Menjelaskan konsistensi antara sekumpulan ekspresiekspresi logika yang dibuat dari pernyataanpernyataan Menjelaskan teknik strategi pembalikan yang ID: 658080
Download Presentation The PPT/PDF document "Strategi Pembalikan Tujuan" is the property of its rightful owner. Permission is granted to download and print the materials on this web site for personal, non-commercial use only, and to display it on your personal computer provided you do not modify the materials and that you retain all copyright notices contained in the materials. By downloading content from our website, you accept the terms of this agreement.
Slide1
Strategi PembalikanSlide2
Tujuan
Menjelaskan
konsistensi
antara
sekumpulan
ekspresi-ekspresi
logika
yang
dibuat
dari
pernyataan-pernyataan
.
Menjelaskan
teknik
strategi
pembalikan
yang
menyalahkan
kesimpulan
untuk
membuktikan
validitas
suatu
argument.
Menjelaskan
teknik
model yang
merupakan
salah
satu
strategi
pembalikan
untuk
memastika
nilai-nilai
premis
benar
yang
harus
diikuti
oleh
kesimpulan
yang
benar
.Slide3
Konsistensi
Definisi
:
koleksi
dari
pernyataan-pernyataan
disebut
konsisten
jika
pernyataan-pernyataan
tersebut
secara
simultan
semuanya
bernilai
benar
.
Konsistensi
dapat
dibuktikan
dengan
membuat
pernyataan
menjadi
ekspresi
logika
dan
dibuktikan
melalui
table
kebenaran
.Slide4
Contoh 1
Harga
gula
turun
jika
impor
gula
naik
.
Jika
impor
gula
naik
,
pabrik
gula
tidak
senang
.
Harga
gula
turun
.
Pabrik
gula
senang
.
Pernyataan-pernyataan
di
atas
disebut
konsisten
satu
dengan
lainnya
jika
semuanya
bernilai
benar
.
Perlu
diperhatikan
,
pernyataan
di
atas
bukan
argument
karena
tidak
ada
kesimpulan
yang
ditandai
dengan
kata “
Dengan
demikian
”.Slide5
Langkah-langkah pembuktian
Langkah
1
Mengubah
ke
variable
proposional
.
A =
Harga
gula
turun
.
B =
Impor
gula
naik
.
C =
Pabrik
gula
senang
.Slide6
Langkah
2:
Merubah
pernyataan
menjadi
ekspresi
logika
.
(1). A → B
(2). B → ¬C
(3). A
(4). CSlide7
Langkah
3:
Menyusun
ekspresi
logika
menjadi
satu
kesatuan
.
(A → B) Ʌ (B → ¬C) Ʌ A Ʌ CSlide8
Langkah
4:
Membuat
table
kebenarannya
.Slide9
Kesimpulan
Perhatikan
,
tidak
ada
satu
pun
ekspresi
logika
(A → B), (B → ¬C), A
dan
C yang
mempunyai
nilai
T
pada
deret
pasangan
yang
sama
sehingga
hasilnya
juga
dipastikan
F.
Jadi
kumpulan
pernyataan
tersebut
tidak
konsisten
. Slide10
Konsistensi
juga
dapat
diterapkan
pada
argument, yang
premis-premisnya
harus
bernilai
T
dan
kesimpulan
bernilai
T
sehingga
hasilnya
juga
harus
T.
Oleh
karena
itu
argument
dapat
disebut
valid.Slide11
Contoh 2
Jika
Peterpan
mengadakan
konser
,
maka
penonton
akan
hadir
jika
harga
tiket
tidak
terlalu
tinggi
Jika
Peterpan
mengadakan
konser
,
maka
harga
tiket
tidak
terlalu
tinggi
Dengan
demikian
,
jika
peterpan
mangadakan
konser
,
maka
penonton
akan
hadir
.Slide12
Langkah-Langkah Pembuktian
Langkah
1:
Mengubah
ke
variable
proposional
.
A =
Peterpan
mengadakan
konser
.
B =
Penonton
akan
hadir
C =
Harga
tiket
terlalu
tinggiSlide13
Langkah
2:
Mengubah
pernyataan
menjadi
ekspresi
logika
.
A → (¬C → B)
A → ¬C
A → BSlide14
Langkah
3:
Menyusun
ekspresi
logika
menjadi
satu
kesatuan
.
Untuk
argument,
cara
menulis
ekspresi
logikanya
ada
beberapa
pilihan, yaitu:((A → (¬C → B)) Ʌ (A → ¬C)) → (A → B){A → (¬C → B), A → ¬C} (A → B)
Slide15
Catatan
Untuk
membuat
table
kebenaran
sebaiknya
pakailah
penulisan
ke
1, agar
lebih
mudah
menyusunnya
ke
dalam
table
kebenaran
.
Jika dengan strategi pembalikan, pilihlah penulisan ke 2, kesimpulan diberi negasi dan diberi operator Ʌ.Slide16
Operasi Strategi
Pembalikan
Strategi
pembalikan
dilakukan
dengan
cara
menyalahkan
kesimpulan
dari
argument
yakni
:
Menegasikan
kesimpulan
,
atau
Memberi
nilai FDengan strategi pembalikan akan ada perlawanan (opposite) dari kesimpulan yang tidak cocok
dengan
premis-premis
,
atau
tidak
konsisten
(inconsistency).
Oleh
karena
itu
,
premis-premis
bernilai
T,
sedangkan
kesimpulan
bernilai
F.Slide17
Argumen
pada
contoh
2
tadi
,
kesimpulannya
akan
dinegasikan
dan
akan
ditulis
sebagai
berikut
:
((A → (¬C → B)) Ʌ (A → ¬C) Ʌ ¬(A → B)
Buktikan
dengan table kebenaranSlide18
Kesimpulan
Hasil
negasi
dari
kesimpulan
dengan
premis-premis
tidak
konsisten
,
atau
hasilnya
F.
Jadi
di
sini
terjadi
kemungkinan bahwa negasi dari kesimpulan akan bernilai T bersama-sama dengan premis-premis.Karena adanya strategi pembalikan, hasil yang
semula
bernilai
F
justru
menjadi
bernilai
T
sehingga
argument
tersebut
valid.Slide19
Model dan Countermodel
Jika
ada
premis-premis
dan
kesimpulan
yang
bernilai
T,
bis
a
dipastikan
argument valid.
Teknik
ini
disebut
model
.
Sedangkan
kebalikannya disebut countermodel.Teknik model berusaha mencari premis-premis dan kesimpulan berupa ekspresi-ekspresi logika yang bernilai
T
sehingga
hasilnya
pasti
T juga
dan
berarti
argument
bernilai
valid.
Akan
tetapi
karena
nilai
T
diperoleh
dari
berbagai
kemungkinan
,
digunakan
strategi
pembalikan
dengan
memberi
nilai
F
pada
kesimpulan
,
sedangkan
premis-premis
harus
tetap
bernilai
T
sehingga
hasilnya
juga
pasti
F.Slide20
Contoh3
Jika
Persebaya
memenangkan
Liga
Indonesia,
maka
para
bonek
akan
senang
.
Para
bonek
akan
minum-minum
jika
mereka
tidak senang.Dengan demikian, jika para bonek tidak minum-minum, maka persebaya akan memenangkan
Liga
Indonesia.
Validitas
argument
tersebut
akan
diuji
dengan
model,
yakni
memberi
nilai
T
pada
premis-premis
dan
F
pada
kesimpulan
.Slide21
Terlebih
dahulu
ubah
argument di
atas
menjadi
variable-variable
proposional
seperti
berikut
:
A =
Persebaya
memenangkan
Liga
Indonesia.
B = Para
bonek
senang
.C = Para bonek minum-minum. Slide22
Jadi
ekspresi
logika
menjadi
:
A → B
T (
premis
1)
B → C
T (
premis
2)
→ A
F (
kesimpulan
)
Setiap
premis
dan
kesimpulan
serta
variable
proposional
pasti
mempunyai
nilai
,
dan
ditulis
seperti
berikut
: v(A → B) T, v(B) T dan seterusnya. v berarti “value of” atau “nilai dari”.Teknik model akan dilakukan sesuai langkah-langkah berikut:
Slide23
Langkah-Langkah Teknik Model
Ingat
bah
w
a
ekspresi
logika
tersebut
dapat
ditulis
:
Maka
sekarang
model
dapat
dilakukan
dengan
urutan
sebagai
berikut
:
Langkah
1: (
cek
dengan
kesimpulan
)
Jika
v(
,
maka
pasti
v (
T, dan v(A) FJika v ( T, maka v( C ) FJadi v(A) F dan v(C) F
Slide24
Langkah 2: (
cek
dengan
premis
2)
Jika
v(
sedangkan
v(C)
F,
maka
v (
)
F
Jadi
v (
)
F
dan
v(B)
T
Langkah
3: (
cek
dengan
premis
1)
Jika
v(A→B)
T,
sedangkan
v(A)
F,
dan
v(B)
T
Maka
hal
ini
mungkin terjasi karena (F → T) T Slide25
Langkah 4:
kesimpulan
Jadi
mungkin
pada
saat
yang
sama
Jika
mungkin
,
maka
karena
ada
strategi
pembalikan
, argument di
atas
tidak
valid.