/
PEMBIAYAAN KESEHATAN RAKYAT MISKIN PEMBIAYAAN KESEHATAN RAKYAT MISKIN

PEMBIAYAAN KESEHATAN RAKYAT MISKIN - PowerPoint Presentation

stefany-barnette
stefany-barnette . @stefany-barnette
Follow
453 views
Uploaded On 2017-07-08

PEMBIAYAAN KESEHATAN RAKYAT MISKIN - PPT Presentation

EKONOMI KESEHATAN PENDAHULUAN Dalam UndangUndang Dasar 1945 pasal 28 H dan UndangUndang Nomor 362009 tentang Kesehatan pasal 4 menetapkan bahwa setiap ID: 568093

dan kesehatan masyarakat miskin kesehatan dan miskin masyarakat yang pembiayaan pelayanan dengan untuk program dalam tidak pada pemerintah biaya

Share:

Link:

Embed:

Download Presentation from below link

Download Presentation The PPT/PDF document "PEMBIAYAAN KESEHATAN RAKYAT MISKIN" is the property of its rightful owner. Permission is granted to download and print the materials on this web site for personal, non-commercial use only, and to display it on your personal computer provided you do not modify the materials and that you retain all copyright notices contained in the materials. By downloading content from our website, you accept the terms of this agreement.


Presentation Transcript

Slide1

PEMBIAYAAN KESEHATAN RAKYAT MISKIN

EKONOMI KESEHATANSlide2

PENDAHULUAN

Dalam

Undang-Undang

Dasar

1945

pasal

28 H

dan

Undang-Undang

Nomor

36/2009

tentang

Kesehatan

,

pasal

4

menetapkan

bahwa

setiap

orang

berhak

mendapatkan

pelayanan

kesehatan

.

Karena

itu

setiap

individu

,

keluarga

dan

masyarakat

berhak

memperoleh

perlindungan

terhadap

kesehatannya

,

dan

negara

bertanggungjawab

mengatur

agar

terpenuhi

hak

hidup

sehat

bagi

penduduknya

termasuk

bagi

masyarakat

miskin

dan

tidak

mampu

.Slide3

PENDAHULUAN

Kenyataan

yang

terjadi

,

derajat

kesehatan

masyarakat

miskin

masih

rendah

,

hal

ini

tergambarkan

dari

angka

kematian

bayi

kelompok

masyarakat

miskin

tiga

setengah

sampai

dengan

empat

kali

lebih

tinggi

dari

kelompok

masyarakat

tidak

miskin

.

Masyarakat

miskin

biasanya

rentan

terhadap

penyakit

dan

mudah

terjadi

penularan

penyakit

karena

berbagai

kondisi

seperti

kurangnya

kebersihan

lingkungan

dan

perumahan

yang

saling

berhimpitan

,

perilaku

hidup

bersih

masyarakat

yang

belum

membudaya

,

pengetahuan

terhadap

kesehatan

dan

pendidikan

yang

umumnya

masih

rendah

. Slide4

PENDAHULUAN

Derajat

kesehatan

masyarakat

miskin

berdasarkan

indikator

Angka

Kematian

Bayi

(AKB)

dan

Angka

Kematian

Ibu

(AKI)

di

Indonesia,

masih

cukup

tinggi

,

yaitu

AKB

sebesar

26,9 per 1000

kelahiran

hidup

dan

AKI

sebesar

248 per 100.000

kelahiran

hidup

serta

Umur

Harapan

Hidup

70,5

Tahun

(BPS 2007). Slide5

PENDAHULUAN

Derajat

kesehatan

masyarakat

miskin

yang

masih

rendah

tersebut

diakibatkan

karena

sulitnya

akses

terhadap

pelayanan

kesehatan

.

Kesulitan

akses

pelayanan

ini

dipengaruhi

oleh

berbagai

faktor

seperti

tidak

adanya

kemampuan

secara

ekonomi

dikarenakan

biaya

kesehatan

yang

memang

mahal

. Slide6

PENDAHULUAN

Peningkatan

biaya

kesehatan

yang

diakibatkan

oleh

berbagai

faktor

seperti

perubahan

pola

penyakit

,

perkembangan

teknologi

kesehatan

dan

kedokteran

,

pola

pembiayaan

kesehatan

berbasis

pembayaran

out of pocket

,

kondisi

geografis

yang

sulit

untuk

menjangkau

sarana

kesehatan

.

Derajat

kesehatan

yang

rendah

berpengaruh

terhadap

rendahnya

produktifitas

kerja

yang

pada

akhirnya

menjadi

beban

masyarakat

dan

pemerintah

.Slide7

Sistem

pelayanan

kesehatan

di

Indonesia

didanai

oleh

pemerintah

dan

swasta

.

Aktivitas

untuk

masyarakat

miskin

di

Indonesia

dilakukan

dengan

kebijakan

pelayanan

pada

:

Puskesmas

.

Pustu

,

Posyandu

dengan

menitik

beratkan

pada

program-program

atau

jenis

pelayanan

yang

berkaitan

dengan

kemiskinan

(TB, ISPA, PMT,

dan

lain-lain)

Penempatan

Dokter

(

terutama

spesialis

)

dan

Bidan

di

Desa

(BDD)

di

daerah

terpencil

atau

pelosok

Penetapan

tarif

kelas

III

di

RSU

dengan

program

Jamkesmas

.

Imunisasi

gratis

Program

peningkatan

hygiene

dan

sanitasi

Penyuluhan

kesehatan

,

dllSlide8

Namun

demikian

, Indonesia

termasuk

masih

kurang

dalam

pembiayaan

pelayanan

kesehatan

dibandingkan

dengan

banyak

Negara

berkembang

lainnya

yang

sama

income per

capitanya

,

sehingga

dalam

implementasinya

terutama

pada

masyarakat

miskin

kurang

mengenai

sasaran

.Slide9

Pada

tahun

2008

ini

terjadi

perubahan

pada

penyaluran

dana

dan

pengelolaannya

.

Pemerintah

mengubah

program

jaminan

kesehatan

dari

Asuransi

Kesehatan

untuk

Warga

Miskin

(

Askeskin

)

menjadi

Jaminan

Kesehatan

Masyarakat

(

Jamkesmas

).

Pemerintah

mengklaim

perubahan

program

ini

bakal

lebih

mempermudah

pelayanan

,

khususnya

soal

klaim

pembayaran

.

Atas

dasar

pertimbangan

untuk

pengendalian

biaya

pelayanan

kesehatan

,

peningkatan

mutu

,

transparansi

dan

akuntabilitas

maka

perubahan

tersebut

pengelolaan

program

Jaminan

Kesehatan

Masyarakat

Miskin

dilakukan

.Slide10

Untuk

dana

pelayanan

kesehatan

masyarakat

miskin

di

Puskesmas

dan

jaringannya

disalurkan

langsung

ke

Puskesmas

,

sedangkan

pelayanan

kesehatan

di

Rumah

Sakit

dikelola

Departemen

Kesehatan

dan

pembayaran

ke

PPK

langsung

melalui

kas

negara

.

Penyaluran

dana

ini

tetap

dalam

kerangka

penjaminan

kesehatan

bagi

penduduk

miskin

yang

tidak

terpisahkan

sebagai

kerangka

jaringan

dalam

subsistem

pelayanan

yang

seiring

dengan

subsistem

pembiayaannya

.Slide11

Perubahan

mekanisme

yang

mendasar

adalah

adanya

pemisahan

peran

pembayar

dengan

verifikator

melalui

penyaluran

dana

langsung

ke

Pemberi

Pelayanan

Kesehatan

(PPK)

dari

Kas

Negara,

penggunaan

tarif

paket

Jaminan

Kesehatan

Masyarakat

di

RS,

penempatan

pelaksana

verifikasi

di

setiap

Rumah

Sakit

,

pembentukan

Tim

Pengelola

dan

Tim

Koordinasi

di

tingkat

Pusat

,

Propinsi

,

dan

Kabupaten

/Kota

serta

penugasan

PT

Askes

(

Persero

)

dalam

manajemen

kepesertaan

. Slide12

Ada 5

jenis

pembiayaan

masyarakat

miskin

1.

Tax-based financing

Kelebihan

:

Menggunakan

alat

transaksi

(

mata

uang

) yang

jelas

Merupakan

peraturan

pajak

yang

dibuat

secara

tertulis

dalam

UU

Sebagai

salah

satu

upaya

penegakan

hukum

Kekurangan

:

Pendapatan

Negara

sangat

tergantung

pada

fluktuasi

mata

uang

Memerlukan

pemahaman

yang

tinggi

tentang

UU

Memerlukan

tingkat

kepatuhan

yang

tinggi

Bila

beban

pajak

dirasakan

terlalu

tinggi

,

maka

masyarakat

cenderung

menipu

dan

malas

bekerja

Hanya

dapat

dilaksanakan

bila

sistem

politik

tidak

didominasi

oleh

kelompok

politik

tertentu

 Slide13

Pembiayaan

masyarakat

miskin

2. Social

insurance

financing

Kelebihan

:

Menjamin

keadilan

dan

mendorong

pemerataan

(equity)

Biaya

dapat

diprediksikan

dan

dikendalikan

Lebih

efisien

Besarnya

premi

berdasarkan

jumlah

penduduk

Kekurangan

:

Sangat

tergantung

pada

pemerintah

Slide14

Pembiayaan

masyarakat

miskin

3. Private

health

insurance

Kelebihan

:

Besarnya

premi

tergantung

dari

besarnya

resiko

individu

Mempunyai

banyak

variasi

tentang

cara

pembayaran

Intervensi

pemerintah

untuk

memberi

subsidi

Kekurangan

:

Terlalu

banyak

metode

pembiayaan

sehingga

membingungkan

Tidak

sesuai

untuk

masyarakat

miskin

dan

resiko

tinggi

karena

membutuhkan

dana

yang

besar

sehingga

membutuhkan

intervensi

pemerintahSlide15

Pembiayaan

masyarakat

miskin

4. User

fee

Kelebihan

:

Pelayanan

cepat

Sesuai

dengan

keinginan

user

dalam

memilih

providernya

Pembayaran

sesuai

dengan

pemeriksaan

Dapat

mendapatkan

pelayanan

lebih

bila

membayar

lebih

Kekurangan

:

Harus

ada

uang

cash

Provider

bisa

saja

melakukan

pemeriksaan

dan

pemberian

terapi

yang

tidak

sesuai

tetapi

user

tetap

harus

membayarnya

No money no servicesSlide16

Pembiayaan

masyarakat

miskin

5. Community-based health insurance

Kelebihan

:

Pelayanan

sesuai

kebutuhan

komunitas

Pelayanan

kesehatan

bisa

didekatkan

Adanya

karakteristik

penyakit

yang

mirip

pada

komunitas

tersebut

Kekurangan

:

Tidak

bisa

untuk

pelayanan

lanjut

Cendrung

tidak

berjalan

untuk

Indonesia

karena

adanya

asuransi

kesehatan

lainnya

yang

lebih

murah

dan

gratis

Kurangnya

kemampuan

tiap

tiap

Bapel

dalam

mengolah

keuangan

dan

pelaporan

.Slide17

Beberapa

pembiayaan

kesehatan

untuk

orang

miskin

di

indonesia

yaitu

:

Tahun

1992

dengan

DUKM

Dana

Upaya

Kesehatan

Masyarakat

Masyarakat

yang

bayar

semua

pemerintah

sebagai

regulator

bisa

dikatakan

USER FEE

 

Tahun

1998

dengan

JPKM

Jaminan

Pemeliharaan

Kesehatan

Masyarakat

Keseluruhan

untuk

orang

miskin

 

1998 – 2001

dengan

JPS – BK

Jaring

Pengaman

Sosial

Bidang

Kesehatan

Program

Dampak

Pengurangan

Subsidi

Energy ( PDPSE )

 Slide18

Pembiayaan

kesehatan

untuk

orang

miskin

di

indonesia

2001 – 2004

dengan

PKPS – BBM

Program

Kompensasi

Pengurangan

Subsidi

Bahan

Bakar

Minyak

Pada

tanggal

19

Oktober

2004

disahkan

undang

undang

Sistem

Jaminan

Sosial

Nasional

( SJSN

)

 

 

2005

dengan

ASKESKIN

Asuransi

Kesehatan

Masyarakat

Miskin

Penyeleggara

PT.ASKES (

Persero

)

 

2008

dengan

JAMKESMAS

Jaminan

Pelayanan

Kesehatan

Masyarakat

Dengan

sistim

menyeluruh

dan

komprehensif

dan

disertai

prinsip

portabilitas

dan

ekuitas

dan

pengelolaan

secara

transparab

dan

akuntabel

.Slide19

Problem Pembiayaan

Kesehatan

Masyarakat

Miskin

Kurangnya

biaya

untuk

promotif

dan

preventif

.

Masalah

utama

pembiayaan

kesehatan

masyarakat

miskin

yaitu

program

Jamkesmas

memiliki

sejumlah

problem

antara

lain :

aspek

sumber

pendanaan

dan

pendataan

jumlah

sasaran

yang

tercakup

dalam

asuransi

. Slide20

Problem

Pembiayaan

Kesehatan

Masyarakat

Miskin

Belum mencapai tingkat kebutuhan normatif

Kurangnya biaya operasional

Tidak fleksibel dalam penggunaannya sehingga tidak sesui dengan kebutuhan riil dilapangan

Partisipasi

sektor

swasta

dalam

pembiayaan

kesehatan

bagi

rakyat

miskin

masih

sangat

minim.

Mayoritas

rumah

sakit

(RS)

rujukan

Askes

untuk

keluarga

miskin

(

Askeskin

)

adalah

RS

pemerintah

.

Padahal

,

kualitas

pelayanan

kesehatan

di

sejumlah

RS

swasta

justru

lebih

baik

dibandingkan

RS

milik

pemerintah

.Slide21

Problem

Pembiayaan

Kesehatan

Masyarakat

Miskin

Program

Kompensasi

Pengurangan

Subsidi

Bahan

Bakar

Minyak

bidang

kesehatan

selama

ini

didanai

pengurangan

subsidi

BBM,

sehingga

dana

itu

belum

tentu

tersedia

tiap

tahun

.

Pembiayaan

tidak

memperhitungkan

cost barrier. Di

lokasi-lokasi

terpencil

,

biaya

transportasi

jauh

lebih

besar

dari

biaya

pelayanan

kesehatanSlide22

Problem

Pembiayaan

Kesehatan

Masyarakat

Miskin

Kebijakan

yang

komprehensif

dan

berkelanjutan

di

bidang

kesehatan

seperti

asuransi

kesehatan

juga

dinilai

belum

mantap

.

Pada

masa-masa

awal

,

pemerintah

daerah

kurang

terlibat

dalam

program

ini

.

Jadi

, program

ini

kurang

mendorong

sistem

pemantauan

,

evaluasi

dan

akuntabilitas

karena

tidak

terformulasi

hubungan

antara

PT

Askes

daerah

dengan

pemda

setempatSlide23

Problem

Pembiayaan

Kesehatan

Masyarakat

Miskin

Kecenderungan

meningkatnya

biaya

pemeliharaan

kesehatan

menyulitkan

akses

masyarakat

terhadap

pelayanan

kesehatan

yang

dibutuhkannya

.

Kenaikan

biaya

kesehatan

terjadi

akibat

penerapan

teknologi

canggih

,

karakter

‘supply induced demand’

dalam

pelayanan

kesehatan

,

pola

pembayaran

tunai

langsung

ke

pemberi

pelayanan

kesehatan

,

pola

penyakit

kronik

dan

degeneratif

,

serta

inflasi

. Slide24

Pembenahan

Mekanisme

Pembiayaan

masyarakat

Miskin

Pembiayaan

kesehatan

yang

kuat

,

stabil

dan

berkesinambungan

memegang

peranan

yang

amat

vital

untuk

penyelenggaraan

pelayanan

kesehatan

dalam

rangka

mencapai

berbagai

tujuan

penting

dari

pembangunan

kesehatan

di

suatu

negara

diantaranya

adalah

pemerataan

pelayanan

kesehatan

dan

akses

(

equitable access to health care

)

dan

pelayanan

yang

berkualitas

(

assured quality

) Slide25

Pembenahan

Mekanisme

Pembiayaan

masyarakat

Miskin

Oleh

karena

itu

reformasi

kebijakan

kesehatan

di

suatu

negara

seyogyanya

memberikan

fokus

penting

kepada

kebijakan

pembiayaan

kesehatan

untuk

menjamin

terselenggaranya

kecukupan

(

adequacy

),

pemerataan

(

equity

),

efisiensi

(

efficiency

)

dan

efektifitas

(

effectiveness

)

dari

pembiayaan

kesehatan

itu

sendiriSlide26

Pembenahan

Mekanisme

Pembiayaan

masyarakat

Miskin

Perencanaan

dan

pengaturan

pembiayaan

kesehatan

yang

memadai

(

health care financing

)

akan

menolong

pemerintah

di

suatu

negara

untuk

dapat

memobilisasi

sumber-sumber

pembiayaan

kesehatan

,

mengalokasikannya

secara

rasional

serta

menggunakannya

secara

efisien

dan

efektifSlide27

Pembenahan

Mekanisme

Pembiayaan

masyarakat

Miskin

Kebijakan

pembiayaan

kesehatan

yang

mengutamakan

pemerataan

serta

berpihak

kepada

masyarakat

miskin

(

equitable and pro poor health policy

)

akan

mendorong

tercapainya

akses

yang universal.

Pada

aspek

yang

lebih

luas

diyakini

bahwa

pembiayaan

kesehatan

mempunyai

kontribusi

pada

perkembangan

sosial

dan

ekonomi

.Slide28

Pembenahan

Mekanisme

Pembiayaan

masyarakat

Miskin

Mengatasi

masalah

pembiayaan

dapat

dilakukan

dengan

memperluas

cakupan

asuransi

kesehatan

bukan

hanya

untuk

keluarga

miskin

,

melainkan

dibangun

suatu

sistem

asuransi

sosial

kesehatan

secara

nasional

yang

mencakup

seluruh

lapisan

masyarakat

. Slide29

Sasaran dari subsidi pemerintah di bidang kesehatan perlu dipertajam dengan jalan antara lain :

Pertama, meningkatkan anggaran bagi program-program kesehatan yang banyak berkaitan dengan penduduk miskin. Misalnya program pemberantasan penyakit menular, pelayanan kesehatan ibu dan anak, serta peningkatan gizi masyarakat.Slide30

Kedua, meningkatkan subsidi bagi sarana pelayanan kesehatan yang banyak melayani penduduk miskin, yaitu Puskesmas dan Puskesmas Pembantu, ruang rawat inap kelas III di rumah sakit. Untuk itu, subsidi bantuan biaya operasional rumah sakit perlu ditingkatkan untuk menghindari praktik eksploitasi dan ‘pemalakan’ pasien miskin atas nama biaya perawatan.Slide31

Ketiga, mengurangi anggaran bagi program yang secara tidak langsung membantu masyarakat miskin mengatasi masalah kesehatannya. Contohnya adalah pengadaan alat kedokteran canggih, program kesehatan olahraga dan lain sebagainya.Slide32

Keempat, mengurangi subsidi pemerintah kepada sarana pelayanan kesehatan yang jarang dimanfaatkan oleh masyarakat miskin, misalnya pembangunan rumah sakit-rumah sakit stroke.Slide33

Strategi

pembiayaan

dari

WHO

1)

meningkatkan

investasi

dan

pembelanjaan

publik

dalam

bidang

kesehatan

,

2)

mengupayakan

pencapaian

kepesertaan

semesta

dan

penguatan

permeliharaan

kesehatan

masyarakat

miskin

,

3)

pengembangan

skema

pembiayaan

praupaya

termasuk

didalamnya

asuransi

kesehatan

sosial

(SHI

),

4)

penggalian

dukungan

nasional

dan

internasional

,

5)

penguatan

kerangka

regulasi

dan

intervensi

fungsional

,

6

)

pengembangan

kebijakan

pembiayaan

kesehatan

yang

didasarkan

pada

data

dan

fakta

ilmiah

,

serta

7

)

pemantauan

dan

evaluasi

.Slide34

Implementasi

strategi

pembiayaan

kesehatan

di

suatu

negara

diarahkan

kepada

beberapa

hal

pokok

yakni

kesinambungan

pembiayaan

program

kesehatan

prioritas

,

reduksi

pembiayaan

kesehatan

secara

tunai

perorangan

(out of pocket funding),

menghilangkan

hambatan

biaya

untuk

mendapatkan

pelayanan

kesehatan

,

pemerataan

dalam

akses

pelayanan

,

peningkatan

efisiensi

dan

efektifitas

alokasi

sumber

daya

(resources)

serta

kualitas

pelayanan

yang

memadai

dan

dapat

diterima

pengguna

jasa

.Slide35

TUGAS KELOMPOK

Cari

Contoh

dari

Berbagai

Negara

tentang

sistem

kesehatan

dan

pembiaayan

kesehatan

bagi

rakyat

miskin

!

Apa

pelajaran

yang

dapat

diambil

untuk

Indonesia

Kebijakan

Pembiayaan

Kesehatan

bagi

rakyat

miskin

di

era JKN

Kebijakan

pelayanan

kesehatan

gratis (

untung

dan

ruginya

)