Ulangi
gerakan
sebanyak
3-5 kaliSlide43
Tahap KedelapanPegang bagian
belakang
kepala
dengan
tangan
kiri
.
Letakkan
ujung-ujung
jari
tangan kanan
di
tengah
kening
.
Tekan
dan pijat perlahan titik di pertengahan kening selama 5-10 detik.Slide44
Tahap KesembilanTarik siku
kiri
dengan
tangan
kanan
.
Tahan
posisi
ini
selama
5-10
detik.Ulangi
gerakan
pada
siku
kananSlide45
Tahap KesepuluhKaryawan dapat membayangkan
gelombang
suara
itu
datang
dari
speaker
atau
headphone
dan
mengalir
keseluruh tubuhnya
.
Bukan
hanya
dirasakan
secara fisik tapi juga difokuskan dalam jiwa.Slide46
Rekapitulasi Beban Kerja
Mental
Setelah
Penerapan
Terapi
Pijat
dan
Musik
Pop,
Terapi
Pijat
dan
Musik
Jazz,
serta
Terapi
Pijat dan Musik KlasikRata – rata WWL Terapi Pijat dan
Musik
Pop
Rata – rata WWL
Terapi
Pijat
dan Musik JazzRata – rata WWL
Terapi Pijat dan Musik
Klasik56,91
57,7758,72
Masih
TinggiSlide47
Terapi QuantumSlide48
Hasil Terapi Quantum
Hasil
pengukuran
beban
mental
dengan
menggunakan
metode
NASA TLX
setelah
dilakukan
terapi
quantum
menunjukkan
skor
40,54.
Skor
ini
termasuk pada penggolongan Beban Kerja Mental rendah.Slide49
Hasil Intervensi
Perbandingan
kinerja
karyawan
sebelum
dan
sesudah
intervensi
ergonomi
,
dapat
dievaluasi
dengan
menggunakan
data
premi
terjadi peningkatan premi bruto sebesar 23,66% setelah dilakukan intervensi.Slide50
ReferensiBassano, Mary. 2009. Terapi
Musik
dan
Warna
.
Rumpun
, Yogyakarta.
Dovi
,
Bellavia
Ariestia
. 2010.
Psikologi
Musik
Terapi
Kesehatan
. Golden
Terayon
Press, Jakarta.
Gunawan, Adi W. 2009. Quantum Life Transformation. Gramedia, Jakarta.Kroemer, KHE., Kroemer HB, Kroemer-Elbert, KE. 1994. Ergonomics, How to Design for Ease and Efficiency, Prentice Hall, New Jersey.Mahendra, B. dan Destarina, Yoan. 2009. Pijat Sendiri. Jakarta:
Penebar
Plus
Sanders, Mark S, Ernest Mc
Cormick
. 1987. Human Factors
ini
Engineering Design. Mc
Graw Hill, New Yorkhttp://www.dushkin.com/connect/psy/ch12/survey12b.mhtml