Mereka yang tertinggal di landasan pada gelombang ketiga peradaban Edi Susilo Ketua Jurusan SEPK FPIK UB Anggota Pusat Studi Peradaban ID: 794843
Download The PPT/PDF document "Mendekatkan Jarak Budaya" is the property of its rightful owner. Permission is granted to download and print the materials on this web site for personal, non-commercial use only, and to display it on your personal computer provided you do not modify the materials and that you retain all copyright notices contained in the materials. By downloading content from our website, you accept the terms of this agreement.
Slide1
Mendekatkan Jarak Budaya: (Mereka, yang tertinggal di landasan, pada gelombang ketiga peradaban).
Edi SusiloKetua Jurusan SEPK, FPIK, UBAnggota Pusat Studi Peradaban, UB
Pokok-pokok pikiran disampaikan dalam acara FGD Permasalahan dan Solusi Bidang Sumberdaya Perikanan dan Kelautan, di FPIK-UB, Jumat, 30 Agustus 2019
Slide2Slide3Gelombang pertama, proses “menjadi Indonesia”, terjadi sejak abad ke-17 hingga pertengahan abad ke-20. Gelombang kedua:
sejak merdeka sampai era Reformasi. Di era ini bergulat “menjadi negara-bangsa modern”. Tahun 2014 ke depan adalah gelombang sejarah baru, “gelombang
ketiga”, akan menghadapi tantangan dan lingkungan yang sama sekali baru.
Slide4Terjadi gelombang peradaban setiap 7 abad (700 tahun)
Abad ke-7Abad ke-14Abad ke-217 Abad (700 tahun Gelombang-Pertama
Gelombang-KeduaGelombang-Ketiga
Slide5Potency the largest maritime country in the world.
Srivijaya Monarch (7th Century) (Gelombang Pertama)Majapahit Monarch (13th Century) (Gelombang Kedua)
Negara Kesatuan Republik Indonesia, Abad 21, sebagai Gelombang ketiga?
Slide6Saya ingin sedikit membahas dua tulisan ilmuwan, yaitu Walt Whitman Rostow (Rostow) dan William Fielding Orburn (Ogburn
).
Slide7Siapa dan
berapa yang bisa lepas landas?Siapa dan berapa yang tertinggal di landasan?
Slide8Bagaimana dengan Indonesia?
Slide9Gejala Ketertinggalan Kebudayaan (Cultural Lag)
Perubahan Kebudayaan tidak bisa linier, tetapi multilinerKetika Revolusi Teknologi berjalan
terus tiada henti, sementara kebudayaan melangkah tertatih-tatih untuk mengejarnya.
Slide10Ribuan pulau (17.504)
70% (5.8 km2) lautanPanjang
pantai
lk
. 111.000 km
→ Negara
kedua
terbesar
setelah
Kanada
Laut
Territorial :
0.8
juta
km
2
Laut
Nasional
:
2.3
juta
km
2
ZEE: 2.7
juta
km
2
Indonesia
Slide11Multikultural &Multidimensi
Negara Maritim dan Poros
Maritim Dunia.
Slide12Ekosistem dalam ancaman
Lebih dari 50% luasan 4.2 juta ha hutan mangrove hilang/berubah fungsi, sejak 1982 to 2000“Perikanan
akan berakhir pada tahun 2048““Budaya Maritim dikawatirkan kurang tangguh“
Slide13Kronologis Pembangunan Perikanan
131970
Motorisasi (ada kasus Keppres 39/80)Kelembagaan (KUD/TPIINTAM
Agribisnis
Protekan 2003
Holistik 4 dimensi
RPPK
1980
1985
1990
2010
Minapolitan
2000
2005
1998
Cool Chain System
2012
Industrialisasi
Perikanan
1
85
0
19
4
0
19
45
????????
??????
Gerbang
Mina
Bahari
Slide149/5/201914
SKALA BESARSKALA KECILTEKNOLOGI TRADISIONALTEKNOLOGI MODERN
Pancing ulur skala kecilJaring TarikGill Net Mini Long Line, Pole and Line
Purse Seine
Bubu, sero, sodu, bagan
Pancing
ulur
“modern
”,
pancing
tonda
,
Mini Long Line
PETA EVOLUSI
Penggunaan
Alat
tangkap
NELAYAN
di
Indonesia
Implikasinya Apa?
Slide15Apa yang harus dilakukan?Kira-kira ada atau tidak masyarakat perikanan (nelayan) kita yang tertinggal di landasan
?Lebih besar yang tertinggal atau yang lepas landas?Bagaimana kita menyikapi kondisi seperti ini????????????????
Slide161. Ubah Paradigma
Susilo, 2010
Slide17Two fundamental different among othersVS
agricultureevolutionhunting and fishing private property(ownerships) Common provertynelayan
petani2. Ubah Asumsi Dasar Petani bisa menuntuk hak atas subsistensi kepada Tuan Tanah, sedangkan nelayan
kepada
alam
(
Susilo
, 1986, 2017)
Slide183. Gunakan Adaptor SosialDekatkan jarak budaya antara Kebijakan Pemerinah dengan Kebutuhan Masyarakat.
KeuanganPengelolaan Sumberdaya Pemanfaatan sumberdayaKonservasi
Slide19Model Umum
MASYARAKATPEMERINTAHAdaptor
Sosial Modifikasi dari “sodality” (Tjondronegoro ,1985), “masyarakat tinggal landas (Ndraha ,1987), “simpul
sosio-budaya
(
Rachman
(1988),
dan
Kelembagaan
Akomodatif
(
Susilo
,
et.al
., 1996-1998)
GADHUNG
MANALAGI
Manadung
atau
Galagi
Berbuah
tapi
tak
bisa
tumbuh
Tumbuh
dan
Berbuah
Tumbuh
tapi
tak
bisa
berbuah
Slide20