Rita Tri Yusnita STRUKTUR MODAL Pengertian Struktur Modal Struktur modal merupakan bauran atau perpaduan dari utang jangka panjang saham preferen dan ID: 729044
Download Presentation The PPT/PDF document "STRUKTUR MODAL DAN LEVERAGE" is the property of its rightful owner. Permission is granted to download and print the materials on this web site for personal, non-commercial use only, and to display it on your personal computer provided you do not modify the materials and that you retain all copyright notices contained in the materials. By downloading content from our website, you accept the terms of this agreement.
Slide1
STRUKTUR MODAL DAN LEVERAGE
Rita Tri
YusnitaSlide2
STRUKTUR MODALSlide3
Pengertian Struktur Modal
Struktur
modal
merupakan
bauran
atau
perpaduan
dari
utang
jangka
panjang
,
saham
preferen
dan
saham
biasa
(
saham
biasa
dan
laba
ditahan
) yang
dikehendaki
perusahaan
dalam
struktur
modalnya
.
Struktur
modal
adalah
keputusan
dalam
mengambil
keputusan
pembiayaan
perusahaan
karena
secara
langsung
berakibat
terhadap
biaya
modal,
keputusan
investasi
dan
meningkatkan
nilai
perusahaanSlide4
Pengertian Struktur Modal
Struktur Modal
adalah perimbangan atau perbandingan antara
modal asing
dan
modal sendiri
.
Modal
asing diartikan dalam hal ini adalah hutang baik jangka panjang maupun dalam jangka
pendek
.
Sedangkan
modal sendiri
terbagi
atas
modal
saham dan laba ditahan
.Slide5
Sasaran Struktur Modal
Yaitu suatu struktur yang akan memaksimalkan harga saham perusahaan atau nilai perusahaan
Tingkat sasaran bisa
dalam rentang nilai, misal
Utang
40% – 50%
Atau bisa berupa angka tetap, misal Utang 45%
Jika rasio utang aktual di bawah tingkat sasaran, maka perusahaan akan menghimpun modal dengan menerbitkan utang, dan sebaliknya, jika ternyata rasio utang aktual di atas tingkat sasaran maka perusahaan akan menggunakan ekuitas (modal sendiri)Slide6
Contoh Struktur Modal
Struktur Modal tersebut mencerminkan bahwa perusahaan menggunakan pembiayaan atau pendanaan perusahaannya dari:
Equity (Ekuitas/Modal Sendiri) sebesar 74,23%
Debt (Hutang) sebesar 25,76%
Hutang merupakan Modal Asing/Modal PinjamanSlide7
Contoh Struktur Modal
Struktur Modal tersebut mencerminkan bahwa perusahaan menggunakan pembiayaan atau pendanaan perusahaannya terdiri dari:
Equity Capital (Modal Ekuitas
Saham Biasa)
Prefered Stock (Saham Preferen)
Hutang (Debt)
Sumber Lainnya (Other sources)Slide8
Penentuan Struktur Modal
Penentuan struktur modal akan melibatkan pertukaran antara risiko dan pengembalian (return):
Menggunakan utang dalam jumlah yang lebih besar akan meningkatkan risiko yang ditanggung pemegang saham
Namun di sisi lain, Menggunakan lebih banyak utang pada umumnya akan meningkatkan perkiraan pengembalian (return) atas ekuitasSlide9
JENIS-JENIS MODAL
Dapat dilihat dari NERACA di sebelah PASSIVA (di sisi kanan)
9
Aktiva
Hutang
lancar
Hutang
jangka
panjang
Modal
Pemegang
saham
1.
Saham
preferen
2.
Saham
biasa
3.
Laba
ditahan
Modal
Pinjaman
Modal
Sendiri
TotalModalSlide10
Resiko
Bisnis
dan
Risiko
Keuangan
R
isiko Bisnis
Adalah risiko yang berkaitan dengan proyeksi pengembalian atas ekuitas (ROE) suatu perusahaan di masa yang akan datang, dengan asumsi bahwa perusahaan tidak menggunakan hutang
Risiko Keuangan
Adalah Riisiko yang ditanggung pemegang saham yang melebihi risiko bisnis yang mendasar, sebagai akibat dari penggunaan leverage keuanganSlide11
LEVERAGE (Pengungkit)Slide12
LEVERAGE
Adalah penggunaan
assets
dan sumber
dana
(
source of funds
)
oleh perusahaan
yang
mengeluarkan biaya tetap dengan maksud
agar
dapat meningkatkan keuntungan
p
otensial bagi pemegang saham
Dana tersebut sebagai
pengungkit
supaya perusahaan dapat meningkatkan keuntungan
Tambahan dana dapat mendorong peningkatan operasional perusahaan sehingga diharapkan dapat meningkatkan keuntunganSlide13
LEVERAGE
Leverage
Pengembalian
&
Risiko
Slide14
3 (Tiga) Tipe Dasar LEVERAGE
LEVERAGE OPERASI
hubungan
antara
pendapatan
penjualan
perusahaan
dengan
EBIT
LEVERAGE KEUANGAN
LEVERAGE TOTAL
hubungan
antara
EBIT
perusahaan
dengan EPShubungan antara pendapatan penjualan perusahaan dengan EPSSlide15
1.
Leverage
Operasi
Leverage
Operasi
penggunaan potensial atas biaya-biaya operasi tetap untuk memperbesar efek
p
erubahan-perubahan
dalam penjualan atas
EBIT
perusahaan
Leverage operasi
adalah pengaruh biaya tetap
operasional
terhadap kemampuan perusahaan untuk menutup biaya tersebut.
Leverage Operasi
sampai sejauh mana biaya tetap digunakan dalam operasi suatu perusahaanSlide16
Leverage Operasi
Tingkat leverage operasi atau Degree of Operating Leverage (DOL)
adalah persentase perubahan dalam laba operasi (EBIT) yang di sebabkan perubahan satu persen dalam output (penjualan
)
Dimana:
EBIT = Earning Before Interest and Tax = Laba Bersih sebelum Bunga dan Pajak
SR = Sales Revenue = Pendapatan Penjualan
Slide17
Analisis Leverage
Analisis leverage operasi dimaksudkan untuk
mengetahui:
Seberapa
peka laba operasi
berubah terhadap
perubahan hasil
penjualan (Dengan
kata lain
seberapa besar pengaruh
perubahan volume penjualan (Q) terhadap laba sebelum bunga dan pajak (EBIT
)
B
erapa
penjualan minimal yang harus diperoleh agar perusahaan tidak menderita
kerugian
kaitannya dengan BEP (Break Even Point)Slide18
Leverage Operasi
DOL pada level kuantitas dirumuskan sbb:
DOL pada level penjualan dirumuskan sbb:
Keterangan:
Q = Kuantitas yang terjual = Volume penjualan
P = Harga per unit
VC = Variabel Cost = Biaya Variabel per unit (untuk DOL kuantitas)
VC = Variabel Cost = Biaya Variabel Total (untuk DOL penjualan)
FC = Fixed Cost = Biaya tetap
S = Sales = Penjualan
Slide19
Diketahui Laporan Laba Rugi
Perusahaan
A, B, dan C (dalam $ 000
)
Keterangan
Perush. A
Perush. B
Perush. C
Penjualan
60.000
90.000
120.000
Biaya Variabel
12.000
54.000
30.000
Marjin Kontribusi
48.000
36.000
90.000
Biaya Tetap
28.00015.00060.000EBIT20.00015.000
40.000Harga per Unit100100100Sales Volume (unit)6009001.200Biaya Variabel per unit206025
Q(P-VC) 600(100-20
) > DOL
A = --------------- = -------------------------- = 2,4 Q(P-VC)-FC
600(100-20)-28.000 900( 100-60)>DOL B = -------------------------------- = 1,714
900 ( 100-60) – 15.000 1.200 ( 100 – 25)>DOL C = ------------------------------------- =
3. 1.200 (100 – 25) – 60.000Slide20
Perhitungan di atas merupakan perhitungan DOL dalam Kuantitas
Hasil perhitungan DOL dalam penjualan menghasilkan nilai / angka yang sama
=
= 2,4
=
=
1,714
=
=
3
Slide21
Analisis
DOL
A= 2,4
artinya
tingkat
elastisitas
operasi
pada
output
penjualan
terhadap
EBIT
sebesar
24% ,
ini
berarti bahwa apabila penjualan perusahaan A naik 10% maka laba operasi akan
naik sebesar 2,4 x 10% = 24%. Sebaliknya , bila penjualan turun 10% maka penurunan tersebut
berakibat EBIT juga
turun sebesar 2,4 x 10% = 24%.Kondisi ini juga berlaku pada perusahaan B dan C. Kalau di
masing-masing perusahaan
terjadi perubahan kenaikan atau penurunan atas penjualan, biaya tetap, biaya variabel,
harga, sales volume, maka DOL ini akan berubah juga. Perusahaan C lebih besar resikonya ketimbang perusahaan A dan
B, karena kontribusi laba yang diperoleh digunakan untuk menutup biaya tetap yang lebih besar
, yaitu $ 60.000 atau 60% dari total penjualan. Slide22
Analisis (lanjutan)
Besarnya tingkat perubahan laba operasi perusahaan sebagai akibat perubahan penjualan sangat erat kaitannya degan Break Even Point (Titik Impas)
Contoh untuk perusahaan
A
dapat dicari/dihitung BEP-nya
.
=
350 unit
(BEP dalam kuantitas)
BEP
$ = 350
unit
x
$ 100 = $
35.000
(BEP dalam nilai moneter)
Slide23
Dengan menggunakan contoh sebelumnya, Hitunglah berapa BEP untuk perusahaan B dan perusahaan C, baik BEP dalam jumlah unit maupun BEP dalam nilai moneternyaSlide24
Ilustrasi DOL
PT.
Indah Pelangi yang
bergerak
di bidang
komponen
mesin komputer memperkirakan
akan mencapai penjualan sebesar 400.000 unit pada tahun depan.
Harga
jual produk tersebut
sebesar Rp 4.000/unit
.
Biaya
tetap setahun sebesar
Rp 300.000.000,- sedangkan
biaya
variabel per
unit
(diperkirakan
konstan ) sebesar
Rp 3.000,-Diminta :Berapa DOL pada penjualan sebesar 400.000 unit tersebut ?Apabila perusahaan tersebut memperkirakan akan mampu menjual sebesar 500.000 unit pada tahun depan, bagaimana efek dari perubahan penjualan terhadap EBIT ?Slide25
2. Leverage Keuangan
Adalah prosentase perubahan laba yang tersedia bagi pemegang saham biasa sebagai akibat adanya perubahan laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) dalam prosentase tertentu
Pembiayaan sebagian dari aset perusahan dengan surat berharga yang mempunyai tingkat bunga yang tetap (terbatas) dengan mengharapkan peningkatan yang luar biasa pada pendanaan bagi pemegang
sahamSlide26
Leverage Keuangan (Finansial Leverage)
Besar kecilnya leverage finansial dihitung dengan DFL (Degree of
Financial Leverage
).
DFL
menunjukkan seberapa jauh perubahan EPS karena perubahan tertentu dari EBIT.
Makin
besar DFL nya, maka makin besar risiko finansial perusahaan tersebut.
Dan
perusahaan yang mempunyai DFL yang tinggi adalah perusahaan yang mempunyai utang dalam proporsi yang lebih besarSlide27
Leverage Keuangan
=
DFL pada level EBIT =
Keterangan:
I = Interest per tahun
D = Dividen
Slide28
Leverage Keuangan
Dengan menggunakan contoh sebelumnya, hitunglah berapa DFL Perusahaan A, B, dan C dan lakukan analisis leverage keuangan. Dengan asumsi perusahaan meminjam uang dari Bank sebesar
$ 100.000
dengan tingkat bunga per tahun
12% ( interest
= $12.000
per tahun).Slide29
Analisis
=
DFL
sebesar
2,5
artinya
,
bila
EBIT
naik
sebesar
40%
maka
EPS
akan
naik
sebesar
2,5 x 40% = 100%
dan
sebaliknya bila terjadi penurunan. Untuk
perusahaan B dan C
dapat dicari dengan cara yang sama seperti di atas. Slide30
Ilustrasi DFL
PT
.
Indah Pelangi saat
ini menggunakan utang
sebesar Rp 200.000.000,-
dan membayar bunga 14%
/ tahun
. Saham Preferen
yang beredar sejumlah
10.000 lembar dan
pembayaran dividen
yang tetap sebesar
Rp 500
/
lembar
. Disamping itu perusahaan memiliki 40.000 lembar saham biasa dan pajak sebesar 50
%.
Harga jual produk
sebesar Rp 4.000/unit
. Biaya tetap setahun sebesar Rp 300.000.000,- sedangkan biaya variabel per unit (diperkirakan konstan ) sebesar Rp 3.000,-Diminta :Berapakah DFL pada saat perusahaan memperkirakan penjualan 400.000 Unit ?Apabila
perusahaan tersebut memperkirakan akan mampu menjual sebesar 500.000 unit pada tahun depan, bagaimana efek dari perubahan EBIT terhadap EPS ?Slide31
3. Leverage Total
Tingkat
leverage
total
(Degree
of
Total
Leverage
=
DTL
) disebut juga Degree of Combined Leverage (
DCL
)
Leverage kombinasi terjadi apabila perusahaan memiliki baik operating leverage maupun financial leverage dalam usahanya
untuk meningkatkan
keuntungan bagi pemegang saham
biasa.
Degree combined leverage
adalah multiplier atas perubahan laba per lembar saham (EPS) karena perubahan penjualan.
Dengan kata lain degree of combined leverage adalah rasio antara persentase perubahan EPS dengan persentase perubahan penjualanSlide32
Leverage Total
= DCL =
DTL pada level penjualan =
Melanjutkan contoh kasus sebelumnya, Perusahaan A, B, dan C
Maka DTL Perusahaan dapat dihitung sbb:
= 2,4 x 2, 5 = 6
Artinya:
Jika
penjualan
naik
sebesar 1
0
%
maka
EPS
akan naik sebesar 6
x
1
0
% =
60% dan sebaliknya bila terjadi penurunan.
Slide33
Menentukan Struktur Modal yang OptimalSlide34
Struktur Modal yang Optimal
Adalah struktur
modal
yang
memaksimumkan harga saham perusahaan
,
dan hal ini memerlukan rasio utang
yang
lebih
rendah daripada rasio utang
yang
memaksimumkan
EPS
yang diharapkan
Jika didasarkan pada konsep “Cost of Capital”, maka struktur modal optimum diartikan sebagai struktur modal yang dapat meminimumkan biaya penggunaan modal rata-rata tertimbang (weighted average cost of Capital = WACC)Slide35
Struktur Modal Optimal
Perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan dana dari internal, maka akan mengurangi ketergantungan kepada pihak luar
Namun, jika dana internal terbatas, maka dicari pemenuhan dana dari luar, sehingga menjadi tergantung kepada pihak luar, dan risiko meningkatSlide36
Struktur Modal Optimal
Alternatif Dana dari luar dapat dilakukan dengan:
utang (
Debt Financing
)
meningkatnya ketergantungan kepada pihak luar dan meningkatnya risiko keuangan
mengeluarkan saham baru (
External Equity Financing
)
cost mahal (biaya modalnya mahal, karena harus membayar deviden)
Namun dalam kondisi bagaimanapun, jangan mempunyai jumlah utang lebih besar dari modal sendiri. Slide37
Lebih sulit mengestimasi pengaruh suatu perubahan struktur modal terhadap harga saham
Struktur modal yang memaksimalkan harga saham, juga akan meminimumkan biaya modal rata-rata tertimbang
Sehingga lebih mudah mengestimasi pengaruh perubahan struktur modal terhadap WACC (biaya modal rata-rata tertimbang)
Kebanyakan manajer keuangan menggunakan estimasi hubungan antara struktur modal dengan WACC untuk memandu keputusan struktur modal yang mereka ambilSlide38
RASIO UTANG DAN BIAYA MODAL RATA-RATA TERTIMBANG
Komponen Modal
Proporsi Modal
Biaya
Modal
Hasil
Utang
30%
9%
2.7%
Modal
Sendiri
70%
16%
11.2%
Biaya
Modal
Rata-Rata
Tertimbang
13.9%
Utang
40%
9%
3.6%
Modal
Sendiri
60%
16%
9.6%
Biaya
Modal
Rata-Rata
Tertimbang
13.2%
Utang
50%
9%
4.5%
Modal
Sendiri
50%
16%
8.0%
Biaya
Modal Rata-Rata
Tertimbang
12.5%
Utang
60%
10%
6.0%
Modal
Sendiri
40%
18%
7.2%
B
iaya
Modal Rata-Rata
Tertimbang
13.2%
Utang
70%
11%
7.7%
Modal
Sendiri
30%
20%
6.0%
Biaya
Modal Rata-Rata
Tertimbang
13.7%Slide39
TERIMA KASIH