KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS SEBELAS MARET PROGRAM DOKTOR ILMU PENDIDIKAN S U R A K A R T A 2011 Oleh LUGTYASTYONO BN HARYANTO LEARNING SCIENCE BELAJAR SAINS Tugas Mata ID: 724109
Download Presentation The PPT/PDF document "Untuk Memenuhi Untuk Memenuhi" is the property of its rightful owner. Permission is granted to download and print the materials on this web site for personal, non-commercial use only, and to display it on your personal computer provided you do not modify the materials and that you retain all copyright notices contained in the materials. By downloading content from our website, you accept the terms of this agreement.
Slide1
Untuk Memenuhi
Untuk Memenuhi
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
PROGRAM DOKTOR ILMU PENDIDIKAN
S U R A K A R T A
2011
Oleh :
LUGTYASTYONO BNHARYANTO
LEARNING
SCIENCE
(BELAJAR SAINS)
Tugas
Mata
Kuliah Pengembangan Model Pembelajaran InovatifProf.Dr. Sri Anitah W,M.Pd
Untuk Memenuhi Slide2
Sebuah eksperimen dalam pembelajaran dilakukan yang berupa pipa/tabung logam berbentuk kurva dan menyerupai mata burung. Sebuah bola logam diujung tabung tersebut, selanjutnya bola tersebut ditembakkan dengan kecepatan tinggi kedalam tabung, sehingga akan keluar diujung tabung yang lain. Pertanyaannya adalah bagaimanakah arah bola tersebut keluar ?
Sumber: dicetak ulang dengan izin dari Mc Closkey, M caramazaa A,
Green
, B (1980)
Hal 208
A.Problem Intuitif Mata Pelajaran Sains
Figure 6-1 :
Where will the ball go (Di mana bola Jatuh )Slide3
Terdapat
dua alternative jawaban
Bola
tersebut
melesat
keluar
dengan
arah membentuk
kurva
, hal
ini disebabkan karena bola itu
memerlukan kekuatan/momentum untuk keluar
dari
tabung
, momentum
tersebut
menyebabkan
bola
keluar
dengan
pola
seperti
kurva
setelah
keluar
tabung
.
bola
akan
terus
bergerak
dengan
kecepatan
konstan
dan
lurus
sampai
terdapat
kekuatan
yang
mendorong
bola
tersebut
.
pada
abad
pertengahan
kedua
jawaban
tersebut
adalah
salah
karena
nampaknya
hanya
berdasarkan
theory of impetus
(
teori
daya
pendorong
)
jawaban
yang
benar
adalah
berdasarkan
konsep
gerak
benda
dari
Newton,
yaitu
bola
tersebut
akan
bergerak
membentuk
pola
lurus
, bola
tersebut
akan
bergerak
sampai
ada
daya
eksternal
terhadap
benda
tersebut
.
Slide4
Figure 6-2 :
two possible answer to the tube problem (dua kemungkinan jawaban untuk masalah tabung )
curved
path ( Lengkung
Tepuk ) Straight path ( jalan
lurus )
Sumber: dicetak ulang dengan izin dari Mc Closkey, M caramazaa A,Green, B (1980)
Hal 208Slide5
Figure 6-3 :
Two Possible explanation for the tube problem (Dua Kemungkinan penjelasan untuk masalah tabung
)
Sumber: dicetak ulang dengan izin dari Mc Closkey, M caramazaa A,Green, B (1980)
S
iswa A :
Momentum yang diperoleh ia pergi di sekitar sini (melalui tabung), baik kekuatan memegang telah memberikan momentum sudut, sehingga datang sekitar sini (keluar tabung), masih memiliki beberapa momentum kiri, tetapi kehilangan momentum sebagai kekuatan menghilangSiswa B : Bola akan terus bergerak dalam garis jauh dari sini (ujung tabung), itu akan terus berjalan sampai gaya beberapa tindakan pada bola. Jika tidak ada gaya bekerja pada bola, itu hanya akan terus
Hal 209Slide6
Hal
terpenting
dari demonstrasi/percobaan tersebut
adalah implikasinya dalam
pembelajaran bahwa
sebuah pembelajaran seharusnya memperhatikan fakta bahwa para siswa
telah memiliki
intuisi atau konsep tentang sains
. Karena itu
, pembelajaran tidak
bisa dipandang
sebagai penyediaan
pengetahuan tentang keseluruhan topik yang baru, tetapi pembelajaran melibatkan konsep fisika/
sains yang telah dimiliki siswa sebelumnya, dan mencoba merubah atau membangun konsepsi tersebut.Slide7
Penelitian
tentang pendidikan sains
telah berhasil
merubah dari pandangan tradisional menjadi sebuah teori Perubahan
Konsep belajar (Caret, 1986; Hewson, Beeth & Torley, 1998; Posner, Strike,
Hewson & Gertzog, 1982;
Strike & Posner, 1985, 1992). Menurut pandangan tradisional, belajar
adalah menambahkan fakta-fakta
kedalam memori seseorang, sebaliknya, menurut Pandangan Perubahan Konsep, belajar
terjadi apabila model mental seseorang (konsep
yang masih lemah) diganti
dengan model atau konsep yang baru
. Teori perubahan
Konsep berakar dari Pendapat Piaget (1985), sebuah teori klasik yang menyatakan bahwa anak-anak merestruktur pengetahuan mereka, apabila pengalamannya yang dimiliki sebelumnya tidak sesuai
dengan pengetahuan mereka yang baru, dan inilah yang memunculkan sebuah Model Pembelajaran Sains yang penting. Slide8
Menurut
Conceptual-change theory (Teori Perubahan
Konsep), belajar
mencakup tiga langkah:
Mengenali
sebuah anomali/kejanggalan; melihat bahwa model mental/konsep yang baru tidak mampu menjelaskan fakta-fakta yang bisa
diobservasi, yakni menyadari
bahwa anda memiliki miskonsepsi yang harus dibuang atau diperbaiki;
Mengkonstruksi sebuah model baru; Menemukan
sebuah model mental yang cukup yang mampu
menjelaskan fakta-fakta yang bisa diobeservasi
; yakni merubah suatu model
menjadi model yang lain.Menggunakan sebuah model yang baru; apabila dihadapkan dengan sebuah masalah, gunakan model baru tersebut untuk menemukan sebuah solusi; yaitu mampu
menjalankan model baru tersebut. Slide9
Kesimpulannya
,
pada bab
ini dibahas empat konsep
Siswa
harus
mengatasi miskonsepsi mereka yang bertentangan dengan sains di sekolah, yaitu mereka bisa membuang model-model mental yang sudah ada. Siswa
harus memperbaiki atau mengganti
miskonsepsi mereka; yaitu mereka harus mengkonstruk model-model baru yang menggantikan model yang lama. Siswa
harus mengembangkan ketrampilan untuk
berfikir secara ilmiah; yaitu
; mereka perlu menggunakan meodel
mental mereka yang varu, Siswa
harus mendapatkan isi ilmu pengetahuan yang akan membuatnya mulai berubah dari yang belum berpengalaman menjadi ahli. Slide10
B.
Mengenali Anomali; Membuang
sebuah
Miskonsepsi
Menurut
Pandangan Tradisional, Tujuan pembelajaran Sains
adalah mendeskripsikan
alam, termasuk mendeskripsikan
hubungan antar
variable yang dapat
dinyatakan
dengan hukum
seperti, kekuatan = Massa X Kecepatan.Penelitian oleh McCloskey dkk (1980) menunjukkan bahwa siswa bisa memasuki situasi
belajar dengan konsep-konsep sains (atau ketiadaan Konsep-konsep sains) tertentu yang sudah ada, sehingga langkah pertama dalam pendidikan Sains seharusnya membantu siswa mengenali kekurangan konsep-konsep
mereka
. Slide11
C.
Penelitian tentang Miskonsepsi-Miskonsepsi
siswa terhadap
Fisika
kartun berjalan dari dari titik A ke titik B dengan laju konstan kecepatan. menarik garis yang sesuai dengan jalan yang karakter akan mengambil jalan turun dari tepi tebing
,
terdapat empat kemungkinan jawaban:Ia
akan berlari
dalam beberapa jarak horizontal dan
kemudian
jatuh lurus
kebawah;
Ia akan
berkari dalam beberapa jarak horizontal, selanjutnya secara bertahap turun
ke bawah;Ia akan segera jatuh kebawah, mendapatkan sebuah konstan
untuk
kedepan
,
dan
mempercepat
kecepatan
turun
kebawah
;
Ia
akan
jatuh
lurus
kebawah
segera
setelah
ia
meninggalkan
ujung
tebing
.Slide12
Figure 6-4 :
how does a moving object fall over a cliff ( bagaimana gerak
benda
yang jatuh dari tebing )
Anggaplah bahwa kartun berjalan dari dari titik A ke titik B dengan laju konstan kecepatan. menarik garis yang sesuai dengan jalan yang karakter akan mengambil jalan turun dari tepi tebing
Hal 212Slide13
Figure 6-5 :
four possible paths for a falling body (
empat kemungkinan jalan untuk tubuh yang jatuh )
Running character (menjalankan karakter ) edge of cliff (tepi tebing
)
Hal 213Slide14
Figure 6-6 :
where will the ball fall (di mana bola jatuh akan )
misalkan Anda
berjalan dengan
kecepatan konstan, memegang bola berat jika Anda menjatuhkan bola di titik x di mana jatuhnya bola akan menarik jalur bola jatuh
Sumber: dicetak ulang dengan izin dari Mc Closkey 1983 ) Hal 214Slide15
Figure 6-7 :
Ada 3 Kemunkinan bola akan jatuh di tanah A, B atu C
Sumber: dicetak ulang dengan izin dari Mc Closkey (1983)
Hal 214Slide16
Figure 6-8 :
what is the path of the rocket (apa jalan roket )
Sebuah roket bergerak menyamping dari titik A ke titik B mesin dihidupkan untuk 2 detik pada titik B, seperti roket perjalanan ke titik C menggambar jalur roket
Sumber: dicetak ulang dengan izin dari Clement ( 1982 )
Hal 215Slide17
Figure 6-9 :
Two Answer to the problem (Dua Jawaban untuk masalah ini )
Correct answer (
jawaban yang benar ) Typical incorrect answer (Khas benar jawabannya
)
Sumber: dicetak ulang dengan izin dari Clement ( 1982 )
Hal 216Slide18
D.
Implikasi untuk Pembejaran;
Mengkonfrontir Miskonsepsi
Siswa
Metode
Prediksi-Observasi-Eksplanasi (POE). Menciptakan Konflik
Kognitif
di Kelas Halangan-halangan
untuk
mengenali
sebuah Anomali
Apakah
Konflik Kognitif harus ada bersamaan dengan KegiatanSlide19
Figure 6-10 ( angka 6-10 )
Model Peredaran darah tunggal dan Peredaran darah ganda
pada sistem peredaran darah manusia
Model Peredaran darah tunggal
Peredaran darah ganda
Sumber: Chi M T H ( 2000 )
Hal 222Slide20
E.
Inisiasi Perubahan Konsep;
Membangun Sebuah
Konsepsi Baru
Theory:
Belajar
sebagai Asimilasi Vs AkomodasiAsimilasi,
yaitu mereka
menyesuaikan informasi baru yang diterima
dengan
pengetahuannya yang telah
ada
Pandangan
Asimilasi adalah tidak lengkap karena tidak dapat menghitung bentuk
bentuk radikal dari perubahan konsep. Seperti mengganti teori Impetus dengan
teori
gerak
Newton.
Akomodatif
,
siswa
harus
mengganti
atau
mereorganisasi
konsep-konsep
sentral
mereka
,
karena
konsep
siswa
saat
ini
tidak
cukup
bisa
menjelaskan
fenomena-fenomena
baru
dengan
sukses
. (Posner, et al, 1982;212)Slide21
Figure 6-11 ( angka 6-11 )
Model Menggunakan air mengalir untuk memahami sebuah sirkuit listrik
electrical-flow system (
sistem aliran listrik )
water-flow system ( sistem aliran air )
Hal 224Slide22
F.
Penelitian Tentang Model-Model Analogi
Yang Efektif
pada
gambar 6-3
dan cobalah menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut; andaikan anda
mendorong kebawah
dan menarik keatas pegangan pompa
beberapa kali tetapi
tidak
ada udara
keluar, apa yang
salah/rusak? Gambar 6-12 : Koordinasi penjelasan verbal dan visual tentang bagaimana sebuah pompa ban sepeda bekerjaSlide23
Figure 6-11 (
angka 6-11 )
Koordinasi penjelasan verbal dan visual tentang bagaimana sebuah pompa ban sepeda bekerja
Handle (
Pegangan
)
As The rod is pulled out ( cabang batang
ditarik keluar
) - As The rod is pulled out ( cabang batang ditarik keluar )
air passes throught
the piston (udara melewati
piston ) - The iniet valve closes (
katup menutup )
Iniet Valve ( katup mbembuka ) - An the Piston forces air through the outlet valve ( An this the area between the Piston and the outlet valve ( katub membuka udara keluar )
( ruangan terdapat piston dan katup keluar )Hal 226Slide24
G.
Implikasi Dalam Pembelajaran;
Meningkatkan Perubahan
Konsep
Implikasi
penelitian
tentang model analogi dalam sains adalah guru fisika/sains seharusnya
memandang pembelajaran
sebagai sebuah proses membantu siswa
mendapatkan teori-teori
yang benar tentang
fenomena sains
.
H. Mengembangkan Alasan Ilmiah; Menggunakan Sebuah Konsep Baru.
Langkah berikutnya dalam proses perubahan konsep adalah aplikasi- kemampuan untuk menggunakan pengetahuan seseorang untuk memberikan alasan ilmiah melalui eksperimen. Menurut pendekatan tradisional
,
alasan
ilmiah
adalah
sebuah
proses
pengujian
hipotesis
yang
mana
siswa
secara
sistematis
menguji
setiap
hipotesis
yang
ada
.
Teori
Perubahan
Konsep
menyarankan
jenis
alas an
ilmiah
yang
kedua
;
penciptaan
hipotesis
,
apa
yang
terjadi
pada
pengujian
hipotesis
yang
gagal
? Slide25
I.
Penelitian Tentang Pemikiran
Ilmiah Siswa
Pada
dasarnya, Pendidik Sains dihadapkan
dengan dua perbedaan konsep penelitian ilmiah; Alasan Ilmiah untuk pengujian hipotesis yang sistematis, dan
Alasan Ilmiah untuk penyusunan
hipotesis. Slide26
Figure 6-16(
angka 6-16)
Sebuah bola yang berat atau ringan dapat ditempatkan di posisi tinggi, sedang, atau rendah di trek, bagaimana berat bola mempengaruhi seberapa jauh bola sasaran akan bergerak
?
Light ball ( bola
bercahaya ) Heavy ball ( Bola berat )
High( tinggi )
Medium ( sedang )Low ( rendah )
Hal 235Slide27
Gambar
6-20 : Faktor yang menentukan seberapa jauh pegas akan meregang
Hal 241Slide28
K.
Membangun Kepakaran Ilmiah
Belajar Untuk
Membangun dan Menggunakan Pengetahuan Ilmiah
THEORY: PERBEDAAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
Pada
bagian ini membahas bahwa belajar Sains meliputi mengenali miskonsepsi seseorang, membangun konsep
baru, dan menggunakan konsep
baru dalam penelitian ilmiah.Pakar dan Pemula bisa berbeda
secara kuantitatif (dalam
hal seberapa banyak yang mereka
tahu) juga seara
kualitatif (dalam hal apa
yang mereka tahu)Singkatnya, jika para Pakar melihat sebuah permasalahan berbeda dengan yang dilakukan Pemula, maka pembelajaran seharusnya mendorong siswa untuk
berfikir seperti layaknya seorang Pakar/ahli. Penelitian perbandingan pakar dan pemula sains ini telah menunjukkan bahwa mereka tidak hanya berbeda secara kualitas
tetapi
juga
secara
kuantitas
. (Carey, 1986).Slide29
L.
Penelitihan Membandingkan Pakar /
Ahli Fisika
dan Pemula
Problem
mobil
seperti pada gambar 6-24, yang merupakan domain fisika
Kinematik
. Kinematik meliputi kajian
tentang gerak
, dan
bab
tantang kinematik
dalam buku-buku fisika berisi tentang rumus-rumus yang terkait
dengan variabel-variabel seperti waktu, jarak, rata-rata kecepatan, kecepatan awal, kecepatan
akhir
,
dan
percepatan
.
Gambar
6-24 :
Sebuah mobil
berjalan
25 meter per detik dibawa untuk beristirahat pada tingkat konstan dalam 20 detik dengan menerapkan rem seberapa jauh melakukannya bergerak setelah rem diterapkan
Hal 247Slide30
lots of sunlight (
banyak terkena
sinar
matahari No Sunlight ( tanpa Sinar
matahari )Tanaman
menghasilkan
banyak bahan makanan Tanaman menghasilkan sedikit bahan
makanan
Figure 6-21 ( angka 6-21)
ini tes yang baik atau buruk yang faktor faktors menentukan pertumbuhan tanaman
Plant A ( tanaman A ) Plant B ( tanaman B )
Hal 243Slide31
M.
Implikasi Untuk Pembelajaran :
Mendorong Kepakaran
Ilmiah
Shavelson
(1972, 1974) memberikan
analisis yang menarik bahwa siswa menstruktur pengetahuan mereka
dari pembelajaran
fisika yang didapatkan. Implikasi terhadap pembelajaran,
Simon (1980) bahwa
pelatihan Sains
seharusnya mencakup
dua tujuan
dasar: Untuk memberikan dasar pengetahuan yang banyak, dan untuk mengembangkan strategi pemecahan
masalah yang terkait dengan Sains. Hayes (1985) memperkirakan bahwa untuk menjadi seorang pakar pada
suatu
bidang
memerlukan
studi
sekitar
10
tahun
.
Disamping
itu
,
untuk
mencapai
kepakaran
,
seseorang
harus
memiliki
pengelaman
luas
seperti
yang
dilakukan
oleh
para
pakar
(Simon, 1980).Slide32
N.
Ringkasan
Perubahan
konsep meliputi 3 langkah, yaitu:
Mengenali anomaly, Mengkonstruksi sebuah model
baru, Menggunakan model
baru.4 aspek perubahan konsep dalam pembelajaran Sains.Siswa masuk kelas
dengan memiliki konsep
awal yang berbeda dengan konsep yang dimiliki guruSiswa harus
mengganti miskonsepsi mereka
dengan konsep yang baru
Siswa perlu
mengembangkan ketrampilan berfikir
ilmiahSiswa perlu mendapatkan pengetahuan yang dibutuhkan untuk merubah dari pemula menjadi ahli/pakar. Slide33
Kesimpulannya
kebanyakan
perubahan konsep dalam Pembelajaran Sains
mencakup pandangan Sains sebagai
sebuah proses pembuatan
perubahan konsep pengetahuan siswa bukan proses menambahkan informasi pada memori siswa. Slide34
SEKIAN
SEKIAN
TERIMA KASIH