Pemanis merupakan komponen bahan pangan yang memberikan presepsi rasa manis tetapi tidak mempunyai nilai gizi atau disebut nonnutritive sweeteners Pemanis dibagi menjadi a Pemanis alami ID: 731343
Download Presentation The PPT/PDF document "Pemanis ( Sweeteners) What???" is the property of its rightful owner. Permission is granted to download and print the materials on this web site for personal, non-commercial use only, and to display it on your personal computer provided you do not modify the materials and that you retain all copyright notices contained in the materials. By downloading content from our website, you accept the terms of this agreement.
Slide1
Pemanis
(Sweeteners)Slide2
What???
Pemanis merupakan komponen bahan pangan yang memberikan presepsi rasa manis tetapi tidak mempunyai nilai gizi atau disebut
non-nutritive sweeteners. Pemanis dibagi menjadi :
a. Pemanis alami b. Pemanis buatanSlide3
Pemanis Alami
Pemanis alami: merupakan pemanis yang berasal dari bahan alami seperti tebu, gula merah, madu, gula kelapa, gula jagung.Slide4
Pemanis Buatan
Pemanis buatan (
synthetic sweeteners):
merupakan senyawa yang
secara
substansial
memiliki
tingkat
kemanisan
lebih
tinggi
,
yaitu
berkisar
antara
30
sampai
dengan
ribuan
kali
lebih
manis
dibandingkan
gula alami
.
Pemanis
buatan
dapat
diperoleh
secara
sintetis
melalui
reaksi-reaksi
kimia
di
laboratorium
maupun
skala
industri
.
Sehingga
dapat
dipastikan
bahan
tersebut
mengandung
senyawa
senyawa
sintetis
.Slide5
Contoh Pemanis Buatan
Sesuai dengan keputusan Badan POM tahun 2004 pasal 22, pemanis buatan digunakan untuk makanan rendah kalori dan makanan tanpa penambahan gula.
Aspartam
Isomalat
Xilitol
Maltitol
Manitol
Sorbitol
laktitol
acesulfam
kalium
•
alitam
•
neotam
•
siklamat• sakarin• sukralosaSlide6
Siklamat
Rumus
Kimia :C
6H13NO
3
S
Struktur
Sebagai
pemanis
buatan
digunakan
dalam
bentuk garam kalsium,kalium dan natrium siklamat.
Secara
umum berbentuk kristal putih,tidak berbau,tidak berwana dan mudah larut dalam air maupun etanol serta berasa manis, dan tahan panas.Informasi yang dikumpulkan oleh CCC (Calorie Control Council) menyebutkan bahwa konsumsi siklamat tidak menyebabkan kanker dan non mutagenik.Tidak menimbulkan “after taste” (rasa pahit ikutan) , sehingga banyak digunakan terutama dalam produk- produk minuman ringan.Batas maksimum penggunaan siklamat menurut ADI (acceptable daily intkae) yang dikeluarkan oleh FAO ialah 500 - 3000 ppm.Slide7
Aspartam
Struktur
dari
Aspartam
Rumus
Kimia : C
14
H
18
N
2
O
5
Senyawa
yang
tidak
berbau, berbentuk tepung kristal berwarna putih, sedikit larut dalam air, dan berasa manis Biasa digunakan pada aneka makanan/minuman Bersifat stabil pada kondisi kering, namun tidak tahan panas. Berbahaya bagi penderita fenilketonuria karena dapat menyebabkan resiko penurunan fungsi otak. Dapat menimbulkan gangguan tidur dan migrain bagi yang sensitif. rendah kalori dengan kemanisan 200 kali kemanisan gula, kandungan energi aspartam sangat rendah yaitu sekitar 4 kCal (17 kJ) per gram, sehingga sangat populer untuk produk-produk diet.Slide8
Sukralosa
Rumus
Kimia :C
12
H
19
Cl
3
O
8
Struktur
Senyawa
ini
berbentuk
kristal berwarna putih ; tidak berbau
;
mudah
larut dalam air,methanol dan alcohol; sedikit larut dalam etil asetat, serta berasa manis tanpa rasa yang tidak diinginkan.Klorinasi gula(sucrose), sudah banyak ditemukan efek samping seperti timbul rasa cemas, serangan panik, sakit kepala, gelisah, alergi dan diare. Rasanya: 600 kali lebih manis dan banyak terdapat di makanan dan minuman kemasan. Manisnya tetap bertahan meski dipanaskan. Slide9
Sukralosa
tidak
digunakan sebagai sumber
energi
oleh
tubuh
karena
tidak
terurai
sebagaimana
halnya dengan sukrosa.Sukralosa tidak dapat dicerna, dan langsung
dikeluarkan
oleh tubuh tanpa perubahan.Sukralosa teruji tidak menyebabkan karies gigi, perubahan genetik, cacat bawaan, dan kanker. Sukralosa tidak pula berpengaruh terhadap perubahan genetik, metabolisme karbohidrat, reproduksi pria dan wanita serta terhadap sistem kekebalan. Oleh karena itu, sukralosa sangat bermanfaat sebagai pengganti gula bagi penderita diabetes.Slide10
MALTITOL
Maltitol dengan rumus kimia C
12H14O11
atau α-D-Glucopyranosyl-1,4-D-glucitol Struktur
Termasuk golongan poliol yang dibuat dengan cara hidrogenasi maltosa yang diperoleh dari hidrolisis pati.Slide11
Maltitol
berbentuk
kristal
anhydrous
dengan
tingkat
higroskopisitas
rendah
,
dan
suhu
leleh
, serta stabilitas yang
tinggi
.
Dengan karakteristik tersebut maltitol dimungkinkan bisa sebagai pengganti sukrosa dalam pelapisan coklat bermutu tinggi, pembuatan kembang gula, roti coklat, dan es krim.Maltitol berasa manis seperti gula dengan tingkat kemanisan relatif
sebesar 0,9 kali
tingkat
kemanisan
sukrosa
.
Nilai
kalori
laktitol
sebesar
2,1
kkal
/g
atau
setara dengan 8,78 kJ/g.Slide12
SORBITOL
Sorbitol
atau D-Sorbitol
atau D-Glucitol atau D-Sorbite
adalah
monosakarida
poliol
(
1,2,3,4,5,6–Hexanehexol
)
dengan
rumus
kimia
C6H14O
6. Struktur Sorbitol berupa senyawa yang berbentuk granul atau kristal dan berwarna putih dengan titik leleh berkisar antara
89°
sampai
dengan 101°C, higroskopis dan berasa manis.Slide13
Sorbitol
memiliki tingkat kemanisan
relatif sama dengan 0,5 sampai
dengan
0,7 kali
tingkat
kemanisan
sukrosa
dengan
nilai
kalori
sebesar 2,6 kkal/g
atau setara dengan 10,87 kJ/g. Penggunaannya pada suhu tinggi tidak ikut berperan dalam reaksi pencoklatan
(
Maillard
)Sorbitol termasuk dalam golongan GRAS, sehingga aman dikonsumsi manusia, tidak menyebabkan karies gigi dan sangat bermanfaat sebagai pengganti gula bagi penderita diabetes dan diet rendah kalori.Meskipun demikian, US CFR memberi penegasan bahwa produk pangan yang diyakini memberikan konsumsi sorbitol lebih dari 50 g per hari, perlu mencantumkan pada label pernyataan: “konsumsi berlebihan dapat mengakibatkan efek laksatif.Slide14
SAKARIN
Sakarin
sebagai pemanis
buatan biasanya dalam bentuk
garam
berupa
kalsium
,
kalium
,
dan
natrium
sakarin
Dengan rumus kimia
(C14H8CaN2O6S2.3H2O), (C7H4KNO3S.2H2O), dan (C7H4NaNO3S.2H2O).Struktur Slide15
Secara
umum, garam
sakarin berbentuk
kristal
putih
,
tidak
berbau
atau
berbau
aromatik
lemah, dan mudah larut dalam air, serta berasa manis.Sakarin memiliki
tingkat
kemanisan relatif sebesar 300 sampai dengan 500 kali tingkat kemanisan sukrosa dengan tanpa nilai kalori.Kombinasi penggunaannya dengan pemanis buatan rendah kalori lainnya bersifat sinergis.Slide16
Sakarin
Siklamat
Sorbitol
yoghurt berkalori rendah dengan dosis 300mg/kgYoghurt berkalori rendah dengan dosisi 3 g/kg
Kismis dengan dosisi 5 g/kg
jeli berkalori rendah dengan dosis 200 mg/kg
jeli berkalori rendah dengan dosis 2 g/kg
jeli dan jem berkalori rendah dengan dosis 300mg/kg
permen berkalori rendah dengan dosis 100mg/kg
permen berkalori rendah dengan dosis 1g/kg
Es lilin dengan dosis maksimal
200 mg/kg
Es lilin
Saus
Saus
Permen karet
Es Krim dengan dosis maksimal 2 g/kgSlide17
Kenapa digunakan??
Secara umum pemanis digunakan untuk memberikan rasa manis pada bahan pangan agar cita rasanya meningkat.
Sedangkan penggunaan pemanis buatan dikarenakan rasanya manis lebih tajam dan harganya lebih murah dengan kalori yang rendah. Slide18
Kelebihan pemanis buatan
Tingkat
kemanisan pada
pemanis buatan
lebih
tinggi
dari
pemanis
alami
.
Rendah
kalori
(
sedikit mengandung kalori), karena penggunaan pemanis buatan dalam produk pangan
hanya
dibutuhkan dalam jumlah kecil.Penggunaan pemanis buatan untuk memproduksi makanan jauh lebih murah dibanding penggunaan sukrosa (pemanis alami).Tidak dapat menaikkan kadar darah di dalam tubuh manusia.Slide19
Mekanisme kerja pemanis
Mekanisme
k
erja suatu
senyawa
untuk
dapat
digunakan
sebagai
pemanis
,
kecuali
berasa manis, harus memenuhi beberapa kriteria tertentu, seperti :Larut dan stabil
dalam
kisaran pH yang luas.Stabil pada kisaran suhu yang luas.Mempunyai rasa manis dan tidak mempunyai side atau after-taste (rasa pahit ikutan).Murah, setidak-tidaknya tidak melebihi harga gula. Senyawa yang mempunyai rasa manis strukturnya sangat beragam. Meskipun demikian, senyawa-senyawa tersebut mempunyai feature yang mirip, yaitu memiliki sistem donor/akseptor proton (sistem AHs/Bs) yang cocok dengan sistem reseptor (AHrBr) pada indera perasa manusia.Slide20
Teknologi Pengolahan Pangan
Pendidikan Teknologi Agroindustri 2013Kelompok 3 :
Debby RawuhGaluh KartikaNida AwaliaTiara Rismayanti
Yanni Handayani