Tuli Konduktif Tuli Syaraf Tuli Campur Audiologi medis Dasar penala berbisik audiometer nada murni Khusus tes SISI tes ABLBTone decay audiometri tutur audiometri Bakesay audiometri anak audiometri industri audiometri objektif impedans elektrokokliografi BERA ID: 814932
Download The PPT/PDF document "Gangguan Pendengaran Gangguan Pendenga..." is the property of its rightful owner. Permission is granted to download and print the materials on this web site for personal, non-commercial use only, and to display it on your personal computer provided you do not modify the materials and that you retain all copyright notices contained in the materials. By downloading content from our website, you accept the terms of this agreement.
Slide1
Gangguan
Pendengaran
Slide2Gangguan Pendengaran
Tuli Konduktif
Tuli Syaraf
Tuli Campur
Audiologi medis
Dasar :
penala, berbisik, audiometer nada murni
Khusus
:
tes SISI, tes ABLB,Tone decay, audiometri tutur, audiometri Bakesay, audiometri anak,, audiometri industri, audiometri objektif (impedans, elektro-kokliografi, BERA).
Slide3Tes penala
Rinne, Weber, Schwabch, Bing(oklusi), Stenger
.
Audiometri nada murni
Nada murni; satu frekwensi (get/dtk)
Bising; banyak frekwensi (
narrow band,
white noise)
Frekwensi;
simple harmonic motion(hertz) 20-18.000 Hz
Intensitas bunyi; dB (HL,SL,SPL)
Ambang dengar; AC, BC
Nilai nol audiometri
Std ISO, ASA
Jenis dan derajat ketulian
Gap
Masking
Slide4Audiogram
Slide5Audiogram
Slide6Tuli Koklea Dan Retrokoklea
Dr. Yan Edward, Sp.THT
Slide7Tuli
Koklea
&
Retrokoklea
Rekrutmen
:suatu
fenomena
terjadi
peningkatan
sensitifitas
pendengaran
yang
berlebihan
diatas
ambang
dengar
.
Keadaan
ini
khas
pada
tuli
koklea
.
Decay (Fatigue,
kelelahan
):
merupakan
adaptasi
abnormal,
dimana
saraf
pendengaran
cepat
lelah
bila
dirangsang
terus
menerus
dan
bila
diberi
istirahat
akan
pulih
kembali
.
Khas
pada
tuli
retrokoklea
Tuli sensorineural koklea
Aplasia koklea
Labirintitis
Intoksikasi obat
Tuli mendadak
Trauma akustik
Trauma kapitis
Slide9Tuli sensorineural retrokoklea
Neuroma akustik
Tumor sudut Pons dan serebelum
Mieloma multipel
Cedera otak
Slide10Audiometri khusus:
Tes SISI
Tes ABLB
Tes kelelahan (Tone decay)
Audiometri tutur (speech audiometry)
Audiometri Bakessy
Audiometri objektif:
Impedans
Elektrokokleografi
BERA
Slide11Gangguan Pendengaran
Pada Geriatri
Dr. Yan Edward, Sp.THT-KL
Slide12Gangguan Pendengaran
Pada Geriatri
Proses degenerasi organ Pendengaran
ggn pendengaran
Jenis ketulian : tuli saraf, tuli konduktif, tuli campur
.
Slide13Tuli Konduktif
Proses degenerasi T. luar &T.tengah
perubahan / kelainan :
DT bertambah besar & elastisitas
Berkurang
LT kaku & atrofi
Penumpukan serumen
MT bertambah tebal & kaku
Sendi tl. pendegaran kaku.
Slide14Tuli Saraf(
Presbikusis
)
Tuli sensorineural Frek. tinggi
Bilateral
Terjadi usia 60 thn
Progresifitas penurunan pend. Laki- laki> perempuan.
Slide15Etiologi
Proses degenerasi
Faktor yg mempengaruhi
:
herediter
pola makanan, metabolisme, arteriosclerosis,infeksi, bising, gaya hidup.
Slide16Patologi
Perubahan struktur koklea & n.VIII
Atrofi & degenerasi sel rambut.
Perub. vaskuler pd stria vaskularis
&ukuran sel ganglion& saraf <<
Slide17Klasifikasi
Berdasarkan patologik
Sensorik
Neural
Metabolik ( strial presbycusis)
Mekanik( cohlear presbycusis)
Slide18Gejala Klinik
Pendengaran berkurang perlahan-lahan dan progresif, bilateral
Tinitus nada tinggi
Penderita dpt mendengar suara percakapan, ttp sulit u/ dipahami pd lingkungan riuh
Coctail party deafness
Bila intensitasnya ditinggikan
rasa nyeri.
Slide19Diagnosis Dan Terapi
Diagnosis
MT suram, mobilitas berkurang
Garpu tala : Tuli sensorineural
Audiometri NM :Tuli saraf nada tinggi bilateral & simetris
Audiometri tutur : diskriminasi wicara
Terapi
Rehabilitasi
ABD
Latihan membaca ujaran & mendengar
Ahli terapi wicara.
Slide20Tuli Akibat Ototoksik
Dr. Yan Edward, Sp.THT
Slide21Tuli Akibat Ototoksik
Efek samping obat
:
Kina, kloroquin, salisilat, oleum chenopo-dium, arsen, metil dan etil alkohol, nikotin,logam berat, strepto-misin, gentamisin, neomisin, kanamisin, tobramisin, amika-sin, netilmisin, sisomisin, eritromisin, loop diuretic, cisplatinum, tetes telinga.
Slide22Tuli Akibat Ototoksik……
Gejala :
Tinitus, vertigo, tuli saraf (nada tinggi 4-6 KHz), biasanya bilateral
Terapi :
Hentikan obat, ABD, implan koklea.
Pencegahan:
hati-hati
Prognosis :
buruk
Slide23Tinitus
(Telinga Berdengung)
Dr. Yan Edward, Sp.THT-KL
Slide24Tinitus/Telinga Berdengung
Bunyi abnormal yang didengar penderita yang berasaal dari dalam kepala
Tinitus objektif
:
dapat didengar pemeriksa dgn auskultasi disekitar telinga:
ggn vaskuler (aneurisma,atrosklerosis)
tuba terbuka
kejang klonus m.tensor timpani, m. stapediius,otot palatum
Tinitus subjektif
:
hanya didengar oleh penderita.
Slide25Tinitus……
Tinitus nada rendah
:
bunyi bergemu- ruh di sebabkan oleh gangguan konduksi
- serumen - tuba katar
- otitis media - otosklerosis
- tumor glomus yugulare
Tinitus nada tinggi
:
bunyi berde ngung disebabkan tuli sensorineural:
- Tuli ototoksik
- Peny. Meniere
Slide26Tinitus……
Terapi
Sulit dan sangat komplek (E/), psikoakustik murni
Penyamaran tinitus
Obat penenang
Slide27DIAGNOSIS DAN PENDEKATAN KLINIS TERAPI TULI MENDADAK (SUDDEN DEAFNESS)
Pendahuluan
Definisi Tuli Mendadak :
- Terjadi secara tiba-tiba
- Tuli sensorineural
- Penyebab belum diketahui saat itu
Slide29Kekerapan
Di dunia: 1 kasus/5.000-10.000/tahun artinya 15.000 kasus baru pertahun
Tieri : 28/2240 dari kasus penelitiannya terjadi pada anak di bawah 10 tahun
Kecenderungan meningkat dengan bertambahnya usia
Biasanya unilateral, hanya 1,7 - 2 % yang bilateral
Slide30Kekerapan
Sub-Bag Neurotologi THT RSCM :
- Th 1999 : 59/1350 kasus gangguan
pendengaran (4,37 %)
- Th 2000 : 159/2645 kasus gangguan
pendengaran (6,01 %)
- Th 2005 : sekitar 8 % dari kasus gangguan pendengaran
- Akhir-akhir ini meningkat sesuai dengan meningkatnya insidens stroke
Etiologi (Hughes)
Gangguan sirkulasi
Infeksi
Trauma
Gangguan imunologi
Gangguan metabolik
Neoplasma
Obat ototoksik
Gangguan neurologik
Slide32Pendapat yang sering dianut
Gangguan sirkulasi
Infeksi virus
Ruptur membran
Proses autoimun
Slide33Faktor predisposisi
Kelainan hematologi
Hipertensi
Diabetes melitus
Stres
Kolesterol tinggi
Slide34Slide35Gejala klinik (Fetterman)
Penurunan pendengaran tiba-tiba, biasanya pada satu telinga (sering pasien menyadari)
Tinitus (91 %)
Vertigo (42,9 %)
Rasa penuh di telinga (40,7 %)
Otalgia (6,3 %)
Parestesia (3,5 %)
Tidak jelas ada penyebab sebelumnya
Slide36Diagnosis
Anamnesis pasien sebaiknya dilakukan secara menyeluruh dan teliti.
Informasi mengenai
:
-
onset,
jangka waktu
-
gejala yang menyertai
-
aktivitas yang dilakukan
- faktor predisposisi
-
riwayat penyakit sebelumnya untuk
mencari faktor risiko amat diperlukan
Pemeriksaan Pendengaran
Pada pemeriksaan pendengaran didapatkan :
Tes penala : Rinne positif, Weber lateralisasi ke yang sehat, Schwabach memendek.
·
Audiometri nada murni : tuli sensorineural
·
Audiometri impedans : timpanogram tipe A (normal) refleks stapedius ipsilateral negatif atau positif, sedangkan kontralateral positif.
Slide38Posisi garpu tala :
di linea mediana
dahi atau
di gigi insisivus atas ( gigi palsu - )
Vibrator BC : tes Weber audiometrik
Tes
Weber
Pemeriksaan penunjang
CT Scan atau MRI kalau dicurigai penyebabnya neuroma akustik
Pemeriksaan laboratorium untuk memeriksa kemungkinan infeksi virus/bakteri, DM, hiperlipidemia, hiperfibrinogen, hipotiroid, penyakit autoimun dan faal hemostasis
Slide41Threshold limit value for noise
Slide42Penatalaksanaan : terapi shotgun
Kortikosteroid
Vasodilator
Antikoagulan
Fibrinolitik
Inhalasi oksigen/ carbogen
Anti virus
Vitamin/mineral
Transqualizer
Hiperbarik
Antitrombotik
Slide43KORTIKOSTEROID
Telah terbukti efektif
Efek anti imflamasi, imunosupresif, mengatur osmolaritas seluler dan sitoplasma pada pemberian dosis tinggi
Prednison dosis tinggi (40-80 mg) tap off
KI : gastritis, insufisiensi jantung, insufisiensi ginjal
Slide44VASODILATOR
Menghilangkan spasme vaskuler
Bersama steroid : hasil lebih baik
Xiantinol nikotinat, pentoxifilin, histamin fospat, betahistin, niasin, papaverin hidroklorid, prokain hidroklorid, atropin hidroklorid, sodium bikarbonat, benziklan hidrogen fumarat,nikergolina, ginkgobiloba
ANTIKOAGULAN
Efek menghambat pembekuan darah
Heparin dan warfarin
FIBRINOLITIK
Baxtrobin
Slide46KARBOGEN
Campuran oksigen 95 % dan karbondioksida 5 %
Meningkatkan oksigen di jaringan tanpa menyebabkan vasokonstriksi dan sedikit retensi karbondioksida shg memperbaiki perfusi jaringan
Diberikan 6-8 kali sehari selama 20-30 menit dalamwaktu 4 hari
Slide47OKSIGEN HIPERBARIK
Memasukkan pasien ke dalam ruangan (chamber) bertekanan 2 ATA
Meningkatkan tekanan oksigen di koklea
Slide48ANTIVIRUS
Mencegah multiplikasi virus
Acyclovir
Slide49ANTI TROMBOTIK
Diberikan bila ada peningkatan agregasi trombosit
Menekan fungsi trombosit
Aspirin, dipidamol sulfinpirazon, klofibrat, dekstran
Penatalaksanaan tuli mendadak di Departemen THT FKUI/RSCM
Onset kurang 2 minggu dirawat
Tirah baring selama 2 minggu
Complamin intravena :
3 x 3 ampul (900 mg) selama 4 hari
3 x 2 ampul (600 mg) selama 4 hari
3 x 1 ampul (300 mg) selama 6 hari
Slide51Penatalaksanaan tuli mendadak di Departemen THT FKUI/RSCM
Prednison 4 x 10 mg (2 tablet), tapering off 10 mg tiap 3 hari
Vitamin C 2 x 100 mg
Neurobion 3 x 1 tablet
Inhalasi oksigen 4 x 15 menit 4 L/menit
Diet rendah garam, rendah kolesterol
Konsul Kardiologi dan Hematologi
Kriteria perbaikan pendengaran
Sembuh : perbaikan ambang dengar
<30 dB pada 250 Hz, 500 Hz, 1000 Hz, 2000Hz dan <25 dB pada 4000 Hz
Perbaikan sangat baik : perbaikan
> 30 dB pada 5 frekuensi
Perbaikan baik : 10-30 dB pada 5 frek.
Tidak ada perbaikan : bila < 10 dB pada 5 frekuensi
Slide53Prognosis
Keterlambatan pengobatan
Vertigo
Usia tua
Tuli nada tinggi
Kecemasan
Tinitus
Penyakit penyerta
Slide54Implikasi (handicap) tuli mendadak
Telinga berbunyi (tinitus)
Fenomena rekruitmen
Gangguan komunikasi
Slide55KESIMPULAN
Tuli mendadak merupakan kasus darurat THT
Insidens meningkat
Pengobatan sedini mungkin
Mengatasi implikasi (handicap)
Slide56TERIMA KASIH