/
Teori Belajar Dan Aplikasinya Teori Belajar Dan Aplikasinya

Teori Belajar Dan Aplikasinya - PowerPoint Presentation

giovanna-bartolotta
giovanna-bartolotta . @giovanna-bartolotta
Follow
453 views
Uploaded On 2018-07-03

Teori Belajar Dan Aplikasinya - PPT Presentation

Yoga Permana Wijaya 2152015 1 Mengapa Guru Perlu Mempelajari Teori Belajar Membantu guru untuk memahami bagaimana siswa belajar Membantu proses belajar lebih efektif efisien dan produktif Membimbing guru untuk merancang dan merencanakan proses pembelajarannya ID: 663026

dan yang 2015 belajar yang dan belajar 2015 teori proses untuk siswa stimulus respon guru pada dalam atau dari perilaku situasi hukum

Share:

Link:

Embed:

Download Presentation from below link

Download Presentation The PPT/PDF document "Teori Belajar Dan Aplikasinya" is the property of its rightful owner. Permission is granted to download and print the materials on this web site for personal, non-commercial use only, and to display it on your personal computer provided you do not modify the materials and that you retain all copyright notices contained in the materials. By downloading content from our website, you accept the terms of this agreement.


Presentation Transcript

Slide1

Teori Belajar Dan Aplikasinya

Yoga Permana Wijaya

2/15/2015

1Slide2

Mengapa Guru Perlu Mempelajari Teori Belajar?Membantu guru untuk memahami bagaimana siswa belajar

Membantu proses belajar lebih efektif, efisien dan produktif

Membimbing guru untuk merancang dan merencanakan proses pembelajarannyaMenjadi panduan guru untuk mengelola kelas

Membantu guru untuk mengevaluasi proses, perilaku guru sendiri serta hasil belajar siswa yang telah dicapai

Membantu guru dalam memberikan dukungan dan bantuan kepada siswa sehingga dapat mencapai prestasi maksimal

2/15/2015

2Slide3

Hal Yang Perlu Diketahui Dalam Teori BelajarKonsep dasar teori tersebut beserta ciri-ciri dan persyaratan yang melingkupinya

Bagaimana sikap dan peran guru dalam proses pembelajaran jika teori tersebut diterapkan Faktor-faktor lingkungan (fasilitas, alat, suasana) apa yang perlu diupayakan untuk mendorong proses pembelajaran

Tahapan apa saja yang harus dilakukan guru untuk melaksanakan proses pembelajaran

Apa yang harus dilakukan siswa dalam proses belajarnya

2/15/2015

3Slide4

Faktor yang harus

dipertimbangkan ketika mengkritisi

teori belajar

Mengenali tokoh,

perjalanan

hidup

dan proses akademik yang

ditempuh

serta

perjuangan

yang

ditempuh untuk menelurkan teori belajar yang dikemukakannya Memahami konteks generasi, situasi jaman atau tahun yang melatar-belakangi peristiwa kelahiran teori-teori belajar tersebutProses kekinian dari teori tersebut dan perkembangannya

2/15/2015

4Slide5

4 Teori Belajar Terbesar1. Behaviorisme

2. Kognitivisme

3. Konstruktivisme4. Humanisme

2/15/2015

5Slide6

Teori Belajar BehaviorismeEdward Lee Thorndike (

1874-1949)Ivan P.

Pavlov (1849 - 1936)Burrhus F.

Skinner (1904 - 1990)

Robert Gagné (1916-2002)

2/15/2015

6Slide7

Edward Lee Thorndike (1874-1949)

B

elajar : peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi antara peristiwa-peristiwa

: stimulus (S) dgn respon (R). 

Stimulus

:

suatu perubahan dari lingkungan eksternal yang menjadi tanda untuk mengaktifkan organisme untuk beraksi atau berbuat R

R

espon

:

sembarang tingkah laku yang dimunculkan karena adanya perangsang

2/15/20157Slide8

Eksperimen ThorndikeKucing

lapar

dimasukkan dlm

sangkar (

puzzel

box),

dan

di

luar

kotak

diletakkan

sepotong dagingKucing lapar melakukan berbagai tingkah laku utk

keluar

dari

sangkar

Secara

tdk

sengaja

kucing

menginjak

tombol

,

dan pintu sangkar terbukaKucing keluar dan memakan dagingSetelah percobaan dilakukan berkali-kali, tingkah laku kucing menjadi makin efisienHal ini berarti kucing dapat memilih respon yang berguna dan tidak berguna

2/15/2015

8Slide9

Hukum Belajar Throndike Menurut EksperimenHukum

Kesiapan

(law of readiness):

semakin siap suatu

organisme

memperoleh suatu perubahan

tingkah

laku

,

maka

pelaksanaan tingkah laku tersebut akan menimbulkan kepuasan individu sehingga asosiasi cenderung diperkuat.Hukum Latihan (law of exercise): semakin sering tingkah laku diulang/ dilatih

(digunakan) , maka

asosiasi

tersebut

akan

semakin

kuat

.

Hukum

akibat

(

law of effect): yaitu bila akibatnya menyenangkan dan cenderung diperlemah jika akibatnya tidak memuaskan 2/15/20159Slide10

Hukum Tambahan ThrondikeHukum

Reaksi Bervariasi

(multiple response):

pada individu diawali

oleh

prooses trial dan error yang menunjukkan

adanya

bermacam-macam

respon

sebelum memperoleh respon yang tepat dalam memecahkan masalah yang dihadapi.Hukum Sikap ( Set/ Attitude): perilakku belajar seseorang tidak hanya ditentukan oleh hubungan stimulus dengan respon

saja, tetapi juga

ditentukan

keadaan

yang

ada

dalam

diri

individu

baik

kognitif, emosi , sosial , maupun psikomotornya.Hukum Aktifitas Berat Sebelah (Prepotency of Element): individu dalam proses belajar memberikan respon pada stimulus tertentu saja sesuai dengan persepsinya terhadap keseluruhan situasi ( respon selektif).2/15/201510Slide11

Hukum Tambahan ThrondikeHukum

Respon by Analogy

: individu dalam

melakukan respon pada

situasi

yang

belum pernah dialami

karena

individu

sesungguhnya

dapat menghubungkan situasi yang belum pernah dialami dengan situasi lama yang pernah dialami sehingga terjadi transfer atau perpindahan unsur-unsur yang telah dikenal ke situasi baru. Makin banyak unsur yang sama

maka transfer akan makin

mudah

.

Hukum

perpindahan

Asosiasi

( Associative

Shifting)

: p

roses

peralihan

dari

situasi yang dikenal ke situasi yang belum dikenal dilakukan secara bertahap dengan cara menambahkan sedikit demi sedikit unsur baru dan membuang sedikit demi sedikit unsur lama2/15/201511Slide12

Perjalanan Hukum ThrondikeHukum latihan

ditinggalkan karena ditemukan

pengulangan saja tidak

cukup untuk memperkuat

hubungan

stimulus

respon, sebaliknya tanpa

pengulanganpun

hubungan

stimulus

respon

belum tentu diperlemah.Hukum akibat direvisi. Dikatakan oleh Thorndike bahwa yang berakibat positif untuk perubahan tingkah laku adalah hadiah, sedangkan hukuman tidak berakibat apa-apa.Syarat utama terjadinya

hubungan stimulus respon bukan

kedekatan

,

tetapi

adanya

saling

sesuai

antara

stimulus

dan

respon.Akibat suatu perbuatan dapat menular, baik pada bidang lain maupun pada individu lain.2/15/201512Slide13

Ivan Petrovich Pavlov (1849 - 1936)Classic

al Conditioning

(pengkondisian atau persyaratan klasik) adalah proses yang ditemukan Pavlov melalui percobaannya terhadap anjing, Perangsang asli dan netral dipasangkan dengan stimulus bersyarat secara berulang-ulang sehingga memunculkan reaksi yang diinginkan

2/15/2015

13Slide14

Eksperimen Pavlov

2/15/2015

14Slide15

Eksperimen Pavlov

2/15/2015

15Slide16

Burrhus Frederic Skinner (1904 - 1990)Operant Conditioning

: proses penguatan perilaku operan

(+/-) yg dpt berakibat

perilaku berulang

k

em

b

ali /

hilang

Gaya

mengajar

guru secara searah dan dikontrol guru melalui pengulangan (

drill

) dan latihan (

exercise).Manajemen kelas berupa usaha untuk memodifikasi perilaku (behavior modification)2/15/201516Slide17

Eksperimen Skinner

2/15/2015

17Slide18

Robert Gagné (1916-2002)Gaining attention = Mendapatkan

perhatianInform learner of objectives = Menginformasikan

siswa mengenai tujuan

yang akan dicapaiStimulate recall of prerequisite learning =

Stimulasi

kemampuan

dasar siswa

untuk

persiapan

belajar

Present new material = Penyajian materi baruProvide guidance = Menyediakan pembimbinganElicit performance = Memunculkan tindakanProvide feedback about correctness = Siap memberikan umpan balik langsung terhadap hasil yang baik Assess performance = Menilai hasil belajar yang ditunjukkanEnhance retention and recall = meningkatkan proses penyimpanan dan

mengingat 

2/15/2015

18Slide19

Ciri-ciri BehaviorisneMementingkan pengaruh

lingkungan Mementingkan bagian-bagian

(elementalistik)Mementingkan

peranan reaksiMengutamakan

mekanisme

terbentuknya hasil belajar

melalui

prosedur

stimulus

respon

Mementingkan

peranan kemampuan yang sudah terbentuk sebelumnyaMementingkan pembentukan kebiasaan melalui latihan dan pengulanganHasil belajar yang dicapai adalah munculnya perilaku yang diinginkan 2/15/201519Slide20

Aplikasi Teori Behaviorisme Bagi Guru

Menyusun bahan

pelajaran dlm bentuk

yg sudah siap

(

modul

,

instruksi dll) Guru

tidak

banyak

memberikan

ceramah, tetapi instruksi singkat diikuti contoh-contoh dilakukan sendiri / simulasi)  Bahan pelajaran disusun sederhana menuju kompleksTujuan pembelajaran dibagi dalam bagian-bagian kecil yang ditandai dengan pencapaian suatu keterampilan

tertentuPembelajaran berorientasi

pada

hasil

yang

dapat

diukur

dan

diamati

Kesalahan

harus

segera diperbaikiPengulangan dan latihan digunakan supaya perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan. Hasil yang diharapkan dari penerapan teori behavioristik ini adalah terbentuknya suatu perilaku yang diinginkanPerilaku yang diinginkan mendapat penguatan positif dan perilaku yang kurang sesuai mendapat penghargaan negatif Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang tampak.  2/15/201520Slide21

Aplikasi Teori Behaviorisme Bagi Siswa

Berlaku (doing)

sesuai instruksiMeniru

perilaku yang dicontohkan

Mengikuti

aturan-aturan

yang ditetapkan (positif

-

diulangi

,

negatif-dihilangkan

)

Berlatih

melalui pengulangan dan pembiasaanMenguasai keterampilan dasar sebagai persyaratan penguasaan keterampilan selanjutnya2/15/201521Slide22

Stimulus

Respon

Black box

Stimulus

Stimulus

Hadiah

Hukuman

Teori

Belajar

BEHAVIORISME

2/15/2015

22Slide23

Kritik Terhadap BehaviorismeTeori

behavioristik cenderung mengarahkan peserta

didik untuk berfikir linier,

konvergen, tidak kreatif

dan

tidak

produktif. Pandangan teori

ini

bahwa

belajar

merupakan proses pembentukan atau shaping, yaitu membawa peserta didik menuju atau mencapai target tertentu, sehingga menjadikan peserta didik tidak bebas berkreasi dan berimajinasi. Padahal banyak faktor yang memengaruhi proses belajar

2/15/2015

23Slide24

Teori Belajar KognitivismeWertheimerKurt KoffkaKohler

(1887-1959)

2/15/2015

24Slide25

Wolfgang Kohler (1887-1959)Insight:

pengamatan atau pemahaman

mendadak terhad

ap hubungan antar

bagian

di da

lam suatu

situasi

permasalahan

Insight

ini

sering dihubungkan dgn pernyataan ahaPencetus teori Gestalt2/15/201525Slide26

Eksperimen Kohler9 ekor simpanse berusaha meraih pisang yang berada di luar jangkauannya menggunakan tongkat dan kotak

2/15/2015

26Slide27

Eksperimen KohlerDari eksperimen-eksperimen

tersebut, Kohler menjelaskan bahwa

Simpanse yang dipakai untuk

percobaan harus dapat

membentuk

persepsi

tentang situasi total

dan

saling

menghubungkan

antara semua hal yang relevan dengan problem yang dihadapinya sebelum muncul insight. Dari percobaan-percobaan tersebut menunjukkan Simpanse dapat memecahkan problemnya dengan insightnya, dan ia akan mentransfer insight tersebut

untuk memecahkan problem lain yang dihadapinya

2/15/2015

27Slide28

(a) layang-layang (diamond), (b) segiempat, (c) segitiga, (d) segidelapan

2/15/2015

28Slide29

Kognitivisme

Belajar

:

Perubahan

persepsi

/

pemahaman

PBM :

A

B

C

D

A, B, C, D

Struktur kognitif

PESERTA DIDIK

Kritik

:

l

lebih

dekat

ke

psikologi

l

sulit

melihat

struktur

kognitif

” yang

ada

pada

setiap

individu

2/15/2015

29Slide30

Struktur Otak Manusia

2/15/2015

30Slide31

Stimulus

Respon

Stimulus

Stimulus

Teori

Belajar

KOGNITIVISME

PROSES

2/15/2015

31Slide32

Teori Belajar KonstruktivismeJohn Dewey (1856-1952)Jean

Piaget (1896-1980) Jerome Brunner (1915-   )

2/15/2015

32Slide33

John Dewey (1856-1952)Belajar harus

bersifat aktif, langsung

terlibat, berpusat pada

siswa (SCL = Student-Centered Learning) dalam konteks

pengalaman

sosialKesadaran sosial

menjadi

tujuan

dari

semua pendidikanGuru bertindak sebagai fasilitator2/15/201533Slide34

Jean Piaget (1896-1980)  Belajar mendasari

pd pengamatan yg

melibatkan seluruh indra,

menyimpan kesan lebih

lama

dan

menimbulkan

sensasi yang membekas

pada

siswa

Proses

belajar

terdiri dari 3 tahapan, yaitu asimilasi, akomodasi, dan equilibrasi (penyeimbangan) Guru memfasilitasi proses terjadinya ketidakseimbangan (disequilibrium)2/15/201534Slide35

3. Tahapan Operasi Konkrit (7-11th)

1. Tahapan Sensori Motor (0-2th)

4. Tahapan Operasi Formal (11-15th)

2. Tahapan Pra – Operasional (2-7th)

Tahap Perkembangan Kognitif Piaget

2/15/2015

35Slide36

Jerome Brunner (1915-   )Tiga tahap

perkembangan kognitif anak

Enaktif (0 – 3 tahun),

Ikonik (3-8 tahun),

Simbolik

(>8

tahun

)Belajar :

upaya

membebaskan

siswa

untuk belajar sendiri : discovery (belajar dengan cara menemukan) Kurikulum spiral pemberian materi dari yang sederhana sampai yang kompleks2/15/2015

36Slide37

Lingkungan

Lingkungan

AKTIF MEMBANGUN SENDIRI

Teori

Belajar

KONSTRUKTIVISME

2/15/2015

37Slide38

Bukan Aplikasi Teori Belajar Konstruktivisme

2/15/2015

38Slide39

Aplikasi teori

konstruk : Learner at the controls

2/15/2015

39Slide40

Teori Kognisi Sosial

dan

Humanistik

Kognisi Sosial

Lev Vygotsky   (1896-1934)

Albert Bandura (1925 – 

)

Humanistik

Abraham Maslow

Carl Rogers (1902- )

2/15/2015

40Slide41

Lev Vygotsky   (1896-1934)

Dampak So

s

ial, Peer debrieffing

Scaffolding

,

Zone Of Proximal Development

(ZPD)

2/15/2015

41Slide42

Albert Bandura (1925 –  )

T

eori belajar sosial atau kognitif sosial serta efikasi diri

Modelling

=

peneladanan

Eksperimen Bobo Doll menunjukkan anak meniru secara persis perilaku agresif dari orang dewasa di sekitarnya

2/15/2015

42Slide43

Contoh

aplikasi

:

Berkunjung

ke

tokoh

/

ahli

tertentu

(

Sbg model)DemonstrasiRole playing2/15/201543Slide44

Abraham Maslow (1908-1970)

2/15/2015

44Slide45

Carl Rogers (1902-1987)

Experiential Learning

menunjuk

pada

pemenuhan

kebutuhan

dan

keinginan

siswa Kualitas belajar mencakup : keterlibatan siswa secara personal, berinisiatif, evaluasi oleh

siswa

sendiri

,

dan

adanya

efek

yang

membekas

pada

siswa

Dua tipe belajar :

kognitif (kebermaknaan)experiential (pengalaman atau signifikansi) 2/15/201545Slide46

APLIKASI TEORI HUMANISTIK DLM PEMBELAJARAN

Aplikasi

teori humanistik lebih menunjuk pada ruh atau spirit

human being selama proses pembelajaran yang mewarnai metode-metode yang diterapkan.

G

uru

: memberikan motivasi, kesadaran mengenai makna belajar dalam kehidupan siswa.

Siswa

berperan sebagai pelaku utama (

student center

) yang memaknai proses pengalaman belajarnya sendiri. Diharapkan siswa memahami potensi diri, mengembangkan potensi dirinya secara positif dan meminimalkan potensi diri yang bersifat negatif

Proses

belajar : menyenangkan dan bermakna bagi siswa2/15/201546Slide47

Ki Hajar Dewantara 2 Mei 1889

Ing ngarsa sung tulada

:

di depan memberi teladan

Ing madya mangun karsa

:

ditengah menciptakan peluang untuk berprakarsa

T

ut wuri handayani

:

dari belakang memberikan dorongan dan arahan

2/15/2015

47