/
Nyeri   Kepala Fandy   Rachmad Nyeri   Kepala Fandy   Rachmad

Nyeri Kepala Fandy Rachmad - PowerPoint Presentation

HappiestManAlive
HappiestManAlive . @HappiestManAlive
Follow
342 views
Uploaded On 2022-08-03

Nyeri Kepala Fandy Rachmad - PPT Presentation

Dewantoro 15377936KU17644 Camilla Amanda 15383106KU18306 Tania Prima Auladina 15377950KU17658 Hana Anindya Indana 15380874KU17755 Pembimbing dr Farida Niken ID: 934366

atau nyeri dan kepala nyeri atau kepala dan yang pada headache tidak hari dengan diagnosis kriteria memenuhi oleh serangan

Share:

Link:

Embed:

Download Presentation from below link

Download Presentation The PPT/PDF document "Nyeri Kepala Fandy Rachmad" is the property of its rightful owner. Permission is granted to download and print the materials on this web site for personal, non-commercial use only, and to display it on your personal computer provided you do not modify the materials and that you retain all copyright notices contained in the materials. By downloading content from our website, you accept the terms of this agreement.


Presentation Transcript

Slide1

Nyeri Kepala

Fandy Rachmad Dewantoro 15/377936/KU/17644Camilla Amanda 15/383106/KU/18306 Tania Prima Auladina 15/377950/KU/17658Hana Anindya Indana 15/380874/KU/17755Pembimbing:dr. Farida Niken, M.Sc, Sp.S.

Slide2

Identitas Pasien

Nama : Ny. PTanggal lahir : 12 September 1950Umur : 69 tahunAlamat

:

Widodomartani

Status

:

Menikah

No. RM

: 13-51-xx

T

anggal

masuk RS : 08

Oktober

2019

Slide3

Keluhan Utama

Nyeri Kepala

Slide4

Riwayat Penyakit Sekarang

5HSMRS: Os mengeluhkan nyeri di gigi bagian kanan lalu diperiksakan ke dokter dan diberikan obat4HSMRS: Os mengeluhkan

bagian

mata

mulai

membengkak

dan

terasa

nyeri

kepala

cenut-cenut

pada

kepala

kanan

yang

menjalar

hingga

kepala

belakang

.

Bagian

pipi juga

terasa

nyeri

sehingga

pasien

periksa

ke

RS

P

aramedika

HMRS:

Pasien

datang

ke

IGD

ke

RSA UGM

dirujuk

dari

RS

Paramedika

dengan

keluhan

nyeri

kepala

dan

pembengkakan

pada

mata

Slide5

Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat keluhan serupa (-)Riwayat hipertensi (-)Riwayat diabetes mellitus (+)

Slide6

Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat keluhan serupa (-)Riwayat hipertensi (-)Riwayat diabetes mellitus (-)Riwayat tumor (-)

Slide7

Anamnesis Sistem

Sistem Serebrospinal : Nyeri kepala dan pembengkakan pada mata Sistem

Kardiovaskular

:

Tidak ada keluhan

Sistem

Respiratorius

:

Tidak

ada

keluhan

Sistem

Gastrointestinal

:

Tidak

ada

keluhan

Sistem

Muskuloskeletal

:

Tidak ada keluhan

Sistem

Urogenitalis

:

Tidak

ada

keluhan

Sistem

Integumental

:

Tidak

ada

keluhan

Slide8

Resume Anamnesis

Wanita, usia 69 tahun, datang ke IGD RSA UGM dengan keluhan nyeri kepala dan pembengkakan pada mata. 5 hari sebelum masuk

rumah

sakit

 

pasien

mengeluhkan

nyeri

pada

gigi

bagian

kanan

dan

diperiksakan

ke

dokter

dan

diberikan

obat

.

Keesokan

harinya

pasien

mengeluhkan

matanya

mulai

membengkak

dan

terasa

nyeri

kepala

cenut-cenut

pada

kepala

kanan

hingga

belakang

dan

pipi.

Pasien

memeriksakan

ke

RS

Paramedika

dan

dirujuk

ke

RSA UGM. Riwayat diabetes mellitus (+)

Slide9

Diagnosis Sementara

Diagnosis Klinis : Nyeri kepala, bengkak pada mata kananDiagnosis Topis : intracranial retroorbita dextraDiagnosis Etiologi : Susp. Abses dd massa intracranial retroorbita

Slide10

Pemeriksaan Fisik

STATUS GENERALISKeadaan umum : BaikStatus gizi : BaikTanda vital :

TD

:

130/80

mmHg

Nadi

:

78

x/

menit

(

reguler

)

Respirasi

:

20

x/

menit

(

reguler

, tipe

thorakoabdominal

)

Suhu

:

36,7

C

NPS :

3

SpO2

:

99

%

Slide11

Pemeriksaan Fisik

Kepala : Edema orbita (+/-), CA TDN/-, SI TDN/-, RC TDN/+, pupil isokor 3 mm/3 mmLeher : JVP tidak meningkat, Lnn. tidak terabaParu-paru : Simetris +/+, bunyi nafas dasar vesikuler +/+,

ronkhi

-

/

-

,

wheezing

-/-

Jantung

:

Suara jantung I-II normal,

regular

,

cardiomegaly

(-)

Abdomen

:

Supel

, BU (+), NT

(-)

Hati

: Tidak

teraba

Limpa

:

Tidak

teraba

Slide12

Status Neurologis

Kesadaran : Compos mentis ; GCS E4V5M6Reflek brain stem : Pupil isokor 3mm/3mm, deviasi konjugat sinistra, refleks cahaya TDN/+, refleks

kornea

TDN

/+

Reflek

lain

: glabella (-), refleks palmomental (-)

N.

Cranialis

:

dbn

Meningeal

sign

:

Kaku

kuduk

(-),

Brudzinski

I, II, III, IV

(-)

Nistagmus

: Negatif

Slide13

Status Neurologis

Sensibilitas

:

dbn

Vegetatif

:

dbn

B

B

B

B

+2

+2

+2

+2

N

N

N

N

Gerakan

Refleks

fisologis

Refleks patologis

Tonus

Trofi

Clonus

-

-

5/5/5

5/5/5

5/5/5

5/5/5

Eu

Eu

Eu

Eu

Kekuatan

-

-

-

-

Slide14

MSCT HEAD CONTRAST

Slide15

MSCT head kontrast

Kesan: soft tissue swelling extracranial regio buccal-orbital-frontal dextra. Massa soft tissue memenuhi sinus maxillaris dextra yang meluas ke cavum nasi sinistra dengan destruksi dan menipiskan dinding lateral sinus maxillaris dextra

dan

menyebabkan

penebalan

musculus

rectus

lateralis

oculi

dextra

serta

proptosis oculi

dextra

. Mucosal reaction sinus

maxillaris

sinistra

Pemeriksaan Penunjang

Slide16

Pemeriksaan hematologi

Hb12,4 g/dlHct36,5 %AE4,1 x 10^6

uL

AT

368 x 10^3

uL

AL

15,1 x 10^3

uL

Neutrofil

93,1 %

Limfosit

3,7 %

Monosit

2,9 %

Eosinofil

0,0 %

Basofil

0,0 %

MCV

88,8

fl

MCH

30,3

pg

MCHC

34,1 g/dl

Cr

0,74 mg/dLUreum54,4 mg/

dLGDS209 mg/dLNa138 mmol/LK3,9 mmol

/LCl104

mmol/L

Asam

urat4,0 mg/dL

Glukosa puasa

129 mg/dLGlukosa

2JPP186 mg/dLKolesterol total215 mg/dl

HDL32 mg/dLLDL143 mg/dLTrigliserida170 mg/dLPemeriksaan Penunjang

Slide17

Diagnosis Akhir

Diagnosis Klinis : Cephalgia unilateral akut progresifDiagnosis Topis : Intramaxillaris dextraDiagnosis Etiologi :Headache attributed to infection (susp. Abses)

Slide18

Terapi Medikamentosa

Injeksi deksametason 2 ampul tiap 8 jamInjeksi ceftriakson 1 gram tiap 12 jamLisinopril 1x10 mgInjeksi ketorolac 30 mg tiap 8 jam

Slide19

PEMBAHASAN: NYERI KEPALA

Slide20

KLASIFIKASI

Primary HeadacheSecondary HeadacheNeuropathies & facial pains and other headaches

Slide21

1. PRIMARY HEADACHE

MigraineTension-type headache (TTH)Trigeminal autonomic cephalalgias (TACs)Other primary headache disorder

Slide22

MIGRAINE

Karakteristik:Nyeri sedang sampai berat, kebanyakan penderita migren merasakan nyeri hanya pada satu sisi kepala, hanya sedikit yang merasakan

nyeri

pada

keduasisi

kepala

.

Sakit

kepala

berdenyut

atau

serasa

ditusuk-tusuk

.

Rasa

nyerinya

semakin parah dengan aktivitas fisik.Saat serangan nyeri kepala penderita tidak dapat

melakukan aktivitas sehari-hari.Disertai mual dengan atau tanpa muntah.Fotofobia dan atau fonofobia.

Slide23

MIGRAINE

Terdiri dari 4 fasefase prodromal (kurang lebih 25 % kasus)fase aura (kurang lebih 15% kasus)fase nyeri kepalafase postdromal.

Slide24

MIGRAINE

Kriteria diagnosis Migren tanpa AuraSekurang-kurangnya terjadi 5 serangan yang memenuhi kriteria B-DSerangan nyeri kepala berlangsung

selama

4 – 72 jam (

tidak

diobati

atau

tidak

berhasil

diobati

).

Nyeri

kepala

mempunyai

sedikitnya

dua

diantara karakteristik berikut : Lokasi unilateral Kualitas berdenyut

Intensitas nyeri sedang atau berat Keadaan bertambah berat oleh aktivitas fisik atau penderita menghindari aktivitas fisik rutin

(seperti berjalan atau naik tangga). Selama nyeri kepala disertai salah satu dibawah ini : Nausea dan atau

muntah Fotofobia dan fonofobiaTidak ada yang lebih sesuai dengan diagnosis lain dari ICHD-3 dan transient ischemic attack harus dieksklusi

Slide25

MIGRAINE

Kriteria diagnosis Migren dengan Aura, paling sedikit terdapat dua dari karakteristik dibawah ini:Sekurangnya satu gejala aura menyebar secara bertahap ≥5 menit,dan/

atau

dua

atau

lebih

gejala

terjadi

secara

berurutan

.

Masing-masing

gejala

aura

berlangsung

antara

5-60

menitSetidaknya satu gejala aura unilateralAura disertai dengan, atau diikuti oleh gejala nyeri kepala

dalam waktu 60 menit.Migren kronisSekurang-kurangya terjadi >15 nyeri kepala per bulan pada periode 3 bulan dengan >8x migren tanpa penggunaan obat

Slide26

MIGRAINE

TatalaksanaTerapi abortif  kausatifAbortif non spesifik: aspirin 500-1000mg/4-6 jam, ibuprofen 400-800mg/6 jam, paracetamol 500-100mg/6-8 jam (untuk migrain akut ringan-sedang)

Abortif

spesifik

:

Sumatriptan

30mg,

Eletriptan

40-80 mg

atau

Rizatriptan

10 mg,

ergotamin

(

tidak

direkomendasikan

untuk

migrain

akut

)

Terapi profilaksis  preventifBeta-blocker: propanolol 80-240mg/

hariAntiepilepsi: Topiramat 25-200 mg/hari (untuk profilaksi migrain episodik dan kronik), Asam valproat 400-1000 mg/

hari (untuk profilaksi migrain episodik)Mengidentifikasi faktor pencetus dan mengelola faktor pencetus

tersebut

Slide27

TENSION TYPE HEADACHE

Kriteria diagnosis TTH Episodik Infrekuen: Paling tidak terdapat 10 episode serangan dengan rata rata<1hr/bln (<12hr/thn), dan memenuhi kriteria B-D. Nyeri

kepala

berlangsung

dari

30

menit

sampai

7

hari

.

Nyeri

kepala

paling

tidak

terdapat

2

gejala

khas

:

Lokasi bilateral.Menekan/mengikat (tidak berdenyut).Intensitasnya ringan

atau sedang.Tidak diperberat oleh aktivitas rutin seperti berjalan atau naik tangga. Tidak didapatkan: Mual

atau muntah (bisa anoreksia).Lebih dari satu keluhan: foto fobia atau fonofobia. Tidak ada yang lebih sesuai dengan diagnosis lain dari ICHD-3.

Slide28

Kriteria

diagnosis TTH Episodik frekuen:Terjadi sedikitnya 10 episode yang timbul selama 1–14 hari/bulan selama paling tidak 3 bulan (12– 180 hari/tahun) Dengan kriteria B-E yang sama pada TTH episodik

infrekuen

Kriteria

diagnosis TTH

kronik

:

bila

nyeri

kepala

timbul

> 15

hari

per

bulan

,

berlangsung

>

3

bulan

(≥180

hari/tahun). Nyeri kepala berlangsung dari jam hingga hari atau nyeri kepala yang

tidak menghilangDengan kriteria C-E yang sama pada TTH episodik infrekuenDapat disertai/tidak adanya nyeri tekan perikranial yaitu nyeri tekan

pada otot perikranial (otot frontal, temporal, masseter, pteryangoid, sternokleidomastoid, splenius dan trapezius) pada waktu palpasi manualTENSION TYPE HEADACHE

Slide29

TENSION TYPE HEADACHE

TatalaksanaPada serangan akut tidak boleh lebih dari 2 hari/minggu, yaitu dengan analgetik:Aspirin 1000 mg/

hari

Asetaminofen

1000

mg/

hari

NSAIDs

(Naproxen 660-750 mg/

hari

,

Ketoprofen

25-50 mg/

hari

,

asam

mefenamat

, ibuprofen 800 mg/

hari

,

diklofenak

50-100

mg/

hari

)Kafein (analgetik ajuvan) 65 mgKombinasi: 325 aspirin, asetaminofen + 40 mg

kafeinSedangkan pada tipe kronis, adalah dengan: Antidepresan jenis trisiklik: amytriptiline, sebagai obat terapeutik maupun

sebagai pencegahan tension-type headacheAnti ansietas: Golongan benzodiazepin dan butalbutal sering dipakai. Terapi NonfarmakologisKontrol dietTerapi fisik

Hindari pemakaian harian obat analgetik, sedatif dan ergotamin Behaviour treatment

Slide30

TRIGEMINAL AUTONOMIC CEPHALALGIAS (TACs)

Cluster headacheSekurang-kurangnya terdapat 5 serangan yang memenuhi kriteria b-d.Nyeri hebat pada daerah orbita, supraorbita dan/atau temporal yang

berlangsung

antara

15-180

menit

jika

tidak

ditangani

.

Nyeri

kepala

disertai

setidaknya

satu

gejala

berikut: Injeksi konjungtiva dan/atau lakrimasi pada mata ipsilateralKongesti nasal dan/atau rhinorrhea ipsilateral

Edema palpebra ipsilateralBerkeringat pada daerah dahi dan wajah ipsilateral Miosis dan/atau ptosis ipsilateralGelisah atau agitasiFrekuensi serangan 1-8 kali/hariTidak

memenuhi diagnosis ICHD-3 lainnnyaKriteria Diagnosis Nyeri Kepala cluster Episodik:Serangan-serangan yang memenuhi kriteria A-E untuk nyeri kepala klaster. Paling sedikit dua periode klaster yang

berlangsung 7–365 hari dan dipisahkan oleh periode remisi bebas nyeri > 1 bulan.Kriteria Diagnosis Nyeri Kepala cluster Kronis:Serangan-serangan yang memenuhi kriteria A-E untuk nyeri

kepala klasterSerangan berulang lebih

dari 1 tahun tanpa periode remisi atau

denganperiode remisi yang berlangsung kurang dari 1 bulan

.

Slide31

Paroxysmal

hemicraniaSekurang-kurangnya terdapat 20 serangan yang memenuhi kriteria b-e.Nyeri hebat pada daerah orbita, supraorbita dan/atau temporal yang berlangsung

antara

2-30

menit

.

Nyeri

kepala

disertai

setidaknya

satu

gejala

berikut

:

Injeksi

konjungtiva

dan

/atau lakrimasi pada mata ipsilateralKongesti nasal dan/atau rhinorrhea ipsilateralEdema palpebra ipsilateralBerkeringat

pada daerah dahi dan wajah ipsilateral Miosis dan/atau ptosis ipsilateralGelisah atau agitasiFrekuensi serangan >5kali/hari Dicegah dengan

dosis terapi indomethacinTidak memenuhi diagnosis ICHD-3 lainnnyaTRIGEMINAL AUTONOMIC CEPHALALGIAS

(TACs)

Slide32

 Short-lasting unilateral neuralgiform headache attacks

Sekurang-kurangnya terdapat 20 serangan yang memenuhi kriteria b-d.Nyeri sedang atau berat pada daerah orbita, supraorbita dan/atau temporal yang berlangsung

antara

1-600

menit

dan

berlangsung

selama

1 stab, series of stabs

atau

in a saw-tooth pattern

Nyeri

kepala

disertai

setidaknya

satu

gejala

berikut: Injeksi konjungtiva dan/atau lakrimasi pada mata ipsilateralKongesti nasal dan/

atau rhinorrhea ipsilateralEdema palpebra ipsilateralBerkeringat pada daerah dahi dan wajah ipsilateral Flushing pada daerah dahi dan wajah ipsilateral Sensasi penuh pada telinga

Miosis dan/atau ptosis ipsilateralFrekuensi serangan setidaknya 1x sehariTidak memenuhi diagnosis ICHD-3 lainnnyaTRIGEMINAL AUTONOMIC CEPHALALGIAS (TACs)

Slide33

Hemicrania

continuaNyeri kepala unilaterial yang memenuhi kriteria b-dNyeri kepala >3 bulan dengan eksaserbasi sedang atau intensitas yang lebih

besar

Nyeri

kepala

disertai

setidaknya

satu

gejala

berikut

:

Injeksi

konjungtiva

dan

/

atau

lakrimasi pada mata ipsilateralKongesti nasal dan/atau rhinorrhea ipsilateralEdema palpebra ipsilateralBerkeringat pada

daerah dahi dan wajah ipsilateral Miosis dan/atau ptosis ipsilateralGelisah atau agitasiRespon terhadap dosis terapi indomethacinTidak memenuhi

diagnosis ICHD-3 lainnnyaTRIGEMINAL AUTONOMIC CEPHALALGIAS(TACs)

Slide34

Probable trigeminal autonomic cephalalgia

Nyeri kepala yang memenuhi semua kecuali satu kriteria a-d untuk cluster headache, kriteria a-e paroxysmal hemicrania, kriteria a-d short-lasting unilateral neuralgiform headache attacks, atau kriteria A-D hemicrania continuaTidak

memenuhi

diagnosis ICHD-3

lainnnya

TRIGEMINAL AUTONOMIC CEPHALALGIAS

(TACs)

Slide35

TRIGEMINAL AUTONOMIC CEPHALALGIAS(

TACs)TatalaksanaCluster headacheInjeksi subcutan sumatriptan saat seranganInhalasi oksigen 100% dengan aliran cepat (12L/min) melalui

non-rebreather mask

Profilaksis

jangka

pendek

:

Prednisolone 100mg/

hari

untuk

5-7

hari

,

diikuti

penurunan

dosis

20mg/

hari

Triptan

Profilaksis

jangka panjangVerapamil 360-480 mg / hari Paroxysmal hemicraniaNSAID: indomethacin (20 mg oral 3x/

hari atau 40 mg oral 2-3x/hari) Short lasting unilateral neuralgiform headache attacksLamotigrine 600mg/hariHemicrania continuaindomethacin

Slide36

OTHER PRIMARY HEADACHE DISORDERS

Headache yang berhubungan dengan physical exertionPrimary cough headachePrimary exercise headachePrimary headache associated with sexual activityPrimary thunderclap headacheHeadache yang disebabkan oleh direct physical stimuliCold-stimulus headacheExternal-pressure headache

Epicranial

headache

Primary stabbing headache

Nummular headache

Other

Hypnic headache

New daily persistent headache (NDPH)

Slide37

2. SECONDARY HEADACHE

Nyeri kepala yang disebabkan oleh trauma atau cedera pada kepala dan/atau leher Nyeri kepala yang disebabkan oleh gangguan

pada

cranial

dan

/

atau

cervical vascular

Nyeri

kepala

yang

disebabkan

oleh

ganguan

pada

non-vascular intracranial

Nyeri

kepala

yang

disebabkan

oleh disebabkan oleh substance atau withdrawalNyeri kepala yang disebabkan oleh

infeksiNyeri kepala yang disebabkan oleh gangguan pada homeostasisNyeri kepala yang disebabkan oleh gangguan pada cranium, leher, mata, telinga,

hidung, sinuses, gigi, mulut atau struktur wajah atau cervical lainnya Nyeri kepala yang disebabkan oleh gangguan psikiatri

Slide38

7.

Headache attributed to non-vascular intracranial disorder7.1 Headache attributed to increased cerebrospinal fluid (CSF) pressure7.2 Headache attributed to low cerebrospinal fluid (CSF) pressure7.3 Headache attributed to non-infectious inflammatory intracranial disease7.4 Headache attributed to intracranial neoplasia7.5 Headache attributed to intrathecal injection7.6 Headache attributed to epileptic seizure

7.7

Headache

attributed to

Chiari Malformation type 1 (CM1)

7.8

Headache

attributed to

other non-vascular intracranial disorder

Slide39

RED FLAGS NYERI KEPALA

Beberapa tanda yang merupakan red flags dari nyeri kepala antara lain:Systemic signs and disordersNeurologic symptomsOnset new or changed & patient >50 years oldOnset

in

thunderclap

presentation

Papilledema

,

pulsatile

tinnitus

,

positional

provocation

,

precipitated

by

exercise

Slide40

Slide41

3. NEUROPATHIES & FACIAL PAINS AND OTHER HEADACHES

Painful lesions of the cranial nerves and other facial painNyeri yang berhubungan dengan lesi atau gangguan pada nervus trigeminusNyeri yang berhubungan

dengan

lesi

atau

gangguan

pada

nervus

glossopharyngeus

Nyeri

yang

berhubungan

dengan

lesi

atau

gangguan

pada nervus intermediusOccipital neuralgiaNeck-tongue syndromePainful optic neuritisNyeri yang berhubungan

dengan iskemi okular motor nerve palsyTolosa-hunt syndromeParatrigeminal oculosympathetic (Raeder’s) syndrome)Nyeri rekuren oftalmologi neuropatiBurning mouth syndrome (BMS)Persistent idiopathic facial pain

Nyeri central neuropatiOther headache disordersHeadache not elsewhere classifiedHeadache unspecified

Slide42

REFERENSI

Brust, J. (2012). CURRENT Diagnosis & Treatment Neurology, Second Edition. New York: McGraw-Hill Publishing.Headache Classification Committee of the International Headache Society (IHS). The International Classification of Headache Disorders, 3rd edition. Pengurus besar Ikatan Dokter Indonesia. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan

primer

Edisi

I 2017

.

Perhimpunan

Dokter

Spesialis

Saraf

Indonesia.

Panduan

Praktik

Klinis

Neurologi

2016

Prakash

S, Patel P.

Hemicrania

continua: clinical review, diagnosis and management. J Pain Res. 2017;10:1493–1509. Published 2017 Jun 29. doi:10.2147/JPR.S128472