/
Dr.  Edvin Aldrian APU Kepala Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara Dr.  Edvin Aldrian APU Kepala Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara

Dr. Edvin Aldrian APU Kepala Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara - PowerPoint Presentation

avantspac
avantspac . @avantspac
Follow
382 views
Uploaded On 2020-08-29

Dr. Edvin Aldrian APU Kepala Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara - PPT Presentation

Badan Meteorologi Kelimatologi dan Geofisika BMKG IPCC Inter Governmental Panel on Climate Change Lead Author Working Group I Disampaikan Pada Kuliah Umum Kebencanaan Perubahan Iklim UGM ID: 810364

perubahan dan climate iklim dan perubahan iklim climate dari pada laut pola yang manusia global change proyeksi 2007 research

Share:

Link:

Embed:

Download Presentation from below link

Download The PPT/PDF document "Dr. Edvin Aldrian APU Kepala Pusat Peru..." is the property of its rightful owner. Permission is granted to download and print the materials on this web site for personal, non-commercial use only, and to display it on your personal computer provided you do not modify the materials and that you retain all copyright notices contained in the materials. By downloading content from our website, you accept the terms of this agreement.


Presentation Transcript

Slide1

Dr.

Edvin Aldrian APU

Kepala Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara

Badan Meteorologi Kelimatologi dan Geofisika

– BMKG

IPCC (Inter Governmental Panel on Climate Change) Lead Author Working Group I

Disampaikan Pada:Kuliah Umum Kebencanaan Perubahan Iklim UGM

PELUANG DAN TANTANGAN BERBASIS RISET KEBENCANAAN AKIBAT PERUBAHAN IKLIM DI INDONESIA

Jogjakarta, 7 Maret 2012

BMKG

1

Slide2

Slide3

Prentice, 2007

HISTORY OF ICE in PAPUA 1936-2000

Slide4

Carstensz

E. Northwall Firn

W. Northwall Firn

Slide5

“LAPIS LEGIT”

ICE & CLIMATE, HOW?

Slide6

The glaciers of Puncak

J

aya, Papua, Indonesia. The proposed drill sites are marked in red (Klein & Kaplan, 2006)

Core Site

Core Site

Core Site

Core SiteW. Northwall FirnSouthwall Hanging GlacierE.Northwall FirnBMKG Ice Core research Project

Slide7

OSU ice core storage space

Drilled ice core

Slide8

BUKTI – BUKTI PERUBAHAN IKLIM

GLOBAL

LATAR BELAKANG

Slide9

BUKTI – BUKTI PERUBAHAN IKLIM

GLOBAL

LATAR BELAKANG

Slide10

BUKTI – BUKTI PERUBAHAN IKLIM

LOKAL

LATAR BELAKANG

Slide11

BUKTI – BUKTI PERUBAHAN IKLIM

LOKAL

LATAR BELAKANG

Slide12

BUKTI – BUKTI PERUBAHAN IKLIM

LOKAL

LATAR BELAKANG

Slide13

BUKTI – BUKTI PERUBAHAN IKLIM

LOKAL

LATAR BELAKANG

Slide14

SINYAL PEMANASAN GLOBAL PADA

Suhu Muka Laut LOKAL (ALDRIAN, 2007)

Deteksi pemanasan global lebih mudah di lautan dangkal seperti Laut China Selatan (0 – 5N, 105E – 110E).

Peningkatan SST di area ini sebesar 0.0208ºC.

Dalam seratus tahun (2105) diproyeksikan akan mencapai 31.3

ºC.Akankah SST meningkat lebih lanjut?BUKTI – BUKTI PERUBAHAN IKLIMLATAR BELAKANG

Slide15

KENAIKAN MUKA LAUT

Lokasi stasiun

Kenaikan muka laut (mm/tahun)

Sumber

Cilacap (selatan Jawa Tengah)

1.30

Hadikusuma, 1993

Belawan (Sumatera Utara)

7.83

ITB, 1990

Jakarta

4.38

ITB, 1990

7.00

Berdasarkan data from 1984-2006

Semarang (jawa Tengah)

9.37

ITB. 1990

5.00

Berdasarkan data from 1984-2006

Surabaya (Jawa Timur)

1.00

Berdasarkan data from 1984-2006

Sumatra Timur

5.47

ITB, 1990

Lampung

4.15

P3O-LIPI, 1991

Slide16

LATAR BELAKANG

PEMANASAN GLOBAL

(KESETIMBANGAN ENERGI RADIASI)

IPCC 2007

Slide17

LATAR BELAKANG

PEMANASAN GLOBAL(EFEK RUMAH KACA)

IPCC 2007

Slide18

PROSES MOLEKULAR PENYERAPAN RADIASI MATAHARI

Gas rumah kaca yang terbuang di atmosfir berfungsi sebagai

penyerap energi radiasi matahari

dan melepaskannya di atmosfir. Proses penyerapan terjadi pada frekuensi

atau panjang gelombang radiasi matahari yang bersesuaian dengan

panjang gelombang eksitasi antar atom pada molekul gas rumah kaca seperti CO2 yaitu pada beberapa panjang gelombang tertentu.

Frekuensi yang sama tersebut akan membuat ikatan antar atom bereksitasi (bergetar) akibat menyerap energi radiasi yang terpancar. Semakin banyak jumlah molekul gas rumah kaca yang terdapat di atmosfir maka akan semakin kuat daya serap atmosfir karena jumlah energi radiasi yang masuk atmosfir bumi relatif konstan dan hanya bervariasi pada jangka waktu lama.

Slide19

LATAR BELAKANG PEMANASAN GLOBAL

(PENYERAPAN ENERGI RADIASI MATAHARI)

Slide20

LATAR BELAKANG PEMANASAN GLOBAL

(INTERAKSI ENERGI DAN AIR DI MUKA BUMI)

IPCC 2007

Slide21

PEMANASAN GLOBAL

DAMPAK UTAMA: PENINGKATAN SUHU DAN MUKA LAUT

Manusia vs alam

IPCC 2007

IPCC 2001

Parameter Utama Pemanasan Global

Peningkatan konsentrasi GRKPeningkatan suhu muka bumiPeningkatan muka air laut

Slide22

Slide23

POPULASI DAN TEKNOLOGI: SUMBER UTAMA

Perkembangan yang pesat dari populasi spesies

“homo sapiens” menyebabkan peningkatan gas rumah kaca alami yaitu uap air akibat respirasi sehari hari.

Populasi manusia juga menambah peningkatan gas rumah kaca lainnya akibat kebutuhan akan konsumsi dan energi.

Proses industrialisasi dan perkembangan teknologi mau tidak mau juga membutuhkan sumber energi yang besar dan penumpukan limbah hasil industri yang sedemikian besar ke alam.

Hampir semua proses industri primer tidak akan pernah lepas dari suplai energi yang notabene disediakan oleh sumber energi bahan bakar fosil.

Slide24

Global Change dan evolusi peradaban

Slide25

Evolusi

populasi

dan peradaban manusia

Konsumsi manusia berbanding

lurus dengan peningkatan populasi

Homo sapiens 

homo carbonensis ?!?PopulasiTotal real GDPInvestasi asing

BendunganPemakaian

airPemakaian

pupuk

Populasi

kota

Konsumsi

kertas

Rest. McDonald

Jumlah

kendaraan

Sambungan

Telepon

Turis

Internasional

Slide26

Manusia

dan Karbon

Konsumsi

utama manusia: KarbohidratLemak

dan protein sebagai rantai

karbon

Tubuh manusia dari skala genetika hingga struktur kasar (dari rambut hingga ujung kaki) mengandung unsur karbonMinyak goreng dari rantai karbonMineral paling berharga (intan berlian) adalah karbon murniKonsumsi energi manusia berasal dari

senyawa karbon (hidrokarbon)Karbon pemberi

warna kehidupan di

bumi,

kenapa?Memiliki

sifat ikatan yang

kuat

dan

netral dengan berbagai

unsur

Slide27

Hubungan

antara income dan

emisi carbon

0

2000

4000

600080001000012000140001600018000

20000Annual income per head (1985 $)Stern Report 2007

Slide28

KARBON: DARI PERUT BUMI HINGGA PENUMPUKAN DI ATMOSFIR

Proses

penumpukan

gas gas rumah kaca sebagian

besar dikarenakan oleh pemakaian energi

dan oleh

perubahan tata guna lahan. Karbon: berasal dari perut bumi  dieksplorasi  energi  dibuang di atmosfirKarbon yang terbuang tersebut sebagian besar berupa gas CO2 dan sedikit gas CO. Celakanya CO2 merupakan gas rumah kaca. Penumpukan

CO2 di atmosfir  perubahan komposisi atmosfir  feedback iklim  umat manusia.

Kebakaran hutan sebagai contoh feedback antara manusia dan iklim

Perubahan iklim  kebakaran

hutan  peningkatan perubahan

iklim

dst

Slide29

annual SST

Aug-Dec SST

Kalimantan

Sumatera

Kalimantan

Sumatera

1997-2004

0.94

0.83

0.95

0.93

1997-2005

0.90

0.80

0.94

0.93

1997-2006

0.77

0.75

0.84

0.90

1997-2007

0.80

0.77

0.85

0.87

FEE

D

BACK IKLIM DAN

KEBAKARAN HUTAN

1

Aldrian 2007

Slide30

EVOLUSI LAHAN HUTAN

(PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN)

Undisturbed

forests

Forest

frontiers

Forest/agric.mosaicsForest/plantations/Agric. mosaicForestcoverPAPUAKALIMANTANSUMATRAJAVA(?)

1. Trigger

(access by road)2. Reinforcing loops (local demand, infrastructure, capital accumulation, population dynamics)

3. Stabilizing loops (farm jobs, GE effects, forest scarcity)

CIFOR 2007

Slide31

Karbon

sebagai komoditas

Atmosfir

komoditas

terakhir setelah lahan

dan air yang diperdagangkan

. Anggapan bahwa atmosfir adalah tempat buangan yang akan mendaur ulang sendiri. Padahal atmosfir sudah sangat

jenuh dengan polusi dan berakibat pada perubahan iklim. Saat ini

manusia sudah berdagang

atmosfir sebagai perwujudan

harga akan atmosfir yang bersih

atau

langit

biru dalam

bentuk carbon trading.

Perdagangan udara yang dilegalkan

oleh Kyoto Protokol, meski sifat

perdagangannya tidak seperti

perdagangan tanah dan air yang dilakukan oleh

individu, tetapi

dilakukan oleh

komunitas

dalam

bentuk

perusahaan

swasta

dan

antar

negara

.

Insentif

perdagangan

karbon

dan

pajak

udara

.

Slide32

Evolusi

Peradaban dan

Teknologi Manusia

Era sebelum industrialisasi adalah era “God created nature” dimana manusia menerima atau mengambil berkah dari alam hasil kreasi Tuhan.

Era industrialisasi adalah era “man made nature” dimana akal pikiran manusia berupaya menaklukkan alam. Perkembangan teknologi pada era inilah yang membenturkan manusia pada alam, karena produk teknologi yang dihasilkan tidak selaras dengan cara kerja alam.

Manusia harus berinovasi untuk menghindari kepunahannya akibat benturan ini.

Era ke depan ini adalah era “God engineered nature” dimana teknologi yang kita buat harus selaras mengikuti prinsip kerja di alam dimana teknologi yang embedded didalamnya kita pelajari dan kita manfaatkan untuk kebutuhan kita. Era masa depan adalah era bio engineering, teknologi hijau untuk energi dan transportasi dan daur ulang.

Slide33

Permasalahan Perubahan Iklim Indonesia

Tekanan penduduk, 2010 237jt

Tekanan pembangunan GDP 2010, $800M ranking 17 dunia, 2011 $1030M ranking 15 dunia, proyeksi ranking 7 2050Tuduhan emitter no 3 dunia 1997Tuduhan carbon fluxes ke laut 10% dunia

Kebijakan energi mix Perpres No 5 2006Penurunan emisi 26% 2020 Perpres 61 2011Inventory GRK Nasional Perpres 71 2011

Slide34

Gap antara

political will dan scientific capacity,

Gap antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah,Perkembangan Sumber daya manusia:Kapasitas Penelitian

Peningkatan skills and expertiseTerlalu banyak observers daripada players dalam perubahan iklim Indonesia sehingga kurang data untuk Indonesia sementara data berlimpah data dari global

Kebutuhan untuk mengumpulkan sebanyak mungkin evident based data dan

processes perubahan iklim di indonesia

PERMASALAHAN DENGAN PERUBAHAN IKLIM DI INDONESIA

Slide35

Perubahan

Energi

PEMANASAN GLOBAL

Kelembaban • Angin

Tutupan Awan • Hujan

Suhu • PenguapanPERUBAHAN IKLIM

• Kebakaran hutan • Longsor• Kekeringan • Banjir• Kenaikan Muka Laut • Siklon

• Puting Beliung

Sumber Energi • Malaria Rusaknya infrastruktur • OPT Transportasi terganggu • Sumber Air

Pariwisata terganggu • DBD

Mitigasi

Adaptasi

:

mengatasi

akibat

mengelola

yang tidak bisa dihindari

Mitigasi

:

mengatasi

penyebab

menghindari

yang

tidak

bisa

dikelola

Perubahan

Siklus

Air

Adaptasi

DAMPAK FISIK

DAMPAK NON FISIK

GAS RUMAH KACA

RESPON

Slide36

Observation - Data Collection

Research & Modeling

Capacity Building

Dissemination of Climate Information

Climate change information

(Historical and Projection/Trend)

NAT’L POLICY

(RAN MAPI 2007)Climate Sensitive Sectors

Climate Sensitive Sectors

ADAPTATION

KLH

BMKG –UNIVERSITIES-RELATED INSTITUTIONS-CLIMATE SEN.SECTOR

SCIENTIFIC ACTS

1

2

MITIGATION

CLIMATE SENSITIVE SECTOR

S

:

Deptan

Depkes

Dep

PU –

Dephut

Depbudpar

– ESDM –

Dephub

– DKP

Dep.Finance

Nat’l

Dev.Planning

Agency

Nat’l Council of

C.Change

DNPI

3

“Adaptation is managing the unavoidable”

“Mitigation is avoiding the unmanageable”

Role

o

f

Scientific

Actions“

o

n

t

he Application

of

Adaptation &

Mitiga

tion

Measure

s

Slide37

Climate Change Management

In Indonesia

(

BMKG

Concept )

SCIENTIFIC ACTS”/ PROCESS and TREND of Climate Change “ADAPTATION” coping with the effect of C.Ch (Ref: RAN MAPI)

“MITIGATION” coping with the

cause of C.Ch (Ref: RAN MAPI)

Observa

tion & Dt.Collection ----------

BMKG

Data Analysis

---------

-BMKG + Univ + Climate Related Inst

. Climate Modeling

-----BMKG + Univ + Climate Related

Inst.

Capacity Building -----BMKG + Univ + Climate Related Inst

.

Historical Climate Change Information (Research Finding)-

BMKGS & T

Implementation...

Climate Sensitive Sector + Univ

Monitor

ing

& Evalua

tion

of the

Adapta

tion activities

progres

s

Future/ Trend Projection of Climate

Change

(Research Finding)-

BMKG

S & T

Implementation...

Climate Sensitive Sector + Univ

Monitor

ing

& Evalua

tion

of the

M

itigation activities

progress

Nat’l De

v

.Planning Agency

1

2

3

The Nat’l Council on C.Change

37

NOTE:

RAN MAPI

=

Nat’l Planing on Mitigation and Adaptation on Climate Change

(KLH, 2007)

Science

is more essential for

our prosperity, our security, our health, our environment, our quality of life,

t

hen it has ever been before

(US President, B. Obama)

Mitigation and Adaptation are decisions to be made by society, but they should be

informed

by

science

“Adaptation is

managing

the unavoidable”

“Mitigation is

avoiding

the unmanageable”

(NOAA Director,

Jane Lubchenco – 2010) Climate Sensitive Sector. Agriculture Water Resource Transportation ForestryHealthFisheryEnergyTourism

DIKNAS

KLH

DNPI

Climate

Sensitive Sector

Climate

Sensitive Sector

Min of R-Tech

Min of R-Tech

Min of Envrnt

Min of R-Tech

Min of Envrnt

Slide38

Water

Coastal Area Infrastructure

Fishery

COP

M

O

P

annual

Conven

t

ion

on CC

annual

Emision Reduction

SBI

(M-A on

CC

)

Implementasi

D

a

t

a

,

Systematic

Obs

ervation

, Monit

oring

Method, Tools

Vulnerability

,

A

d

a

pt

ation -a

ss

essment

C

O

2

-

N

O

2

-N

O

x

-

O

3

-etc

RESOLUTION

Kyoto Protocol (

1997

)

Nairobi Work Program (

2006

)

Bali Action Plan (

2007

)

Copenhagen (

2009

)

C

a

p

acity

bldg

Educ

ation/

Tr

aining

Public

Awe

re

ness

Financial Resources

Insurance – Related Prog.

Cooperation & synergy

Mainstreaming

SBSTA

(M-A on cc)

(S&T)

INPUTINTLTECH- DEPT. AgricultureTransportationEnergy Forestry InfrastructureHealthSECTORIAL PROG/DEP.

INSTITUTIONAL AND ACTIVITY INTERLINK RELATED TO CLIMATE CHANGE ISSUES

KLH

RAN / MAPI & IPCC

Nov 2007

WCC-2 (1990)

UNFCCC

(Policy)

WCC-1 (1979)

IPCC

(Scientific)

WCC-3 (2009)

(....?)

AR

1

: [1990]

A

R

2

: [1995]

A

R 3

: [2001]

A

R 4

: [2007]

IPCC-31, BALI

: [

Oct

. 2009]

A

R

5

: [2014]

DNPI

BM

K

G

SBI: Subsidiary Body for Implementation

SBSTA: Subsidiary Body for Scientific and Technological Advice

COP : Conference of the Parties

MOP: Meeting of the Parties

CMP: COP+MOP

COP

13

/CMP

3

(Bali, Dec 2007)

UNEP

(LH)

WMO

(BMKG)

Slide39

WMO

(World Meteorological Organization)

UNEP

(UN Framework Convention on CC)

WCP (World Climate Program) - 1979

WCC-1

(1979)

WCC-2

(1990)UNFCCC (UN Framework Convention on CC) - 1990

Scientific Framework

for CCProduct : Assessment Report (AR) I – IV

AR-IV has received Nobel Peace Prize 2007

Political Framework

for CC

Product

: Kyoto Protocol (1997); Nairobi Work Prog (2006); Bali Action Plan (2007); Copenhagen Protocol (2009)

WORLD CLIMATE CONFERENCE

(

WCC-1

to

WCC-3)

ICSU (Int’l Council for Science )

IPCC (Intergovernmental Panel on CC) - 1988

Product

: World Climate Research Prog. / WCRP

Global Climate Obs. System (GCOS)

IOC-UNESCO

(Intergovernmental Oceanographic Commission of UNESCO)

WCC-3

(2009)

Global Framework for Climate services - 2009

INT’L PARTNERS OF WMO

Product

: Climate services application programme, Climate services information system

2 Program

2 Program

3 Program

1

2

1

2

Slide40

Climate Change Management

Detection of Climate Change

Adapting to the impact of Climate Change (ADAPTATION)

 (ref: RAN MAPI/NAPA)

Reducing the cause of Climate Change (MITIGATION)

(ref: RAN MAPI/NAMA)

Observasi ----------------------------------------- BMKGData collection ----------------------------------- BMKGData Analysis -------BMKG + Univ + LPND KMNRTModeling proyeksi parameter ---------------- BMKGDiseminasi ---------------------------------------- BMKGImplementasi kegiatan adaptasi (ref: RAN MAPI), Dep. TeknisS – T : Litbang sektor + LPND.Monitor & evaluasi progres kegiatan adaptasi, KLH

Implementasi kegiatan mitigasi Dep. TeknisS – T : Litbang Dep. teknis + LPNDMonitor & evaluasi kegiatan adaptasi KLHBAPPENAS

BAPPENASBAPPENAS

1

2

3

Slide41

TEMPERATURE CHANGE IN

MAKASSAR

1972 - 2007 (OBSERVATION)

Juli :

1.4°C / 100 tahun

Januari : 1.04°C / 100 tahun,,,,,,

,,

(°C)

Juli : 1.84°C / 100 year

Januari : 2.83°C / 100 year

(year)

Slide42

Monsoon onset shift (

2001-20

1

0

)

from climatology (1971-2000)

Slide43

BMG R&D Center, 2007

PERUBAHAN PELUANG HUJAN

JAWA BARAT + BANTEN + JAKARTA

( Des – Jan – Feb ; 1900 – 2000)

1970 – 2000

13

% probability utk c. hujan 500 mm/bln1900 – 19293% probability utk c. hujan

500 mm/bln

500

Slide44

PERUBAHAN PELUANG HUJAN

NUSA TENGGARA

( DeS – Jan – Feb ; 1900 – 2000)

1970 – 2000

2

2

% probability utk c. hujan 650 mm/bln1900 – 19296% probability utk c. hujan 650

mm/bln

650

Slide45

2010, the warmest year of SST over Indonesia on record? How possible?

Mei 2010 in comparison to last decade average

June 2010 in comparison to last decade average

Courtesy: Erwin Makmur

Slide46

RAINFALL INCREASE PROJECTION IN JAVA

2015-2039

vs

1979-2003 (

IN

%)

RAINFALL INCREASE PROJECTION IN JAVA 2075-2099 vs 1979-2003 (in %)Collaboration between BMKG and MRI JapanAnnual rainfall changes

2015-2030 : - 5 s/d + 5 %Central food production: Jabar, Jateng, Jatim !!2075-2099 : + (5 s/d 20 %) except south of west Java

BMKG

Slide47

Sengguru

D.Ranau

W.Jatiluhur

W.Saguling

W.Cirata

W.Darma

W.PenjalinW.MahalayaW.Gajah MungkurW.Ngebel

SermoWonorejoR.Lamongan

SalorejoLodoyoWlingi

D.Poso

D.Sideneng

D.Tempe

D.Batur

D.Bratan

D.Bayah

D.Segara Anak

D.Batu Jai

D. TiukulitW.Batu BulanW.MamakW.PelaparadoW.Campa

D.Lamaro

D.Jamur

D.Aiwsa

D.Pania

D.Tigi

Sutami

W.Kedung Ombo

D.Pauh

D.Kecil

D.Kerinci

D.Riam Kanan

W.Cipanunjang

W.Cacaban

Percentage Rainfall Reduction

(blue/-10%)

and Rainfall Increase

(yellow/+20%)

in Future Climate (2075 – 2099) and Vulnerable Lake against Climate Change

Rainfall increased – area (yellow)

South of Aceh; west part of North Sumatera (50%)

Part of Sumatera, pantura Jawa, Kalimantan, and Papua (20%)

Rainfall reduced – area (blue)

Bengkulu; south Lampung; part of Jawa, Bali, NTB; part of Sulawesi; Maluku; West Papua and center Papua (20%)

Prepared by: BMKG 2009

Slide48

PROYEKSI DANAU/WADUK YANG AKAN MENGALAMI KRISI AIR

PADA PERIODE TAHUN 2015-2039

(DALAM PROSENTASE - %)

Keterangan

:

48

Slide49

49

Jangka pendek:

1fJangka menengah1. Jangka panjang1.

RISET

PERIODE

PENDEK

(3 Tahun)MENENGAH(7 Tahun)PANJANG(10 Tahun)DASAR Konsolidasi data Perubahan IklimPemahaman proses siklus air & hidrologiModel skenario IPCCFaktor manusia dan alam dalam PISkenario IPCC model coupledModel PI dikaitkan dgn fungsi ekologisTERAPANKontribusi Adaptif yang ada di masyarakatBaseline GRK (Carbon)Model iklim untuk peluang adaptasi Energi baru

Analisa model proyeksi iklim untuk Sektoral Sosio ekonomi PIDASAR & TERAPANEkspose bencana Iklim per wilayahan

Peta kerentanan wilayah kabupatenProses Biogeokimia Pemantauan GRK dan Kontribusi pemanasan global

STRATEGI RISET PERUBAHAN IKLIM

Slide50

50

SCOPE OF RESEARCH ACT.

GAS

RUMAH KACA (GRK)

(Akumulasi GRK/ CO2; CH

4; NOX

; ect) CLIMATE CHANGE(Pola Perubahan; T-CH-RH-etc)Riset DasarBaseline Gas Rumah Kaca (GRK); dan proyeksi GRK (Per-Ti, BMKG, dan LIPI)Paleoclimate; Trend perubahan Iklim; Proyeksi pemodelan Iklim; Prediksi suhu Muka Laut (Per-Ti)Riset TerapanMitigasi sektoral; Renewable energi; Bibit padi rendah emisi; Riset REDD; Silvikultur kehutanan* (Kemhut, KemKP, Kemtan, BPPT) Peta Kerentanan; Adaptasi pesisir; Kajian tata ruang; Pola sumber daya air; Dampak cuaca iklim ekstrim; Kajian iklim dan kesehatan (BMKG, BPPT, KKP, PU, Kemkes)

Slide51

51

Global model Project :

CMIP5 - Coupled Model

Intercomparison Project Phase 5

http://cmip-pcmdi.llnl.gov/cmip5/GRATIS!!!

Regional model Project :

CORDEX: COordinated Regional climate Downscaling Experimenthttp://www.meteo.unican.es/en/projects/CORDEXGRATIS!!!Untuk melakukan riset dan kajian proyeksi iklim mendatang dan kajian aplikatif dari dampak proyeksi iklim mendatang maka diperlukan hasil pendekatan luaran model proyeksi iklim. IPCC memiliki dua project utama perubahan iklim mendatang yaitu CMIP5 dan CORDEX yang akan menjadi dasar dari pembuatan Assessment Report V IPCCOPPORTUNITY OF CLIMATE CHANGE MODELING(Lates Info !! From IPCC Meeting, July 2011)

Keroyokan : Per-Ti; Lembaga Riset; BMKG.

Slide52

52

SCOPE OF RESEARCH BASIS ILMIAH

Perubahan iklim di atmosfer dan di daratan

Perubahan iklim di lautan

Perubahan iklim di media esPerubahan iklim dari data rekam jejak alamiah

Siklus karbon dan siklus biogeokimia lainnyaPerubahan pada sistim awan dan aerosol

Tekanan radiasi dari unsur alamiah dan manusiaEvaluasi hasil pemodelan iklimDeteksi dan atribusi perubahan iklim dari skala global hingga regionalPerubahan iklim jangka pendek hingga 30 tahun: Proyeksi dan prediktabilitasPerubahan iklim jangka panjang diatas 30 tahun: Proyeksi, komitmen jangka panjang dan efek pembalikan Kenaikan paras muka lautPerubahan iklim berdasar fenomena iklim

Slide53

53

SCOPE OF RESEARCH BASIS ILMIAH

Perubahan iklim di atmosfer dan di daratan

Pola perubahan iklim terutama suhu di udara dan laut

Pola perubahan iklim pada suhu darat, kelembaban dan awanPola perubahan iklim pada radiasi bmi

Pola perubahan iklim pada sistim sirkulasi atmosfer

Pola perubahan hidrologi, aliran permukaan dan hujanPola spasial dan temporal perubahan variabilitas iklimPerubahan pada pola iklim ekstrim termasuk siklon tropis

Slide54

54

SCOPE OF RESEARCH BASIS ILMIAH

2. Perubahan iklim di lautan

Pola perubahan iklim pada interior laut pada suhu dan neraca panas di laut

Pola perubahan salinitas laut dan neraca air tawar di lautPerubahan paras muka air laut dan ekstrimitasnya

Perubahan biogeokimia di laut

Perubahan pada proses di muka lautPerubahan pola pada sirkulasi lautPerubahan pada pola variabilitas dekadal dll

Slide55

55

SCOPE OF RESEARCH BASIS ILMIAH

3. Perubahan iklim di media es

Pola perubahan pada neraca masa es

Pola perubahan pada dinamika tutupan esPola perubahan pada glasier pegunungan

Catat rekam jejak paleo iklim dari data es glasier

Kajian isotop dari rekaman iklim di media esCatatan perubahan kebakaran hutan, gunung meletus dan perubahan biodiversitas dari catatan rekam jejak di media es

Slide56

56

SCOPE OF RESEARCH BASIS ILMIAH

4

. Perubahan iklim dari data rekam jejak alamiah

Rekonstruksi pola radiasi lampauRekonstruksi perubahan variabilitas regional dan ekstrimitasnya

Pola perubahan sistim monsoon, banjir, kekeringan, kebakaran hutan dan perubahan El Nino masa lampau

Pemodelan iklim paleo berdasarkan hasil simulasi modelPenelitian paleo iklim dari terumbu karang, cincin kayu pohon, batu geologis, es glasier, lumpur di danau, stalagtit dan stalagmit dan air bawah tanah,

Slide57

57

SCOPE OF RESEARCH BASIS ILMIAH

5

. Siklus karbon dan siklus biogeokimia lainnya

Pola perubahan CO2, CH4, N2O dan siklus biogeokimia lain pada masa lampauPerubahan pola emisi dan serapan di darat, laut dan udara serta fundi biota di darat dan laut

Proses pengasaman pada air hujan dan di laut

Proyeksi perubahan siklus karbon dan siklus biogeokimia lainnyaStabilisasi gas rumah kacaSistim feedback siklus karbon dan sistim iklimSiklus karbon perairan darat dan lahan gambutSiklus karbon pada biota dan mikro tetumbuhan serta peran dalam perubahan iklimRekam jejak siklus karbon pada iklim lampau

Slide58

58

SCOPE OF RESEARCH BASIS ILMIAH

6

. Perubahan pada sistim awan dan aerosol

Observasi awan dan evaluasi dari hasil modelProses kopling awan, uap air, hujan dan sirkulasi global

Imbas balik awan dan uap air terhadap perubahan iklim

Peran dari berbagai jenis aerosol seperti karbon hitam, cokelat dan emisi serta serapannyaPengaruh dari tekanan langsung dan tidak langsung aerosolInteraksi aerosol dan hujan serta iklimRekayasa kebumian yang melibatkan aerosol, modifikasi cuaca dan modifikasi laut untuk perubahan iklim dan cuaca

Slide59

59

SCOPE OF RESEARCH BASIS ILMIAH

7

. Tekanan radiasi dari unsur alamiah dan manusia

Perubahan tekanan radiasi dari matahari dan gunung apiTekanan radiasi dari unsur manusia termasuk perubahan tata guna lahan

Pengaruh kimia atmosfer dan komposisi atmosfer termasuk gas rumah kaca

Tekanan radiasi matahari dari moda transportasi darat, laut dan udaraKekuatan daya rusak berbagai unsur gas rumah kaca, waktu hidup gas rumah kaca dan metrik skala pengrusakannya

Slide60

60

SCOPE OF RESEARCH BASIS ILMIAH

8

. Evaluasi hasil pemodelan iklim

Hirarki model dari skala global, regional hingga lokal termasuk teknik downscaling statistik dan dinamisKinerja dari hasil ensemble modeling

Komponen model baru dan teknik kopling

Representasi proses perubahan iklim dan umpan balik dalam modelSimulasi hasil moda iklim masa kini dan jangka panjangSimulasi hasil pola variabilitas pola iklim dan ekstrimitasnya

Slide61

61

SCOPE OF RESEARCH BASIS ILMIAH

9

. Deteksi dan atribusi perubahan iklim dari skala global hingga regional

Deteksi dan atribusi pada perubahan di atmosfer dan daratanAtribusi terhadap perubahan unsur di lautan

Atribusi terhadap perubahan unsur di media es darat

Atribusi terhadap perubahan ekstirmitas iklimImplikasi dari atribusi manusia terhadap iklim mendatangAtribusi perubahan iklim terhadap biodiversitas, pola perilaku manusia, hewan dan tanaman

Slide62

62

SCOPE OF RESEARCH BASIS ILMIAH

10. Perubahan iklim jangka pendek hingga 30 tahun: Proyeksi dan prediktabilitas

Proyeksi perubahan iklim dalam beberapa dekade mendatang

Prediksi iklim dan kinerjanyaPrediksi pola variasi dekadal

Perubahan pola regional, variabilitas dan ekstrimitas

Perubahan komposisi atmosfer dan kualitas udaraPengaruh rekayasa engineering pada perubahan iklimRentang kepercayaan dari proyeksi perubahan iklim mendatang

Slide63

63

SCOPE OF RESEARCH BASIS ILMIAH

11. Perubahan iklim jangka panjang diatas 30 tahun: Proyeksi, komitmen jangka panjang dan efek pembalikan

Proyeksi perubahan iklim hingga tahun 2100

Proyeksi perubahan iklim diatas tahun 2100Tekanan dan respon pada faktor sensitif iklim

Komitmen perubahan iklim

Potensi imbas balik terhadap perubahan sistim iklimKuantifikasi dan rentang kepercayaan dari proyeksi perubahan iklim jangka panjang

Slide64

64

SCOPE OF RESEARCH BASIS ILMIAH

12. Kenaikan paras muka laut

Model proyeksi perubahan paras muka laut

Perubahan lokal wilayah Indonesia dari paras muka lautEkstrimitas dari perubahan paras muka laut

Bencana rob dan intrusi air laut diakibatkan oleh perubahan iklim

Dampak perubahan paras muka laut terhadap ekosistim darat, laut dan wilayah pesisirDampak perubahan paras muka laut terhadap sirkulasi laut dekat pesisir

Slide65

65

SCOPE OF RESEARCH BASIS ILMIAH

13. Perubahan iklim berdasar fenomena iklim

Perubahan pola monsoon dan musim akibat perubahan iklim

Perubahan pola sirkulasi arus laut akibat perubahan iklimPerubahan pola ENSO akibat dan terhadap perubahan iklim

Perubahan pola hadley dan walker cell akibat dan terhadap perubahan iklim

Perubahan pola MJO terhadap dan akibat perubahan iklimPerubahan pola ekstrim terhadap dan akibat perubahan iklimProyeksi berbagai perubahan tersebut dalam iklim mendatang

Slide66

Exposure

Impact

Sensitivity

Adaptive Capacity

Vulnerability to climate change

Outcome Vulnerability

Contextual Vulnerability

hazard

Important to identify issues, context, purpose, system, etc

Vulnerability concepts

Slide67

1. Identify range of issues

2. Identify and select issues of concern

3. Define purpose of indicator

4. Define system for

5. Define harm in context

6. Identify and select variables

Literature review

Statistical assessment

Stakeholder/ policy assessment

Farmer interviews

Assessment frame work

Slide68

1. Identify range of issues

2. Identify and select issues of concern

3. Define purpose of indicator

4. Define system for

5. Define harm in context

6. Identify and select variables

Literature review

Statistical assessment

Stakeholder/ policy assessment

Farmer interviews

Ready for vulnerability assessment!

“Issues, context, purpose, system were identified!”

Slide69

Wet & dry spells

Precipitation

Max & min temperatures

F

arm density

Farmer population density

Availability/CP ratio (0534)

Poverty/BPL (0.598)

Road (0.771)

Electricity (0.746)

Life expectation (0.802)

Underweight (0.783)

Female Illiteracy (0.911)

Water (0.759)

Health (0.604)

An example:

Vulnerability index

Slide70

Sensitivity

Except north and east regions, all

kabupatens

are sensitive

Demo: Sensitivity

(Farming area density)

Slide71

Inclined dryspell per 10 years for last 30 years

Declined dryspell per 10 years over last 30 years

Slide72

Declined wetspell per 10 years for past 30 years

Slide73

Increased heavy rain frequency

Slide74

Decreased rainfall season length

Slide75

Decreased rainfall season length

Slide76

Earlier start of wet season

Slide77

Earlier start of dry season

Slide78

Maximum rainfall during wet season

Slide79

Maximum rainfall during dry season

Slide80

Contac Us :

Badan

Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

www.bmkg.go.id

Jl.Angkasa I No.2, Kemayoran – Jakarta Pusat

Info

Cuaca : 021 6546315/18

Info Gempabumi : 021 6546316

TERIMAKASIHATAS PERHATIANNYA

BMKG

80