MEMAHAMI TENTANG KIMIA PATI Pengertian pati dan karbohidrat Pati merupakan bagian dari karbohidrat Pati merupakan sumber utama penghasil energi dari pangan yang dikonsumsi oleh manusia Sumbersumber pati di dunia berasal dari tanaman sereal legume umbiumbian serta beberapa dari tanaman ID: 807954
Download The PPT/PDF document "Pati dan Gula Fadlianto Botutihe" is the property of its rightful owner. Permission is granted to download and print the materials on this web site for personal, non-commercial use only, and to display it on your personal computer provided you do not modify the materials and that you retain all copyright notices contained in the materials. By downloading content from our website, you accept the terms of this agreement.
Slide1
Pati dan Gula
Fadlianto Botutihe
Slide2MEMAHAMI TENTANG KIMIA PATI
Pengertian pati dan karbohidrat
Pati merupakan bagian dari karbohidrat. Pati merupakan sumber utama penghasil
energi dari pangan yang dikonsumsi oleh manusia. Sumber-sumber pati di dunia berasal dari tanaman sereal, legume, umbi-umbian, serta beberapa dari tanaman palm seperti sagu. 60-70% dari berat biji-bijian sereal mengandung pati dan menyediakan 70-80% kebutuhan kalori bagi penduduk dunia. Pati murni atau pati yang dimodifikasi banyak digunakan dalam industri pangan atau non pangan. Dalam penggunaan sebagai pangan pun dapat diklasifikasin sebagai penggunaan primer atau sekunder
Slide3Karbohidrat adalah polihidroksil aldehid atau keton atau senyawa-senyawa lainnya yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisa. Terdapat
tiga golongan utama dari karbohidrat yaitu:
monosakarida, oligosakarida dan polisakarida.
Sakarida sendiri berasal dari bahasa Yunani yang berarti gula. Monosakarida biasa juga disebut gula sederhana yang terdiri dari satu unit polihidroksil aldehida atau keton
Slide4Contoh dari monosakarida ini yaitu: glukosa, fruktosa, dan galaktosa
Namun monosakarida yang paling banyak di alam adalah D-glukosa. Oligosakarida (oligo dalam bahasa Yunani
Oligos yang artinya sedikit) terdiri dari rantai pendek monosakarida yang
bergabung. Bagian dari oligosakarida yaitu disakarida (dua unit monosakarida yang saling berikatan) contohnya sukrosa (ikatan antara glukosa dan fruktosa), maltose (dua unit glukosa yang saling berikatan), dan laktosa (ikatan antara galaktosa dan glukosa)
Slide5Pati tersusun dari monomer monosakarida enam karbon D-glukosa.
Struktur monosakarida
D-glukosa dapat digambarkan dalam struktur rantai terbuka atau dalam
bentuk cincin.
Monosakarida merupakan gula pereduksi sedangkan pada polimer
rantai
panjang
yang disusun oleh glukosa juga memiliki sifat pereduksi namun dari sekian
glukosa yang
menyusunnya sifat pereduksinya hanya terdapat pada glukosa yang berada pada
ujung rantai
. Sifat pereduksi ini sangat bermanfaat pada proses analisa gula. Dengan
menambahkan dan
mengukur senyawa pengoksidasi yang tereduksi oleh larutan gula, maka dapat
diduga berapa
konsentrasi gula pada larutan
Slide6Salah satu perbedaan pati dengan selulosa dapat dilihat ikatan glikosida
yang menghubungkannya
, ikatan glikosida pada selulosa dibentuk oleh ikatan
β.
Hal
ini mempengaruhi
struktur konfigurasi, sifat fisikokimia, dan daya cernah dari enzim
terhadap
selulosa
walaupun sama-sama disusun oleh
glukosa
Pati sangat mudah dihidrolisis
oleh
enzim
amilase untuk membentuk molekul-molekul monosakarida atau oligosakarida
yang lebih
kecil lagi, sedangkan selulosa tidak dapat dicernah oleh amilase, hal inilah
yang menyebabkan
beberapa hewan dan manusia tidak dapat mencernah selululosa karena
tidak memiliki
enzim amilase dalam tubuhnya
Slide7Biosintesis pada polimer pati
Secara umum manfaat pati yaitu sebagai sumber karbohidrat pada
pertumbuhan tanaman
. Pada biji-bijian legume maupun serealia kandungan pati yang terdapat pada
biji digunakan
sebagai penyuplai energy pada proses perkecambahan atau dalam
pembentukan daun
pada tanaman. Bagi manusia kandungan pati pada legume dan serealia
dimanfaatkan sebagai
pangan untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat. Kandungan pati pada
tanaman bukan
hanya terdapat pada biji-bijian, namun juga terdapat umbi, daging buah dan
sebagian kecil
pada daun atau batang
Slide8Pembentukan polimer pati diproduksi dalam jaringan plastids pada sel
tanaman dengan
bantuan enzim. Proses sintesis pati terjadi pada chloroplasts atau pada
amyloplast.
Enzim
sangat berperan dalam pembentukan penyatuan D-glukopiranosa pada sel
tanaman
dalam
pembentukan amilosa dan
amilopektin
Tiap jenis tanaman memiliki proses biosintesis yang berbeda-beda
dalam
pembentukan
rantai amilosa dan amilopektinya.
Slide9Amilosa dan amilopektin
Penyusun utama pati yaitu amilosa dan amilopektin. Meskipun amilosa
dan amilopektin
dibentuk oleh penyusun yang sama yaitu molekul D-glucopyranose,
namun terdapat
perbedaan sifat fungsional antara keduanya
.
Amilosa
Telah diketahui bahwa pati disusun oleh molekul D-glucopyranose yang
membentuk rantai
. Rantai molekul D-glucopyranose ada yang berbentuk rantai lurus dan ada
yang bercabang
. Rantai lurus pada pati disebut dengan amilosa. Molekul D-glucopyranosa
yang berikatan
membentuk rantai lurus dihubungkan oleh ikatan
α1,4
glikosida. Walaupun
amilosa dikatakan
sebagai rantai lurus namun bentuk amilosa sebenarnya yaitu berbentuk heliks
atau spiral
Slide10Saat pemasakan pati dalam larutan air menyebabkan amilosa keluar dari granula
pati
kemudian
larut dalam air, dan jika dalam keadaan dingin amilosa tersebut
akan
terretrogradasi
hingga menbentuk lapisan-lapisan kerak atau lapisan film. Hal ini
dapat
diamati
jika kita melakukan pemasakan pada nasi, kita sering menemukan lapisan-lapisan
yg
berbentuk
film putih transparan pada dinding-dinding panci atau penutup panci.
Lapisanlapisan tersebut
merupakan amilosa yang telah larut dalam air kemudian
terretrogradasi hingga
membentuk lapisan film.
Slide11Amilopektin
Amilopektin merupakan rantai bercabang yang terdapat pada pati yang
dihubungkan
oleh
ikatan
α1,6
glikosida. Gugus amilopektin tidak semuanya memiliki ikatan
α1,6
glikosida
, namun juga terdapat ikatan α1,4 glikosida, hanya pada percabangannya
saja
terdapat
ikatan
α1,6
glikosida. Diperkirakan hanya sekitar 4-6% ikatan
α1,6
glikosida yang
terdapat pada gugus amilopektin. Bentuk dari amilopektin menyerupai bentuk
dahan
pohon
yang bercabang-cabang. Amilopektin merupakan molekul yang dominan
pada
sebagian
jenis pati yang terdapat di alam. Komposisi perbandingan
amilopektin
dan
amilosa sangat besar
Slide12Rasio antara amilosa dan amilopektin pada pati sangat penting dalam
pembentukan sifat
fungsionalnya pada pangan. Rasio ini juga mempengaruhi perbedaan bentuk dan
sifat
granula
dari pati. Pada Tabel II-2 dapat dilihat perbandingan rasio antara amilosa
dan
amilopektin
dari berbagai jenis pati
.
Slide13Granula
Amilosa dan amilopektin tidak terdapat secara bebas di alam, namun terdapat
dalam
granula
.
Bentuk
granula
yang
dilihat
menggunakan
SEM (scanning electron
microscopy)
.
Ukuran, bentuk dan struktur granula dari tiap sumber
pati berbeda-beda
. Ukuran diameter dari granula pati bervariasi antara 1
μ
m hingga lebih
dari
100μ
m, sedangkan bentuknya bermacam-macam seperti berbentuk bola, lonjong,
atau berbentuk
bulat namun bulat dan sedikit persegi.
memperlihatkan
berbagai
jenis
bentuk
sketsa model granula dari berbagai jenis pati
Slide14Bentuk dan ukuran ganula pati berbeda-beda tergantung dari sumber
tanamannya.
Granula
pati beras memiliki ukuran yang kecil (3-8
μ
m), berbentuk poligonal dan
cenderung terjadi
agregasi atau bergumpal-gumpal. Granula pati jagung agak lebih besar (sekitar
15
μ
m), berbentuk bulat ke arah poligonal. Granula tapioka berukuran lebih besar (sekitar
20
μm
), berbentuk agak bulat dan pada salah satu bagian ujungnya berbentuk kerucut.
Granula
pati
gandum cenderung berkelompok dengan berbagai ukuran
Slide15Gelatinisasi, retrogradasi dan birefrigent end point
Amilosa
dan amilopektin di dalam granula pati dihubungkan dengan ikatan
hidrogen. Apabila
granula pati dipanaskan di dalam air, maka energi panas akan menyebabkan
ikatan hidrogen
terputus, dan air masuk ke dalam granula pati. Air yang masuk
selanjutnya
membentuk ikatan hidrogen dengan amilosa dan amilopektin. Meresapnya air ke
dalam granula
menyebabkan terjadinya pembengkakan granula pati
Slide16Ukuran granula
akan meningkat
sampai batas tertentu sebelum akhirnya granula pati tersebut pecah.
Pecahnya
granula
menyebabkan bagian amilosa dan amilopektin berdifusi keluar. Proses masuknya
air
ke
dalam pati yang menyebabkan granula mengembang dan akhirnya pecah disebut
dengan gelatinisasi
, sedangkan suhu dimana terjadinya gelatinisasi disebut dengan suhu
gelatinisasi. Proses
gelatinisasi pati menyebabkan perubahan viskositas larutan pati.
Slide17Jika pati direndam menggunakan air dingin hanya terjadi pembengkakan pada
pati hingga
30%, hal ini disebabkan karena pati menyerap air, namun proses gelatinisasi
tidak
terjadi
. Syarat utama dalam terjadinya gelatinisasi yaitu adanya air dan panas, tiap jenis
pati
memiliki
suhu gelatinisasi yang berbeda-beda, ketika mencapai suhu gelatinisasinya
panas akan
memutus ikatan antara amilosa dan amilopektin hingga amilosa keluar dari granula
pati, kemudian
air akan lebih banyak lagi masuk kedalam granula pati.
17
Slide18Proses ini
menyebabkan
granula
membengkak dan pecah. Proses pembengkakan menyebabkan viscositas
larutan menjadi
tinggi, viscositas akan menurun jika suhu terus dipertahankan kemudian akan
naik lagi
jika suhu diturunkan. Dalam kondisi suhu yang rendah, amilosa yang telah keluar
dari granula
akan mengeluarkan air (sineresis) hinngga menyebabkan viscositas larutan
kembali naik
namun tidak setinggi pada saat gelatinisasi sempurna. Proses ini disebut dengan
proses retrogradasi
.
Slide19Penutup
Pati merupakan sumber karbohidrat yang dikonsumsi oleh manusia, pati terdiri
dari susunan
polimer glukosa yang dihubungkan oleh ikatan glikosida membentuk rantai
lurus atau
yang disebut juga amilosa dan amilopektin. Kedua polimer ini membentuk struktur
pati yang
berbentuk granula. Kandungan amilosa dan amilopektin pada pati
sangat mempengaruhi
struktur
dan karakteristik fisika dan kimia dari jenis pati, seperti sifat gelatinisaasi,
pengaruh
terhadap
panas, ataupun sifat retrogradasinya
.